Anda di halaman 1dari 2

Nama: Lasmawati Br Turnip

Jurusan: Pemasaran PPG Prajabatan Gel. 2 2023


Mata Kuliah: Pemahaman Peserta Didik Dan Pembelajarannya

TOPIK 4
KONEKSI ANTAR MATERI
SOAL.
1. Bagaimana kondisi lingkungan dapat berpengaruh terhadap pembentukan tingkah laku
individu? Kaitkan dengan pembentukan disiplin positif di kelas.
Jawab:
Lingkungan memiliki peran penting dalam membentuk tingkah laku individu. Dalam
konteks pembentukan disiplin positif dikelas., kondisi lingkungan yang mendukung
menciptakan atmosfer yang kondusif bagi pembelajaran dan perkembangan siswa. Faktor
seperti keamanan, keteraturan, dan dukungan sosial dapat memengaruhi kemampuan siswa
untuk berpartisipasi secara positif. Teori ekologi Bronfenbrenner memahami bahwa individu
berinteraksi dengan berbagai lapisan lingkungan. Mikrosistem kelas menjadi pusat perhatian,
di mana hubungan antara guru dan siswa, serta interaksi antar siswa, dapat membentuk pola
perilaku dan respons terhadap disiplin positif. Mesosistem melibatkan hubungan antara kelas,
keluarga, dan faktor eksternal lainnya yang dapat saling memengaruhi.
Pentingnya ekosistem makrosistem, yaitu budaya, nilai, dan norma sosial dalam
membentuk landasan disiplin positif di kelas juga perlu diperhatikan. Keselarasan antara
nilai-nilai yang dianut di lingkungan sekolah dengan nilai-nilai yang diperkuat di rumah
dapat menciptakan konsistensi yang mendukung pembentukan disiplin positif.
2. Bagaimana keadaan sosial berpengaruh terhadap kehidupan individu?
Jawab:
Keadaan sosial dapat memiliki pengaruh signifikan terhadap kehidupan individu. Teori
Ekologi dari Bronfenbrenner mengidentifikasi lima tingkat lingkungan yang saling
berinteraksi: Mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan kronosistem.
Mirkosistem mencakup hubungan langsung individu dengan lingkungannya, seperti keluarga
dan teman. Mesosistem melibatkan hubungan antara mikrosistem, ekosistem mencakup
faktor eksternal yang tidak langsung memengaruhi individu, dan makrosistrem adalah
struktur sosial dan budaya yang lebih luas. Contohnya, kondisi sosial ekonomi keluarga
(mikrosistem) dapat memengaruhi pendidikan (mesosistem) dan peluang pekerjaan
(ekosistem) individu. Faktor-faktor ini kemudian dapat dipengaruhi oleh norma sosial dan
kebijakan pemerintah (makrosistem).
Dengan deimikian, teori Ekologi Bronfenbrenner membantu kita memahami bagaimana
keadaan sosial dalam berbagai tingkatan dapat membantu pengalaman hidup individu.
3. Seberapa besar dampak dari penerapan disiplin positif pada peserta didik terhadap
pembentukan tingkah laku mereka? Jelaskan.
Jawab:
Penerapan disiplin positif dapat memiliki dampak positif yang signifikan pada
pembentukantingkah laku peserta didik. Disiplin positif pada pembelajaran melalui
pengalaman, pembinaan, dan memahami kebutuhan individu, bukan hanya hukuman, ini
dapat meningkatkan motivasi intrinsik dan memperkuat hubungan positif antara guru dan
siswa. Dalam konteks teori Ekologi Brofenbrenner, disiplin positif dapat mempengaruhi
tingkah laku peserta didik pada tingkat mikrosistem (hubungan langsung dengan guru dan
teman sekelas), mesosistem (interaksi antara guru dan lingkungan keluarga), dan ekosistem
(pengaruh lingkungan sekolah secara keseluruhan).
Misalnya, jika guru menerapkan disiplin positif, hal ini dapat menciptakan lingkungan
kelas yang mendukung (mikrosistem) dan berdampak pada dukungan dari orang tua di rumah
(mesosistem). Selain itu, pendekataninni dapat menciptakan norma positif dalam lingkungan
sekolah (ekosistem), yang pada gilirannya dapat membentuk perilaku yang diinginkan pada
tingkat makrosistem. Dengan demikian, penerapan disiplin positif dapat memiliki dampak
yang luas dan positif pada pembentukan tingkah laku peserta didik, sesuai dengan prinsip-
prinsip teori Ekologi Branfenbrenner yang menyoroti pentingnya lingkungan dalam
pengembangan individu.

Anda mungkin juga menyukai