Anda di halaman 1dari 5

LK-3.

Panduan Penyusunan Laporan Best Practice

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan Laporan Best Practice tentang layanan
bimbingan dan konseling yang merupakan best practice dari kegiatan PPL PPG Daljab.
Laporan ini berbentuk esai 500 kata dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1. Pilihlah salah satu layanan bimbingan dan konseling yang Anda lakukan selama PPL
PPG Daljab (siklus 1 atau siklus 2) yang menurut Anda paling berhasil dalam aspek
peningkatan proses dan hasil belajar siswa/i.
2. Deskripsikan layanan bimbingan dan konseling tersebut dalam bentuk esai dengan
menggunakan salah satu referensi penulisan esai menggunakn prinsip STAR (situasi-
tantangan-aksi-refleksi) yang sesuai dengan kondisi riil di kelas. Sertakan argumentasi
Anda bahwa pembelajaran yang dipilih merupakan best practice.
3. Format penulisan esai menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan spasi 1.
4. Struktur penulisai esai terdiri dari:
a. Judul
b. Pendahuluan
c. Pembahasan
d. Kesimpulan
e. Daftar Pustaka

Salah satu referensi Penulisan esai menggunakan prinsip STAR, mencakup hal-hal di bawah
ini.

Situasi Mendeskripsikan: (1) hal hal yang benar-benar terjadi selama proses
pembelajaran (misalnya tentang keaktifan siswa dalam belajar, capaian
kompetensi oleh siswa, kegiatan yang dilakukan guru, kendala, penghambat
dan pendukung),(2) membandingkan dengan apa yang direncanakan dalam
RPP, (3) menyimpulkan apa yang telah berhasil dan dengan yang belum
berhasil.
Tantangan Apa saja yang menjadi tantangan yang dihadapi guru dalam situasi yang telah
dianalisis.
Aksi Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut,
strategi apa yang digunakan, bagaimana prosesnya, apa saja sumber
daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut.

Refleksi Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang
dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana respon
siswa terkait strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor
keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan.
BEST PRACTICE
LAYANAN KLASIKAL

OLEH:
Ni Wayan Erayani,S.Pd

PENDIDIKAN PROFESI GURU(PPG)DALAM


JABATAN KATEGORI 1 GELOMBANG 3
PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2024
LAPORAN BEST PRAKTICE
LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
TOPIK LAYANAN STOP BULLYING
MENGUNAKAN METODE WAWANCARA
A. Judul
Stop Bullying

B. Pendahuluan
1. Kesadaran siswa
Permasalahan bullying disekolah merupakan permasalahan yang perlu
diperhatikan. Bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan, yang dilakukan
secara sengaja oleh satu orang atau kelompok yang lebih kuat. Tujuan dari bullying ini
untuk menyakiti orang lain dan dilakukan terus menerus. Stop bullying bagi sekolah,
yaitu adanya kesadaran pihak sekolah terhadap dampak buruk perilaku bullying
sehingga dapat melakukan berbagai kebijakan untuk mengurangi dan mencegah
terjadinya kasus bullying di sekolah. Selama proses bimbingan terlihat sebagian besar
peserta didik menunjukkan tingkat keaktipan yang memuaskan.mereka semua terlihat
aktif dalam diskusi kelompok. Beberapa peserta didik tampak antusias dalam menjawab
pertanyaan guru dan mau memberikan tangapan terhadap materi layanan. Berbagai
upaya telah dilakukan untuk mendorong partisipasi peserta didik yang masih terkena
bully.Sehinga menciptakan lingkungan yang kondusif.
Layanan ini sangat penting diberikan kepada peserta didik agar mereka memahami
cara-cara mengatasi bullying,faktor-faktor penyebab terjadinya bullying, sehinga peserta
didik bisa dapat mengentaskan permasalahanya
Dalam kegitan layanan bimbingan klasikal masih ada beberapa peserta didik kesulitan
dalam menjawab layanan Bimbingan
Masih ada peserta didik kurang percaya diri,hal tersebut diakibatkan oleh kondisi fisik
peserta didik kurang sehat karena faktor cuaca yang lagi panas dan lagi
kedinginan,sehinga suasana kelas menjadi kurang kondusif
Peserta didik merasa nyaman setelah mendapatkan layanan konseling kelompok dan
berani mengungkapkan isi hatinya kepada teman dan guru,dan lebih berani bersikap
tegas terhadap prilaku bullyng dan lebih lega karena sudah berbagi dan shering terkait
dengan permasalahan yang selama ini terpendam.walaupun waktu pelaksanaan belum
ideal karena baru dilaksanakan.

C. Pembahasan
Dalam kegiatan layanan klaksikal ini, membahas tentang cara untuk menngatasi
terjadinya bullying. Bullying berupa tindakan mengancam, mempermalukan,
mengganggu, memberi panggilan nama, merendahkan, intimidasi, memaki, dan
menyebarkan gosip buruk. Pelaku mendorong, menendang, menjambak, memukul,
mencakar, mencubit, memeras, mengunci seseorang dalam ruangan, hingga
menghancurkan barang milik orang lain.
Dalam kegiatan layanan bimbingan klaksikal menggunakan metode diskusi.
Metode diskusi adalah metode mengajar yang menghadapkan peserta didik pada suatu
permasalahan untuk diselesaikan secara berunding dengan teman satu kelompoknya.
Selama proses pembelajaran, berbagai hal dapat terjadi, termasuk keaktifan peserta didik
dalam belajar, capaian kompetensi oleh peserta didik, kegiatan yang dilakukan guru,
serta kendala, penghambat, dan pendukung yang muncul. Contohnya, mungkin peserta
didik menunjukkan tingkat keaktifan yang tinggi, mencapai kompetensi dengan baik,
guru
melakukan berbagai kegiatan inovatif, namun mungkin juga muncul kendala seperti
kesulitan peserta didik dalam memahami materi.
Menyimpulkan apa yang telah berhasil dan belum berhasil melibatkan refleksi
terhadap pencapaian tujuan layanan. Kesuksesan dapat diukur dari tingkat pemahaman
peserta didik, partisipasi aktif, dan pencapaian kompetensi. Tantangan atau kegagalan
dapat timbul dari ketidaksesuaian antara rencana dengan kondisi nyata, hambatan sumber
daya, atau kesulitan peserta didik dalam memahami materi.
1. Tantangan yang mungkin dihadapi
a. Masih ada beberapa peserta didik yang kesulitan dalam menjawab layanan Bimbingan
Konseling Dalam Bimbingan Klasikal
b. Masih ada peserta didik kurang percaya diri dalam proses layanan bimbingan Klasikal
2. Langkah - langkah untuk menhadapi tantangan tersebut :
a. Mengunakan Metode diskusi agar siswa berani mengeluarkan pendapat dalam
bimbingan kelompok dan penilaian sikap saat pelasanaan diskusi
b. Menerapkan strategi manajemen kelas dengan membuat kesepakatan kelas sebleum
memulai aktivitas kegiatan bimbingan kelompok dalam mengatasi gangguan serta
meningkatkan konsentrasi peserta didik dalam pelaksanaan layanan
c. Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam mengunakan kasus yang akan
dipecahkan sebaiknya berupa Lembar LKPD
3. Strategi yang digunakan dapat melibatkan penggunaan teknologi, kolaborasi dengan rekan
guru, atau pendekatan personalisasi pembelajaran. Prosesnya melibatkan pemantauan
terus- menerus, penyesuaian rencana, dan assesmen serta umpan balik berkelanjutan, serta
pelatihan atau dukungan dari pihak sekolah atau pihak terkait.
4. Refleksi hasil melibatkan evaluasi dampak dari langkah-langkah yang dilakukan. Apakah
hasilnya efektif atau tidak, mengapa berhasil atau gagal, dan bagaimana respon peserta
didik terhadap strategi yang diterapkan. Faktor keberhasilan atau kegagalan dapat
melibatkan adaptabilitas guru, responsif terhadap kebutuhan peserta didik, dan efektivitas
strategi pembelajaran yang dipilih.

D. Kesimpulan
Sebagai Guru bimbingan dan konseling atau konselor sudah menjadi tangung
jawab dan tugas utama dalam membantu peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan
Bimbingan dan konseling merupakan proses yang berkesinambungan dalam membantu
individu agar dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya secara optimal sesuai
kemampuannya dan agar individu memahami diri dan menyesuaikan dengan
lingkungannya Di sekolah, bimbingan dan konseling secara tidak langsung menunjang
tujuan pendidikan dengan menangani masalah dan memberikan layanan secara khusus
pada siswa, agar siswa dapat mengembangkan dirinya secara penuh.
Konseling dapat didefinisikan sebagai bantuan yang diberikan konselor kepada
klien dalam memecahkan masalahnya yang terjadi dalam suasana profesional, yaitu
dengan wawancara untuk memudahkan perubahan dalam tingkah laku klien dan mencapai
kehidupan yang sejahtera.
Guru sebagai pengajar, guru juga dapat bertugas dan berperan dalam bimbingan
antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, maupun guru dengan orang tua. Sebagai
pembimbing, guru merupakan tangan pertama dalam usaha membantu memecahkan
kesulitan-kesulitan siswa.
Dari hasil penelitian, metode Diskusi merupakan metode yang sering dilakukan.
Metode ini sangat berguna dalam memberikan bimbingan dan pemahaman pada siswa,
baik dalam hal pelajaran maupun dalam hal kehidupan pribadi pada tiap masing- masing
siswa. Guru BK yang juga merangkap sebagai pembina ekstrakulikuler di SMP Negeri 5
Baturiti sadar akan
pentingnya pengembangan diri. Hal ini terlihat dengan banyaknya prestasi yang telah
diperoleh siswa-siswi SMP Negeri 5 Baturiti dalam setiap perlombaan.

E. Daftar Pustaka
1. Bahan dan Alat Proyektor, LCD, laptop, kamera, tripod, LKPD, daftar hadir, lembar
evaluasi proses dan hasil.
2. Jenis bullying yang tersedia di :Aminati, Zahra.2019.4 Jenis Bully ini Sering
Dilakukan,Kamu Pernah Melakukannya Tidak?.popbela.com Oktober 202]1
http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/Aksara/artic le/vie w/777/584
3. Dampak Bullying bagi korban di : Halidi, Risna.2021. Ketahui Dampak Bullying Pada
Pelaku, Korban, dan Orang yang Menyaksikannya.suara.com.[2 Okteber 202].
https://www.suara.com/health/2021/01/09/070500/keta hui-dampak-bullying- pada-
pelaku-korban-dan-orangyang-menyaksikannya?page=all
4. Cara mencegah perilaku bullying https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/8e022-
januari-ratas-bullying-kpp- pa.pdf diakses tanggal 2 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai