Anda di halaman 1dari 26

ADHD

KELOMPOK 4
1)Uthari Chintya Dewi (1711311007)

4
2) Lilian Meutia (1711311027)
3)Adzkia Pinta Dano (1711312013)
4) Agnesia Chelsea Adriani (1711312035)
5) Putri Annelydia (1711313013)
KELOMPOK 6) Natasya Irmayuni (1711313043)
Definisi

Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD)


merupakan kelainan neurobehavioral yang paling
sering terjadi pada anak-anak, yang juga merupakan
suatu keadaan kronis yang paling sering
berpengaruh pada anak-anak usia sekolah, dan
merupakan gangguan mental yang sering ditemukan
pada anak-anak.

3
Etiologi

Faktor Genetik :yaitu pada anak laki-laki dengan kelebihan Y kromosom


(XYY)

Faktor Neurologik dan Proses dalam Otak

Faktor Neurotransmitter

Faktor Psikososial

Faktor Lingkungan
4
Pemeriksaan diagnostik

•Pemeriksaan psikologis (mental) Terdiri dari pemeriksaan


terhadap kesan umum berupa refleksi menghisap, kontrol
impuls, dan state of arousal. Pemeriksaan mental seperti: tes
intelegensia, tes visuomotorik, tes kemampuan bahasa, dan
lain-lain.
•Pemeriksaan Laboratorium: Liver Function Test, Complete
blood cell counts
•Pemeriksaan Imaging: MRI, PET (Positron Emision
Tomography) 5
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis
1)Farmakoteapi (medikamentosa)
2) Terapi prilaku
3) Kombinasi pengobatan medikamentosa dengan terapi perilaku
4) Edukasi pasien dan keluarga mengenai anak ADHD
 
TERAPI MEDIKAMENTOSA
Penggunaan obat- obatan dalam terapi ADHD berperan sebagai CNS stimulant,
meliputi sedian short dan sustained release seperti methylphenidate,
dextroamphetamine, kombinasi dextroamphetamine salt. Salah satu keuntungan
sediaan sustained release untuk anak- anak adalah satu dosis di pagi hari akan
bertahan efeknya sepanjang hari sehingga anak- anak tidak perlu minum dosis
kedua maupun ketiga saat kegiatan disekolah berlangsung.
6
Pemeriksaan diagnostik
PERAWATAN
•Terapi medis : Mengendalikan simptom-simptom ADHD di sekolah dan rumah
•Pelatihan manajemen orang tua
•Intervensi
•Merencanakan program-program bulanan : Melakukan penyesuaian di rumah dan keberhasilan ke
depan di sekolah dengan mengombinasikan perlakukan tambahan dan pokok dalam program terapi
•Melakukan konseling keluarga : Coping terhadap stres keluarga dan individu yang berkaitan
dengan ADHD, termasuk kekacauan hati dan permasalahan suami istri
•Mencari kelompok pendukung : Menghubungkan anak dewasa dengan orang tua anak ADHD
lainnya, berbagi informasi dan pengalaman mengenai permasalahan umum dan memberi dukungan
moral
•Melakukan konseling individu : Memberi dukungan di mana anak dapat membahas permasalahan
dan curahan hati pribadinya
7
Pemeriksaan diagnostik
TERAPI PERILAKU
Terapi perilaku bertujuan untuk mengurangi konflik orang tua dan anak serta
mengurangi ketidakpatuhan anak. Terapi perilaku ini terdiri dari beberapa langkah yakni :
1) Fase pemberian informasi (information phase)
Memberikan informasi pada orang tua mengenai keadaan anak sebenarnya termasuk kesukaran
tingkah laku anak
2) Fase penilaian (assessment phase)
Menilai seberapa berat gangguan interaksi anak dengan saudara atau orang tua.
3) Fase pelatihan (training phase)
Menawarkan pelatihan keterampilan social pada anak, orang tua, bila memungkinkan gurunya
4) Fase evaluasi ( review progress)
Menilai kemajuan / perbaikan tingkah laku anak ADHD

8
Pengobatan
•Metilfenidat (Ritalin)
Dosis 10-60 dalam 2 – 4 dosis yang terbagi. Intervensi keperawatan pantau supresi
nafsu makan yang turun, atau kelambatan pertumbuhan, berikan setelah makan, efek
obat lengkap dalam 2 hari.
•Dekstroamfetamin (Dexedrine) amfetamin (Adderall)
Dosis 3-40 dalam 2 atau 3 dosis yang terbagi. Intervensi keperawatan, pantau
adanya insomnia, berikan setelah makan untuk mengurangi efek supresi nafsu
makan, efek obat lengkap dalam 2 hari
•Pemolin (Cylert)
Dosis 37,5-112,5 dalam satu dosis harian. Intervensi keperawatan pantay
peningkatan tes fungsi hati dan supresi nafsu makan, dapat berlangsung 2 minggu
9
untuk mencapai efek obat yang lengkap.
Komplikasi

•Diagnosis sekunder-gangguankonduksi, depresi, dan penyakit


ansietas.
•Pencapaian akademik kurang, gagal di sekolah, sulit membaca
dan mengerjakan aritmatika (sering kali akibat abnormalitas
konsentrasi).
•Hubungan dengan teman sebaya buruk (sering kali akibat
perilaku agresif dan kata-kata yang diungkapkan).

10
Prognosis
1) Tidak ada faktor komorbid utama
2) Pasien dan yang merawatnya memperoleh cukup edukasi mengenai ADHD dan
menajemen penangananya
3) Test dalam melaksanakan terapi
4) Learning disabilities yang menyertai didiagnosa dan ditinjau ulang dan ditangani
5) Beberapa dan semua masalah emosional diinvestigasi dan ditangani oleh dokter
umum atau pasien dirujuk ke pusat kesehatan jiwa yang professional
Sedikitnya 80% dari anak- anak yang menderita ADHD gejalanya menetap
sampai remaja bahkan dewasa. Dengan peningkatan usia, maka gejala hiperaktif
akan berkurang tetapi gejala intens, impulsivitas, disoganisasi, dan kesulitan dalam
membangun hubungan degan orang lain biasanya menetap dan semakin menonjol
11
ASUHAN
KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Menurut Videbeck (2008) pengkajian anak yang
mengalami AttentionDeficytHiperactivityDisorder (ADHD) antara lain:
1) Pengkajian riwayat penyakit
2) Penampilan umum dan perilaku motorik
3) Mood dan afek
4) Proses berpikir
5) Sensorium dan proses intelektual
6) Penilaian dan daya tilik diri
7) Konsep diri
8) Peran dan hubungan
9) Pertimbangan fisiologis dan perawatan diri

13
B. Pemeriksaan Fisik

•Rambut yang halus


•Telinga yang salah bentuk
•Lipatan-lipatan epikantus
•Langit-langit yang melengkung tinggi serta
•Kerutan-kerutan telapak tangan yang hanya tunggal saja
•Terdapat gangguan keseimbangan, astereognosis, disdiadokhokinesis serta
•permasalahan-permasalahan di dalam koordinasi motorik yang halus

14
C. Pemeriksaan Penunjang
1) Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang akan dapat menegakan diagnosis
gangguan hiperaktif Anak yang mengalami hiperaktivitas dilaporkan
memperlihatkan jumlah gelombang lambat yang bertambah banyak pada
elektroensefalogram (EEG).

2) Alat-alat berikut ini dapat untuk mengidentifikasi anak-anak dengan gangguan


ini.
a. Bebas dari distraksibilitas (aritmatika, rentang anka, dan pengkodean)
b. Daftar periksa gangguan (misal: Copeland symptom checklist for attention.
Defisit Disorders, attention Deficit Disorders Evaluation Scale)

3) Wechsler Intelligence Scale for Children, edisi 3 (WISC_III) juga sering


digunakan, sering terlihat kesulitan meniru rancangan
15
D. Diagnosa Keperawatan

1) Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan disabilitas perkembangan


(hiperaktivitas)
2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan gangguan kepribadian.
3.Resiko perubahan peran menjadi orang tua berhubungan dengan anak dengan
gangguan pemusatan perhatian hiperaktivitas.
4. Resiko cedera berhubungan dengan psikologis (orientasi tidak efektif)
5.Resiko keterlambatan perkembangan berhubungan dengan penyakit mental
(hiperaktivitas), kurang konsentrasi.

16
Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1. Kerusakan interaksi sosial Ketrampilan interaksi social Peningkatan sosialisasi
berhubungan dengan Tujuan : •Kaji pola interaksi antara pasien dan orang lain
disabilitas perkembangan Pasien mampu menunjukan interaksi •Anjurkan pasien untuk bersikap jujur dalam
(hiperaktivitas). social yang baik. berinteraksi dengan orang lain dan menghargai hak
  orang lain.
Kriteria Hasil : •Identifikasi perubahan perilaku yang spesifik.
1. Menunjukan perilaku yang dapat •Bantu pasien meningkatkan kesadaran akan kekuatan
meningkatkan atau memperbaiki dan keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang
interaksi social lain.
2. Mendapatakan atau meningkatkan •Berikan umpan balik yang positif jika pasien dapat
ketrampilan interaksi social berinteraksi dengan orang lain.
(misalnya: kedekatan, kerja sama,
sensitivitas dan sebagainya).
3. Mengungkapkan keinginan untuk
berhubungan dengan orang lain.
 
Indicator skala :
Tidak ada
Terbatas
Sedang
Banyak

17
Diagnosa Keperawatan NOC NIC
2. Perubahan proses pikir Konsentrasi Pengelolaan Konsentrasi
berhubungan dengan Tujuan : •Berikan pada anak yang membutuhkan ketrampilan
gangguan kepribadian Pasien dapat berkonsentrasi dan perhatian
secara penuh terhadap obyek atau •Kurangi stimulus yang berlebihanterhadap orang-
benda- benda disekitarnya orang dan lingkungandan orang/benda-benda
  disekitarnya.
Kriteria Hasil : •Berikan umpan balikyang positif dan perilaku yang
1. Menunjukan proses pikir yang sesuai.
logis, terorganisasi. •Bantu anak untuk mengidentifikasikan benda-
2. Tidak mudah terganggu / focus benda disekitarnya seperti, memberikan permainan-
terhadap sesuatu permainan yang dapat merangsang pusat
3. Berespon dengan baik terhadap konsentrasi.
stimulus. •Kolaborasi medis dalam pemberian terapi obat
  stimulan untuk anak dengan gangguan pusat
Indikator skala : konsentrasi.
Tidak pernah
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Konsisten

18
Diagnosa Keperawatan NOC NIC

3. .Resiko perubahan peran Menjadi orang tua Peningkatan Perkembangan


menjadi orang tua Tujuan : •Berikan informasi kepada orang tua tentang bagaimana
berhubungan dengan anak Orang tua mampu menghadapi cara mengatasi perilaku anak yang hiperaktif.
dengan gangguan pemusatan kemungkinan resiko yang terjadi •Ajarkan pada orang tua tentang tahapan penting
perhatian hiperaktivitas.  terhadap anak dengan perkembangan normal dan perilaku anak.
hiperaktivitas. •Bantu orang tua dalam mengimplementasikan program
  perilaku anak yang positif.
Kriteria Hasil : •Bantu keluarga dalam membuat perubahan dalam
1. Mempunyai harapan peran orang lingkungan rumah yang dapa tmenurunkan perilaku
tua yang realistis negative anak.
2. Mengidentifikasi factor-faktorr
esikodirinya yang dapat mengarah
menjadi orang tua yang tidakefektif.
3. Mengungkapkan dengan kata-kata
sifatpositif dari anak.
Indikator skala :
Tidak sama sekali
Sedikit
Sedang
Kuat
Adekuat total

19
Diagnosa Keperawatan NOC NIC

4. Resiko cedera Pengendalian Resiko Mencegah Jatuh


berhubungan dengan Tujuan : •Identifikasikan factor yang mempengaruhi kebutuhan
psikologis (orientasi tidak Klien dapat terhindar dari resiko keamanan, misalnya: perubahan status mental, keletihan
efektif) cedera setelah beraktivitas, dll.
  •Berikan materi pendidikan yang berhubungan dengan
Kriteria Hasil : strategi dan tindakan untuk mencegah cedera.
1. Mengubah gaya hidup untuk •Berikan informasi mengenai bahaya lingkungan dan
mengurangii resiko. karakteristiknya (misalnya : naik tangga, kolam renang,
2.Pasien/keluargaakanmengidentifika jalan raya, dll )
sikan resiko yang dapat meningkatkan •Hindarkan benda-benda disekitar pasien yang dapat
kerentanan terhadap cedera. membahayakan dan menyebabkan cidera.
3. Orang tua akan memilih •Ajarkan kepada pasien untuk berhati-hati dengan alat
permainan, memberi perawatan dan permainannya dan intruksikan kepada keluarga untuk
kontak social lingkungannya dengan memilih permainan yang sesuai dan tidak menimbulkan
baik. cedera
 
Indikatorskala :
Tidak pernah
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Konsisten

20
Diagnosa Keperawatan NOC NIC

5. Resiko keterlambatan Child Development Meningkatan Perkembangan


perkembangan Tujuan: •Lakukan pengkajian kesehatan yang seksama
berhubungan dengan Pasien tidak mengalami (misalnya, riwayat anak, temperamen, budaya,
penyakit mental keterlambatan perkembangan lingkungan keluarga, skrining perkembangan) untuk
(hiperaktivitas), kurang   menentukan tingkat fungsional.
konsentrasi.   •Berikan aktivitas bermain yang sesuai, dukung
Kriteria Hasil: beraktivitas dengan anak lain.
1. Anak akan mencapai tahapan •Kaji adanya faktor resiko pada saat prenatal dan pasca
dalam perkembangan yaitu natal.
tidak mengalami keterlambatan •Berkomunikasi dengan pasien sesuai dengan tingkat
25 % atau lebih area kognitif pa
sosial/perilaku pengaturan diri •da perkembangannya.
atau kognitif , bahasa, •Berikan penguatan yang positif/umpan balik terhadap
keterampilan motorik halus dan usaha-usaha mengekspresikan diri.
motorik kasar. •Ajarkan kepada orang tua tentang hal-hal penting
  dalam perkembangan anak.
Indikator skala :
Tidak pernah menunjukkan
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Konsisten
21
B. Pemeriksaan Fisik

•Rambut yang halus


•Telinga yang salah bentuk
•Lipatan-lipatan epikantus
•Langit-langit yang melengkung tinggi serta
•Kerutan-kerutan telapak tangan yang hanya tunggal saja
•Terdapat gangguan keseimbangan, astereognosis, disdiadokhokinesis serta
•permasalahan-permasalahan di dalam koordinasi motorik yang halus

22
Implementasi

Implementasi adalah pengolahan dan perwujudan dari


rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap
perencanaan (Effendi, 1995). Jenis tindakan pada
implementasi ini terdiri dari tindakan mandiri, saling
ketergantungan/kolaborasi,dan tindakan rujukan/
ketergantungan. Implementasi tindakan keperawatan
disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan.

23
Evaluasi

Evaluasi keperawatan merupakan hasil perkembangan anak


dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak
dicapai.

24
THANK YOU 
ANY QUESTION ?

25
QnA
1. Makhda Lubissss

Apa data yg bs didapatkan dr pemeriksaan Liver Function Test, Complete blood


cell counts??

The Power of PowerPoint | thepopp.com 26

Anda mungkin juga menyukai