Anda di halaman 1dari 15

Dosen : Drs. Fahmi, M.Pd.

Tugas Matkul : Administrasi dan Supervisi Penidikan


Nama : M Hidayatullah Ramadan
Nim :1901110139
Kelas : E

Jawaban soal NO: I

1. Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan merupakan kegiatan pendidikan


untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang administrasi. Ilmu pengetahuan,
teori belajar dan ketrampilan yang dilaksanakan bertujuan jangka panjang yaitu agar
tenaga administrasi, manajemen maupun mengembangkan ilmu yang telah dipelajari
dapat dipraktekkan di sekolah.
Kata “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata ad dan ministrare. Kata
ad mempunyai arti yang sama dengan kata todalam bahasa inggris, yang berarti “ke” atau
“kepada”. Dan ministraresama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti
“melayani”, “membantu”, atau mengarahkan”. Dalam bahasa inggris to administer berarti
pula “mengatur”, “memelihara” (to look after), dan “mengarahkan”.
Jadi, kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk
membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam
mencapaisuatutujuan.
Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai
tujuanpendidikan.
Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem.
Keempat, administrasi pendidikan juga dilihat dari segi manajemen.
Kelima, administrasi pendidikan juga dilihat dari segi kepemimpinan.
Keenam, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan.
Ketujuh, administrasi pendidikan juga dilihat dari segi komunikasi.
Kedelapan, administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan
ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan rutin catat-mencatat dan sebagainya.
Pengertian demikian tidak terlalu salah, hanya yang perlu diingat, kegiatan tata usaha itu
tidak seluruhnya mencerminkan pengertian administrasi. Namun secara singkatnya,
administrasi pendidikan itu ialah pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan dari segala
sesuatu yang berhubungan dengan unsur-unsur sekolah.
Menurut pendapat ahli :
Soewarno Handayaningrat
Mengungkapkan bahwa administrasi adalah kegiatan ketatausahaan yang terdiri dari
berbagai kegiatan seperti pembukuan baik penghitungan, pencatatan atau yang lainnya
dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan dala arti yang
sempit, menurutnya administrasi merupakan kegiatan catat mencatat atau pembukuan,
surat menyurat atau lainnya yang berkaitan dengan ketatausahaan.
Menurut pendapat ahli :

W.H. Evans
Administrasi merupakan fungsi yang berkaitan dengan manajemen dan pengarahan
segala tahap operasi perusahaan yang berkenaan dengan pengolahan keterangan,
komunikasi dan juga ingatan organisasi.

Ulbert
Menurutnya administrasi ini merupakan istilah lain dari tata usaha dimana sebagian
penyusunan dan pencatatan data serta informasi secara sistematis baik internal atau
eksternal dengan tujuan menyediakan keterangan dan memudahkan dalam memperoleh
data baik sebagian maupun secara menyeluruh.

George Terry
Mengemukakan bahwa administrasi merupakan sebuah proses perencanaan,
pengendalian, pengorganisasian, dan penggerakkan kepada orang-orang yang
melaksanakannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

William Leffingwell dan Edwin Robinson


Administrasi merupakan salah satu cabang ilmu manajemen yang mengenai
pelaksanaan pekerjaan kantoran secara efesien, dimana dan kapan pekerjaannya harus
dilaksanakan.

2. Inspeksi berasal dari istilah bahasa Belanda Inspectie. Di dalam bahasa Inggris
dikenal Inspection. Kedua kata tersebut berarti pengawasan yang terbatas kepada
pengertian mengawasi apakah bawahan (dalam hal ini guru) menjalankan apa yang
telah diinstruksikan oleh atasannya, dan bukan berusaha membantu guru itu.

Dalam perkembangan supervisi selanjutnya dikenal istilah penilikan dan pengawasan.


Berbeda dengan inspeksi, penilikan dan pengawasan mempunyai pengertian suatu
kegiatan yang bukan hanya mencari kesalahan objek pengawasan itu semata-mata, tetapi
juga mencari hal-hal yang sudah baik, untuk dikembangkan lebih lanjut.
Monitoring seringkali diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan pemantauan.
Monitoring berti kegiatan pengumpulan data tentang suatu kegiatan sebagai bahan untuk
melaksanakan penilaian. Dengan kalimata ini, monitoring merupakan kegiatan yang
ditujukan untuk mengetahui apa adanya tentang sesuatu kegiatan. Di dalam monitoring
seseorang hanya mengumpulkan data tanpa membandingkan data tersebut dengan kriteria
tertentu.
Kegiatan penilaian, yang juga disebut evaluasi merupakan suatu proses membandingkan
keadaan kuantitatif atau kualitatif suatu objek dengan kriteria tertentu yang sudah
ditetapkan sebelumnya.
Pengertian supervisi mencakup arti yang terkandung dalam istilah-istilah yang sudah ada
diterangkan itu. Di samping itu, supervisi memepunyai arti yang lebih luas, yaitu
pengertian, bantuan dan perbaikan.
Berbagai buku mendefinisikan supervisi berbeda satu sama lain. misalnya mendefinisikan
supervisi sebagai suatu proses mengawasi kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan
organisasi. mendefinisikannya sebagai bantuan dalam pengembangan situasi belajar-
mengajar mendefinisikan tugas supervisi, yang meliputi:
(a) Tugas perencanaan, yaitu untuk menetapkan kebijaksanaan dan program.
(b) Tugas administrasi, yaitu pengambilan keputusan serta pengkoordinasian melalui
konferensi dan konsultasi yang dilakukan dalam usaha mencari perbaikan kualitas
pengajaran.
(c) Partisipasi secara langsung dalam pengembangan kurikulum, yaitu dalam kegiatan
merumuskan tujuan, membuat penuntun mengajar bagi guru, dan memilih isi pengalaman
belajar.
(d)Melaksanakan demonstrasi mengajar untuk guru-guru, serta
(e)Melaksanakan penelitian.
Sergiovanni dan Starratt (1979) berpendapat bahwa tugas utama supervisi adalah
perbaikan situasi pengajaran.
Dari berbagai definisi tersebut, kelihatannya ada kesepakatan umum, bahwa kegiatan
supervisi pengajaran ditujukan untuk perbaikan pengajaran.
Perbaikan itu dilakukan melalui peningkatan kemampuan profesional guru dalam
melaksanakan tugasnya.
Untuk memudahkan kita dalam memahami supervisi pengajaran, dalam buku ini
pengertian supervisi dirumuskan secara sederhana, yaitu semua usaha yang dilakukan
oleh supervisor untuk memberikan bantuan kepada guru dalam memperbaiki pengajaran.
Kegiatan supervisi bertujun untuk memperbaiki proses dan hasil belajar-mengajar.
Kegiatan utamanya adalah membantu guru, tetapi dalm konteksnya yang luas
menyangkut komponen sekolah yang lain karena guru juga terkait dengan kompinen tata
usaha, saran, lingkungan sekolah, dan lain-lain. Sasaran supervisi dapat kita bedakan
menjadi dua, yaitu yang berhubungan langsung dengan pengajaran dan yang berhubungan
dengan pendukung pengajaran.
Menurut para ahli :
Ross L. (1980) Supervisi adalah pelayanan kapada guru – guru yang bertujuan
menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. Ross L. memandang
supervisi sebagai pelayanan kapada guru – guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan.
Mulyasa (2006) supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang
berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi modern diperlukan
supervisor khusus yang lebih independent, & dapat meningkatkan obyektivitas dalam
pembinaan dan pelaksanaan tugas.
Purwanto (1987) supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk
membantu para guru & pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Good Carter Memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah
dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran,
termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru
dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar
dan evaluasi pengajaran. God Carter melihatnya sebagai usaha memimpin guru-guru
dalam jabatan mengajar,
Boardman Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir
dan membimbing secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara
individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam
mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstmulir dan
membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap
berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern. Boardman. Melihat supervisi sebagai
lebih sanggup berpartisipasi dalam masyarakat modern.

Kesimpulan
• Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan merupakan kegiatan pendidikan
untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang administrasi. Kata “administrasi”
berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata ad dan ministrare. Kata ad mempunyai
arti yang sama dengan kata todalam bahasa inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”.
Dan ministraresama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti
“melayani”, “membantu”, atau mengarahkan”. Dalam bahasa inggris to administer
berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look after), dan “mengarahkan”.
Jadi, kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk
membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam
mencapaisuatutujuan.

• Inspeksi berasal dari istilah bahasa Belanda Inspectie. Di dalam bahasa Inggris
dikenal Inspection. Kedua kata tersebut berarti pengawasan yang terbatas kepada
pengertian mengawasi apakah bawahan (dalam hal ini guru) menjalankan apa yang
telah diinstruksikan oleh atasannya, dan bukan berusaha membantu guru itu.
Dalam perkembangan supervisi selanjutnya dikenal istilah penilikan dan
pengawasan. Berbeda dengan inspeksi, penilikan dan pengawasan mempunyai
pengertian suatu kegiatan yang bukan hanya mencari kesalahan objek pengawasan itu
semata-mata, tetapi juga mencari hal-hal yang sudah baik, untuk dikembangkan lebih
lanjut.

Jawaban soal NO: II

1. Tujuan administrasi pendidikan adalah memberikan sistematika kerja dalam


mengelola pendidikan. Sehingga tugas-tugas operasional kependidikan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efesien menuju sasaran atau tujuan yang telah
ditetapan. Dengan demikian, para kepala sekolah dapat mengelola pendidikan dengan
mudah dan menguasai bidang tugasnya.

2. Mengutip dari tujuan supervise pendidikan dalam buku Administrasi Pendidikn yang
ditulis oleh Daryanto(172, 2011) untuk mencapai tujuan supervise pendidikan follow-
up supervise diperlukannya pembimbingan atau nasehat dari supervisor kepada guru
dan karyawan serta petugas sekolah untuk meningktkan mutu hasil dalam proses
pemebelajaran serta berusaha untuk mnghilangkan hambatan yang telah dievaluasi
sebelumnya. Sehingga dapat dilihat dengan lebih jelas bahwa tujuan utama dari
supervise pendidikan adalah untuk mengetahui situasi dan kondisi sebuah proses
pembelajaran dalam sekolah sehingga kesalahan dapat terdeteksi sehingga dapat
dilakukannya perbaikan melalui proses evaluasi dan pengarahan oleh supervisor
kepada guru dan petugas sekolah, sehingga terwujudah sekolah dengan proses beajar
mengajar yang lebih baik dan bermutu baik lagi.

Kesimulan
• Tujuan administrasi pendidikan adalah memberikan sistematika kerja dalam
mengelola pendidikan. Sehingga tugas-tugas operasional kependidikan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efesien menuju sasaran atau tujuan yang telah
ditetapan.
• Tujuan utama dari supervise pendidikan adalah untuk mengetahui situasi dan kondisi
sebuah proses pembelajaran dalam sekolah, sehingga terwujudlah sekolah yang baik
dan Guru-guru yang berkualitas dan petugas yang amanah.

Jawaban Soal III

Prinsip Administrasi.
1. Henry Fayol merumuskan beberapa prinsip administrasi, yang nantinya akan disajikan
oleh IDtesis yang merupakan Jasa Pembuatan Disertasi, Tesis, Skripsi. Adapun
prinsip yang dipaparkan oleh Fayol meliputi :
1. Division of labor (pembagian pekerjaan).
2. Authority (kewenangan).
3. Discipline (disiplin).
4. Unity of command (kesatuan komando).
5. Unity of direction (kesatuan dalam pengarahan).
6. Subordination of individual interest to the common good (kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi).
7. Remuneration (remunerasi).
8. Centralization (sentralisasi).
9. The hierarchy (hierarki).
10. Order (tata tertib).
11. Equity (keadilan).
12. Stability of staff (stabilitas staf).
13. Initiative (inisiatif).
14. Esprite de corps (semangat korps).

Pada point terakhir yang ada pada prinsip manajemen fayol diketahui bahwa
semangat korps merupakan semnagat kerjasama antar kelompok yang nantinya akan
menimbulkan rasa bersatu. Persatuan serta keharmonisan tersebut yang nantinya akan
berdampak baik bagi pemecahan masalah.

2. Prinsip Supervisi
1) Prinsip fundamental
Pancasila merupakan dasar atau prinsip fundamental bagi setiap supervisor
pendidikan Indonesia. Bahwa seorang supervisor haruslah seorang supervisor sejati.
2) Prinsip ilmiah
a. Sistematis, artinya dilakukan secara teratur, berencana dan kontinyu.
b. Objektif, artinya bukan di dasarkan atas prasangka tetapi didasarkan atas data-data
objektif/informasi.
c. Menggunakan instrument yang baik dalam mengumpulkan data/informasi.
3) Prinsip demokratis, yaitu berdasarkan atas dasar musyawarah.
4) Prinsip kooperatif, yaitu dilakukan dalam situasi kerjasama.
5) Prinsip konstruktif dan kreatif, yaitu membina inisiatif guru serta mendorongnya
untuk aktif dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
6) Prinsip terbuka, yaitu bahwa kegiatan supervisi dilakukan dengan terbuka dan terus
terang dengan pemberitahuan terlebih dahulu.
7) Prinsip komprehensif, yaitu sarana yang lengkap mulai dari kepala sekolah, guru-
guru, tata-usaha, dan meliputi semua aspek yaitu kurikulum, sarana, ketatalaksanaan,
keuangan, kesiswaan dan humas.

Kesimpulan

• Prinsip Administrasi menurut Fayol ada 14 :


1. Division of labor (pembagian pekerjaan).
2. Authority (kewenangan).
3. Discipline (disiplin).
4. Unity of command (kesatuan komando).
5. Unity of direction (kesatuan dalam pengarahan).
6. Subordination of individual interest to the common good (kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi).
7. Remuneration (remunerasi).
8. Centralization (sentralisasi).
9. The hierarchy (hierarki).
10. Order (tata tertib).
11. Equity (keadilan).
12. Stability of staff (stabilitas staf).
13. Initiative (inisiatif).
Esprite de corps (semangat korps).

• Prisip Supervisi Pendidikan menurut para ahli ada 7: Prinsip Fundamental, Prinsip
Ilmiah, Prinsip Demokratis, Prinsip Kooperatif, Prinsip Konstruktif dan Kreatif,
Prinsip Terbuka, Prinsif Konprehensif.

JAWABAN SOAL NO: IV

1. Ruang lingkup Administrasi Pendidikan :


a.) Administrasi kurikulum
Meliputi pembukuan dan pendataan jumlah meta pelajaran yang diajarkan,
waktu tersedia, jumlah guru beserta pembagian jam pelajaran, jumlah
kelas, penjadwalan, buku yang dibutuhkan, program semester, evaluasi,
program tahunan dan kalender pendidikan.

b.) Administrasi ketenagaan pendidikan ( kepegawaian )


Meliputi, kumpulan surat lamaran dan penerimaan pegawai, mutasi, surat
keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar umum
kepegawaian.

c.) Administrasi kesiswaan


Meliputi, Organisasi dan perkumpulan murid. Masalah kesehatan dan
kesejahteraan murid. Penilaian dan pengukuran kemajuan murid.
Bimbingan dan penyuluhan bagi murid.

d.) Admnistrasi sarana dan prasarana pendidikan


Meliputi, buku perencanaan pengadaan barang, buku pembagian dan
penggunaan barang, buku perbaikan barang, dan lain-lain.

e.) Administrasi keuangan/pembiayaan pendidikan, meliputi keuangan


pendaftaran siswa batu, uang gedung, uang seragam, uang pealatan
sekolah, SPP.dan lain-lain. .

f.) Administrasi perkantoran, meliputi surat masuk dan keluar, buku tamu,
buku-buku penting terkait penyelenggaraan pendidikan.

g.)Administrasi unit-unit penunjang pendidikan, meliputi bimbingan


konseling, UKS, pramuka, olahraga, kesenian.
.
h.) Administrasi layanan khusus pendidikan, meliputi konsumsi, layanan
antar jemput, bimbingan khusus dirumah. .

i.) Administrasi tat lingkungan dan keamanan sekolah, meliputi


perencanaan tata tertib dan pertamanan di sekolah, jadwal penjaga, jadwal
kebersihan.

j.) Administrasi hubungan dengan masyarakat, meliputi hasil kerja sama,


program-program humas. Dan sebagainya.

2. Ruang lingkup Supervisi pendidikan :

• Supervisi Bidang Kurikulum


Bidang kurikulum menjadi ini karena proses belajar mengajar adalah kegiatan
utama sekolah. Kurikulum merupakan hal yang harus diantisipasi dan dipahami
oleh berbagai pihak, karena kurikulum sebagai rancangan pembelajaran yang
memiliki kedudukan yang sangat strategis, yang menentukan keberhasilan
pembelajaran secara keseluruhan, baik proses maupun hasil. Sekolah sebagai
pelaksanaan pendidikan, baik supervisor, guru maupun peserta didik sangat
berkepentingan dan akan terkena dampak langsung dari setiap perubahan
kurikulum.

• Supervisi Bidang Kesiswaan


Bidang kesiswaan menjadi penting karena tujuan pendidikan adalah melahirkan
siswa-siswi yang kreatif, mandiri, kompetitif. Sehingga pengembangan kognitif,
afektif dan psikomotorik siswa yang diperlukan. Bidang kesiswaan menjadi
dominan karena tangan gurulah pembelajaran dipertaruhkan.

• Supervisi Bidang Kepegawaian


Tujuan supervisi bidang kepegawaian berbeda dengan sumber daya manusia pada
konteks bisnis, di dunia pendidikan tujuan supervisi bidang kepegawaian lebih
mengarah pada pembangunan pendidikan yang bermutu, membentuk sumber daya
manusia yang handal, produktif, kreatif, dan berprestasi. Selain itu dalam bidang
kepegawaian atau personalia pendidikan islam bertujuan untuk mendayagunakan
tenaga kependidikan islam secara efektif dan efesien untuk mencapai hasil yang
optimal. Namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan.

• Supervisi Bidang Sarana dan Prasarana


Tujuan anak sekolah yaitu agar dia menjadi baik, pintar dan terampil. Dibutuhkan
proses yang tidak sederhana dan panjang agar tujuan ini berhasil dicapai sekolah.
Sekolah menyediakan sarana untuk pengembangan rasa, piker, dan raga siswa,
seperti masjid, perpustakaan, laboratorium, internet, dan tempat olaraga. Tanpa
sarana yang baik sekolah sulit melahirkan keluaran yang kompoten. Sarana
merupakan media atau alat untuk belajar agar pendidikan berjalan efektif. Sarana
sekolah diperlukan untuk keseimbangan perkembangan fisik dan psikis siswa.

• Supervisi Bidang Keuangan


Biaya menempati posisi yang sangat penting dalam proses pendidikan. dipastikan
bahwa lembaga pendidikan yang bagus ditopang oleh biaya yang memadai. Setiap
lembaga pendidikan membtuhkan dana untuk menopang proses pendidikan, mulai
dari biaya rutin, biaya kegiatan hingga biaya perawatan atau perbaikan.
• Supervisi Bidang Humas
Secara etimologis, “Hubungan Masayarakat” diterjemahkan dari perkataan bahasa
inggris public relation, yang berarti hubungan sekolah dengan masyarakat ialah
sebagai hubungan timbal balik antara suatu organisasi(sekolah) dan
masyarakatnya. Artinya hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses
komunikasi antar sekolah dengan masyarakat untuk berusaha untuk menanamkan
pengertian warga tentang kebutuhan dari karya pendidikan serta pendorong dan
minat dan tanggungjawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah. Untuk
mencapai hal tersebut yaitu dengan jalan komunikasi yang baik dan luas secara
timbal balik.

• Supervisi Bidang Ketatausahaan


Bidang tata usaha sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
dilaksanakan atau diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh, serta
membina kegiatan-kegiatan yang bersifattulis menulis disekolah, agar proses
belajar mengajar semakin efektif dan efesien untuk membatu tercapaianya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Tidak hanya terhadap bidang-bidang yang
disebutkan di atas, tetapi pada kegiatan supervisi pendidikanpun selalu mendapat
tunjangan yang tidak sedikit dari kegiatan ketatausahaan. Tiada kegiatan yang tak
lupa ditulis atau diketik, diproses, digandakan, dan sebagainya. Juga pembuatan
format-format supervisi, undangan rapat, dan penempelan pengguna atau instruksi
dan sebagainya.

➢ KESIMPUAN
• Gunanya ruang lingkup administrasi pendidikan untuk melakukan tugas dan
profesinya (Guru) yang ada tersebut . Tingkat pusat (nasional) data pendidikan
diperlukan untuk perencanaan yang lebih makro, melakukan pembinaan,
pengawasan, penilaian (evaluasi), dan keperluan administrasi lainnya.
• Ruang lingkup supervisi pendidikan dalam tujuan bidang ini mengaruskan
supervisor mempelajari semua bidang ini tanpa terkecuali. Sebab, melakukan
supervisi tanpa memahami bidang yang disupervisi tidak efektif, karena tidak
jelas, semua bidang ini disupervisi karena satu dengan yang lain saling berkaitan,
sehinggam nejadi satu sistem yang terpadu yang tidak bisah dipisahkan.

JAWABAN SOAL NO: V

1. Perencanaan (Planning). Perencanaan dalam administrasi pendidikan mencakup apa


saja yang akan dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.
2. Pengorganisasian (Organizing). Pengorganisasian merupakan kegiatan penyusunan
dan pembentukan hubungan kerja antar individu. Maka, kesatuan usaha dalam upaya
pencapaian maksud dan tujuan administrasi pendidikan bisa terwujud.
3. Kordinasi (Coordinating). Kordinasi adalah upaya yang dilakukan untuk
menghindari terjadinya kesimpangsiuran dalam bertindak. Dengan kata lain, kordinasi
adalah kegiatan yang membawa manusia, material, ide, teknik, dan tujuan ke dalam
suatu hubungan yang harmonis dan juga produktif.
4. Komunikasi (Comunicating). Komunikasi merupakan hal yang sangat penting
dalam pelaksanaan suatu program pendidikan. Aktivitas komunikasi tersebut meliputi
penyebaran dan penyampaian gagasan dan maksud, baik secara tertulis maupun lisan.
5. Pengawasan (Supervision). Dalam pelaksanaan program pendidikan tentu harus
disertai dengan adanya pengawasan, proses pengawasan program pendidikan harus
dilakukan dengan teliti agar tujuan pendidikan bisa tercapai.
6. Kepegawaian (Staffing). Fungsi kepegawaian sudah berjalan mulai dari proses
perencanaan dan pengorganisasian. Dalam hal ini, administrasi pendidikan
mengupayakan agar yang dipilih untuk menduduki jabatan tertentu yaitu orang-orang
yang memiliki kemampuan dan kapabilitas sesuai dengan jabatan yang diberikan.
7. Penganggaran (Budgeting). Budgeting adalah anggaran biaya yang direncanakan
dan direalisasikan untuk pencapaian tujuan administrasi pendidikan.
8. Penilaian (Evaluating). Tujuan kegiatan evaluasi yaitu untuk meneliti dan
mengetahui efektivitas pelaksanaan proses keseluruhan organisasi dalam upaya
pencapaian hasil sesuai program yang ditetapkan dalam kaitannya untuk pencapaian
tujuan pendidikan.

➢ KESIMPULAN
Fungsi admistrasi adalah untuk mengetahui manfaat\tujuan dari administrasi
pendidikan tersebut.
JAWABAN SOAL NO: VI

Fungsi-fungsi supervisi pendidikan.


1. Mengkoordinir semua usaha sekolah.
2. Melengkapi kepemimpinan sekolah.
3. Memperluas pengalaman guru-guru.
4. Menstimulir usaha-usaha yang kreatif.
5. Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus.
6. Menganalisa situasi belajar mengajar.
7. Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap anggota staf.
8. Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan
mengajar guru-guru.

➢ KESIMPULAN
Manfaat dari fungsi supervisi pendidikan ialah supaya kita mengetahui apa
kegunaannya supervisi tersebut.

JAWABAN SOAL NO: VII

1. Proses Administrasi Pendidikan.

Proses merupakan serangkaian kegiatan tertentu yang teratur dan terarah, yang
memungkinkan individu atau suatu kelompok dapat mencapai tujuan usahanya secara
efektif dan efisien. Di bidang apapun yang akan dicapai, baik di bidang usaha lain
atau pendidikan jenis dan urutan kegiatan tertentu diperlukan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan secara efektif dan efisien. Kegiatan yang dilakukan dari semua
bidang usaha itu tentunya di mulai dengan perencanaan dan diakhiri dengan penilalian
keberhasilan. Hal inilah yang dimaksud dengan serangkaian kegiatan yang
berhubungan dan berkesinambungan dan terjadilah suatu proses.
Dalam pelaksanaannya proses administrasi menjadi beberapa kegiatan sebagai
langkah atau tahapan yang perlu kita lakukan, dan tentunya diawali atau dimulai
dengan perencanaan dan diakhiri dengan penilaian. Tentang jumlah atau jenis
kegiatan dalam administrasi terdapat beberapa perbedaan. Oleh karena itu perlu kita
ketahui terelebih dahulu perbedaan-perbedaan menurut pendapat ahli diantaranya :
Henry Fayol (Moh. Rifa’i, 1984:60-61) seorang industrialis Perancis
mengemukakan lima langkah kegiatan administrasi, yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
2. Organisasi (Organizing)
3. Direksi (Directing)
4. Kordinasi (Coordinating)
5. Pengawasan (Controlling)
Lima kegiatan tersebut menurut Henry Fayol merupakan unsur-unsur yang
perlu dilakukan dalam kegiatan administrasi.
dari rangkaian kegiatan diatas dapat kita simpulkan, bahwa rangkaian kegiatan
administrasi dapat kita lakukan sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan/Penggerakan (Actuating)
4. Pengawasan (Controlling)

Kesimpulan
merupakan serangkaian kegiatan tertentu yang teratur dan terarah, yang
memungkinkan individu atau suatu kelompok dapat mencapai tujuan usahanya secara
efektif dan efisien.
Jadi bahwa rangkaian kegiatan administrasi dapat kita lakukan sebagai
berikut:
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan/Penggerakan (Actuating)
4. Pengawasan (Controlling)

JAWABAN SOAL NO: VIII

1. Tekhnik-Tekhnik Supervisi ?.

Teknik supervisi adalah alat yang digunakan oleh supervisor untuk mencapai
tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat melakukan perbaikan
pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Menurut Sahertian (2008:52)
teknik supervisi dapat dibagi atas dua bentuk yaitu: 1) teknik yang bersifat
indivdual dan 2) teknik yang bersifat kelompok. Teknik Individual adalah teknik
yang dilaksanaan oleh seorang guru oleh dirinya sendiri, sedangkan kelompok
adalah dilakukan oleh beberapa orang atau bersama. Sebagaimana dikemukakan
Sahertian (2008:52) sebagai berikut:

Teknik individual terdiri atas: kunjungan kelas, observasi kelas, percakapan


pribadi, inter visitasi, penyeleksi berbagai sumber materi untuk belajar, dan
menilai diri sendiri, sedangkan teknik kelompok terdiri atas: pertemuan orientasi
bagi guru baru, panitia penyelenggara, rapat guru, tukar menukar pengalaman,
lokakarya, diskusi panel, seminar, simposium, demontrasi mengajar, perpustakaan
jabatan, buletin supervisi, membaca langsung, organisasi profesi, perjalanan
sekolah.

Kesimpulan:
Teknik supervisi adalah alat yang digunakan oleh supervisor untuk mencapai
tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat melakukan perbaikan
pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi.
JAWABAN SOAL NO: IX

Fungsi Pelaku Supervisi


1. Pengawas
Pengawas adalah penanggung jawab utama atas terjadinya pembinaan sekolah seuai dengan
jenis dan jenjang lembaga pendidikannya. Pengawas harus berhubungan dengan dan meramu
data yang dikumpulkan oleh pelaku supervisi lainnya. Semua data tersebut dikumpulkan,
kemudian ditarik kesimpulannya untuk menentukan alternatif tindakan yang sekiranya tepat,
meskipun sesuai dengan supervisi klinis guru yang bersangkutan harus mencoba memilih
sendiri alternatif pemecahkan masalahnya.

2. Kepala sekolah
Dalam menjalankan fungsinya sebagai supervisor, kepala sekolah harus mampu menguasai
tugas-tugasnya dan melaksanakannya dengan baik. Kepala sekolah tidak hanya bertanggung
jawab atas kelancaran jalannya seluruh kegiatan penyelenggaraan tersebut, tetapi juga
bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah.
3. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum

Tugas wasek bidang kurikulum ini adalah mengurus semua urusan yang berkaitan dengan
kurikulum dan pembelajaran. Pada akhir setiap caturwulan guru pasti mengumpulkan daftar
nilai yang yang di gunakan sebagai bahan pengisi rapor kepada wakil kepala sekolah bidang
kurikulum. Daftar nilai tersebut diambil dari legger kelas. Ada beberapa kelas yang mengolah
nilai-nilai tersebut dengan menghitung rata-rata kelas per mata pelajaran, dan ada juga yang
sudah menindak lanjuti prosesnya yakni menghitung lagi dan menggambarkan hasilnya
dalam wujud tampil visual, sehingga menghasilkan diagram batang yang tidak oleh siswa
yang memiliki nilai tersebut.
4. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan

Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan adalah pejabat yang dapat dikatakan paling akrab
dengan seluruh kehidupan mahasiswa. Dengan kedudukannya itu yang bersangkutan dapat
melakukan upaya pembinaan secara intensif, baik berdasarkan data yang di perolehnya
sendiri maupun “titipan” dari pihak lainnya, misalnya kepala sekolah dan guru-guru. Apa
yang harus dilakukan oleh kepala sekolah bidang kemahasiswaan ini tidak dapat
direalisasikan sendiri,

namun demikian perlu diatur dalam kerja sama dengan personil lain yang mampunyai kaitan
kepentingan.
5. Wali kelas

Wali kelas adalah personil yang bertanggung jawab atas kemajuan siswa di kelas tertentu.
Dengan kedudukannya itu wali kelas tentunya memiliki data yang lengkap tentang keadaan
siswa yang terdaftar dikelas yang bersangkutan.
6. Petugas bimbingan konseling
Fungsinya sebgai pelaksanaan bimbingan studi, yaitu mengolah data tentang hal-hal yang
sangat berkaitan dengan upaya meningkatkan prestasi belajat siswa.
7. Petugas perpustakaan
Petugas perpustakaan (dan staf sekolah lain) dapat mengembangkan bahan koleksi melalui
cara-cara yang tidak konvensional. Yang di maksud dengan cara konvensional adalah
menambahkan bahan koleksi dengan membeli buku-buku baru dari toko buku.

Kesimpulan

Intinya semua petugas itu diberikan suatu tugas dan petugas itu harus beratanggug
atas suatu tugasnya.

JAWABAN SOAL NO: X

Menurut Piet A. Suhertian, ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam supervisi
yaitu pendekatan direktif, pendekatan non-direktif dan pendekatan kolaboratif, ketiga
pendekatan tersebut bertitik tolak pada teori psikologi belajar, berikut ini penjelasan ketiga
pendekatan tersebut.
1. Pendekatan Direktif (langsung).
Pendekatan ini lahir dari teori psikologi behaviorisme yaitu segala perbuatan berasal dari
rileks, atau respons terhadap rangsangan/stimulus. Maka dari itu guru yang mempunyai
kekurangan perlu diberikan rangsangan agar ia bisa bereaksi dengan
penguatan (reinforcement) atau hukuman (punishment). Adapun yang dimaksud dengan
pendekatan direktif adalah cara pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung.
Supervisor memberikan arahan langsung, dengan tujuan agar guru yang mengalami problem
perlu diberi rangsangan langsung agar ia bisa bereaksi.

2. Pendekatan Non-direktif (tidak Langsung).


Pendekatan ini lahir dari pemahaman psikologi humanistik, yang sangat
menghargai orang yang akan dibantu, dengan mendengar permasalahan. Dengan
demikian pendekatan non-direktif yaitu cara pendekatan terhadap permasalahan yang
bersifat tidak langsung. Supervisor tidak secara langsung menunjukkan permasalahan,
tapi terlebih dahulu mendengarkan secara aktif apa yang dikemukakan guru.
Supervisor memberikan sebanyak mungkin kepada guru untuk mengemukakan
permasalahan yang dialami, oleh karena itu kepribadian guru yang dibina begitu
dihormati. Selain itu menurut Sri Banun Muslim, bahwa guru harus mampu
memecahkan masalahnya sendiri. Peranan supervisor disini adalah
mendorong/membangkitkan kesadaran sendiri dan pengalaman-pengalaman guru
diklasifikasikan. Pendekatan ini dilebih tepat digunakan terhadap guru yang
proesional. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada pendekatan non-direktif
ini guru menjadi central yang menentukan perbaikan pada dirinya sendiri. Supervisor
hanya membantu, mendorong guru agar mampu mengembangkan kemampuannya dan
kreativitasnya.

3. Pendekatan Kolaboratif.
Pendekatan kolaboratif ini lahir dari psikologi kognitif, yang beranggapan bahwa belajar
adalah hasil paduan antara kegiatan individu dan lingkungan pada gilirannya nanti
berpengaruh dalam pembentukan aktivitas individu. Dengan demikian pendekatan kolaboratif
adalah cara pendekatan yang memadukan cara pendekatan direktif dan non-direktif. Pada
pendekatan ini Supervisor dan guru bersama-sama, bersepakat untuk menetapkan struktur,
proses dan kriteria dalam melaksanakan proses percakapan terhadap masalah yang dihadapi,
pendekatan kolaboratif ini mengunakan kumunikasi dua arah, dari atas ke bawah dan dari
bawah ke atas. Pendekatan ini dilebih tepat digunakan terhadap guru tukang kritik atau terlalu
sibuk. Tugas supervisor adalah meminta penjelasan kepada guru apabila ada hal-hal yang
diungkapkannya kurang dipahami, kemudian mendorong guru untuk mengaktualisasikannya
inisiatif yang dipikirkannya untuk memecahkan masalah yang dihadapinya atau
meningkatkan pengajarannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada pendekatan
kolaboratif ini, yang menjadi central adalah supervisor dan guru. Keduanya saling mengisi
untuk menentukan perbaikan dan pengembangan kemampuan dan kreativitas guru.

Kesimpulan :

Menurut Piet A. Suhertian, ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam
supervisi yaitu pendekatan direktif, pendekatan non-direktif dan pendekatan kolaboratif,
ketiga pendekatan tersebut bertitik tolak pada teori psikologi belajar, berikut ini penjelasan
ketiga pendekatan tersebut.
1. Pendekatan Direktif (langsung).
Pendekatan ini lahir dari teori psikologi behaviorisme yaitu segala perbuatan berasal
dari rileks, atau respons terhadap rangsangan/stimulus.
2. Pendekatan Non-direktif (tidak Langsung).
Pendekatan ini lahir dari pemahaman psikologi humanistik, yang sangat menghargai orang
yang akan dibantu, dengan mendengar permasalahan.
3. Pendekatan Kolaboratif.
Pendekatan kolaboratif ini lahir dari psikologi kognitif, yang beranggapan bahwa belajar
adalah hasil paduan antara kegiatan individu dan lingkungan pada gilirannya nanti
berpengaruh dalam pembentukan aktivitas individu.

Anda mungkin juga menyukai