Anda di halaman 1dari 21

BAB V

BIMBINGAN
KONSELING
PRIBADI & SOSIAL
DOSEN PENGAMPU:
EKA SARI SETIANINGSIH, S.PD.,
M.PD.
PROBLEMATIKA KEPRIBADIAN
PESERTA DIDIK DI SD

Sjarkawi (2011:17)
Kepribadian difahami sebagai
gambaran sikap dan perilaku
individu yang dimunculkan
atau yang muncul dan
berkesan di masyarakat.
Secara tegas Browner (dalam
Sjarkawi, 2011:18) mengatakan
bahwa kepribadian merupakan
corak tingkah laku sosial,
ketakutan, dorongan dan
keinginan, gerak-gerik, opini, dan
sikap peserta didik.
Permasalahan pribadi perserta
didik merupakan berbagai jenis
masalah yang muncul dan
dialami peserta didik karena
factor diri pribadinya.
Contoh problematika kepribadian peserta
didik menurut Yusuf dan A Juntika
Nurihsan (2011: 28) antara lain:
 Kurang motivasi untuk mempelajari agama
 Kurang memahami bahwa agama sebagai pedoman hidup
 Kurang memiliki kesadaran bahwa setiap perbuatan selalu
diawasi Tuhan
 Masih merasa malas untuk melakukan
sholat/sembahyang/Ibadah
 Kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan bersyukur
 Masih memiliki kebiasaan berbohong, mencontek,
 Belum mampu menghormati dan menghargai orang tua atau
orang yang lebih tua
 Masih melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan baik
buruk dan untung ruginya
 Kurang merasa bangga dengan diri sendiri
 Merasa rendah diri atau tidak PD
 Dan lain sebagainya……………………..
PROBLEMATIKA KEHIDUPAN
SOSIAL PESERTA DIDIK

Permasalahan sosial adalah


permasalahan yang dialami
peserta didik dalam kaitannya
dengan hubungan sosial,
persahabatan dan hubungannya
dengan teman-teman, keluarga,
dan masyarakat secara umum.
Berikut adalah contoh problematika
sosial peserta didik:
 Kurang menyenangi kritikan oranglain
 Kurang memahami tata karma atau etika pergaulan
 Kurang berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan
sosial di sekolah atau masyarakat
 Merasa malu berteman dan bermain dengan lawan
jenis
 Kurang positif terhadap kehidupan bersama di
lingkungan keluarga
PENGERTIAN DAN TUJUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
PRIBADI SOSIAL DI SD

Yusuf dan A Juntika Nurihsan (2011:29)


layanan bimbingan konseling pribadi dan
sosial diberikan dalam rangka membantu
peserta didik mengembangkan diri dan
memecahkan masalah-masalah yang bersifat
pribadi dan sosial.
Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami dan
menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya,
anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang
lebih luas.

Bidang ini bertujuan membantu peserta didik


memahami diri kaitannya dengan interaksi dirinya
dengan  lingkungan dan etika yang didasari dengan
budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial.
Bidang bimbingan ini memuat pokok-
pokok materi berikut:
 Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik
melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
 Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan
berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolah,
maupun di masyarakat
 Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis
serta produktif dengan teman sebaya
 Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan
sekolah, rumah dan lingkungan serta kesdaran
untuk melaksanakannya.
 Pemantapan kemampuan menerima dan
mengemukakan  pendapat serta berargumentasi
secara dinamis kreatif dan produktif.
 Orientasi tentang hidup berkeluarga.
Menurut Julian dan John Alfred (2008:23)
berkembangnya kepribadian dan bermasalahnya
kepribadian peserta didik tidak lepas dari beberapa
komponen sebagai berikut:

LatarPengasuhan
Belakang
Lingkungan Keluarga
Pergaulan
Sekitar
APLIKASI LAYANAN BIMBINGAN
DAN KONSELING PRIBADI DI SD

1. Aspek Perkembangan: Landasan Perilaku


Etis
• Perilaku etis berkaitan dengan perilaku baik buruk,
benar salah, sopan tidak sopan, pantas-tidak pantas,
dalam kehidupan masyarakat.

2. Aspek Perkembangan: Kematangan


Emosi
• Emosi berkaitan dengan penyikapan terhadap perasaan
sendiri dan perasaan oranglain.
LANGKAH-LANGKAH
PELAKSANAAN LAYANAN BK
Identifikasi
Masalah

Evaluasi dan Pengumpulan


Follow Up data

Terapi Diagnosis

Prognosis
1. Identifikasi Masalah
 Langkah ini dimaksudkan untuk mengenal anak
beserta gejala-gejala yang tampak. Dalam langkah ini,
pembimbing mencatat anak-anak yang perlu mendapat
bimbingan dan memilih anak yang perlu mendapat
bimbingan terlebih dahulu.
2. Diagnosis
 Langkah diagnosis yaitu langkah untuk menetapkan
masalah yang dihadapi anak berdasarkan latar
belakangnya. Dalam langkah ini kegiatan yang
dilakukan ialah mengumpulkan data dengan
memadakan studi terhadap anak, menggunakan
berbagai studi terhadap anak, menggunakan berbagai
teknik pengumpulan data. Setelah data terkumpul,
ditetapkan masalah yang dihadapi serta latar
belakangnya.
3. Prognosis
 Langkah prognosis yaitu langkah untuk menetapkan
jenis bantuan yang akan dilaksanakan untuk
membimbing anak. Langkah prognosis ini ditetapkan
berdasarkan kesimpulan dalam langkah diagnosis,
yaitu setelah ditetapkan masalahnya dan latar
belakangnya. Langkah prognosis ini, ditetapkan
bersama setelah mempertimbangkan berbagai
kemungkinan dan berbagai factor.
4. Terapi
 Langkah terapi yaitu langkah pelaksanaan bantuan atau
bimbingan. Langkah ini merupakan pelaksanaan yang
ditetapkan dalam langkah prognosis. Pelaksanaan ini
tentu memakan banyak waktu, proses yang kontinyu,
dan sistematis, serta memmerlukan pengamatan yang
cermat.
5. Evaluasi dan Follow Up
 Langkah ini di maksudkan untuk menilai atau
mengetahui sejauhmanakah terapi yang telah
dilakukan dan telah mencapai hasilnya. Dalam
langkah follow up atau tindak lanjut, dilihat
perkembangan selanjutnya dalam jangka waktu yang
lebih jauh.
ORANG YG GAGAL
BUKANLAH DIA YG
BODOH/TIDAK
MEMILIKI ILMU
PENGETAHUAN,
NAMUN ORANG YG
DISEBUT GAGAL
ADALAH DIA YG
BERHENTI UNTUK
MENCOBA………..!!
!

Anda mungkin juga menyukai