Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dhystie Wulan Rhahmawati

NIM : X902308245
Kelas : PPG Prajabatan IPA 8

Koneksi Antar Materi Topik 4

Setelah mempelajari topik ini, jelaskan bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang aman
dan nyaman bagi peserta didik dengan melibatkan tiga aspek penting, yaitu sekolah, keluarga,
dan masyarakat serta pembentukan karakter disiplin positif pada peserta didik. Kaitkan juga
dengan teori Ekologi dari Bronfenbrenner yang telah dipaparkan pada Topik I.

1. Bagaimana kondisi lingkungan dapat berpengaruh terhadap pembentukan tingkah


laku individu? Kaitkan dengan pembentukan disiplin positif di kelas.
Jawab:
Menurut teori bakajdhjjd, tingkah laku individu awalnya dibentuk sejak dini melalui
lingkungan keluarga. Keluarga membawa peran besar dalam pembelantukan karakter sejak
dini karena keluarga adalah tempat dimana individu memperoleh pendidikan yang pertama
kali seperti belajar berbicara, berjalan, memegah sesuatu, membaca, menulis, dan
sebagainya. Kemudian ketika memasuki dunia sekolah individu tersebut otomatis
melakukan eksplorasi atas apa yang dilihatnya, terutama anak balita biasanya mempunyai
rasa penasaran yang tinggi dan suka meniru, sehingga lingkungan sekolah dan masyarakat
juga sangat penting dalam membawa pengaruh tingkah laku. Menurut teori Ekologi dari
Bronfenbrenner,
Teori Ekologi Bronfenbrenner memiliki dasar, yaitu 1) interaksi antara individu dan sistem
yang berbeda merupakan mekanisme utama untuk pengembangan manusia, 2) sifat
hubungan antara individu dan lingkungannya adalah dua arah dan saling berpengaruh dan
dengan demikian, 3) perkembangan individu bervariasi tergantung pada individu, waktu,
dan interaksi mereka. Dengan asumsi ini, karakteristik individu akan sangat berbeda
dikarenakan setiap pihak memiliki tempat tinggal yang berbeda dan melakukan proses
interaksi yang beragam (Dharma, 2022).

2. Bagaimana keadaan sosial berpengaruh terhadap kehidupan individu?


Jawab: kehidupan sosial sangatlah berpengaruh terhadap kehidupan individu, karena naluri
individu yang cenderung ikut-ikutan dengan suatu kelompok yang berjumlah besar yang
mana hal tersebut normal dan tidak menyalahi aturan. Hal tersebut bisa saja menjadi
pengaruh baik apabila individu mempunyai prinsip yang kuat dalam memilah mana yang
baik dan mana yang buruk. Kehidupan sosial dapat mencakup berbagai aspek, seperti
lingkungan keluarga, teman, komunitas, budaya, dan norma-norma sosial. Keluarga
merupakan lingkungan pertama di mana individu tumbuh dan berkembang. Dinamika
keluarga, pola asuh, dan nilai-nilai yang diajarkan di rumah dapat mempengaruhi
perkembangan kepribadian, nilai-nilai, dan sikap individu. Teman sebaya dapat memiliki
dampak besar terhadap cara individu berinteraksi, mengembangkan identitas diri, dan
membentuk nilai-nilai sosial. Grup teman sebaya dapat memberikan dukungan sosial atau
tekanan sosial yang memengaruhi perilaku dan keputusan individu. Faktor-faktor seperti
ekonomi, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan tingkat keamanan di lingkungan tempat
tinggal dapat membentuk kualitas hidup individu. Budaya dan nilai-nilai sosial yang
dominan dalam masyarakat dapat mempengaruhi norma-norma perilaku, pandangan hidup,
dan tujuan individu. Pengaruh ini dapat tercermin dalam cara individu berpikir, merasa,
dan bertindak. Tekanan sosial dapat berasal dari norma-norma masyarakat atau kelompok
tertentu. Individu mungkin merasa tertekan untuk sesuai dengan harapan sosial, yang dapat
memengaruhi pilihan pendidikan, karir, atau gaya hidup. Kehadiran dukungan sosial positif
dari keluarga, teman, atau komunitas dapat meningkatkan kesejahteraan individu.
Dukungan ini dapat membantu mengatasi stres, mengatasi kesulitan, dan meningkatkan
kualitas hidup. Keadaan sosial juga dapat memengaruhi akses individu terhadap peluang
pendidikan, pekerjaan, dan kesejahteraan ekonomi.

3. Seberapa besar dampak dari penerapan disiplin positif pada peserta didik terhadap
pembentukan tingkah laku mereka? Jelaskan.
Jawab:
Dampak dari penerapan disiplin positif pada peserta didik terhadap pembentukan tingkah
laku mereka sangatlah besar. Kehadiran penerapan disiplin positif dari keluarga, teman,
atau komunitas, dan sekolah dapat meningkatkan kesejahteraan individu. Penerapan
disiplin positif dapat membentuk karakter peserta didik melalui pujian ataupun hukuman
yang mana peserta didik yang awalnya merasa terpaksa, lama-kelamaan peserta didik
tersebut sadar bahwa yang penerapan disiplin positif sangat berguna untuk kehidupannya
kelak

Referensi:
Dharma, D. S. A. (2022). Membaca Peran Teori Ekologi Bronfenbrenner dalam Menciptakan
Lingkungan Inklusif di Sekolah. Special and Inclusive Education Journal, 3(2), 115–
123.

Anda mungkin juga menyukai