Anda di halaman 1dari 7

Nama : Cici

Nim : 1901170064
Kelas : PGMI A
Mata kuliah : Bimbingan dan Konseling
Tugas ke :5
Dosen pengampu : Drs Fahmi, M.pd.

MASALAH-MASALAH PADA ANAK SD/MI

A. Pengertian Masalah dan Jenis-Jenis Masalah


Menurut Carpenter(2012), masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya,
yang menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, dan juga ingin
atau perlu dihilangkan. Berdasarkan analisis tersebut, masalah juga dapat diartikan
dengan sesuatu yang terjadi atau keadaan yang terjadi belum sesuai dengan yang
diharapkan, sehingga orang yang sedang mengalaminya akan merasa sangat
terbebani dengan sesuatu atau keadaan tersebut.
Jenis Masalah
Menurut Nurhisan (2006 :15-17) mengemukakan bahwa jenis masalah adalah
antara lain sebagai berikut ini :
1. masalah Akademik
akademik adalah suatu pembelajaran tentang disiplin ilmu yang mencangkup
teknologi dan atau seni yang pelaksanaannya dilakukan disekolah. Masalah
akademik adalah masalah yang berkaitan dengan akademik siswa terutama
dikelas. Yang mana masalah berikut ini termasuk dalam masalah-masalah
akademik, yaitu pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan konsentrasi, cara
belajar, penyelesaian tugas-tugas dan latihan siswa memahami materi yang
diberikan.
2. Masalah Sosial Pribadi
sosial pribadi adalah masalah yang terjadi antara individu itu sendiri dengan
orang lain yang terlibat dalam lingkungan sekitar dimana individu itu berada.
Yang mana berikut ini masalah yang termasuk sosial pribadi yaitu, masalah
hubungan dengan teman, guru, staf dan penyesuaian diri dengan lingkungan.
3. Masalah Karier
Masalah karier adalah masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan
pengembangan masalah-maslah pekerjaan, seperti pemahaman terhadap jabatan
dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman
kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier.
4. Masalah Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan terkecil dalam kehidupan. Dalam
keluarga dibutuhkan keharmonisan agar semua anggota keluarga dapat merasakan
kenyamanan. Masalah keluarga merupakan salah satu masalah yang dapat
berpengaruh buruk terhadap kegiatan lainnya.

B. Masalah-Masalah Siswa di Sekolah


Masalah-masalah siswa disekolah dibagi menjadi empat yaitu sebagai berikut.
1. Masalah Akademik
a. Keterlambatan akademik, dimana murid memiliki pengetahuan yang tinggi
tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal.
b. Kecepatan belajar kecerdasan atau pengetahuan murid yang berbeda, dimana
tidak semua murid dapat menikui proses belajar mengajar dalam kelas yang
terkadang ada guru yang terlalu cepat menjelaskan sehingga murid tidak
dapat mengerti materi yang dipaparkan.
c. Kurangnya motivasi belajar, dimana murid merasakan bosan dalam
pembelajaran dikelas.
d. Bersikap buruk ketika pembelajaran, seperti menunda-nunda tugas dan malu
bertanya kepada guru.
e. Sering tidak masuk sekolah.
2. Masalah Sosial Pribadi
Masalah ini seperti adanya teman yang tidak disukai, guru yang tidak
mempunyai landasan pendidikan sehingga untuk berbicara atau sekedar
mengingatkan pun bahasanya berbeda dengan guru yang memiliki landasan
pendidikan sehingga murid tersebut merasa terganggu bahkan bisa jadi tidak mau
lagi berurusan atau bahkan hanya sekedar berbicara dengan guru tersebut.
3. Masalah Karier
Yang termasuk masalah karier adalah seperti murid yang melanjutkan
pendidikan sampai ke perguruan tinggi dengan orientasi mendapatkan uang lebih,
dan murid yang lebih memilih kerja daripada sekolah karena beranggapan bahwa
dengan bekerja akan menghasilkan uang atau beranggapan bahwa sekolah
mengeluarkan biaya sehingga membebankan orang tua.
4. Masalah Keluarga
Yaitu kurangnya komunikasi antara anggota keluarga, pendidikan yang kurang
dalam suatu negara sehingga anggota yang satu tidak dapat membantu yang lain
karena sama-sama tidak menguasainya, atau bahkan seseorang anak tersebut
sudah ingin untuk menempuh pendidikan dengan serius tetapi ada beberapa orang
tua yang tidak mengizinkannya. Seperti kurangnya kepedulian antar sesama
karena kesibukan masing-masing, kurangnya pemberian motivasi dan pemberian
semangat, dan kurangnya menggali kemampuan dalam diri sendiri sehingga
menganggap dirinya rendah.

C. Pendekatan Umum Bimbingan Konseling Upaya Penyelesaian Masalah-


Masalah Siswa
1. Pendekatan Kritis
Pendekatan kritis atau pendekatan kuratif merupakan upaya bimbingan yang
diarahkan kepada individu yang mengalami kritis atau masalah. Bimbingan ini
bertujuan mengatasi krisis atau masalah-masalah yang dialami individu. Dalam
pendekatan kritis pembimbing menunggu individu yang datang. Selanjutnya,
mereka memberikan bantuan sesuai dengan masalah yang dirasakan individu.
2. Pendekatan Remedial
Pendekatan remedial merupakan pendekatan bimbingan yang diarahkan kepada
individu yang mengalami kelemahan atau kekurangan. Tujuan bimbingan ini
adalah untuk membantu memperbaiki kekurangan/kelemahan yang dialami
individu.
3. Pendekatan Preventif
Pendekatan preventiv merupakan pendekatan yang diarahkan pada antisipasi
masalah-masalah umum individu, mencegah jangan sampai masalah tersebut
menimpa individu. Pembimbing memberikan beberapa upaya, seperti informasi
dan keterampilan untuk mencegah masalah tersebut. Masalah yang dimaksud
adalah seperti putus sekolah, berkelahi, kenakalan, merokok, membolos,
menyontek dan lain sebagainya.
4. Pendekatan Perkembangan
Pendekatan ini menekankan kepada pengembangan potensi dan kekuatan yang
ada pada individu secara optimal. Setiap individu memiliki potensi dan kekuatan-
kekuatan tertentu melalui penerapan berbagai teknik bimbingan potensi, kemudian
kekuatan-kekuatan tersebut dikembangkan. Pendekatan ini dapat dilakukan
kepada siapa saja dengan berbagai cara pelaksanaannya baik secara indvidual,
kelompok, bahkan klasikal melalui layanan pemberian informasi, diskusi, proses
kelompok, serta penyaluran minat dan bakat.

D. Strategi dalam Bimbingan Konseling


Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja
untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi bimbingan dan konseling dapat
berupa konseling individual, konsultasi, konseling bimbingan, bimbingan
kelompok dan pengajaran remedial.
1. Konseling individual
Yaitu proses melalui hubungan khusus secara pribadi dalam wawancara antara
seorang pembimbing dan seorang siswa. Konseling adalah proses belajar yang
bertujuan agar siswa dapat mengenal diri sendiri, menerima diri sendiri serta
realistis dalam proses penyesuaian dengan lingkungannya. Konseling bertujuan
untuk memecahkan masalah-masalah pribadi, baik sosial maupun emosional, yang
dialami saat sekarang dan yang akan datang. Konseling menjadi strategi utama
dalam proses bimbingan dan merupakan teknik standar serta merupakan tugas
pokok seorang pembimbing.

2. Konsultasi
Konsultasi dalam pengertian umum dipandang sebagai nasihat dari seorang
pembimbing yang profesional. Sedangkan pengertian konsultasi dalam program
Bimbingan dipandang sebagai suatu proses yang menyediakan bantuan teknis
untuk seorang guru, orang tua, administrator dan konselor lainnya, dalam
mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas siswa atau
sekolah. Konsultasi bukan konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak
merupakan layanan yang langsung ditunjukan kepada siswa tetapi secara tidak
langsung melayani siswa dalam melalui bantuan dari orang lain. Konsultasi
bertujuan untuk mengembangkan atau menyempurnakan komunikasi antara guru
dengan siswa, dimana siswa bisa lebih dekat dengan gurunya itu.
3. Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah
atau kesulitan pada diri siswa. Isi kegiatan Bimbingan kelompok terdiri atas
penyampaian informasi yang berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan,
pribadi dan masalah sosial yang tidak disajikan dalam bentuk pelajaran. Kegiatan
bimbingan kelompok biasanya dipimpin oleh seorang pembimbing pendidikan
atau guru. Kegiatan inu banyak menggunakan alat-alat pelajaran seperti cerita-
cerita yang tidak tamat, boneka dan film.
4. Konseling Kelompok
Yaitu upaya bantuan kepada siswa dalam rangka memberikan kemudahan
dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat pencegahan, konseling
kelompok dapat pula bersifat penyembuhan, serta diarahkan pemberian
kemudahan dalam rangka pertumbuhan dan perkembangannya. Konseling
kelompok bersifat pemberian kemudahan dalam pertumbuhan dan perkembangan
individu, dalam artian bahwa konseling kelompok ini menyajikan dan
memberikan dorongan kepada individu-individu yang bersangkutan untuk
mengubah dirinya selaras dengan minatnya sendiri.
5. Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial dapat didefinisikan sebagai upaya guru untuk
menciptakan suatu situasi yang memungkinkan individu atau kelompok siswa
tertentu lebih mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sehingga dapat
memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan, dengan melalui suatu
proses interaksi yang berencana, terorganisasi, terarah, terkoordinasi, terkontrol,
dengan lebih memperhatikan taraf kesesuaiannya terhadap keragaman kondisi
objektif individu dan atau kelompok siswa yang bersangkutan serta daya dukung
sarana dan lingkungannya. Strategi dan teknik pengajaran remedial dapat
dilakukan secara preventif, kuratif, dan pengembangan. Tindakan pengajaran
remedial dikatakan kuratif jika dilakukan setelah program PBM utama selesai
diselenggarakan.

Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang “Masalah-masalah pada anak SD/MI” dapat
disimpulkan bahwa terdapat empat masalah yang sering dihadapi siswa disekolah,
serta terdapat beberapa pendekatan umum bimbingan dan konseling yang dapat
dilakukan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut, serta ada strategi-
strategi yang juga dapat dilakukan oleh pembimbing tersebut (konselor).
Setiap permasalahan yang terjadi pada setiap anak pastinya memiliki
penganganana-penanganan yang berbeda. Misalnya, dalam kurangnya mottivasi
belajar dapat dilakukan dengan pendekatan pengembangan, kurangnya
pemahaman suatu mata pelajaran dikarenakan cara penyampaian guru yang tidak
menarik dapat dilakukan dengan pendekatan remedial. Strategi yang dapat
dilakukan adalah bimbingan kelompok dan pengajaran remedial.

Referensi
Nurhisan. (2006). Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar
Kehidupan. Bandung : Refika Aditama.
Nurhisan. (2007). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung :
Refika Aditama.
Carpenter. (2012). Cara Mengatasi Problem Belajar. Semarang : Dahara
Prize.

Anda mungkin juga menyukai