Anda di halaman 1dari 22

Askep Anak Berkebutuhan

Khusus

Fiorentina Nova
Retardasi Mental (RM)

• Retardasi Mental: gangguan fungsi intelektual


dan perilaku yang terjadi sebelum usia 18
tahun.

• Keterbatasan terjadi minimal pada 2


kemampuan, diantaranya:
communication, selfcare, homeliving, social
skills, community use, self direction, health and
safety, functional academics, leisuire, work.
Etiologi RM
• Penyebab pasti tidak diketahui.
• Faktor resiko: kegagalan perkembangan sistem saraf
pusat di masa prenatal, perinatal, atau postnatal.
• Kaji riwayat:
kelahiran preterm/ postterm, BBLR, birth injury, infeksi
prenatal/ neonatal, gangguan kelenjar tiroid, terpapar
alkohol atau obat-obatan di masa kehamilan, syndrom
genetic, kelainan kromosom, penyakit metabolik,
terpapar toxin, injury/ trauma, kurang nutrisi, malformasi
serebral, riwayat kejang, gangguan pendengaran atau
penglihatan, & gangguan otak.
Tanda & Gejala RM:
• Manifestasi yang ditunjukkan adalah gangguan di
proses belajar dan kerusakan proses sensori.
• Masalah motorik yang dapat terjadi bersamaan dengan
RM:
hypotonia, tremor, ataxia (koordinasi, keseimbangan, cara
bicara), clumsiness (koordinasi motorik), & visual motor
problems.
• Klasifikasi RM berdasarkan tanda dan gejala:
1. Mild  IQ 50-70
2. Moderate  IQ 35-50
3. Severe  IQ 20-35
4. Profound  IQ <20
Pemeriksaan Diagnostik RM

• Positron Emission Tomography: cara noninvasif


membandingkan aliran otak serebral & perubahan
metabolisme yang digunakan untuk melokalisasi terjadinya
kejang dan memvisualisasikan farmakologi otak.
• MRI  mengetahui struktur otak.
• Test fungsi kelenjar tiroid  pelepasan hormone.
Manajemen Terapeutik RM
• Tujuan:
Menyediakan pendidikan yang tepat yang
memungkinkan anak mencapai suatu fungsi &
kemandirian.

• Fokus:
kegiatan rutin di rumah, kemampuan motorik &
selfcare, jauh/ terhindar dari bahaya,
mendengarkan pendapat/ respon orang tua
terhadap kondisi anak.
Masalah Keperawatan pada anak RM
• Risiko cedera NIC:
• Keterlambatan • Environment management
perkembangan safety
• Defisit perawatan diri • Edukasi orang tua: tumbuh
• Ketidakefektifan kontrol kembang dan keadaan
impuls anak
• Hambatan interaksi sosial • Self care assistance: ADL
• Ketegangan peran pemberi • Socialization
asuhan enhancement, family
process maintenance
• Counseling
Autism Spectrum Disorder (ASD)
• Autism Spectrum Disorder merupakan gangguan
perkembangan pervasif di otak anak yang terjadi di masa
bayi atau anak usia dini.
• Gangguan perkembangan saraf kompleks di fungsi otak
yang ditunjukkan dengan perilaku berulang dan stereotip
(persepsi/ cara pikir), serta gangguan intelektual dan
sosial.
• Ditunjukkan dengan keterlambatan perkembangan
sampai usia 12 atau 36 bulan.
Etiologi ASD

• Penyebab ASD: kelainan otak genetik karena


terpapar oleh bahan kimia dan racun serta
virus.

• Faktor resiko ASD: gangguan sistem imun


tubuh anak dan terpapar lingkungan yang
berbahaya di masa prenatal.
Tanda dan Gejala ASD
• Tanda dan gejala awal:
infant/ toddler kurang kontak mata, tidak dapat
mengarahkan mata (focus) ke suatu benda yang ditunjuk saat
pemeriksaan, tidak dapat menentukan kebutuhan diri
sendiri, bermain sendiri, perilaku tidak sesuai seperti
menepuk tangan dan berputar, mengeluarkan hanya suara
bukan kata, melakukan satu aktivitas terus-menerus, dan
mengulang-ulang kata.
Infant Toddler
- Menolak dipeluk - Hiperaktif
- Kurang kontak mata - Agresif
- Acuh ketika disentuh - Temper tantrum
- Perubahan pada ekspresi - Perilaku mencederai diri
wajah sendiri seperti
membenturkan kepala atau
menggigit tangan sendiri
ASD

• Masalah motorik yang dapat terjadi bersamaan dengan


ASD:
Palsy, hypertonia/ hypotonia, gangguan reflex otot, toe-
walking, lose gait, dan koordinasi yang kurang.
• Terjadi gangguan interaksi sosial dan komunikasi
yang dapat berkembang kepada gangguan hubungan
interpersonal dan isolasi sosial.
Pemeriksaan Diagnostik ASD

• Checklist for Autism in Toddlers (CHAT)


• Modified Checklist for Autism in Toddlers (M-Chat)
• Social Communication Questionnaire (SCQ)
• Pervasive Developmental Disorders Screening Test – II (PDDST-II)

Early screening for warning signs of Autism:


1. Tidak dapat mengoceh sampai usia 12 bulan
2. Tidak menunjukkan adanya gerakan motorik sampai usia 12 bulan
3. Tidak dapat mengucapkan 1 kata sampai usia 16 bulan
4. Tidak dapat mengucapkan 2 kata sampai usia 24 bulan
5. Kurangnya kemampuan bicara atau kemampuan sosial
Manajemen Terapeutik ASD

• Tujuan:
Mencapai fungsi optimal dengan keterbatasan
yang ada.
Masalah Keperawatan pada Anak ASD

• Disintegrasi perilaku bayi NIC:


• Resiko cedera • Environment management
• Ketidakefektifan kontrol safety
impuls • Edukasi orang tua: tumbuh
• Resiko keterlambatan kembang dan keadaan
perkembangan anak
• Hambatan interaksi sosial • Socialization
• Ketegangan peran enhancement
pemberi asuhan • Counseling
Attention Deficit/ Hyperactivity Disorder
(ADHD)
• ADHD merupakan salah satu gangguan mental
anak-anak (usia 6 bulan – 7 tahun).
• Karakteristik atau gejala yang ditunjukkan:
Impulsivity: kegagalan untuk menolak dorongan yang
berpotensi membahayakan diri sendiri atau orang
lain.
Hyperactivity: abnormally/ extremely active
Inattention
(American Academy of Pediatrics, 2011a)
Etiology ADHD
• Penyebab ADHD: perubahan sistem
neurotransmitter dopamine (perilaku,
motivasi, motorik) dan norepinephrine
(memori, kewaspaan, motivasi, kerja organ
tubuh)
• Anak dengan ADHD memiliki riwayat frustasi,
mood labil, ledakan emosi, penolakan dari
teman sebaya, kinerja yang kurang di sekolah,
harga diri rendah, dan kemampuan
metakognitif yang kurang (organisasi dan
manajemen waktu).
Tanda dan Gejala ADHD
• Gelisah (tampak di tangan, jari, atau objek)
• Sering meninggalkan tempat duduk tanpa alasan (di kelas)
• Sering mengalami kelupaan
• Gampang terdistraksi dan bersemangat saat terdistraksi
• Tampak tidak mendengarkan atau memperhatikan saat komunikasi
• Berbicara berlebihan
• Menyela, mengganggu orang lain, & tidak dapat menunggu
gilirannya
• Tidak dapat memusatkan perhatian
• Sulit untuk diam dan tenang, serta tidak dapat fokus saat
beraktivitas

Tanda dan gejala tampak selama ≥ 6 bulan


Klasifikasi ADHD
(American Academy of Pediatrics, 2011a)

1.Predominantly Hyperactive-impulsive
Type: menunjukkan ≥ 6 tindakan
impulsif
2.Predominantly Inattentive Type:
menunjukkan ≥ 6 tindakan tidak dapat
fokus
3.Combined Type
Pemeriksaan Diagnostik ADHD

Multidiciplinary evaluation:
• Behavior report
• Screening penglihatan dan pendengaran
• Psychological testing
• Behavioral checklist
• Adaptive behavior scales
Manajemen Terapi ADHD
Medication:
• Psychostimulants
• Non-stimulant norepinephrine reuptake inhibitors
• Alpha-agonist antihypertensive

Family education/ counselling

Environmental manipulation

Psychotherapy/ behavioural therapy


Masalah Keperawatan ADHD

• Resiko cedera • Socialization enhancement,


• Keputusasaan family process
• Ketidakefektifan koping maintenance
• Kontrol emosi labil • Coping enhancement
• Hambatan interaksi sosial • Dukungan spiritual,
inspirasi harapan
• Ketidakseimbangan nutrisi:
kurang dari kebutuhan
tubuh
NIC:
• Environment management
safety
REFERENCE
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (Eds.). (2018). Nanda-1 Diagnosis keperawatan: Definisi
dan klasifikasi 2018-2020, eleventh edition. (B. A. Keliat, H. S. Mediani, & T. Tahlil, Trans.).
Jakarta: EGC. (Original work published 2017)
Hockenberry, M. J., & Wilson, D. (2009). Wong’s: Essentials of pediatric nursing, eight
edition. Missouri: Mosby Elsevier.
Hockenberry, M. J., Wilson, D., & Rodgers, C. C. (2017). Wong’s: Essentials of pediatric
nursing, tenth edition. Missouri: Elsevier.
James, S. R., Nelson, K. A., & Ashwill, J. W. (2013). Nursing care of children: Principles &
practice, fourth edition. Missouri: Elsevier Saunders.
Leifer, G. (2011). Introduction to maternity & pediatric nursing, sixth edition. Missouri:
Saunders Elsevier.
Linnard-Palmer, L., & Coats, G. H. (2017). Safe maternity and pediatric nursing care.
Philadelphia: F. A. Davis.
Ricci, S. S., & Kyle, T. (2009). Maternity and pediatric nursing. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai