Anda di halaman 1dari 29

GANGGUAN TINGKAH

LAKU PADA ANAK:


ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD)
KELOMPOK 3
DIAH ATIKA FADHILAH (11960124720)
MUHAMMAD IHSAN (11960114845)
SILVI NURHALIZA (11960124947)
PEMBAHASAN

01 02 03 04
PENGERTIA FAKTOR & ASESMEN INTERVENSI
N ADHD GEJALA ADHD ADHD
ADHD
01
PENGERTIAN

ADHD
PENGERTIAN ADHD
ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder
adalah gangguan mental yang menyebabkan seorang anak
sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif
dan hiperaktif, sehingga dapat berdampak pada prestasi anak
di sekolah. Santrock (dalam Marlina, 2008: 1) yang
menyatakan bahwa ADHD sebagai suatu kelainan berupa
rentang perhatian yang pendek, perhatian mudah beralih dan
tingkat kegiatan fisik yang tinggi. Dengan arti kata, anak-anak
penyandang kelainan ini tidak menaruh perhatian dan memiliki
kesulitan memusatkan perhatian pada apa yang sedang
dilakukannya
ADHD
Menurut Khotijah (dalam Amalia, 2018: 28)
yang dimaksud anak ADHD yaitu anak
yang mengalami gangguan konsentrasi
untuk menerima pelajaran dari gurunya,
terutama ketidakmampuan untuk
memfokuskan dan menjaga perhatiannya
pada satu hal.
02
FAKTOR PENYEBAB

ADHD
FAKTOR-FAKTOR ADHD

Faktor Neurologi Genetik

Reif & Dapat


Heimburge terlihat pada
(dalam keluarga
Marlina, yang
Faktor lingkungan
Tanggapan
stimulus dari orang-
lingkungan orang
yang dewasa
Pola asuh
kurang Lingkunga
terhadap
keluarga
memadai, n keluarga
tindakan
yang anak yang
kurang mengalami
tidak tepat
tepat
GEJALA-GEJALA ADHD

INATENSIVITAS IMPULSIVITAS HIPERAKTIVITAS

Penderita Suka Cenderung


mengalami melakukan melakukan
kesulitan pekerjaan aktivitas
dalam secara berlebihan
03
ASESMEN

ADHD
ASESMEN ADHD

Kriteria diagnostik untuk menetapkan ADHD ini


menggunakan kritetia DSM IV dalam American
Psychiatric Association (APA), dapat menggunakan
kriteria (a) dan (b), yaitu:
a. Enam Gejala Inattention

1.Gagal menyimak
2.Kesulitan bertahan
pada suatu aktivitas
3.Tidak mendengarkan
sewaktu berbicara
4.Sering tidak mengikuti
intruksi
b. Enam Gejala Hiperaktif dan Impulsif
Hiperaktif:
• Sering menggerakkan kaki dan tangan
• Sering meninggalkan kelas
• Sering berlari-lari dan memanjat dikelas
• Mengalami kesulitan melakukan kegiatan dengan tenang
• Sering bergerak
• Sering berbicara berlebihan
• Tidak bisa duduk terlalu lama
Impulsif:
• Sering memberi jawaban sebelum pertanyaan selesai
• Sering mengalami kesulitan menunggu giliran
• Sering memotong atau menyela orang lain
• Sembrono, melakukan tindakan berbahaya tanpa berpikir panjang
• Sering berteriak dikelas
• Tidak sabaran
• Usil, suka menggangu anak lain
• Permintaanya harus segera dipenuhi
• Mudah frustasi dan putus asa
Dengan demikian, berdasarkan DSM IV ini
seorang anak dikatakan mengalami ADHD
apabila terdapat 6 atau lebih gejala
Inattention dan 6 atau lebih gejala Hiperaktif dan
Impulsif.
Asesmen GPPH yang berbasis sekolah terdiri dari 5 tahap, DuPaul & Stoner
(dalam Marlina, 2008: 60) menjelaskan sebagai berikut :

Tahap II : Asesmen
Tahap l screening Multimetode GPPH
Proses screening dirancang
untuk menjawab Interviu Guru
Pertanyaan 1) apkah anak
mempunyai perilaku yang dan Orangtua
berkaitan dengan ADHD? 2)
adalah tersedia asesmen Reviu
ADHD?
terhadap
Catatan
Tahap III iInterpretasi Tahap IV : Merancang Rencana
Hasil Intervensi
Data jumlah gejala ADHD yang dialami Asesmen data yang telah. dikumpulkan
anak diperoleh dari skala rating guru digunakan untuk melakukan rencana
dan orang tua, Jika 8 atau lebih geiala intervensi yang tepat. Strategi intervensi
ADHD yang dialami anak (terutama tersebut berbentuk intervensi
selama interviu berlangsung), pengobatan dan modifikasi perilaku,
berdasarkan DSM-III-R anak mengalami Barkley (dalam Marlina, 2008: 66)
ADHD
Tahap V : Evaluasi
program (Intervensi)

Dalam
proses
intervensi
anak
mengontrol
sendiri
perubahan
03
INTERVENSI

ADHD
INTERVENSI Intervensi tanpa didasarkan atas hasil
identifikasi dan asesmen tidak akan berhasil
bahkan mungkin dapat menimbulkan masalah
baru. Dalam melakukan intervensi ada
beberapa hal yang harus diperhatikan,
Abdurrahman (dalam Marlina, 2008: 73)
menyatakan sebagai berikut:
01 02 03
Menjalin hubungan Melaksanakan Melaksanakan
dan meningkatkan identifikasi asesmen
kesadaran orang
tua, teman sebaya,
orang dewasa
04 05 06
Merancang Melaksanakan Mengevaluasi
program intervensi. intervensi program intervensi
INTERVENSI ADHD
1. PENDEKATAN PERILAKU
Pendekatan perilaku merupakan satu sel luas
intervensi tertentu yang memiliki tujuan bersama
memodifikasi lingkungan fisik dan sosial untuk
mengubah perilaku (Wahidah, 2018: 303). Secara
umum, terapi ini dirancangn untuk menggunakan
strategi pengajaran dan penguatann langsung
untuk perilaku positif dan konsekuensi langsung
bagi perilaku yang tidak pantas
2. OBAT-OBATAN
Terapi farmakologi tetap menjadi salah satu
bentuk yang paling umum dalam pengobatan
ADHD. Penting untuk dicatat bahwa keputusan
untuk meresepkan obat apapun adalah
tanggung jawab medis, setelah berkonsultasi
dengan keluarga dan kesepakatan tentang
rencana pengobatan apa yang paling tepat.
terapi farmako seperti obat psikostimulan,
antidepresan, obat anti-kecemasan,
antipsikotik, dan suasana hati stabilisator,
NIMH (dalam Wahidah, 2018: 306)
3. Pendekatan Multimodal
Penelitian menunjukkan bahwa bagi banyak anak-anak cara terbaik
untuk mengurangi gejala ADHD adalah penggunaan pendekatan
gabungan. Sebuah studi terbaru oleh. Studi ini diikuti 579 anak-anak
antara usia 7 dan 10 di enam lokasi nasional dan di Kanada. Para
peneliti membandingkan efek intervensi: obat yang diberikan oleh
para peneliti, intervensi perilaku, dengan intervensi perilaku, dan
intervensi perawatan masyarakat (yaitu, perawatan medis umum yang
disediakan di masyarakat). Intervensi multimodal membaik: Prestasi
akademik, interaksi orangtua-anak, perilaku yang berkaitan dengan
Sekolah. Dan mengurangi : kecemasan anak dan perilaku oposisi.
Link penjelasan anak ADHD

https://youtu.be/QnSn3Pmyn6g

Link contoh prilaku anak ADHD

https://youtu.be/Y2a7Eau02ow
THANKS!
DAFTAR PUSTAKA
• Marlina. 2008. Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas Pada Anak. Padang: UNP Press
• Wahidah, Evita Yuliatul. 2018. Identifikasi dan Psikoterapi
terhadap ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Perspektif Psikologi Pendidikan Islam Kontemporer. Jurnal Studi
Agama. Vol. 17, no. 2: 297-317
• Amalia, Rizki. 2018. Intervensi terhadap Anak Usia Dini yang
Mengalami Gangguan ADHD Melalui Pendekatan Kognitif
Perilaku dan Alderian Play Therapy. Jurnal Obsesi. Vol 2, No. 1:
27-33

Anda mungkin juga menyukai