Anda di halaman 1dari 10

PERANAN MANUSIA DAN ETIKA LINGKUNGAN DALAM

PERSPEKTIF PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kependudukan


Lingkungan Hidup (PKLH)

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Dedy Miswar, S.Si.,M.Pd.

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

Mentari (2213034048)

Hazlinda Silaban (2213034050)

Laila Fitria Ramadhani (2213034063)

Junanta Febrian Malau (2213034068)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2023/2024
Pendahuluan

Pendidikan memiliki peran krusial dalam membentuk perilaku individu terkait


lingkungan dan keberlanjutan. Etika lingkungan dalam perspektif psikologi
pendidikan membahas bagaimana faktor-faktor psikologis mempengaruhi persepsi,
sikap, nilai, dan tindakan individu terhadap lingkungan. Makalah ini akan membahas
tentang ruang lingkup psikologi dan pentingnya etika lingkungan dalam konteks
psikologi pendidikan dan memberikan contoh bagaimana psikologi dapat
membimbing individu untuk bertindak secara etis terhadap lingkungan.

Bagian Utama

1. Perkembangan Kesadaran Lingkungan

Pendidikan membantu mengembangkan kesadaran individu terhadap isu-isu


lingkungan seperti perubahan iklim dan kehilangan biodiversitas. Psikologi
pendidikan dapat memahami bagaimana informasi disampaikan dengan efektif untuk
meningkatkan kesadaran ini.

Contoh: Program pendidikan yang menggunakan teknik psikologi kognitif


untuk memfasilitasi pemahaman anak-anak tentang dampak sampah plastik terhadap
hewan laut.

2. Pembentukan Sikap dan Nilai Terhadap Lingkungan

Pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk sikap dan nilai


terhadap lingkungan. Psikologi pendidikan membahas bagaimana proses belajar dan
interaksi sosial mempengaruhi pembentukan sikap ini.

Contoh: Studi tentang bagaimana model perilaku lingkungan yang positif di


lingkungan sekolah dapat membentuk sikap pro lingkungan pada siswa.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
3. Pengembangan Keterampilan Berkelanjutan

Pendidikan harus membantu mengembangkan keterampilan praktis yang


dibutuhkan untuk gaya hidup berkelanjutan. Psikologi pendidikan membimbing
bagaimana memfasilitasi pengembangan keterampilan ini melalui pembelajaran yang
relevan dan terintegrasi.

Contoh: Penggunaan teknik pengajaran yang melibatkan simulasi interaktif


untuk mengajarkan strategi hemat energi kepada siswa.

B. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

Pada dasarnya psikologi pendidikan merupakan sebuah disiplin ilmu yang


khusus mempelajari, meneliti, dan membahas tentang tingkah laku manusia yang
terdapat dalam pendidikan diantaranya tingkah laku belajar dari siswa, tingkah laku
mengajar dari seorang guru, dan tingkah laku mengajar-belajar yang terjadi akibat
adanya interaksi antara guru dan siswa. Ruang lingkup pembahasan dari psikologi
pendidikan tidak hanya berfokos pada teori-teori dalam psikologi pendidikan sebagai
sebuah ilmu, tetapi juga membahas segala aspek dari para siswa khususnya ketika
mereka terlibat dalam proses belajar dan proses mengajar-belajar.

Menurut Sumadi Suryobroto ( 1987 ) Ruang Lingkup psikologi pendidikan meliputi:

1. Pengetahuan
Pendidik atau guru perlu memilik pengetahuan yang lebih untuk memberikan
pengajaran pada anak didiknya. Proses belajar mengajar memberikan dampak
secara pengetahuan (kognitif) pada peserta didik yang awalnya tidak tahu
tentang materi yang diberikan menjadi tahu. Guru atau pengajar perlu
memiliki pengetahuan tentang metode pembelajaran dan pengetahuan lainnya
tentang masalah yang mungkin ada pada peserta didik.
2. Pembawaan

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Proses pembelajaran yang interaktif dari guru akan memberikan motivasi dan
respon positif dari anak didik saat proses belajar mengajar. Pembawaan
dimiliki seorang pengajar sebagai gaya penyampaian materi, konsep
pengajaran selama berada di kelas. Dan juga diperlukan untuk mengubah
suasana yang menstimulus siswa selalu aktif akan meningkatkan kualitas hasil
pembelajaran.
3. Pendidikan karakter
Karakter psikologi dibentuk dari budaya yang diterapkan selama masa
pembelajaran di bangku sekolah oleh pendidik. Budaya berupa aturan aturan
kedisplinan ataupun asas dari kebudayaan yang ada pada suatu daerah.
4. Perkembangan Siswa
Guru mempengaruhi perkembangan siswa dari tingkah laku yang ditunjukkan
ketika di kelas, ketertarikan atau keaktifan saat mengikuti pelajaran, hasil
yang didapatkan ketika tes. Dan juga perkembangan siswa yang tampak dari
sikap, cara berbicara, interaksi dengan guru dan temannya. Semua itu
merupakan hasil dari proses pembelajaran. Perkembangan yang positif jika
dilihat kemajuan siswa dalam interaksinya maupun intelegensinya meningkat
ke arah yang baik.
5. Pengukuran pendidikan
Pengukuran pendidikan merupakan evaluasi yang dilakukan terhadap peserta
didik setelah mendapatkan proses pembelajaran dalam waktu tertentu untuk
mengukur perkembangan pendidikan yang telah didapat.
6. Faktor yang mempengaruhi belajar
Situasi belajar sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Situasi
seperti tempat dan suasana sangat mempengaruhi keberhasilan mengajar
seorang guru. Kondisi ruang kelas, ruang laboratorium, ruang perpustakaan
merupakan fasilitas yang membantu mempengaruhi kualitas belajar mengajar.
Kondisi ruangan dari kebersihan, sirkulasi udara, kapasitas ruangan yang
memadai, kondisi bangku dan tempat duduk, penerangan, dan kondisi tenang
dibutuhkan akan membangkitkan minta belajar peserta didik dan juga

PAGE \* MERGEFORMAT 2
semangat mengajar guru. Sikap guru, semangat kelas, sikap keluarga dan
masyarakat juga merupakan faktor yang mempengaruhi situasi belajar dan
pada akhirnya mempengaruhi kualitas proses dan hasil pembelajaran.

7. Transfer belajar
Pembelajaran dengan sistem dan interaksi yang baik dan positif dengan
komunikasi yang menyenangkan antara guru dan anak didik menyebabkan
anak didik menerima ilmu yang diberikan dan menyukai gurunya. Namun,
jika interaksi dan komunikasi guru pada siswa kurang baik, maka siswa akan
menjadi tidak suka dan menunjukkan sikap yang negatif. Sikap positif yang
diajarkan dan diterapkan selama di sekolah akan dimiliki oleh siswa seperti
yang awalnya tidak disiplin menjadi disiplin, yang sebelumnya tidak bisa
berpakaian rapi menjadi berseragam dengan rapi.
8. Proses – proses tingkah laku
Proses pembelajaran interaktif yang diberikan oleh guru kepada peserta didik
akan memunculkan perubahan perilaku seperti ketrampilan selama proses
pembelajaran seperti berbicara di depan kelas, berdiskusi, ataupun kegiatan
yang melibatkan respon sensorik dan motorik. Kegiatan tersebut memberikan
perubahan pada peserta didik menjadi lebih aktif dan perubahan sikap
(afektif) dari sikap yang kurang baik menjadi sikap yang positif.
9. Hakikat dan ruang lingkup belajar
Hakikat merupakan hal yang mendasari dalam proses belajar. Hakekat dan
ruang lingkup belajar mengacu proses pembelajaran seperti interaksi, materi
yang diberikan kepada siswa.
10. Aspek praktis pengukuran
Aspek praktis pengukuran merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mengetahui perubahan perilaku siswa hasil dari proses pembelajaran.
11. Kesehatan mental

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Kesehatan mental anak didik ditandai dengan keikutsertaannya dan
keaktifannya dalam mengikuti setiap kegiatan pembelajaran baik secara
individu maupun berkelompok.

Sedangkan menurut Good & Broopy (1997), ruang lingkup psikologi pendidikan
meliputi :

1. Psikologi perkembangan, merupakan bidang studi psikologi yang mempelajari


perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang
sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan
psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks
adanya interaksisosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian,
karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari
individu.
2. Psikologi sosial, bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :
a) studi tentang pengaruh sosialterhadap proses individu, misalnya : studi
tentang persepsi, motivasip proses belajar, atribusi (sifat).
b) studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap
sosial, perilaku menirudan lain-lain.
c) Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemompinan,
komunikasi hubungan.
d) Kekuasaan kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.
3. Psikologi kepribadian, adalah bidang studi psikologi yang mempelajari
tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diridengan lingkungannya,
psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan
psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu
sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi
sosial dengan lingkungannya.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
4. Psikologi kognitif, yaitu bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan
kognisi,seperti: Persepsi,Proses belajar,kemampuan memori, atensi,
kemampuan bahasa dan emosi.

C. Teori Belajar Dalam Psikologi Pendidikan

Teori belajar jika dilihat dari sudut pandang ahli dalam proses pembelajaran,
dibagi menjadi:

1. Teori Behaviorisme

Teori ini menekankan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku. Jika
seseorang pernah mengalami perubahan tingkah laku, maka dapat dikatakan
seseorang tersebut sudah pernah mengalami proses pembelajaran. Perubahan tingkah
laku ini cenderung berubah dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di lingkungan sekitar
yang memberinya pengalaman (Aryani & Wahyuni, 2020).

Paradigma yang digunakan dalam teori ini adalah Paradigma proses Stimulus-
Respons (S-R) yang memberikan respon tertentu terhadap suatu stimulus yang datang
dari luar. Paradigma ini berarti masukan yang berupa stimulus dan keluaran berupa
respons, sedangkan apa yang terjadi antar stimulus dan respon ini dianggap tidak
penting untuk diperhatikan sebab tidak diamati.

Motivasi belajar dalam perspektif behaviorisme: Dalam perspektif motivasi


perilaku ditekankan pada ketidakseimbangan dan hukuman eksternal sebagai kunci
dalam menentukan motivasi murid. Anak akan tergerak untuk melakukan sesuatu
karena adanya imbalan atau reward yang akan didapat jika dia melakukan sesuatu
(Suralaga, 2021).

2. Teori Kognitivisme

Teori ini menyatakan bahwa belajar adalah fungsi dari pengalaman proses
kognitif yang mencakup memori, retensi, lupa, pemrosesan informasi, dan

PAGE \* MERGEFORMAT 2
sebagainya. Proses pembelajaran Ini termasuk mengelola stimulus yang diterima dan
menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang ada atau diperoleh berdasarkan
pengalaman sebelumnya sehingga terjadi perubahan dalam tingkah laku. Dengan kata
lain pembelajaran dalam teori ini adalah perubahan bukan sekedar perubahan tingkah
laku yang dapat diamati, tetapi juga perubahan persepsi dan pemahaman, dengan
asumsi setiap orang mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang tersusun dalam
suatu struktur kognitif (Mona Ekawati, 2019).

Motivasi belajar perspektif kognitif: Perspektif kognitif menekankan


pentingnya determinasi tujuan, perencanaan dan pemantauan kemajuan pada suatu
tujuan (Schunk & Zimmerman, 2008). Menurut kognitif, tekanan eksternal jangan
dilebih-lebihkan. Siswa sebaiknya diberi kesempatan lebih banyak dan tanggung
jawab untuk mengontrol hasil prestasi mereka sendiri (Suralaga, 2021).

3. Teori Humanistik

Teori ini menjelaskan bahwa tujuan belajar adalah untuk "memanusiakan


manusia", jadi harus direduksi dari pada manusia itu sendiri. Dalam pelaksanaannya,
proses Pembelajaran akan dianggap berhasil apabila siswa telah memahami
lingkungan sekitar mereka dan dirinya, sehingga mampu mencapai aktualisasi diri
dengan sebaik-baiknya. Teori ini cenderung bersifat elektif atau memanfaatkan teknik
pembelajaran apapun asal tujuan pembelajaran bagi siswa dapat tercapai.

Motivasi belajar dalam perspektif humanistik: Motivasi ditekankan pada


kapasitas siswa untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan memilih. siswa harus
memuaskan dirinya terlebih dahulu kebutuhan dasar akan makanan, rasa aman, cinta,
sebelum kebutuhan akan belajar dan prestasinya (Suralaga, 2021).

Kesimpulan

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Etika lingkungan dalam perspektif psikologi pendidikan adalah elemen
penting dalam membentuk individu yang peduli, bertanggung jawab, dan berperilaku
etis terhadap lingkungan. Pendidikan yang mempertimbangkan prinsip-prinsip
psikologi ini dapat memimpin masyarakat menuju praktik yang lebih berkelanjutan
dan bertanggung jawab terhadap alam.

Ada banyak teori tentang belajar, namun teori yang paling dasar yang
menonjol dan dijadikan prinsip dalam dunia pendidikan adalah teori behaviorisme,
kognitivisme, dan humanisme. Dalam belajar ada juga faktor-faktor yang
mempengaruhi diantaranya yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
ss
Daftar Pustaka

(Rusli & Kholik, 2013) (Mohammad Thoyyib Madani, 2020) (Suralaga, 2021)

Aryani, N., & Wahyuni, M. (2020). Teori Belajar Behavioristik Dan Implikasinya
Dalam Pembelajaran. Universitas Negeri Malang, 2.

Mohammad Thoyyib Madani, M. (2020). Psikologi Pendidikan "Teori Belajar ". Al-
Allam, 2(1), 1–19.

Mona Ekawati. (2019). TEORI BELAJAR MENURUT ALIRAN PSIKOLOGI


KOGNITIF SERTA IMPLIKASINYA DALAM PROSES BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN. E-Tech, 07(4), 1–12.

Rusli, R., & Kholik, M. (2013). TEORI BELAJAR DALAM PSIKOLOGI


PENDIDIKAN. Jurnal Sosial Humaniora, 4(2), 62–67.

Suralaga, F. (2021). PSIKOLOGI PENDIDIKAN: Implikasi dalam Pembelajaran (1st


ed.). PT RAJAGRAFINDO PERSADA: Depok.

PAGE \* MERGEFORMAT 2

Anda mungkin juga menyukai