Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun di konsultasikan orangtuanya ke bagian tumbuh kembang
anak ( PEDSOS) karena dianggap hiperaktif disekolah. Anak bersekolah di TK sering mendapat
laporan dari guru bahwa si anak sangat aktif dikelas, tidak bisa duduk diam seperti teman
lainnya,usil terhadap teman, berlari didalam kelas dan tidak bisa konsentrasi dalam belajar, orang
tua mencemaskan apakah anaknya ADHD atau hiperaktif
I.KLARIFIKASI ISTILAH
II.DEFINISI MASALAH
III.ANALISA MASALAH
1
IV.KERANGKA KONSEP
Dilaporkan guru:
Anak aktif
Tidak bisa
duduk diam
Usil
Berlari di kelas
Tidak
konsentrasi
Konsultasi ke PEDSOS
V.LEARNING ISSUE
2
VI.HASIL DISKUSI
Etiologi
Faktor genetik
Jika orang tua mengalami ADHD, maka resiko anak terkena
ADHD 60%, pada anak kembar 70-80%
Faktor neurobiologis
Persamaan ciri-ciri muncul pada ADHD dengan yang muncul pada
kerusakan fungsi lobul prefrontal.
Patofisiologi
Bagian korteks frontal merupakan area utama yang secara teori tanggung
jawab terhadap patofisiologi ADHD. Mekanisme inhibitor
dikorteks,sistem limbik, serta sistem aktivitas retikular. Diketahui lobus
frontal berfungsi mengatur agar pusat perhatian pada perintah, konsentrasi,
membuat keputusan yang baik, mekanisme inhibisi dikorteks berfungsi
untuk mencegah agar tidak hyperaktif.
B. Autisme
Defenisi
Gangguan perkembangan yang sangat kompleks, kualitas yang kurang
dalam kemampuan
Interaksi sosial & emosional
Komunikasi timbal balik
Minat terbatas, perilaku tidak wajar disertai gerakan-gerakan berulang
tanpa tujuan
Etiologi
Penyebab belum pasti
Patofisiologi
Gangguan genetik kompleks & disebabkan kombinasi dari efek
kerentanan gen-gen yang multipel dengan faktor lingkungan & faktor lain
bukan genetik seperti infeksi, jamur, hiperpermeabilitas mukosa usus,
alergi.
C. Hyperaktif dan ADHD sama.
3
2. DD & DX pasien
A. Diagnosa banding
Retardasi mental
Kecemasan terhadap anak
Depresi
Autisme
B. Diagnosa sementara
ADHD/GPPH karena ditemui gejala klinis yang sama pada anak laki-laki
tersebut, yaitu sangat aktif dikelas, tidak bisa duduk diam seperti temannya, usil
terhadap teman, berlari didalam kelas dan tidak bisa konsentrasi dalam belajar.
Gejala umum :GPPH
Tidak mampu memusatkan perhatian
hiperaktivitas
3. Perkembangan psikologi paisen
Trust vs Mistrust (usia 0-1 tahun)
Memasuki usia 1 tahun, anak sudah mengembangkan rasa trust ataupun mistrust
terhadap pengasuh utamanya. Perasaan ini turut memengaruhi perkembangan
psikologi anak, serta proses perkembangan motorik dan kognitif yang berlangsung
pada fase batita.
Di tahapan usia ini, si kecil memang memiliki hasrat belajar atau eksplorasi yang
tinggi. Anak yang memercayai pengasuhnya akan merasa lebih percaya diri dalam
mengeksplorasi lingkungan maupun kemampuannya.
Sebagai pengasuh utama, orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak
agar melalui proses tersebut sesuai dengan cara dan keinginannya. Bila orang tua
4
berhasil mendorong anak bereksplorasi sambil disertai dengan pengawasan yang
cukup dan bijaksana, anak akan mampu mengembangkan sifat mandiri
(autonomy).
Sebaliknya, anak yang terlalu banyak dilarang akan merasa tidak percaya diri dan
selalu ragu-ragu akan kemampuannya sendiri (shame and doubt). Ia juga
cenderung kesulitan untuk bertahan hidup dan tidak percaya dengan
lingkungannya.
4. Tatalaksana pasien
Penatalaksanaan bersifat multidisiplin yang melibatkan dokter spesialis anak, psikiater
anak, psikolog, terapis, okupasi, fisoterapi, terapi bicara & pekerja sosial,
penatalaksanaan dibagi 2 yaitu
Terapi medikamentosa
1. Methiphenidate (5-16 tahun)
Dosis awal(mg) 5-10
Dosis terapi(mg) 10-20
Dosis harian(mg) 2-3
Efek samping : nafsu makan menurun, gastritis, sakit kepala
Kontra indikasi : gangguan cemas, glaucoma, kejang
Terapi non-medikamentosa
Terapi perilaku
Dapat berupa pemberian pujian / hadiah ketika anak tersebut berhasil
menyelesaikan tugasnya
Terapi olahraga
5
Konseling terhadap keluarga, guru, pengasuh
Terapi edukasi
5. Kuesioner ADHD, hyperaktif, autisme
ADHD
Instrumen pemeriksaan
Gangguan pemusatan perhatian dan hyperaktif
( Abbreviated conner rating scale)
Autisme
Instrumen pemeriksaan modifised checklist
For autisme in toodler (M-CHAT)
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah anak anda senang diayun, melambung dilutut
anda dan sebagainya?
2 Apakah anak anda senang/tertarik dengan anak-anak lain?
3 Apakah anak anda senang memanjat seperti tangga?
4 Apakah anak anda senang bermain ciluk ba/petak umpet?
5 Apakah anak anda sering bermain pura-pura seperti
berbicara ditelpon/bermain dengan boneka/ bermain pura-
pura lain?
6 Apakah anak anda sering menunjuk dengan jarinya untuk
bermain sesuatu?
7 Apakah anak anda sering menunjuk sesuatu dengan
jarinya untuk mengindikasi ia tertarik sesuatu?
8 Dapatkah anak anda bermain pantas dengan mainan kecil(
6
seperti mobil atau benda kecil) tanpa memasukkan
kedalam mulut, mengunyah/menjatuhkannya?
9 Apakah anak anda sering membawa benda didepan orang
tua untuk menunjukkan kepada anda sesuatu?
10 Apakah anak anda melihat mata lebih dari ½ detik?
11 Apakah anak anda terlihat sensitif yang berlebihan
terhadap suara berisik?
12 Apakah anak anda tersenyum sebagai respon terhadap
wajah/senyum anda?
13 Apakah anak anda meniru perilaku anda?
14 Apakah anda berespon ketika namanya dipanggil?
15 Jika anda menunjuk mainan yang ada diruangan, apakah
anak anda melihatnya?
16 Apakah anak anda berjalan?
17 Apakah anak anda melihat benda yang ada lihat?
18 Apakah anak anda membuat gerakkan jari yang tidak
biasa dekat wajahnya?
19 Apakah anak anda berusaha menarik perhatian anda
terhadap aktivitasnya?
20 Apakah anda sering khawatir apabila anak anda tuli?
21 Apakah anak anda mengerti apa yang dikatakan orang
lain?
22 Apakah anak anda kadang-kadang memandang untuk hal
yang tidak jelas/mondar-mandir tanpa tujuan
23 Apakah anak anda melihat wajah anda untuk melihat
reaksi anda ketika bertemu sesuatu yang tidak dikenal?
VII. KESIMPULAN
Dari pemicu dapat disimpulkan laki-laki usia 5 tahun dikonsultasikan ke PEDSOS
karena dianggap hyperaktif disekolah dan juga dapat laporan dari guru bahwa si anak sangat
aktif dikelas, tidak bisa duduk diam, usil, berlari didalam kelas dan tidak bisa konsentrasi dalam
belajar sehingga anak tersebut terindikasi ADHD adapun penatalaksanaan secara farmako dan
non-farmako.