Anda di halaman 1dari 15

ASKEP TEORI RETARDASI MENTAL

DAN ADHD (attention Deficit


Hiperactive Disorder

Ns.Novardian,M.Kep
Retardasi Mental
Definisi Retardasi mental
Menurut the American Association on Mental
Deficiency (AAMD), seseorang di katakan retardasi
mental apabila kecerdasannya secara umum di
bawah rata-rata dan mengalami kesulitan
penyesuaian sosial dalam setiap fase
perkembangannya (Effendi, 2008).

Etiologi Retardasi mental


Faktor genetik
Faktor prenatal
Faktor postnatal
Klasifikasi Retardasi mental
• Retardasi mental ringan
• Retardasi mental sedang
• Retardasi mental berat
Askep Teori Retardasi Mental
Pengkajian
Neuroradiologi, Ekoesefalografi, Penelitian biokimia

Diagnosa dan Intervensi Keperawatan


Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengankerusakan
fungsi kognitf.
• Libatkan anak dan keluarga dalam program stimulasi dini pada bayi untuk membantu
memaksimalkan perkembangan anak.
• Kaji kemajuan perkembangan anak dengan interval regular, buat catatan yang terperinci
untuk membedakan perubahan fungsi samar sehingga rencana perawatan dapat diperbaiki
sesuai kebutuhan.
• Bantu keluarga menyusun tujuan yang realitas untuk anak, untuk mendorong keberhasilan
pencapaian sasaran dan harga diri.
• Berikan penguatan positif/ tugas-tugas khusus untuk perilaku anak karena hal ini dapat
memperbaiki motivasi dan pembelajaran.
• Dorong untuk mempelajari ketrampilan perawatan diri segera setelah anak mencapai
kesiapan.
• Kuatkan aktivitas diri untuk menfasilitasi perkembangan yang optimal
• Dorong keluarga untuk mencari tahu program khusus perawatan sehari dan kelas-kelas
pendidikan segera.
• Tekankan bahwa anak mempunyai kebutuhan yang sama dengan anak lain.
2. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang
menderita retardasi mental.
• Berikan informasi pada keluarga sesegera mungkin pada saat atau setelah
kelahiran.
• Ajak kedua orang tua untuk hadir pada kpnferensi pemberian informasi.
• Bila mungkin, berikan informasi tertulis pada keluarga tentang kondisi anak.
• Diskusikan dengan anggota keluarga tentang manfaat.
dari perawatan dirumah, beri kesempatan pada mereka untuk menyeldiki
semua alternatif residensial sebelum membuat keputusan.
• Dorong keluarga untuk bertemu dengan keluarga lain yangmempunyai
masalah yang sama sehingga mereka dapat menerimadukungan tambahan.
• Tekankan karakteristik normal anak untuk membantu keluarga melihat anak
sebagai individu dengan kekuatan serta kelemahannya masing-masing.
• Dorong anggota keluarga untuk mengekspresikan perasaan dan kekhawatiran
karena hal itu merupakan bagian dari proses adaptasi.
ADHD (Attention Deficit Hiperactivity
Disorder)
1. Pengertian
Petersdan Douglas (dalam GoldStein 1995)
mendiskripsikan “attention deficit
hyperactivity disorder” (ADHD), sebagai
gangguan yang menyebabkan individu
memiliki kecenderungan untuk mengalami
masalah pemusatan perhatian, kontrol diri,
dan kebutuhan untuk selalu mencari stimulasi
2. Etiologi
- Neurologis
- Herediter
- Lingkungan

3. Karakteristik Kesulitan Berperilaku Anak dengan


ADHD
Anak-anak yang mengidap ADHD menunjukkan sikap
tangan dan kaki bergerak gelisah atau menggeliat-geliat di
kursi, meninggalkan kursi pada situasi yang menuntut
duduk tenang, berlarian atau memanjat, kesulitan untuk
bermain dengan tenang. Selain itu mereka akan berbicara
terus menerus, berteriak, mengganggu teman. Mereka
menjadi tidak teratur, sering melupakan atau kehilangan
perlengkapan dan barang-barang penting. Sebagian besar
orangtua ataupun guru masih menganggap anak dengan
gangguan tersebut sebagai anak “nakal” atau “malas”
Askep ADHD
1. Pengkajian

a. Pengkajian riwayat penyakit


b. Penampilan umum dan perilaku motorik
c. Mood dan afek
d. Proses dan isi pikir
e. Sensorium dan proses intelektual
f. Penilaian dan daya tilik diri
g. Konsep diri
h. Peran dan hubungan
i. Pertimbangan fisiologis dan perawatan diri
j. Pemeriksaan fisik
DIAGNOSA

• Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan


disabilitas perkembangan (hiperaktivitas).
• Perubahan proses pikir berhubungan dengan
gangguan kepribadian.
• Resiko perubahan peran menjadi orang tua
berhubungan dengan anak dengan gangguan
pemusatan perhatian hiperaktivitas.
• Resiko cedera berhubungan dengan psikologis
(orientasi tidak efektif).
• Resiko keterlambatan perkembangan berhubungan
dengan penyakit mental (hiperaktivitas), kurang
konsentrasi.
1.Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan disabilitas perkembangan(h
iperaktivitas).

NOC : Ketrampilan interaksi sosial


Tujuan : Pasien mampu menunjukan interaksi sosial yang baik.

Kriteria Hasil :
Menunjukan perilaku yang dapat meningkatkan atau memperbaikiinteraksi sosial
Mendapatakan atau meningkatkan ketrampilan interaksi social(misalnya: kedekatan, kerja
sama, sensitivitas dan sebagainya).
Mengungkapkan keinginan untuk berhubungan dengan orang lain.
Indikator skala :
Tidak ada
Terbatas
Sedang
Banyak

NIC : Peningkatan sosialisasi, aktivitas keperawatan :


- Kaji pola interaksi antara pasien dan orang lain
- Anjurkan pasien untuk bersikap jujur dalam berinteraksi dengan oranglain dan menghargai
hak orang lain.
- Identifikasi perubahan perilaku yang spesifik.
- Bantu pasien meningkatkan kesadaran akan kekuatan dan keterbatasandalam
berkomunikasi dengan orang lain.
- Berikan umpan balik yang positif jika pasien dapat berinteraksidengan orang lain.
2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan gangguan kepribadian.

NOC : KonsentrasiTujuan : Pasien dapat berkonsentrasi secara penuh terhadap obyek


atau benda- benda disekitarnya.
Kriteria Hasil :
Menunjukan proses pikir yang logis, terorganisasi.
Tidak mudah terganggu / fokus terhadap sesuatu
Berespon dengan baik terhadap stimulus.
Indikator skala :
Tidak pernah, Jarang, Kadang-kadang, Sering, Konsisten

NIC : Pengelolaan Konsentrasi, aktivitas keperawatan :


• Berikan pada anak yang membutuhkan ketrampilan dan perhatian
• Kurangi stimulus yang berlebihan terhadap orang-orang dan lingkungan dan
orang/benda-benda disekitarnya.
• Berikan umpan balik yang positif dan perilaku yang sesuai.4.
• Bantu anak untuk mengidentifikasikan benda-benda disekitarnya seperti, memberikan
permainan-permainan yang dapat merangsang pusat konsentrasi.
• Kolaborasi medis dalam pemberian terapi obat stimulan untuk anak dengan gangguan
pusat konsentrasi
Resiko perubahan peran menjadi orang tua berhubungan dengan anak
dengan gangguan pemusatan perhatian hiperaktivitas.

NOC : Menjadi orang tuaTujuan : Orang tua mampu menghadapi kemungkinan resiko
yang terjadi terhadap anak dengan hiperaktivitas.
Kriteria Hasil :
• Mempunyai harapan peran orang tua yang realistis
• Mengidentifikasi faktor-faktor resiko dirinya yang dapat mengarah menjadi orang tua
yang tidak efektif.
• Mengungkapkan dengan kata-kata sifat positif dari anak.
Indikator skala :
• Tidak sama sekali
• Sedikit
• Sedang
• Kuat
• Adekuat total

NIC : Peningkatan Perkembangan, aktivitas keperawatan :


• Berikan informasi kepada orang tua tentang bagaimana cara mengatasi perilaku anak
yang hiperaktif.
• Ajarkan pada orang tua tentang tahapan penting perkembangan normal dan perilaku
anak.
• Bantu orang tua dalam mengimplementasikan program perilaku anak yang positif.
• Bantu keluarga dalam membuat perubahan dalam lingkungan rumah yang dapat
menurunkan perilaku negatif anak.
Resiko cedera berhubungan dengan psikologis (orientasi tidak efektif)
NOC : Pengendalian ResikoTujuan : Klien dapat terhindar dari resiko cedera
Kriteria Hasil :
• Mengubah gaya hidup untuk mengurangii resiko.
• Pasien/keluarga akan mengidentifikasikan resiko yang dapatmeningkatkan kerentanan
terhadap cedera.
• Orang tua akan memilih permainan, memberi perawatan dan kontak sosial lingkungannya
dengan baik.
Indikator skala
• Tidak pernah
• Jarang
• Kadang-kadang
• Sering
• Konsisten
NIC : Mencegah Jatuh, aktivitas keperawatan :
• Identifikasikan faktor yang mempengaruhi kebutuhan keamanan,misalnya: perubahan
status mental, keletihan setelah beraktivitas, dll.
• Berikan materi pendidikan yang berhubungan dengan strategi dantindakan untuk mencegah
cedera.
• Berikan informasi mengenai bahaya lingkungan dan karakteristiknya (misalnya : naik
tangga, kolam renang jalan raya, dll )
• Hindarkan benda-benda disekitar pasien yang dapat membahayakan dan menyebabkan
cidera.
• Ajarkan kepada pasien untuk berhati-hati dengan alat permainannya danintruksikan kepada
keluarga untuk memilih permainan yang sesuai dan tidak menimbulkan cedera.
1. Kesimpulan
Retardasi mental adalah suatu gangguan dalam
tumbuh kembang anak yang meliputi aspek
sosialisasi, komunikasi dan intelektual seperti
anak mengalami kekurangmampuan dalam
bersosialisasi atau berinteraksi secara timbal balik
dengan orang lain.
ADHD yaitu suatu kondisi medis yang diakui secara
internasional meliputi disfungsi otak, yaitu individu
mengalami kesulitan dalam mengandalikan impuls,
menghambat perilaku, dan tidak mendukung
rentang perhatian mereka. Bila hal ini terjadi pada
seorang anak dapat menyebabkan berbagai
kesulitan belajar, kesulitan berperilaku, dan
kesulitan sosial.

2. Saran

Karena keluarga/orang tua merupakan lembaga


dan pribadi yang pertama dan utama dalam
membina tumbuh kembang anak maka penanganan
yang baik dan terencana akan sangat bermanfaat
dalam membantu anak dapat berkomunikasi
dengan baik oleh sebab itu penerimaan dan
perlakuan yang baik dan penuh kasih sayang
terhadap anak retardasi mental akan sangat
membantu dalam penanganan anak baik oleh orang
tua, guru maupun tenaga kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai