Anda di halaman 1dari 4

JURUSAN IlMU KOMUNIKASI

FAKULTAS FHISIP

UNIVERSITAS TERBUKA
1.Mobilitas sosial dalam pemahaman klasik kerap dikategorikan menjadi dua yakni vertikal
dan horizontal. Akan tetapi di era digital saat ini, mobilitas sosial itu telah mengalami
pergeseran makna yang tidak lagi diukur dari mobilitas secara fisik melainkan juga
secaradigital seperti informasi. Hal ini tentunya dipicu oleh kemajuan mutakhir dari
teknologi. Pada saat ini kebanyakan kegiatan masyarakat dipengaruhi oleh adanya teknologi.
Dimanamasyarakat harus mengikuti dan mempelajari perkembangan teknologi yang ada saat
ini agar mudah dalam melakukan aktivitasnya, misal para pekerja kantor, rumah makan, jasa
pengantaran, dan sebagainyamobilitas sosial selalu terjadi dalam struktur sosial, maka
kemudahan mengalami mobilitas sangat tergantung pada struktur sosial. Dalam masyarakat
dengan struktur sosialterbuka, individu bisa dengan mudah mengalami mobilitas sosial baik
ke atas atau pun ke bawah

2. Transmisi budaya merupakan suatu kegiatan penyaluran budaya dari satu generasi ke generasi
lainnya mengenai suatu hal. Transmisi budaya dapat dimanfaatkan untuk melestarikan nilai-nilai
budaya. Tawuran merupakan transmisi kebudayaan dimana aktifitasnya dilakukan secara turun
menurun per generasi. Tawuran telah menjadi gaya hidup bagi sekelompok remaja, seperti
olahraga yang memacu adrenalin, hiburan pelepas penat, hobi yang memiliki komunitasnya
sendiri. Maka tidak mengherankan jika pemberitaan tawuran jadi biasa-biasa saja di telinga
masyarakat kita. Faktor tunggal fenomena tawuranyang melibatkan remaja pada dasarnya
tidak diketahui asal-usulnya, alih-alih bersifat derteminis, penyebab tawuran lebih probabilis.
Banyak kemungkinan yang membentuknya, entah sebagai fakta sosial maupun kontruksi
sosial. Namun setidaknya, setiap orang yang tinggal di Indonesia, saat mereka remaja
mungkin pernah membaca, mendengar, melihat, atau terlibat tawuran, entah sebagai
penonton, pelaku, atau korban.Kesalahan yang sering terjadi dalam upaya pencegah tawuran
adalah anggapan bahwa tawuran hanya salahsatu dari bentuk psikologis kenakalan remaja
yang disebabkan oleh masalah-masalah pribadi. Padahalanggapan ini bisa saja kurang tepat,
karena para pelaku tawuran tidak selalu memiliki latar belakang bermasalah, banyak kajian
membuktikan bahwa remaja yang pintar di sekolah, memiliki keluarga yangharmonis, rajin
beribadah, tidak menggunakan narkoba, dan dari kalangan ekonomi yang cukup juga
rentanterlibat tawuran.

Dengan demikian bisa jadi, tawuran remaja lebih berdimensi sosiologis ketimbang
psikologis. Remajaditekan oleh faktor eksternal seperti tradisi, senioritas, solidaritas
kelompok dan modus bisnis.Pada konteks tradisi, biasanya terkait dengan warisan
permusuhan antar sekolah atau kelompok yang sudahturun menurun dari generasi ke
generasi, sehingga remaja yang ingin menjadi bagian dari kolektif tertentuatau ingin
meningkatkan pengaruhnya harus mengikuti “ritual-ritual kekerasan” sebelum terjun
langsungke dalam tawuran.Sebagai “ritual”, tawuran bisa memilih tempat dan waktu untuk
“beribadah”, karena para remaja penggiattawuran sekarang membuat perjanjian dengan
“lawan tandingnya” melalui media sosial. Jika terjadikesepakatan antara kedua belah pihak
untuk berduel, tawuran pasti akan terjadi. Solidaritas kelompok ditopang oleh tradisi dan
senioritas, solidaritas kelompok seringkali menjadi pemicu tawuran. Karena permasalah
sepele, seringkali individu yang bermasalah membawa masalah pribadi kepada kelompok,
dandengan rasa kebersamaan yang bersifat fatalistik, komunitas merasa perlu membela
anggotanya, yang berakhir menjadi perang antar kelompok.

3.Perilaku menyimpang pada anak makin marak terjadi. Kondisi ini tidak boleh disepelekan,
karena bisaberkembang menjadi tindakan kriminal. Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua
harus memahami penyebab terjadinya perilaku menyimpang serta cara mengatasinya.

Penjelasan:

Penyebab perilaku menyimpang pada anak belum diketahui secara pasti. Namun, lingkungan
keluarga menjadi salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam mengawali terbentuknya
perilaku menyimpang pada anak. Masalah ini bisa muncul akibat kurangnya perhatian orang
tua kepada anak, pola asuh anakyang kurang baik, atau bahkan trauma psikis yang dialami
oleh anak. Selain faktor lingkungan keluarga, lingkungan sosial juga dapat memicu
berkembangnya perilaku menyimpang pada anak. Hal ini biasanya akibat pergaulan yang
tidak baik dengan teman sekolah atau teman sebaya di lingkungan tempat tinggal. Dari sekian
banyak perilaku menyimpang pada anak, berikutini adalah beberapa contoh perilaku
menyimpang yang kerap kali terjadi:

1. Bolos sekolah karena malas belajar.

2. Sering bertengkar, baik dengan orang lain atau orang tuanya.

3. Gemar merusak atau mencuri fasilitas umum.

4. Merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.

Cara Mengatasi dan Merawat Anak Berperilaku Menyimpang : Selagi anak belum menginjak
usia remaja, Anda sebagai orang tua harus mulai mengubah sikap Andamenjadi lebih
perhatian dan peduli kepada anak, serta merawat dan mendidiknya dengan penuh
kasihsayang.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan :

1.Perbanyak waktu luang dengan anak

Upayakan untuk memperbanyak waktu luang bersama anak, sesibuk apa pun Anda. Anda
bisamemanfaatkan waktu untuk bertukar cerita, menanyakan apa saja kegiatannya di sekolah,
apa cita-cita atau keinginannya di masa depan, atau bagaimana teman-temannya. Anda juga
bisamenanyakan masalah apa yang mungkin sedang dihadapi oleh anak.

2. Buat jadwal harian anakMengingat perilaku menyimpang pada anak juga bisa dipengaruhi
oleh lingkungan sosial, makaAnda bisa membuat jadwal harian untuk menumbuhkan rasa
disiplin dalam diri anak. Jadwal inimeliputi jam belajar, jam istirahat, dan jam bermainnya,
terutama di luar rumah. Anda juga bisamembatasi waktu pemakaian gadget oleh anak.

3. Jalin komunikasi dengan guru sekolahnyaMeski Anda tidak bisa melihat langsung perilaku
anak saat di sekolah, Anda tetap bisamemantaunya dengan cara bertanya kepada guru atau
wali kelasnya. Jika anak Anda seringmelakukan kenakalan di sekolah, cobalah tegur dan
nasihati ia. Berikan pengertian kepadanyamengapa hal tersebut tidak boleh ia lakukan.Peran
aktif orang tua sangat besar dampaknya bagi kehidupan dan masa depan anak. Jika
Andamengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan anak atau jika anak Anda kerap
melakukan perilaku menyimpang, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog anak,
sebelum masalah ini berlangsung berlarut-larut dan bertambah para

Anda mungkin juga menyukai