HIPERAKTIF
Disusun Oleh:
SUKOHARJO 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud anak hiperkatif ?
2. Apa ciri-ciri anak hiperaktif?
3. Bagaimana cara mengatasi anak hiperaktif?
3. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian anak hiperkatif
2. Dapat mengetahui ciri-ciri anak hiperaktif
3. Dapat mengetahui cara mengatasi anak hipraktif
BAB II
PEMBAHASAN
Ditinjau secara psikologis, hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal
yang disebabkan disfungsi neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan
perhatian. Begitu pula anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan
perhatian. Gangguan ini disebabkan kerusakan kecil pada system saraf pusat dan otak
sehingga rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan.
Penyebab lainnya dikarenakan temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak,
serta epilepsi. Atau bisa juga karena gangguan di kepala seperti geger otak, trauma kepala
karena persalinan sulit atau pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi
makanan.
Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan
hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini
juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain
dysfunction syndrome. Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru sangat
susah mengatur dan mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang sangat sulit untuk
tenang, juga karena anak hiperaktif sering mengganggu orang lain, suka memotong
pembicaran guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang
diajarkan guru kepadanya
Dr. Seto Mulyadi dalam bukunya “Mengatasi Problem Anak Sehari-hari“ mengatakan
pengertian istilah anak hiperaktif adalah : Hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku
yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak
bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif.
Sani Budiantini Hermawan, Psi., “Ditinjau secara psikologis hiperaktif adalah gangguan
tingkah laku yang tidak normal, disebabkan disfungsi neurologis dengan gejala utama tidak
mampu memusatkan perhatian. Para ahli mempunyai perbedaan pendapat mengenai hal ini,
akan tetapi mereka membagi ADHD ke dalam 3 jenis berikut ini:
Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, tetapi tidak hiperaktif atau Impulsif.
Mereka tidak menunjukkan gejala hiperaktif. Tipe ini kebanyakan ada pada anak perempuan.
Mereka seringkali melamun dan dapat digambarkan seperti sedang berada “di awang-
awang”.
Mereka menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsif, tetapi bisa memusatkan
perhatian. Tipe ini seringkali ditemukan pada anak- anak kecil.
3. Tipe gabungan.
Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, hiperaktif dan impulsif. Kebanyakan anak
anak termasuk tipe seperti ini. Jadi yang dimaksud dengan hiperaktif adalah suatu pola
perilaku pada seseorang yang menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak terkendali, tidak
menaruh perhatian dan impulsif (bertindak sekehendak hatinya). Anak hiperaktif selalu
bergerak dan tidak pernah merasakan asyiknya permainan atau mainan yang disukai oleh
anak-anak lain seusia mereka, dikarenakan perhatian mereka suka beralih dari satu fokus ke
fokus yang lain. Mereka seakan-akan tanpa henti mencari sesuatu yang menarik dan
mengasikkan namun tidak kunjung datang.
Anak atau orang dewasa tergolong hiperaktif apabila ia menjadi aktif secara tidak
lazim, misalnya pada situasi yang tidak tepat atau anak tidak mengindahkan kata-kata
orangtuanya sama sekali untuk bersikap tenang. Hiperaktivitas dapat ditunjukkan dengan
tanda-tanda seperti:
Hiperaktif sering kali merupakan gejala dari masalah lain, termasuk penyakit mental
dan fisik. Jadi, hiperaktivitas itu sendiri adalah kondisi, bukan suatu penyakit yang berdiri
sendiri. Penyebab paling umum anak hiperaktif adalah:
a. Kesulitan berkonsentrasi
b. Perilaku impulsif
c. Berbicara yang tidak pada tempatnya
d. Berkata-kata tanpa berpikir
e. Memukul teman sekelas, kakak, atau adiknya
Orang dewasa yang punya kondisi hiperaktivitas juga biasanya menunjukkan berbagai
gejala hiperaktif di atas semasa kecilnya. Beberapa gejala bisa membaik atau hilang sendiri
seiring bertambahnya usia. Namun, kadang masih ada beberapa ciri hiperaktif yang terus ada
bahkan setelah tumbuh dewasa. Karena itu, tanda-tanda hiperaktivitas pada orang dewasa
umumnya meliputi:
a. Kesulitan berkonsentrasi
b. Sering kehilangan fokus (rentang perhatian pendek)
c. Kesulitan mengingat informasi seperti nama orang, nomor penting, alamat, atau
tanggal hari ini
d. Perlaku impulsif
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan anak hiperaktif, namun kondisi ini dapat
dikontrol atau dikelola melalui dukungan, pendidikan, dan saran yang tepat bagi orang tua
maupun bagi anak. Selain itu, dokter juga mungkin memberikan obat untuk membantu
mengontrol gejala ADHD dan menganjurkan terapi.
Jika memiliki anak hiperaktif, berikut adalah beberapa hal yang dapat membantu
dalam mengontrol mereka:
b. Memberikan instruksi pada anak juga sebaiknya terstruktur, singkat dan spesifik.
Contohnya,”Tolong bantu Ibu menaruh mainan di kotak mainan dan mengembalikan
buku ke rak.” Berikan anak pujian jika dia melakukannya dengan benar.
ADHD dapat menyebabkan masalah tidur yang justru dapat membuat gejala makin
parah. Banyak anak dengan ADHD berulang kali bangun di tengah malam sehingga
pola tidurnya kacau. Menciptakan kebiasaan tidur tepat waktu dapat mengatasi
masalah ini.
Pastikan anak tidur pada waktu yang sama tiap malam dan bangun pada waktu yang
sama di pagi hari. Hindari kegiatan bermain komputer atau menonton TV
sebelum tidur karena dapat mengganggu waktu istirahatnya.
Upayakan untuk selalu memberinya kasih sayang dengan menghargai atau memuji
dirinya ketika melakukan tindakan yang baik. Jangan hanya mengucapkan
terima kasih ketika dia membantu Anda, tapi singgung juga usaha yang dia
lakukan. Misalnya seperti kalimat, “Terima kasih sudah membantu ibu mencuci
piring.” Dengan cara ini anak jadi tahu tindakan apa saja yang tergolong baik.
Pastikan anak Anda melakukan banyak aktivitas fisik di siang hari. Berjalan,
melompat-lompat, dan olahraga adalah beberapa hal yang baik untuk dilakukan.
Kegiatan yang adekuat akan meningkatkan kualitas tidur anak pada malam hari.
Namun pastikan agar mereka tidak melakukan aktivitas terlalu berat ketika dekat
dengan waktu istirahatnya.
Hubungan antara semua anggota keluarga memainkan peranan besar dalam mengelola
atau mengubah perilaku anak hiperaktif. Suami istri dengan ikatan yang kuat sering
kali merasa lebih mudah menghadapi tantangan menjadi orang tua. Upayakan
untuk menjalin komunikasi yang sehat dengan anak. Jika anak Anda mengajak
berbicara, maka Anda harus menanggapinya dengan tenang dan sabar.
Meski demikian, janganlah Bunda berkecil hati. Ada beberapa tips yang dapat Bunda
lakukan untuk membantu perkembangan buah hati di sekolah: Memberi tahu kebutuhan
khusus Si Kecil kepada pihak sekolah agar guru dapat menentukan metode belajar yang tepat.
Selalu bertemu dan berdiskusi dengan guru yang mengajarnya.
Sekolahkan anak di sekolah berkebutuhan khusus. Sering kali orang tua ragu untuk
memasukkan anak hiperaktif ke sekolah berkebutuhan khusus, padahal pilihan ini dapat
membantu kesulitan belajar anak. Selain itu juga bisa mempertimbangkan Fokus pada
kelebihan anak, bantu untuk mengembangkan minat dan bakatnya serta bangun kepercayaan
dirinya sehingga dapat memperbesar kesempatan anak hiperaktif untuk sukses.
PENUTUP
KESIMPULAN
Ditinjau secara psikologis, hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal
yang disebabkan disfungsi neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan
perhatian. Begitu pula anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan
perhatian. Gangguan ini disebabkan kerusakan kecil pada system saraf pusat dan otak
sehingga rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan.
Penyebab lainnya dikarenakan temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak,
serta epilepsi. Atau bisa juga karena gangguan di kepala seperti geger otak, trauma kepala
karena persalinan sulit atau pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi
makanan.
d. Tidak bisa fokus, selalu ganti-ganti aktivitas dan susah diajak bicara
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan anak hiperaktif, namun kondisi ini dapat
dikontrol atau dikelola melalui dukungan, pendidikan, dan saran yang tepat bagi orang tua
maupun bagi anak. Selain itu, dokter juga mungkin memberikan obat untuk membantu
mengontrol gejala ADHD dan menganjurkan terapi.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.google.co.id/amp/s/ideguru.wordpress.com/2010/04/08/pengertian-nak-
hiperaktif/amp/
2. https://www.google.co.id.amp/s/hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/anak-
hiperaktif-adalah/amp/
3. https://www.google.co.id/amp/s/hellosehat.com/parenting/tips-parenting/mengatasi-
anak-hiperaktif/amp/