Nim : 1901170064
Kelas : PGMI A
Mata kuliah : Bimbingan dan Konseling
Tugas ke :5
Dosen pengampu : Drs Fahmi, M.pd.
2. Konsultasi
Konsultasi dalam pengertian umum dipandang sebagai nasihat dari seorang
pembimbing yang profesional. Sedangkan pengertian konsultasi dalam program
Bimbingan dipandang sebagai suatu proses yang menyediakan bantuan teknis
untuk seorang guru, orang tua, administrator dan konselor lainnya, dalam
mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas siswa atau
sekolah. Konsultasi bukan konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak
merupakan layanan yang langsung ditunjukan kepada siswa tetapi secara tidak
langsung melayani siswa dalam melalui bantuan dari orang lain. Konsultasi
bertujuan untuk mengembangkan atau menyempurnakan komunikasi antara guru
dengan siswa, dimana siswa bisa lebih dekat dengan gurunya itu.
3. Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah
atau kesulitan pada diri siswa. Isi kegiatan Bimbingan kelompok terdiri atas
penyampaian informasi yang berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan,
pribadi dan masalah sosial yang tidak disajikan dalam bentuk pelajaran. Kegiatan
bimbingan kelompok biasanya dipimpin oleh seorang pembimbing pendidikan
atau guru. Kegiatan inu banyak menggunakan alat-alat pelajaran seperti cerita-
cerita yang tidak tamat, boneka dan film.
4. Konseling Kelompok
Yaitu upaya bantuan kepada siswa dalam rangka memberikan kemudahan
dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat pencegahan, konseling
kelompok dapat pula bersifat penyembuhan, serta diarahkan pemberian
kemudahan dalam rangka pertumbuhan dan perkembangannya. Konseling
kelompok bersifat pemberian kemudahan dalam pertumbuhan dan perkembangan
individu, dalam artian bahwa konseling kelompok ini menyajikan dan
memberikan dorongan kepada individu-individu yang bersangkutan untuk
mengubah dirinya selaras dengan minatnya sendiri.
5. Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial dapat didefinisikan sebagai upaya guru untuk
menciptakan suatu situasi yang memungkinkan individu atau kelompok siswa
tertentu lebih mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sehingga dapat
memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan, dengan melalui suatu
proses interaksi yang berencana, terorganisasi, terarah, terkoordinasi, terkontrol,
dengan lebih memperhatikan taraf kesesuaiannya terhadap keragaman kondisi
objektif individu dan atau kelompok siswa yang bersangkutan serta daya dukung
sarana dan lingkungannya. Strategi dan teknik pengajaran remedial dapat
dilakukan secara preventif, kuratif, dan pengembangan. Tindakan pengajaran
remedial dikatakan kuratif jika dilakukan setelah program PBM utama selesai
diselenggarakan.
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang “Masalah-masalah pada anak SD/MI” dapat
disimpulkan bahwa terdapat empat masalah yang sering dihadapi siswa disekolah,
serta terdapat beberapa pendekatan umum bimbingan dan konseling yang dapat
dilakukan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut, serta ada strategi-
strategi yang juga dapat dilakukan oleh pembimbing tersebut (konselor).
Setiap permasalahan yang terjadi pada setiap anak pastinya memiliki
penganganana-penanganan yang berbeda. Misalnya, dalam kurangnya mottivasi
belajar dapat dilakukan dengan pendekatan pengembangan, kurangnya
pemahaman suatu mata pelajaran dikarenakan cara penyampaian guru yang tidak
menarik dapat dilakukan dengan pendekatan remedial. Strategi yang dapat
dilakukan adalah bimbingan kelompok dan pengajaran remedial.
Referensi
Nurhisan. (2006). Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar
Kehidupan. Bandung : Refika Aditama.
Nurhisan. (2007). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung :
Refika Aditama.
Carpenter. (2012). Cara Mengatasi Problem Belajar. Semarang : Dahara
Prize.