Anda di halaman 1dari 3

1.

Mobilitas sosial masyarakat berbasis digital dapat menigkatkan produktivitas


masyarakat karena, pada saat ini kebanyakan kegiatan masyarakat
dipengaruhi oleh adanya teknologi. Dimana masyarakat harus mengikuti dan
mempelajari perkembangan teknologi yang ada saat ini agar mudah dalam
melakukan aktivitasnya, misal para pekerja kantor, rumah makan, jasa
pengantaran, dan sebagainya.
Pembahasan
Mobilitas sosial merupakan suatu perubahan dari susunan status individu ke
dalam masyarakat secara horizontal atau vertikal.
Karakteristik mobilitas sosial, sebagai berikut:
-Dapat melibatkan individu maupun kelompok dalam masyarakat.
-Tergantung pada struktur sosial masyarakat dalam melakukan suatu hal.
-Menyebabkan adanya ketegangan dan kecemasan.
-Ditandai dengan adanya perubahan struktur soaial antar individu dan
kelompok dan sebaliknya.
Bentuk atau konsep mobilitas sosial, yaitu:
-Mobilitas sosial naik
-Mobilitas vertikal turun
-Mobilitas intragenerasi
-Mobilitas antargenerasi
Jenis-jenis mobilitas sosial, sebagai berikut:
-Mobilitas sosial vertikal
-Mobilitas sosial horizontal
-Mobilitas sosial lateral
-Mobitilas sosial struktural
Faktor penyebab mobilitas sosial, sebagai berikut:
Faktor pendorong, yaitu:
-Status pekerjaan
-Ekonomi ganda
-Penghambat dan penunjang mobilitas
-Perbedaan kemempuan atau keterampilan
-Perbedaan sikap dan perilaku
Faktor penghambat, yaitu:
-Perbedaan ideologi
-Perbedaan ras
-Perbedaan suku dan budaya
-Perbedaan kepentingan
-Diskriminasi

2. Fenomena tawuran pelajar termasuk dalam aspek transmisi budaya. Transmisi


budaya yang terjadi pada fenomena tawuran adalah ketika tawuran sudah dianggap sebagai
trend atau tradisi yang diturunkan dari satu angkatan ke angkatan di bawahnya.
Sehingga tawuran seakan - akan menjadi budaya di kalangan pelajar.

3. Perilaku menyimpang pada anak makin marak terjadi. Kondisi ini tidak
boleh disepelekan, karena bisa berkembang menjadi tindakan kriminal. Oleh
karena itu, Anda sebagai orang tua harus memahami penyebab terjadinya
perilaku menyimpang ini serta cara mengatasinya.
Penjelasan:
Penyebab Perilaku Menyimpang pada Anak
Penyebab perilaku menyimpang pada anak belum diketahui secara pasti.
Namun, lingkungan keluarga menjadi salah satu faktor yang paling
berpengaruh dalam mengawali terbentuknya perilaku menyimpang pada
anak.
Masalah ini bisa muncul akibat kurangnya perhatian orang tua kepada anak,
pola asuh anak yang kurang baik, atau bahkan trauma psikis yang dialami
oleh anak.
Selain faktor lingkungan keluarga, lingkungan sosial juga dapat memicu
berkembangnya perilaku menyimpang pada anak. Hal ini biasanya akibat
pergaulan yang tidak baik dengan teman sekolah atau teman sebaya di
lingkungan tempat tinggal.
Dari sekian banyak perilaku menyimpang pada anak, berikut ini adalah
beberapa contoh perilaku menyimpang yang kerap kali terjadi:
Bolos sekolah karena malas belajar.
Sering bertengkar, baik dengan orang lain atau orang tuanya.
Gemar merusak atau mencuri fasilitas umum.
Merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
Cara Mengatasi dan Merawat Anak Berperilaku Menyimpang
Selagi anak belum menginjak usia remaja, Anda sebagai orang tua harus
mulai mengubah sikap Anda menjadi lebih perhatian dan peduli kepada anak,
serta merawat dan mendidiknya dengan penuh kasih sayang.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
Perbanyak waktu luang dengan anak
Upayakan untuk memperbanyak waktu luang bersama anak, sesibuk apa pun
Anda. Anda bisa memanfaatkan waktu untuk bertukar cerita, menanyakan
apa saja kegiatannya di sekolah, apa cita-cita atau keinginannya di masa
depan, atau bagaimana teman-temannya. Anda juga bisa menanyakan
masalah apa yang mungkin sedang dihadapi oleh anak.
Buat jadwal harian anak
Mengingat perilaku menyimpang pada anak juga bisa dipengaruhi oleh
lingkungan sosial, maka Anda bisa membuat jadwal harian untuk
menumbuhkan rasa disiplin dalam diri anak. Jadwal ini meliputi jam belajar,
jam istirahat, dan jam bermainnya, terutama di luar rumah. Anda juga bisa
membatasi waktu pemakaian gadget oleh anak.
Jalin komunikasi dengan guru sekolahnya
Meski Anda tidak bisa melihat langsung perilaku anak saat di sekolah, Anda
tetap bisa memantaunya dengan cara bertanya kepada guru atau wali
kelasnya. Jika anak Anda sering melakukan kenakalan di sekolah, cobalah
tegur dan nasihati ia. Berikan pengertian kepadanya mengapa hal tersebut
tidak boleh ia lakukan.
Peran aktif orang tua sangat besar dampaknya bagi kehidupan dan masa
depan anak. Jika Anda mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan
anak atau jika anak Anda kerap melakukan perilaku menyimpang, jangan
ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog anak, sebelum masalah ini
berlangsung berlarut-larut dan bertambah parah.

Anda mungkin juga menyukai