Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yesi Martha Afrillia

NIM : 231135485

Topik 4 Koneksi Antar Materi


Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya

1. Bagaimana kondisi lingkungan dapat berpengaruh terhadap pembentukan tingkah


laku individu? Kaitkan dengan pembentukan disiplin positif di kelas!
Banyak faktor yang memengaruhi perilaku peserta didik dominan di lingkungannya
antara lain keluarga, teman sebaya, sekolah, tingkat kepercayaan, ekonomi, dan kebijakan.
Dalam teori ekologi, interaksi individu dapat di lihat dalam sub sistem mikrosistem,
makrosistem, mesosistem, ekosistem, dan kronosistem. Pada subsistem mikrosistem
terdapat pembentukan disiplin positif di kelas yang merupakan bentuk interaksi yang
memberikan pengaruh perilaku individu diperoleh dari direct relations oleh orang tua, guru
dan teman sejawat. Peranan individu sangat dibutuhkan dalam membangun interaksi di
lingkup mikrosistem yang diharapkan memberikan dampak pada perilaku individu anak
usia dini hingga remaja mengenai pengalaman hubungan interpesonal.
Sekolah merupakan tempat yang memiliki peran untuk mengajarkan pendidikan
pada anak setelah rumah. Waktu yang dihabiskan oleh anak dalam kesehariannya cukup
banyak berada di lingkungan sekolah. Oleh karena itu sekolah merupakan bagian subsistem
pada mikrosistem dalam mengembangkan karakter anak. Peranan sekolah dinilai sangat
penting dalam perkembangan anak yang dikenalkan dan ditumbuh kembangkan disiplin
positifnya secara bertahap. Dengan harapan interaksi di lingkungan sekolah lebih
terkontrol. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama yang baik dari keluarga, sekolah dan
masyarakat dalam membentuk karakter disiplin positif. Pada akhirnya diperoleh hasil
pembentukan tingkah laku individu dari tiap tiap mikrosistem yang berkaitan satu dengan
lainnya.
2. Bagaimana keadaan sosial berpengaruh terhadap kehidupan individu?
Teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner,
seseorang ahli psikologi dari Cornell University Amerika Serikat (Bronfenbrenner, 1994).
Beliau berpendapat bahwa individu berada di berbagai lingkungan yang berinteraksi satu
sama lain dan saling mempengaruhi. Oleh karena itu keadaan sosial memiliki pengaruh
terhadap kehidupan individunya. Setidaknya ada 3 sistem dalam teori ekologi yang
dipaparkan oleh Bronfenbrenner:
a. Mikrosistem
Mikrosistem adalah lingkungan dimana individu tinggal, konteksi ini meliputi keluarga
individu, teman sebaya, sekolah dan lingkungan tempat tinggal yang bisa memberikan
pengaruh pada perkembangan individu (Bronfenbrenner & Ceci, 1994). Misalnya, jika
individu tumbuh dalam keluarga yang harmonis dan mendukung, mereka cenderung
memiliki kesejahteraan yang lebih baik.
b. Eksosistem
Ekosistem adalah sistem sosial yang dimana anak tidak terlibat interaksi secara
langsung, tetapi begitu berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak. Sub
sistemnya terdiri dari lingkungan tempat kerja orang tua, kenalan saudara baik adik,
kakak, atau saudara lainnya,dan peraturan dari pihak sekolah. Misalnya pengalaman
kerja dapat mempengaruhi hubungan seorang perempuan dengan suami dan anaknya.
Sub sistem eksosistem lain yang tidak langsung menyentuh pribadi anak akan tetapi
besar pengaruhnya adalah koran, televisi, dokter, keluarga besar, dan lain-lain.
c. Makrosistem
Makrosistem adalah sistem lapisan terluar dari lingkungan anak. Sub sistem
makrosistem terdiri dari ideologi negara, pemerintah, tradisi, agama, hukum, adat
istiadat, budaya, dan lain sebagainya, dimana semua sub sistem tersebut akan
memberikan pengaruh pada perkembangan karakter anak. Menurut Berk (2006)
budaya yang dimaksud dalam sub sistem ini adalah pola tingkah laku, kepercayaan dan
semua produk dari sekelompok manusia yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Misalnya jika masyarakat memiliki nilai-nilai yang mendukung kesetaraan gender,
individu akan cenderung memiliki pandangan yang positif terhadap peran gender.

3. Seberapa besar dampak dari penerapan disiplin positif pada peserta didik terhadap
pembentukan tingkah laku mereka? Jelaskan
Disiplin positif dapat berdampak pada tingkah laku peserta didik. Apabila peserta
didik memiliki disiplin yang positif, mereka akan belajar membuat keputusan yang baik
dan bertanggung jawab atas perilaku mereka ini akan terlihat dalam sikap mereka sehari-
hari. Di lingkungan peserta didik, disiplin positif membutuhkan kolaborasi dan komitmen
yang baik. Disiplin positif ini dapat membantu membentuk karakter yang baik pada
siswa.Peserta didik dapat menjadi lebih mandiri dan memikul lebih banyak tanggung jawab
karena mereka sudah tahu tentang konsekuensi yang bisa terjadi, disiplin positif juga dapat
membantu peserta didik dalam mengurangi perilaku negatif, sehingga mereka dapat
menjalin interaksi sosial yang lebih sehat untuk mengatasi berbagai konflik yang mungkin
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai