MENENGAH
4. Masalah muncul sebagai perilaku ynag tidak dikehendaki oleh individu itu
sendiri atau oleh lingkungannya.
B. Jenis-Jenis Masalah
Siswa sekolah menegah berada dalam fase perkembangan remaja, yaitu masa
saat individu mengalami perubahan fisik maupun psikis, dimulai sejak datangnya masa
puber. Berbagai perubahan sikap dan perilaku akibat perbubahan pada masa puber
antara lain adalah anak ingin menyendiri, merasa bosan pada hobi yang biasanya
silakukannya dulu, mengalami ketidak seimbangan gerakan, bersikap antagonosme
terhadap lingkungan sosial, emosi meninggi, dan hilangnya kepercayaan diri.
• Masalah emosi
Emosi remaja sering kali sangat kuat, tidak terkendali, dan tampak irasional.
Hal ini dapat diliahat dari gejala sepeti mudah marah dan dirangsang, emosi
meledak-ledak, dan tidak mampu mengendalikan perasaan. Sekolah sebagai
lembaga formal bertanggung jawab untuk membantu subjek didik menuju
kedewasaan. Misalnya dengan pelayanan melalui program layanan informasi,
layanan konseling dan layanan bimbingan dan konseling kelompok.
Remaja harus menyesuiakan diri dengan lawan jenis baik sesama remaja
maupun dengan orang dewasa di luar lingkungan kelurga dan sekolah. Yang
menjadi masalah adalah apabila remaja salah bergaul, misalnya berada dalam
kelompok pemkai obat terlarang, minuman keras dan perilaku negative lainnya.
Untuk itulah maka sekolah harus membantu dalam penyesuaian dirinya. Melalui
penyediaan sarana dan prasarana serta fasilitas pembinaan bakat daan minat
baik lewat kegiatan kurikuler maupun kokurikuler di sekolah, diharapkan dapat
mencegah dan mengatasi kesalahan pergaulan.
Pada masa ini remaja mulai tertarik pada lawan jenis, bersikap romantis, yang
diikuti keinginan yang kuat untuk memperoleh dukungan dan perhatian lawan
jenis. Sebagai akibatnya remaja mempunyai minat yang tinggi pada seks.
Informasi yang tidak tepat dapat menimbulkan perilaku seks remaja yang
apabila ditinjau dari segi moral dan kesehatan tidak layak untuk dilakukan.
Untuk menanggulangi dan mengatasi masalah itu, sekolah hendaknya
melakukan tindakan nyata, yaitu memasukkan pendidikan seks ke dalam mata
pelajaran yang bersangkutan, misalnya tentang reproduksi pada pelajaran
biologi, seks yang baik dalam bidang agama, dan lain-lain.
Tanda-tanda masalah perilaki sosial pada remaja dapat dilihat dari diskriminasi
terhadap mereka yang berlatar belakang ras, agama atau sosial ekonomi yang
berbeda. Untuk mencegah dan mengatasi masalah tersebut sekolah dapat
menyelenggarakan kegiatan kelompok dengan tidak memperhatikan latar
belakang suku, agama dan sosial ekonomi. Sekolah harus memperlakukan siswa
secara sama dan tidak membeda-bedakan siswa yang satu dengan lainnya.
• Masalah Moral
• Masalah Keluarga
Sebab umum pertentangan keluarga pada masa remaja adalah standar perilaku,
metode disiplin, hubungan dengan saudara kandung, dan sikap yang sangat
kritis pada remaja. Remaja sering menganggap standar perilaku orang tua yang
kuno dan yang modern berbeda. Namun bagi keluarga tertentu sering tidak
menyikai sikap remaja yang terlalu kritis terhadap pola perilaku orangtua dan
terhadap pola perilaku keluarga pada umumnya. Untuk mengatasi masalah
tersebut maka sekolah harus meningkatkan kerjasama dengan orangtua.
C. Kesimpulan