W.H. Evans
Administrasi merupakan fungsi yang berkaitan dengan manajemen dan pengarahan
segala tahap operasi perusahaan yang berkenaan dengan pengolahan keterangan,
komunikasi dan juga ingatan organisasi.
Ulbert
Menurutnya administrasi ini merupakan istilah lain dari tata usaha dimana sebagian
penyusunan dan pencatatan data serta informasi secara sistematis baik internal atau
eksternal dengan tujuan menyediakan keterangan dan memudahkan dalam memperoleh
data baik sebagian maupun secara menyeluruh.
George Terry
Mengemukakan bahwa administrasi merupakan sebuah proses perencanaan,
pengendalian, pengorganisasian, dan penggerakkan kepada orang-orang yang
melaksanakannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Inspeksi berasal dari istilah bahasa Belanda Inspectie. Di dalam bahasa Inggris
dikenal Inspection. Kedua kata tersebut berarti pengawasan yang terbatas kepada
pengertian mengawasi apakah bawahan (dalam hal ini guru) menjalankan apa yang
telah diinstruksikan oleh atasannya, dan bukan berusaha membantu guru itu.
Kesimpulan
• Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan merupakan kegiatan pendidikan
untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang administrasi. Kata “administrasi”
berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata ad dan ministrare. Kata ad mempunyai
arti yang sama dengan kata todalam bahasa inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”.
Dan ministraresama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti
“melayani”, “membantu”, atau mengarahkan”. Dalam bahasa inggris to administer
berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look after), dan “mengarahkan”.
Jadi, kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk
membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam
mencapaisuatutujuan.
• Inspeksi berasal dari istilah bahasa Belanda Inspectie. Di dalam bahasa Inggris
dikenal Inspection. Kedua kata tersebut berarti pengawasan yang terbatas kepada
pengertian mengawasi apakah bawahan (dalam hal ini guru) menjalankan apa yang
telah diinstruksikan oleh atasannya, dan bukan berusaha membantu guru itu.
Dalam perkembangan supervisi selanjutnya dikenal istilah penilikan dan
pengawasan. Berbeda dengan inspeksi, penilikan dan pengawasan mempunyai
pengertian suatu kegiatan yang bukan hanya mencari kesalahan objek pengawasan itu
semata-mata, tetapi juga mencari hal-hal yang sudah baik, untuk dikembangkan lebih
lanjut.
2. Mengutip dari tujuan supervise pendidikan dalam buku Administrasi Pendidikn yang
ditulis oleh Daryanto(172, 2011) untuk mencapai tujuan supervise pendidikan follow-
up supervise diperlukannya pembimbingan atau nasehat dari supervisor kepada guru
dan karyawan serta petugas sekolah untuk meningktkan mutu hasil dalam proses
pemebelajaran serta berusaha untuk mnghilangkan hambatan yang telah dievaluasi
sebelumnya. Sehingga dapat dilihat dengan lebih jelas bahwa tujuan utama dari
supervise pendidikan adalah untuk mengetahui situasi dan kondisi sebuah proses
pembelajaran dalam sekolah sehingga kesalahan dapat terdeteksi sehingga dapat
dilakukannya perbaikan melalui proses evaluasi dan pengarahan oleh supervisor
kepada guru dan petugas sekolah, sehingga terwujudah sekolah dengan proses beajar
mengajar yang lebih baik dan bermutu baik lagi.
Kesimulan
• Tujuan administrasi pendidikan adalah memberikan sistematika kerja dalam
mengelola pendidikan. Sehingga tugas-tugas operasional kependidikan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efesien menuju sasaran atau tujuan yang telah
ditetapan.
• Tujuan utama dari supervise pendidikan adalah untuk mengetahui situasi dan kondisi
sebuah proses pembelajaran dalam sekolah, sehingga terwujudlah sekolah yang baik
dan Guru-guru yang berkualitas dan petugas yang amanah.
Prinsip Administrasi.
1. Henry Fayol merumuskan beberapa prinsip administrasi, yang nantinya akan disajikan
oleh IDtesis yang merupakan Jasa Pembuatan Disertasi, Tesis, Skripsi. Adapun
prinsip yang dipaparkan oleh Fayol meliputi :
1. Division of labor (pembagian pekerjaan).
2. Authority (kewenangan).
3. Discipline (disiplin).
4. Unity of command (kesatuan komando).
5. Unity of direction (kesatuan dalam pengarahan).
6. Subordination of individual interest to the common good (kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi).
7. Remuneration (remunerasi).
8. Centralization (sentralisasi).
9. The hierarchy (hierarki).
10. Order (tata tertib).
11. Equity (keadilan).
12. Stability of staff (stabilitas staf).
13. Initiative (inisiatif).
14. Esprite de corps (semangat korps).
Pada point terakhir yang ada pada prinsip manajemen fayol diketahui bahwa
semangat korps merupakan semnagat kerjasama antar kelompok yang nantinya akan
menimbulkan rasa bersatu. Persatuan serta keharmonisan tersebut yang nantinya akan
berdampak baik bagi pemecahan masalah.
2. Prinsip Supervisi
1) Prinsip fundamental
Pancasila merupakan dasar atau prinsip fundamental bagi setiap supervisor
pendidikan Indonesia. Bahwa seorang supervisor haruslah seorang supervisor sejati.
2) Prinsip ilmiah
a. Sistematis, artinya dilakukan secara teratur, berencana dan kontinyu.
b. Objektif, artinya bukan di dasarkan atas prasangka tetapi didasarkan atas data-data
objektif/informasi.
c. Menggunakan instrument yang baik dalam mengumpulkan data/informasi.
3) Prinsip demokratis, yaitu berdasarkan atas dasar musyawarah.
4) Prinsip kooperatif, yaitu dilakukan dalam situasi kerjasama.
5) Prinsip konstruktif dan kreatif, yaitu membina inisiatif guru serta mendorongnya
untuk aktif dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
6) Prinsip terbuka, yaitu bahwa kegiatan supervisi dilakukan dengan terbuka dan terus
terang dengan pemberitahuan terlebih dahulu.
7) Prinsip komprehensif, yaitu sarana yang lengkap mulai dari kepala sekolah, guru-
guru, tata-usaha, dan meliputi semua aspek yaitu kurikulum, sarana, ketatalaksanaan,
keuangan, kesiswaan dan humas.
Kesimpulan
• Prisip Supervisi Pendidikan menurut para ahli ada 7: Prinsip Fundamental, Prinsip
Ilmiah, Prinsip Demokratis, Prinsip Kooperatif, Prinsip Konstruktif dan Kreatif,
Prinsip Terbuka, Prinsif Konprehensif.
f.) Administrasi perkantoran, meliputi surat masuk dan keluar, buku tamu,
buku-buku penting terkait penyelenggaraan pendidikan.
➢ KESIMPUAN
• Gunanya ruang lingkup administrasi pendidikan untuk melakukan tugas dan
profesinya (Guru) yang ada tersebut . Tingkat pusat (nasional) data pendidikan
diperlukan untuk perencanaan yang lebih makro, melakukan pembinaan,
pengawasan, penilaian (evaluasi), dan keperluan administrasi lainnya.
• Ruang lingkup supervisi pendidikan dalam tujuan bidang ini mengaruskan
supervisor mempelajari semua bidang ini tanpa terkecuali. Sebab, melakukan
supervisi tanpa memahami bidang yang disupervisi tidak efektif, karena tidak
jelas, semua bidang ini disupervisi karena satu dengan yang lain saling berkaitan,
sehinggam nejadi satu sistem yang terpadu yang tidak bisah dipisahkan.
➢ KESIMPULAN
Fungsi admistrasi adalah untuk mengetahui manfaat\tujuan dari administrasi
pendidikan tersebut.
JAWABAN SOAL NO: VI
➢ KESIMPULAN
Manfaat dari fungsi supervisi pendidikan ialah supaya kita mengetahui apa
kegunaannya supervisi tersebut.
Proses merupakan serangkaian kegiatan tertentu yang teratur dan terarah, yang
memungkinkan individu atau suatu kelompok dapat mencapai tujuan usahanya secara
efektif dan efisien. Di bidang apapun yang akan dicapai, baik di bidang usaha lain
atau pendidikan jenis dan urutan kegiatan tertentu diperlukan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan secara efektif dan efisien. Kegiatan yang dilakukan dari semua
bidang usaha itu tentunya di mulai dengan perencanaan dan diakhiri dengan penilalian
keberhasilan. Hal inilah yang dimaksud dengan serangkaian kegiatan yang
berhubungan dan berkesinambungan dan terjadilah suatu proses.
Dalam pelaksanaannya proses administrasi menjadi beberapa kegiatan sebagai
langkah atau tahapan yang perlu kita lakukan, dan tentunya diawali atau dimulai
dengan perencanaan dan diakhiri dengan penilaian. Tentang jumlah atau jenis
kegiatan dalam administrasi terdapat beberapa perbedaan. Oleh karena itu perlu kita
ketahui terelebih dahulu perbedaan-perbedaan menurut pendapat ahli diantaranya :
Henry Fayol (Moh. Rifa’i, 1984:60-61) seorang industrialis Perancis
mengemukakan lima langkah kegiatan administrasi, yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
2. Organisasi (Organizing)
3. Direksi (Directing)
4. Kordinasi (Coordinating)
5. Pengawasan (Controlling)
Lima kegiatan tersebut menurut Henry Fayol merupakan unsur-unsur yang
perlu dilakukan dalam kegiatan administrasi.
dari rangkaian kegiatan diatas dapat kita simpulkan, bahwa rangkaian kegiatan
administrasi dapat kita lakukan sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan/Penggerakan (Actuating)
4. Pengawasan (Controlling)
Kesimpulan
merupakan serangkaian kegiatan tertentu yang teratur dan terarah, yang
memungkinkan individu atau suatu kelompok dapat mencapai tujuan usahanya secara
efektif dan efisien.
Jadi bahwa rangkaian kegiatan administrasi dapat kita lakukan sebagai
berikut:
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan/Penggerakan (Actuating)
4. Pengawasan (Controlling)
1. Tekhnik-Tekhnik Supervisi ?.
Teknik supervisi adalah alat yang digunakan oleh supervisor untuk mencapai
tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat melakukan perbaikan
pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Menurut Sahertian (2008:52)
teknik supervisi dapat dibagi atas dua bentuk yaitu: 1) teknik yang bersifat
indivdual dan 2) teknik yang bersifat kelompok. Teknik Individual adalah teknik
yang dilaksanaan oleh seorang guru oleh dirinya sendiri, sedangkan kelompok
adalah dilakukan oleh beberapa orang atau bersama. Sebagaimana dikemukakan
Sahertian (2008:52) sebagai berikut:
Kesimpulan:
Teknik supervisi adalah alat yang digunakan oleh supervisor untuk mencapai
tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat melakukan perbaikan
pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi.
JAWABAN SOAL NO: IX
2. Kepala sekolah
Dalam menjalankan fungsinya sebagai supervisor, kepala sekolah harus mampu menguasai
tugas-tugasnya dan melaksanakannya dengan baik. Kepala sekolah tidak hanya bertanggung
jawab atas kelancaran jalannya seluruh kegiatan penyelenggaraan tersebut, tetapi juga
bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah.
3. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum
Tugas wasek bidang kurikulum ini adalah mengurus semua urusan yang berkaitan dengan
kurikulum dan pembelajaran. Pada akhir setiap caturwulan guru pasti mengumpulkan daftar
nilai yang yang di gunakan sebagai bahan pengisi rapor kepada wakil kepala sekolah bidang
kurikulum. Daftar nilai tersebut diambil dari legger kelas. Ada beberapa kelas yang mengolah
nilai-nilai tersebut dengan menghitung rata-rata kelas per mata pelajaran, dan ada juga yang
sudah menindak lanjuti prosesnya yakni menghitung lagi dan menggambarkan hasilnya
dalam wujud tampil visual, sehingga menghasilkan diagram batang yang tidak oleh siswa
yang memiliki nilai tersebut.
4. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan adalah pejabat yang dapat dikatakan paling akrab
dengan seluruh kehidupan mahasiswa. Dengan kedudukannya itu yang bersangkutan dapat
melakukan upaya pembinaan secara intensif, baik berdasarkan data yang di perolehnya
sendiri maupun “titipan” dari pihak lainnya, misalnya kepala sekolah dan guru-guru. Apa
yang harus dilakukan oleh kepala sekolah bidang kemahasiswaan ini tidak dapat
direalisasikan sendiri,
namun demikian perlu diatur dalam kerja sama dengan personil lain yang mampunyai kaitan
kepentingan.
5. Wali kelas
Wali kelas adalah personil yang bertanggung jawab atas kemajuan siswa di kelas tertentu.
Dengan kedudukannya itu wali kelas tentunya memiliki data yang lengkap tentang keadaan
siswa yang terdaftar dikelas yang bersangkutan.
6. Petugas bimbingan konseling
Fungsinya sebgai pelaksanaan bimbingan studi, yaitu mengolah data tentang hal-hal yang
sangat berkaitan dengan upaya meningkatkan prestasi belajat siswa.
7. Petugas perpustakaan
Petugas perpustakaan (dan staf sekolah lain) dapat mengembangkan bahan koleksi melalui
cara-cara yang tidak konvensional. Yang di maksud dengan cara konvensional adalah
menambahkan bahan koleksi dengan membeli buku-buku baru dari toko buku.
Kesimpulan
Intinya semua petugas itu diberikan suatu tugas dan petugas itu harus beratanggug
atas suatu tugasnya.
Menurut Piet A. Suhertian, ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam supervisi
yaitu pendekatan direktif, pendekatan non-direktif dan pendekatan kolaboratif, ketiga
pendekatan tersebut bertitik tolak pada teori psikologi belajar, berikut ini penjelasan ketiga
pendekatan tersebut.
1. Pendekatan Direktif (langsung).
Pendekatan ini lahir dari teori psikologi behaviorisme yaitu segala perbuatan berasal dari
rileks, atau respons terhadap rangsangan/stimulus. Maka dari itu guru yang mempunyai
kekurangan perlu diberikan rangsangan agar ia bisa bereaksi dengan
penguatan (reinforcement) atau hukuman (punishment). Adapun yang dimaksud dengan
pendekatan direktif adalah cara pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung.
Supervisor memberikan arahan langsung, dengan tujuan agar guru yang mengalami problem
perlu diberi rangsangan langsung agar ia bisa bereaksi.
3. Pendekatan Kolaboratif.
Pendekatan kolaboratif ini lahir dari psikologi kognitif, yang beranggapan bahwa belajar
adalah hasil paduan antara kegiatan individu dan lingkungan pada gilirannya nanti
berpengaruh dalam pembentukan aktivitas individu. Dengan demikian pendekatan kolaboratif
adalah cara pendekatan yang memadukan cara pendekatan direktif dan non-direktif. Pada
pendekatan ini Supervisor dan guru bersama-sama, bersepakat untuk menetapkan struktur,
proses dan kriteria dalam melaksanakan proses percakapan terhadap masalah yang dihadapi,
pendekatan kolaboratif ini mengunakan kumunikasi dua arah, dari atas ke bawah dan dari
bawah ke atas. Pendekatan ini dilebih tepat digunakan terhadap guru tukang kritik atau terlalu
sibuk. Tugas supervisor adalah meminta penjelasan kepada guru apabila ada hal-hal yang
diungkapkannya kurang dipahami, kemudian mendorong guru untuk mengaktualisasikannya
inisiatif yang dipikirkannya untuk memecahkan masalah yang dihadapinya atau
meningkatkan pengajarannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada pendekatan
kolaboratif ini, yang menjadi central adalah supervisor dan guru. Keduanya saling mengisi
untuk menentukan perbaikan dan pengembangan kemampuan dan kreativitas guru.
Kesimpulan :
Menurut Piet A. Suhertian, ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam
supervisi yaitu pendekatan direktif, pendekatan non-direktif dan pendekatan kolaboratif,
ketiga pendekatan tersebut bertitik tolak pada teori psikologi belajar, berikut ini penjelasan
ketiga pendekatan tersebut.
1. Pendekatan Direktif (langsung).
Pendekatan ini lahir dari teori psikologi behaviorisme yaitu segala perbuatan berasal
dari rileks, atau respons terhadap rangsangan/stimulus.
2. Pendekatan Non-direktif (tidak Langsung).
Pendekatan ini lahir dari pemahaman psikologi humanistik, yang sangat menghargai orang
yang akan dibantu, dengan mendengar permasalahan.
3. Pendekatan Kolaboratif.
Pendekatan kolaboratif ini lahir dari psikologi kognitif, yang beranggapan bahwa belajar
adalah hasil paduan antara kegiatan individu dan lingkungan pada gilirannya nanti
berpengaruh dalam pembentukan aktivitas individu.