Anda di halaman 1dari 3

UTS BIMBINGAN KONSELING

Nama : Miftaqul Jannah

NIM : 2230022416

Kelas : IV KMI 1

Dosen : Dr. Siti Rohimah, M.Si, S.Pd.I

 Permasalahan yang sedang dihadapi siswa seusia SMP

1. Perilaku Bermasalah (masalah perilaku)


Masalah perilaku yang dialami remaja disekolah dapat dikatakan masih
dalam kategori wajar jika tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
Dampak perilaku bermasalah yang dilakukan remaja akan menghambat
dirinya dalam proses sosialisasinya dengan remaja lain, dengan guru, dan
dengan masyarakat. Perilaku malu dalam dalam mengikuti berbagai
aktvitas yang digelar sekolah misalnya, termasuk dalam kategori perilaku
bermasalah yang penyebab seorang remaja mengalami kekurangan
pengalaman. Jadi masalah perilaku akan merugikan secara tidak langsung
pada seorang remaja disekolah akibat perilakunya sendiri.

2. Perilaku menyimpang (perilaku kekacauan)


Perilaku menyimpang pada remaja merupakan perilaku yang kericuhan
yang penyebab seorang remaja terlihat sungguh (grogi) dan perilakunya
tidak negara (tidak terkendali). Memang diakui bahwa tidak semua
remaja mengalami perilaku kekacauan. Seorang remaja mengalami hal ini
jika ia tidak tenang, ketidakbahagiaan dan penyebab hilangnya konsentrasi
diri. Perilaku menyimpang pada remaja akan akibat munculnya tindakan
tidak terkontrol yang mengarah pada tindakan kejahatan. Penyebab
behaviour disorder lebih banyak karena persoalan psikologis yang selalu
menghantui dirinya.

3. Penyesuaian diri yang salah (behaviour maladjustment)


Perilaku yang tidak sesuai yang dilakukan remaja biasanya didorong oleh
keinginan mencari jalan pintas dalam menyelesaikan sesuatu tanpa
mendefinisikan secara cermat akibatnya. Perilaku menyontek, bolos, dan
melangar peraturan sekolah merupakan contoh penyesuaian diri yang
salah pada remaja di sekolahmenegah (SLTP/SLTA).
4. Attention Deficit Hyperactivitydisorder
yaitu anak yang mengalami defisiensi dalam perhatian dan tidak dapat
menerimaimpul-impuls sehingga gerakan-gerakannya tidak dapat
terkontrol dan menjadi hyperactif. Remaja di sekolah yang hyperactif
biasanya mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian sehingga
tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya atau
tidak dapat berhasil dalam menyelesaikan tugasnya. Jika diajak berbicara,
remaja yang hyperactif tersebut tidak memperhatikan lawan bicaranya.
Selain itu, anak hyperactif sangat mudah terpengaruh oleh stimulus yang
datang dari luar serta mengalami kesulitan dalam bermain bersama dengan
temannya.

 Solusi dari permasalahan yang dihadapi siswa seusia SMP

1. Memberikan kesempatan untuk mengadakan dialog untuk menyiapkan


jalan bagi tindakan bersama. Sikap mau berdialog antara orang tua,
pendidikdi sekolah, dan masyarakat dengan remaja pada umumnya
adalah kesempatan yang diinginkan para remaja. Dalam hati sanubari
para remaja tersimpan kebutuhan akan nasihat, pengalaman,dan
kekuatan atau dorongan dari orang tua. Tetapi sering kerinduan itu
menjadi macet bila melihat realitas mereka dalam keluarga, di sekolah
ataupun dalam lingkungan masyarakat yang tidak memungkinkan
karena antara lain begitu otoriter dan begitu bersikap monologis.
Menyadari kekurangan ini, lembaga-lembaga pendidikan perlu
membuka kesempatan untuk mengadakan dialog dengan para remaja,
kaum muda dan anak-anak, entah dalam lingkungan keluarga, sekolah
maupun masyarakat.

2. Menjalin pergaulan yang tulus. Dewasa ini jumlah orang tua yang
bertindak otoriter terhadap anak-anak mereka sudah jauh berkurang.
Namun muncul kecenderungan yang sebaliknya, yaitu sikap
memanjakan anak secara berlebihan. Banyak orang tua yang tidak
berani mengatakan tidak terhadap anak-anak mereka supaya tidak
dicap sebagai orangtua yang tidak mempercayai anak-anaknya, untuk
tidak dianggap sebagai orangtua kolot, konservatif dan ketinggalan
jaman.
3. memberikan pendampingan, perhatian dan cinta sejati. Ada begitu
banyak orangtua yang mengira bahwa mereka telah mencintai anak-
anaknya. Sayang sekali bahwa egoisme mereka sendiri menghalang-
halangi kemampuan mereka untuk mencintaianak secara sempurna.
“Saya telah memberikan segala-galanya”, itulah keluhan seorang ibu
yang merasa kecewa karena anak -anaknya yang ugal-ugalan di
sekolah dan di masyarakat. Anak saya anak yang tidak tahu berterima
kasih, katanya. Yang perlu dipahami bahwa setiap individ memerlukan
rasa aman dan merasakan dirinya dicintai. Sejak lahir satu kebutuhan
pokok yang yang pertama-tama

Anda mungkin juga menyukai