Psikososial pada
Peserta Didik
RR. Rahajeng Ikawahyu Indrawati, M.Si., Psikolog
dr. Shelly Iskandar, Sp.KJ., SpAkp., M.Si., Ph.D
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
● Mengapa SMP-SMA?
Peserta didik pada usia SMP dan SMA (kira-kira 12 – 18 tahun)
ditemukan rentan terhadap gangguan psikososial, seperti cemas,
depresi, hingga bunuh diri.
BAB 2
Mengenal Perkembangan
Psikososial Usia Remaja
(SMP-SMA)
TAHAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL REMAJA
PERKEMBANGAN PENALARAN MORAL
Tingkatan Tahap Keterangan
Konvensional Membangun hubungan baik Mematuhi peraturan karena ingin dilihat baik
(remaja dan dewasa)
Pemeliharaan aturan sosial Mulai sadar bahwa aturan yang bersifat lebih luas.
Internal Eksternal
01 02
Suasana belajar Student active
yang tenang, aman,
nyaman
03 04 05
Menjadi contoh Membantu siswa Memberi
mengenal diri dan dukungan
merancang masa depan
BAB 3
Mengenal Gangguan Psikososial
Terdapat beberapa gangguan psikososial yang tercantum dalam UU No. 8
Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yaitu:
• Gangguan kecemasan
• Depresi
• Bipolar
• Gangguan Kepribadian
• Skizofrenia
Selain itu, terdapat beberapa gangguan lain yang juga patut menjadi
perhatian pada masa remaja, yaitu masalah penyalahgunaan zat,
gangguan makan (anoreksia, bulimia), dan gangguan stres pasca trauma.
Dalam hal ‘’diagnosis klinis’’ masalah atau gangguan kejiwaan yang
dialami seseorang, sesuai dengan pasal 19 UU No. 18 Tahun 2014
tentang Kesehatan Jiwa, penegakan diagnosis terhadap seseorang
dengan masalah kejiwaan, meliputi pemeriksaan kondisi kejiwaan dan
tindak lanjut penatalaksanaan dilakukan berdasarkan kriteria diagnostik
oleh dokter umum, psikolog, atau dokter spesialis kedokteran jiwa.
18
Pasien dengan bipolar mengalami pengurangan jumlah bagian otak abu-abu di otak bagian depan yang berfungsi dalam
pengontrolan diri (warna oranye), sementara bagian penginderaan normal (warna abu-abu)
Sumber : D.P. Hibar, O. A. Andreassen, et al. Cortical abnormalities in bipolar disorder: an MRI analysis of 6503 individuals
from the ENIGMA Bipolar Disorder Working Group. Mol Psychiatry. 2018 Apr;23(4):932-942. 19
cemas
lebih Ketinggalan
cemas pelajaran
20
cemas
21
22
Semua peserta didik yang membutuhkan kegiatan pencegahan
Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing
Setiap orang memiliki perbedaan satu sama lain
kondisi fisik berpengaruh terhadap kondisi psikososial demikian sebaliknya
23
Panduan Deteksi Dini Gangguan Psikososial
No Pernyataan Y/T
1 Terlalu pasif dan tidak mau terlibat dalam kegiatan di sekolah, seperti partisipasi di
kelas, olahraga, atau ekstrakurikuler.
3 Tidak diajak atau tidak dipilih oleh teman-teman pada saat bekerja kelompok
5 Selalu mendapatkan nilai yang buruk di kelas (pada setiap mata pelajaran)
8 Berkali-kali diganggu oleh anak-anak lain dan memiliki pengalaman yang sama di
jenjang sekolah sebelumnya..
9 Tidak dapat membela diri ketika mengalami hal yang tidak menyenangkan.
10 Tiba-tiba menunjukkan perubahan sikap dan perilaku, baik di sekolah maupun di rumah.
Contoh: menjadi lebih pendiam, suka keluar rumah di malam hari, dll.
11 Tiba-tiba menolak atau bolos masuk sekolah (satu kali atau berkali-kali).
12 Tidak atau selalu terlambat mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan oleh guru tanpa
alasan yang jelas
13 Sering berbohong atau berbuat curang, untuk keuntungan pribadi.
15 Berkata atau bertindak kasar terhadap figur otoritas (orangtua, guru, kakak kelas, orang
yang dituakan) atau teman sebaya atau adik atau adik kelas.
16 Mencuri, melakukan pemalakan, membakar, atau mengambil milik orang lain (di
rumah/sekolah/toko) tanpa ijin dan digunakan untuk kepentingan/keuntungan pribadi.
17 Menyakiti binatang yang tergolong binatang peliharaan atau yang tidak berbahaya.
21 Mengalami perubahan emosi yang sangat cepat (mudah sedih, mudah marah) baik
dalam waktu yang singkat/sering maupun panjang.
Panduan Deteksi Dini Gangguan Psikososial
No Pernyataan Y/T
24 Tidak suka tinggal di rumah atau memiliki riwayat melarikan diri dari rumah
25 Tinggal dengan orang lain atau hanya dengan salah satu orangtua kandung.
1. Apabila ada 3 jawaban “Ya”, maka guru patut mengajak peserta didik
berbicara mengenai masalah yang dihadapinya. Gunakan prinsip DEKAP.
2. Apabila ada jawaban ‘’Ya’’ pada salah satu item nomor 14, 15, 16, 17, dan 22,
maka sejak awal masalah diketahui, sudah perlu melibatkan orang tua.
Skala penilaian global terhadap fungsi
Selama 1 bulan terakhir
Fungsi yang dinilai
fungsi perawatan diri
fungsi psikologis
fungsisosial
fungsi pekerjaan
28
Kegiatan yang dinilai Mandiri Perlu diingatkan/ Tidak
dibantu dilakukan
Perawatan diri
Kebersihan diri
Makan
Tidur
Berbelanja
Menggunakan transportasi publik
Mengelola keuangan
Interaksi sosial
Menggunakan telepon
Berinteraksi dengan teman
Berinteraksi dengan keluarga
Pekerjaan rutin di sekolah
Datang tepat waktu
Mengerjakan tugas
29
Mengerjakan ujian
Tidak ada sistem skoring pada ceklis di atas. Ceklis ini
dipergunakan sebagai alat bantu untuk dapat
mempertimbangkan skala penilaian global terhadap fungsi
atau GAF (Global Assesment of Functioning Scale)
30
Nilai Makna Contoh
100 – 91 Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, Bisa melakukan semua tugas dari sekolah
tidak ada masalah yang tak dan memiliki hubungan yang baik
tertanggulangi dengan teman dan keluarga
90 – 81 Gejala minimal, berfungsi baik, cukup Sedikit cemas saat presentasi, kadang
puas, tidak lebih dari masalah harian bedebat dengan teman
biasa
80 – 71 Beberapa gejala ringan & dapat diatasi, Kurang motivasi, terlambat datang ke
disabilitas ringan dalam sosial, sekolah/ terlambat mengumpulkan tugas
pekerjaan, sekolah dll sesekali,
70 – 61 Beberapa gejala ringan & menetap, Terlihat murung, senang menyendiri,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara penurunan prestasi belajar
umum masih baik
60-51 Gejala sedang (moderate), disabilitas Kadangkala mengalami serangan panik,
31
sedang menarik diri dari pergaulan
Nilai Makna Contoh
50-41 Gejala berat (serious), disabilitas berat Memiliki ide bunuh diri atau ide menyakiti diri
sendiri, kemarahan/ agresivitas
40-31 Beberapa disabilitas dalam hubungan Tidak masuk sekolah, tidak mampu untuk
dengan realita & komunikasi, disabilitas mengerjakan tugas, menghindari teman
berat dalam beberapa fungsi
30-21 Disabilitas berat dalam komunikasi dan Perilaku yang tidak layak, bicara tidak
daya nilai, tidak mampu berfungsi hampir nyambung, banyak menghabiskan waktu di
semua bidang tempat tidur
20-11 Bahaya mencederai diri/ orang lain, Tindakan bunuh atau menyakiti diri sendiri,
disabilitas sangat berat dalam komunikasi tidak mampu berkomunikasi
dan mengurus diri
32
BAB 4
Peran Guru dalam Penanganan
Peserta Didik yang Memiliki
Kecenderungan Gangguan
Psikososial
Sumber Informasi adanya
Masalah pada Siswa
01 02 03
Wawancara Anak Tanya pihak lain Orang Tua
Gunakan Prinsip DEKAP Guru, siswa, cek media Terutama jika masalah
sosial, dll membahayakan anak
04 05 06
Konseling & Stabilisasi Psikoedukasi Rujuk ke ahli
Gunakan teknik di Bab 5 Kepada guru atau siswa Ketika masalah tidak
lainnya yang terlibat selesai dalam 1 minggu
dengan anak tentang atau memenuhi kriteria
kondisi anak rujukan
Peserta didik yang terdiagnosis
mengalami gangguan
psikososial dan keluarga
Guru BP
Menerangkan Memberi
tentang gangguan informasi
dan penanganan tentang
yang dibutuhkan perkembangan
peserta didik
Memberi
Wali kelas, guru-guru lain, dan dukungan,
guru PJOK bantuan, dan
harapan
Mendukung
Membantu siswa melanjutkan
mengenali kelebihan terapi ke
dan kekuarangan diri Memberi
psikiater/
informasi
Menciptakan lingkungan psikolog
belajar mengajar yang
menyenangkan
Seluruh siswa
38
Pemberian dukungan untuk melanjutkan terapi dengan Psikiater dan Psikolog
Meningkatkan motivasi peserta didik untuk terus mengkonsumsi obat-obatannya
Penerapan pola hidup sehat
39
Pemberian pemahaman tentang gangguan psikososial kepada seluruh peserta
didik lain agar mereka dapat menjadi sumber dukungan bukan sumber stres
Membantu peserta didik meningkatkan kemampuan mengatasi masalah (problem
solving)
Avoid
Alter
Adapt
Accept
Mencari kelebihan dari peserta didik tersebut agar rasa percaya diri dan
penerimaan diri peserta didik menjadi lebih baik
40
Pertolongan Pertama Mempertahankan Kesehatan
Mental (P2MKM) dengan tujuan untuk :
Menolong orang yang mengalami stress, krisis, atau
gangguan mental
Diberikan hingga terapi yang optimal didapatkan/
hilangnya gangguan
Bukan sebagai pengganti terapi oleh profesional
(psikiater/ psikolog)
41
DEKAP
Dengarkan dan nilai kegawatan
4.42
CARA MELAKUKAN DEKAP DENGAN
TEKNIK OARS
O : Open ended questions (pertanyaan terbuka)
klien)
43
BAB 5
Aktivitas-Aktivitas yang Bisa
Dilakukan Guru BK dan PJOK
bersama Peserta Didik
Berlatih Teknik Pernapasan
Hembuskan Nafas: 1…2…3…4
54
Kecepatan (speed)
Kekuatan (strength)
Daya tahan (endurance)
55
Kebugaran emosi
Kebugaran sosial
Mampu menemukan potensi diri
56
Terima
Kasih