Anda di halaman 1dari 4

JENIS-JENIS MASALAH SISWA DI SEKOLAH

MENENGAH

A. Pengertian dan Ciri-Ciri Masalah

Masalah merupakan persoalan yang harus diselesaikan atau dipecahkan.


Masalah pada seseorang apabila dibiarkan berkembang dan tidak segera dipecahkan
dapat mengganggu keuhidupan, baik dirnya sendiri maupun orang lain.

Ciri-ciri masalah adalah sebagai berikut:

1. masalah muncul karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan.

2. Masalah akan semakin berat apabila kesenjangan semakin besar.

3. Tiap kesenjangan yang terjadi dapat menimbulkan persepsi yang berbeda-


beda.

4. Masalah muncul sebagai perilaku ynag tidak dikehendaki oleh individu itu
sendiri atau oleh lingkungannya.

5. Proses nelajar yang keliru menjadi penyebab timbulnya masalah.

6. Masalah memerlukan pertanyaan dasar yang perlu dijawab.

7. Masalah dapat bersifat individual atau kelompok.

B. Jenis-Jenis Masalah

Siswa sekolah menegah berada dalam fase perkembangan remaja, yaitu masa
saat individu mengalami perubahan fisik maupun psikis, dimulai sejak datangnya masa
puber. Berbagai perubahan sikap dan perilaku akibat perbubahan pada masa puber
antara lain adalah anak ingin menyendiri, merasa bosan pada hobi yang biasanya
silakukannya dulu, mengalami ketidak seimbangan gerakan, bersikap antagonosme
terhadap lingkungan sosial, emosi meninggi, dan hilangnya kepercayaan diri.

Beberapa masalah yang dialami oleh remaja adalah:

• Masalah emosi

Emosi remaja sering kali sangat kuat, tidak terkendali, dan tampak irasional.
Hal ini dapat diliahat dari gejala sepeti mudah marah dan dirangsang, emosi
meledak-ledak, dan tidak mampu mengendalikan perasaan. Sekolah sebagai
lembaga formal bertanggung jawab untuk membantu subjek didik menuju
kedewasaan. Misalnya dengan pelayanan melalui program layanan informasi,
layanan konseling dan layanan bimbingan dan konseling kelompok.

• Masalah Penyesuaian Diri

Remaja harus menyesuiakan diri dengan lawan jenis baik sesama remaja
maupun dengan orang dewasa di luar lingkungan kelurga dan sekolah. Yang
menjadi masalah adalah apabila remaja salah bergaul, misalnya berada dalam
kelompok pemkai obat terlarang, minuman keras dan perilaku negative lainnya.
Untuk itulah maka sekolah harus membantu dalam penyesuaian dirinya. Melalui
penyediaan sarana dan prasarana serta fasilitas pembinaan bakat daan minat
baik lewat kegiatan kurikuler maupun kokurikuler di sekolah, diharapkan dapat
mencegah dan mengatasi kesalahan pergaulan.

• Masalah Perilaku Seksual

Pada masa ini remaja mulai tertarik pada lawan jenis, bersikap romantis, yang
diikuti keinginan yang kuat untuk memperoleh dukungan dan perhatian lawan
jenis. Sebagai akibatnya remaja mempunyai minat yang tinggi pada seks.
Informasi yang tidak tepat dapat menimbulkan perilaku seks remaja yang
apabila ditinjau dari segi moral dan kesehatan tidak layak untuk dilakukan.
Untuk menanggulangi dan mengatasi masalah itu, sekolah hendaknya
melakukan tindakan nyata, yaitu memasukkan pendidikan seks ke dalam mata
pelajaran yang bersangkutan, misalnya tentang reproduksi pada pelajaran
biologi, seks yang baik dalam bidang agama, dan lain-lain.

• Masalah Perilaku Sosial

Tanda-tanda masalah perilaki sosial pada remaja dapat dilihat dari diskriminasi
terhadap mereka yang berlatar belakang ras, agama atau sosial ekonomi yang
berbeda. Untuk mencegah dan mengatasi masalah tersebut sekolah dapat
menyelenggarakan kegiatan kelompok dengan tidak memperhatikan latar
belakang suku, agama dan sosial ekonomi. Sekolah harus memperlakukan siswa
secara sama dan tidak membeda-bedakan siswa yang satu dengan lainnya.

• Masalah Moral

Masalah moral remaja ditandai dengan adanya ketidakmampuan remaja


membedakan yang benar dan yang salah. Hal ini disebabkan oleh
ketidakkonsistenan dalam konsep benar dan salah yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari.untuk mencegah masalah tersebut sebaiknya sekolah
menyelengggarakan kegiatan keagamaan dan meningkatkan pendidikaan budi
pekerti.

• Masalah Keluarga

Sebab umum pertentangan keluarga pada masa remaja adalah standar perilaku,
metode disiplin, hubungan dengan saudara kandung, dan sikap yang sangat
kritis pada remaja. Remaja sering menganggap standar perilaku orang tua yang
kuno dan yang modern berbeda. Namun bagi keluarga tertentu sering tidak
menyikai sikap remaja yang terlalu kritis terhadap pola perilaku orangtua dan
terhadap pola perilaku keluarga pada umumnya. Untuk mengatasi masalah
tersebut maka sekolah harus meningkatkan kerjasama dengan orangtua.

C. Kesimpulan

Pada hakekatnya setiap manusia ingin mewujudkan kebahagiaan dalam


hidupnya. Pada kenyataannya manusia sangat mungkin menemui permasalahan yang
dapat meenghambat dan mengganggu tercapainya kebahagiaan tersebut. Demikian juga
bagi subjek didik yang berada pada tingkat pendidikan sekolah menengah yang sedang
berada dalam fase masa perkembangan remaja juga mengalami berbagai permasalahan
hidup, yang apabila dibiarkan akan mengganggu tercapainya tujuan pendidikan yang
sedang dilaluinya. Terdapat berbagai masalah yang dialami oleh siswa sekolah
menengah, diantaranya adalah masalah yang berhubungan dengan dimensi kehidupan
remaja yaitu masalah yang bersifat individualitas, sosialitas moralitas, dan keagamaan
dan ketakwaan.

Anda mungkin juga menyukai