Anda di halaman 1dari 14

Ridwan Fadhlullah 2022333133

Adel Refalia 202333117


Aisyah ungki wulandari 202333138
A. pengertian anak C. identifikasi masalah-masalah
berperilaku bermasalah karakteristik perkembangan
anak yang berkaitan dengan
berperilaku bermasalah

B. bentuk-bentuk perilaku D. teknik bimbingan pada


bermasalah anak berperilaku
Pengertian anak bermasalah adalah mereka yang menunjukkan perilaku
agresif atau pasif yang mengganggu proses pembelajaran. Bentuk-bentuk
perilaku bermasalah meliputi perilaku destruktif dan perilaku yang
mengganggu kerjasama dengan teman.

Perilaku bermasalah bukan hanya mengganggu pembelajaran, tapi juga


termasuk perilaku agresif atau pasif yang menghambat kerjasama dengan
teman. Penting bagi guru untuk memahami bahwa setiap peserta didik
memiliki masalah emosional dan penyesuaian sosial, meskipun tidak
semua masalah tersebut mengarah pada perilaku bermasalah.
Rasionalisasi: Memberikan penjelasan yang tampak
1 logis dan rasional untuk menyembunyikan latar belakang
perilaku sebenarnya.

Sikap Bermusuhan: Perilaku agresif seperti menyerang,


2 mengganggu, bersaing, dan mengecam lingkungan.
Menghukum Diri Sendiri: Mencela diri sendiri sebagai
3 akibat dari kegagalan atau kesalahan, karena kebutuhan
untuk diakui dan disukai.

Represi: Menyembunyikan dan menekan penyebab


4 sebenarnya keluar dari kesadaran.
Komformitas: Menyelamatkan diri dengan memenuhi
5 harapan orang lain untuk menghindari kecemasan sosial.

Sinis: Menghindari penilaian orang lain karena


6 ketidakberdayaan individu untuk berbicara atau
bertindak dalam kelompok.
1 Perkembangan fisik dan kesehatan
Gangguan perkembangan fisik dan kesehatan di kelas 1,
2 dan 3 lambat dalam beraksi gangguan pertumbuhan
gigi, perkembangan fisik, sedangkan keas 4,5,6 lambat
gangguan perkembangan fisik dan kesehatan sangat
lambat dalam bereaksi, persoalan gizi.

2 Perkembangan diri
Karakteristik yang lemah pada konsep diri anak tampak
lebih berkaitan dengan kemampuan dan menerima diri
sendiri. Kesadaran identitas jenis kelamin mulai
berkembang terutama pada peserta didik kelas 4, 5 dan
6.

3 Perkembangan sosial
Perkembangan hubungan sosial pada anak telah
menunjukan kecenderungan orientasi kelompok yang
cukup kuat. Hubungan sosial anak telah diwarnai pula
oleh kesadaran akan identitas diri, walaupun masih
berada pada identitas yang lemah.
4 Teknik membantu peserta didik bermasalah
Upaya membantu peserta didik mengatasi perilaku
bermasalah yang menggantinya dengan perilaku yang
efektif menghendaki keterampilan khusus guru.
1. Menanamkan dan mengembangkan kebiasaaan dan sikap dalam beriman dan
bertakwa tuhan yang maha Esa.
2. Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan
berhitung.
3. Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari.
4. Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok sebaya.
5. Belajar menjadi pribadi yang mandiri.
6. Mempelajari keterampilan fisik yang sederhana yang diperlukan baik untuk
permainan maupun kehidupan.
7. Mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku.
8. Membina hidup sehat untuk diri sendiri dan lingkungan serta keindahan.
9. Belajar memahami diri sendiri dan orang lain serta menjalankan peran tanpa
membedakan jenis kelamin.
10. Mengmbangkan sikap terhadap kelompok, lembaga sosial, tanah air, bangsa
dan negara.
Teknik Umum dalam Bimbingan dan Konseling teknik umum yang digunakan dalam
bimbingan dan konseling di sekolah, dengan fokus pada pendekatan untuk penanganan
peserta didik yang bermasalah. Beberapa teknik umum yang digunakan pada tahap awal
konseling adalah perilaku attending, empati, refleksi, eksplorasi, dan paraphrasing. Teknik-
teknik ini bertujuan untuk mendekati anak yang bermasalah, menciptakan sikap terbuka, dan
menggali perasaan serta pikiran anak sebagai klien. Selain itu, disekolah juga membahas
dua pendekatan untuk menangani peserta didik bermasalah: pendekatan disiplin dan
pendekatan bimbingan dan konseling. Pendekatan disiplin merujuk pada penerapan aturan
dan hukuman di sekolah, sementara pendekatan bimbingan dan konseling lebih
mengutamakan upaya penyembuhan tanpa menggunakan sanksi. Penanganan peserta didik
bermasalah melalui pendekatan bimbingan dan konseling menekankan terhadap terciptanya
hubungan interpersonal yang saling percaya antara guru dan peserta didik.
teknik bimbingan pada
anak berperilaku

Penanganan Masalah: Peran Guru dan Konselor


Selain itu, penanganan dan pencegahan perilaku bermasalah juga dapat
dilakukan oleh guru melalui pengembangan kondisi pembelajaran yang
memperbaiki kesehatan mental peserta didik.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan guru antara lain memanfaatkan pengajaran
kelas sebagai wahana untuk bimbingan kelompok, menggunakan pendekatan
kelompok dalam melakukan bimbingan, mengadakan konferensi kasus dengan
melibatkan para guru dan orang tua murid, menaruh perhatian pada faktor
psikologis dalam mengembangkan strategi pembelajaran, dan menekankan
pada kepedulian terhadap faktor-faktor psikologis dalam pembelajaran.
Dengan demikian, penanganan peserta didik bermasalah memerlukan
pendekatan yang lebih holistik yang melibatkan peran konselor sekolah dan
guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan mendukung bagi
peserta didik.
Perilaku bermasalah merupakan suatu persoalan yang juga harus mendapat
perhatian dari guru, perilaku bermasalah ini tidak hanya dapat menganggu dalam
proses pembelajaran tetapi juga merupakan perilaku yang dapat menimbulkan
kesulitan dalam bekerjasama dengan teman dan merupakan perilaku yang dapat
menimbulkan masalah belajar peserta didik.
Sehingga guru harus memperhatikan setiap peserta didiknya. Perilaku
bermasalah ini umumnya timbul karena peserta didik menghadapi kecemasan
dan tidak mampu menghadapinya sehingga muncul perlaku yang berupa
menolak memalsukan atau mengacaukan kenyataan. Peserta didik cenderung
melakukan pengurangan kecemasan dan bukan memecahkan masalah yang
menyebabkan munculnya kecemasan itu

Anda mungkin juga menyukai