Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan anak yang menandakanadanya
kelainan khusus. Anak berkebutuhan khusus mempunyai karakteristik yang
berbeda antara yang satu dan yang lainnya. Di negara Indonesia, anak
berkebutuhan khusus yang mempunyai gangguan perkembangan dan telahdiberikan
layanan antara lain adalah anak dengan ADHD.ADHD adalah singkatan dari
Attention Deficit Hyperactivity Disorder,suatu kondisi yang pernah dikenal sebagai
Attention Deficit Disorder (Sulitmemusatkan perhatian), Minimal Brain Disorder
(Ketidak beresan kecil di otak),Minimal Brain Damage (Kerusakan kecil pada
otak), Hyperkinesis (Terlalu banyak bergerak / aktif), dan Hyperactive
(Hiperaktif). Ada kira-kira 3-5% anak usiasekolah menderita ADHD (Tanner,
2007). Dengan memperoleh pendidikan yang sesuai dengan jenis dan
tingkatankelainan ABK khususnya anak dengan ADHD, diharapkan ABK
khususnyaADHD memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berguna untuk
dirinyasendiri serta dapat turut berpatisipasi dalam pembangunan demi
menciptakankesejahteraan bangsa dan negaranya. Prinsip bimbingan dan konseling
adalahGuiedance For All´dimanasemua individu memiliki hak yang sama dalam
mendapatkan layanan bimbingandan konseling, siapa pun individu itu, dari mana
pun individu itu berasal, dan bagaimana pun kondisi konseling.

B. Tujuan
1. Tujuan Umun
Untuk menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dan mampu memberikan
asuhan kebidanan dengan menggunakan managemen kebidanan yang tepat pada
ibu hamil normal.
2. Tujuan khusus
Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses
asuhan kebidanan serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan
kebidanan penulis diharapkan :
a. Mampu menguraikan konsep dasar dan asuhan kebidanan pada An. K.

1
b. Mampu mengidentifikasikan dan melakukan analisa data yang terkumpul
pada An. K.
c. Mampu menginterprestasikan data yang terkumpul, baik dalam bentuk
diagnosa, masalah maupun mapun kebutuhan pada An. K.
d. Mampu mengidentifikasikan dan mengantisipasi diagnosa masalah potensial
pada An. K.
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan intervensi dan
kolaborasi segera pada An. K.
f. Mampu membuat rencana tindakan pada An. K.
g. Mampu mengimplementasikan rencana tindakan yang dibuat pada An. K.
h. Mampu mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan management yang
telah dicapai pada An. K.

C. WAKTU DAN PELAKSANAAN


Waktu praktik dilaksanakan mulai tanggal 09 Maret s.d 14 Maret 2020 dengan
pembagian praktik dilaksanakan dari hari senin s.d jumat, dengan waktu praktik
pukul 08.00 wib s.d 16.00 wib.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. DEFINISI ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER


(ADHD)

ADHD merupkan kependekan dari attention deficit hyperactivity disorder, (Attention =


perhatian, Deficit = berkurang, Hyperactivity = hiperaktif, dan Disorder = gangguan).
Atau dalam bahasa Indonesia, ADHD berarti gangguan pemusatan perhatian disertai
hiperaktif. Sebelumnya, pernah ada istilah ADD, kependekan dari attention deficit
disorder yang berarti gangguan pemusatan perhatian. Pada saat ditambahkan
'hiperactivity/hiper-aktif’ penulisan istilahnya menjadi beragam. Ada yang ditulis
ADHD, AD-HD, ada pula yang menulis ADD/H. Tetapi, sebenarnya dari tiga jenis
penulisan istilah itu, maksudnya sama. Istilah ini merupakan istilah yang sering muncul
pada dunia medis yang belakangan ini gencar pula diperbincangkan dalam dunia
pendidikan dan psikologi. lstilah ini memberikan gambaran tentang suatu kondisi medis
yang disahkan secara internasional mencakup disfungsi otak, di mana individu
mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls, menghambat perilaku, dan tidak
mendukung rentang perhatian atau rentang perhatian mudah teralihkan. Jika hal ini
terjadi pada seorang anak dapat menyebabkan berbagai kesulitan belajar, kesulitan
berperilaku, kesulitan sosial, dan kesulitan-kesulitan lain yang kaitmengait. Jadi, jika
didefinisikan, secara umum ADHD menjelaskan kondisi anak-anak yang
memperlihatkan simtom-simtom (ciri atau gejala) kurang konsentrasi, hiperaktif,dan
impulsif yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan sebagian besar aktivitas hidup
mereka. Kenyataannya, ADHD ini tidak selalu disertai dengan gangguan hiperaktif.
Oleh karena itu, makna istilah ADHD di Indonesia, lazimnya diterjemahkan menjadi
Gangguan Pemusatan Perhatian dengan/tanpa Hiperaktif (GPP/H). Anak yang
mengalami ADHD atau GPP/H kerap kali tumpang tindih dengan kondisi-kondisi
lainnya, seperti disleksia (dyslexia), dispraksia (dyspraxsia), gangguan menentang dan
melawan (oppositional defiant disorder ).

3
B. CIRI-CIRI ANAK ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY
DISORDER (ADHD)
Ada tiga tanda utama anak yang menderita ADHD, yaitu :
a. Inatensi Tidak ada perhatian
Inatensi atau pemusatan perhatian yang kurang dapat dilihat dari kegagalan
seorang anak dalam memberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu.
Anak tidak mampu mempertahankan konsentrasinya terhadap sesuatu,
sehingga mudah sekali beralih perhatian dari satu hal ke hal yang
lain.Ketidak-mampuan memusatkan perhatian pada beberapa hal seperti
membaca, menyimak pelajaran.
b. Hiperaktif
Mempunyai terlalu banyak energi. Gejala hiperaktif dapat dilihat dari
perilaku anak yang tidak bisa diam. Duduk dengan tenang merupakan
sesuatu yang sulit dilakukan. Ia akan bangkit dan berlari-lari, berjalan ke
sana kemari, bahkan memanjat-manjat. Di samping itu, ia cenderung banyak
bicara dan menimbulkan suara berisik.
c. Impulsif
Gejala impulsif ditandai dengan kesulitan anak untuk menunda respon. Ada
semacam dorongan untuk mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak
terkendali. Dorongan tersebut mendesak untuk diekspresikan dengan segera
dan tanpa pertimbangan. Contoh nyata dari gejala impulsif adalah perilaku
tidak sabar. Anak tidak akan sabar untuk menunggu orang menyelesaikan
pembicaraan. Anak akan menyela pembicaraan atau buru-buru menjawab
sebelum pertanyaan selesai diajukan. Bertindak tanpa dipikir, misalnya
mengejar bola yang lari ke jalan raya, menabrak pot bunga pada waktu
berlari di ruangan, atau berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu akibatnya.
Anak juga tidak bisa untuk menunggu giliran, seperti antri misalnya. Sisi
lain dari impulsivitas adalah anak berpotensi tinggi untuk melakukan
aktivitas yang membahayakan, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Selain ketiga gejala di atas, untuk dapat diberikan diagnosis hiperaktif masih
ada beberapa syarat lain. Gangguan di atas sudah menetap minimal 6 bulan,
dan terjadi sebelum anak berusia 7 tahun. Gejala-gejala tersebut muncul
setidaknya dalam 2 situasi, misalnya di rumah dan di sekolah.

4
Adapun ciri-ciri khusus anak yang hiperaktif diantaranya ialah sebagai
berikut :
 Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk, atau sering
menggeliat.
 Sering meninggalkan tempat duduknya, padahal seharusnya ia duduk manis.
 Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan yang tidak
selayaknya.
 Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang.
 Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin. Juga, tenaganya
tidak pernah habis.
 Sering terlalu banyak bicara.
 Sering sulit menunggu giliran.
 Sering memotong atau menyela pembicaraan.
 Jika diajak bicara tidak dapat memperhatikan lawan bicaranya (bersikap
apatis terhadap lawan bicaranya).

C. PENYEBAB ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER


(ADHD)

Penyebab ADHD telah banyak diteliti dan dipelajari tetapi belum ada satu pun
penyebab pasti yang tampak berlaku bagi semua gangguan yang ada. Berbagai
virus, zat-zat kimia berbahaya yang banyak dijumpai di lingkungan sekitar, faktor
genetika, masalah selama kehamilan atau kelahiran, atau apa saja yang dapat
menimbulkan kerusakan perkembangan otak, berperan penting sebagai faktor
penyebab ADHD ini. Terdapat beberapa hal yang diduga menjadi penyebab
terjadinya ADHD, secara umum karena ketidakseimbangan kimiawi atau
kekurangan zat kimia tertentu di otak yang berfungsi untuk mengatur perhatian
dan aktivitas . Beberapa penelitian menunjukan adanya kecenderungan faktor
keturunan (herediter) tetapi banyak pula penelitian yang menyebutkan bahwa
faktor-faktor sosial dan lingkunganlah yang lebih berperan. Ada dugaan kuat
bahwa televisi, komputer, dan videogame mempunyai andil dalam memunculkan
atau memperberat gejala ini. Anak dengan ciri ADHD tetapi tidak ditemukan
adanya kelainan neurologis, penyebabnya diduga ada kaitan dengan faktor emosi
dan pola pengasuhan.

5
D. DIET UNTUK ANAK ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY
DISORDER (ADHD)

Diet Anak Hiperaktif Atau Dengan ADHD Dalam kasus ADHD,


memasukkan makanan tertentu yang biasa dimakan setiap bisa saja akan
memperburuk atau bahkan meringankan gejala. Juga, menghilangkan
makanan tertentu dari makanan sehari-hari juga bisa meningkatkan
gejalanya. Kekurangan gizi bisa berkontribusi buruk untuk gejala ADHD.
Jadi, sangat penting untuk mengetahui gizi apa yang kurang pada penderita.
Dokter biasanya akan membantu dengan memberikan suplemen vitamin dan
mineral. Hal ini sangat umum bagi anak-anak yang menderita kekurangan
gizi, karena merekabiasanya akan sulit makan atau rewel, dan seringkli
tidak menyukai mengkonsumsi diet yang seimbang.

Berikut hal yang mencakup makanan yang baik untuk anak ADHD:

a. Makanan Tinggi Protein : Diet untuk ADHD harus kaya protein. Diet
semacam ini baik untuk otak, dan otomatis menjadi pilihan yang baik
untuk ADHD. Protein harus dimasukkan dalam menu sarapan dan
setelah pulang sekolah, termasuk dalam sarapan dan jajanan sekolah
yang mencakup  telur, daging, keju dan kacang-kacangan.

b. Pengurangan Asupan Karbohidrat Sederhana : Karbohidrat sederhana


adalah kalori, termasuk makanan seperti permen, sirup jagung, tepung
putih, roti putih, beras putih, kentang yang dikupas dan gula, perlu
dihilangkan dari diet ADHD. Hal ini akan membantu untuk mengurangi
hiperaktivitas pada penderita.

c. Meningkatkan Asupan Karbohidrat Kompleks : Sementara


menghilangkan asupan karbohidrat sederhana, diet ADHD harus
meningkatkan jumlah asupan karbohidrat kompleks, karena nutrisi ini
akan dicerna secara perlahan-lahan sehingga membuat perut kenyang

6
untuk waktu yang lama. Hal ini untuk mencegah ngemil di antara waktu
makan, dan menghindarkan dari makanan olahan dan junk food yang
dapat memperburuk gejala ADHD. Sertakan lebih banyak sayuran dan
buah-buahan, seperti buah pir, jeruk keprok, jeruk, buah kiwi, apel dan
jeruk dalam diet penderita. Karbohidrat kompleks di malam hari juga
dapat membantu penderita supaya mudah tertidur .

d. Makanan Kaya Asam Lemak Omega – 3 : Sertakan ikan laut yang


mengandung omega 3, seperti ikan tuna, salmon, serta makanan seperti
kacang kenari dan minyak zaitun dalam makanan sehari-hari.

Makanan yang harus dihindari anak ADHD :


Ada beberapa makanan dapat memperburuk gejala, cobalah untuk
menghilangkan dari diet mereka untuk melihat apakah ada peningkatan
gejala atau tidak. Jika ya, maka harus dihindari sama sekali . Jangan
mengkonsumsi makanan apapun dengan aditif, karena penelitian telah
membuktikan bahwa bahan pewarna buatan, pengawet dan perisa dapat
dalam makanan olahan dapat meningkatkan gejala hiperaktif pada anak-
anak dengan ADHD. Selain itu, aspartam dan MSG juga harus
dihilangkan dari diet ADHD. Gula dan makanan manis bisa membuat
beberapa anak menjadi hiperaktif. Meskipun tidak ada bukti yang jelas
yang  menunjukkan bahwa gula dan makanan manis dapat menyebabkan
ADHD, namun membuang makanan ini dari daftar diet akan membantu
menghilangkan gejala ADHD.

7
BAB III
TINJAUAN KASUS

S: SUBYEKTIF
ANAMNESA TANGGAL 09 MARET 2020 PUKUL 09.00 WIB

A. IDENTITAS ANAK DAN ORANG TUA


Nama Anak      : An. K
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir  : Jakarta, 11 januari 2013
Alamat : Jl. Anggrek cendrawasih no.8
Usia                 : 7 Tahun 2 bulan
Anak ke : 1 (satu)

Nama ibu : Ny. D Nama Ayah : Tn. I


Umur : 38 thn Umur : 37 thn
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan Terakhir : S1 Pendidikan Terakhir : S2
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jln. Anggrek No.8 Alamat : Jln. Anggrek No.8

B. RIWAYAT KEHAMILAN
Riwayat kehamilan : Usia ibu saat hamil 32 tahun. Saat hamil ibu sering mual di pagi
hari. Asupan gizi memadai. Tidak melakukan perawatan kehamilan. Kehamilan
diinginkan. Berat bayi tiap semester normal.

C. RIWAYAT PERSALINAN
Melahirkan tanggal : 11 Januari 2013
Usia Kelahiran : 38 Minggu
Tempat Persalinan : Klinik bersalin
Jenis Persalinan : Normal
Penolong : Bidan

8
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 3.7500 gram
Panjang Badan : 50 cm
Keadaan : Normal

D. RIWAYAT ASI
Anak minum ASI sampai usia 24 bulan

E. RIWAYAT IMUNISASI
Jenis Imunisasi Ya Tidak
BCG 1 (lahir-2 bln) 
Hep B1 (0-2 bln) 
Hep B2 (1-4 bln) 
Hep B3 (6-18 bln) 
DPT 1 (2-4 bln) 
DPT 2 (3-5 bln) 
DPT 3 (4-6 bln) 
DPT 4 (18-24 bln) 
Polio 1 (lahir) 
Polio 2 (2-4 bln) 
Polio 3 (3-5 bln) 
Polio 4 (4-6 bln) 
Polio 5 (18-24 bln) 
Campak 1 (6-9 bln) 
Campak 2 (5-7 th) 
Hib 1 (2 bln) 
Hib 2 (4 bln) 
Hib 3 (6 bln) 
Hib 4 (15 bln) 
MMR 1 (12-18 bln) 

F. RIWAYAT POST NATAL (Riwayat jatuh dan riwayat kejang) :


Anak tidak pernah jatuh . anak tidak pernah sakit parah , anak tidak pernah panas
tinggi, anak tidak pernah kejang tanpa panas, anak tidak pernah sakit karna virus.

G. RIWAYAT PERKEMBANGAN BAHASA DAN WICARA


Cooing usia 3 bulan. Babbling usia 12 bulan. Lalling usia 5 bulan.

H. PERILAKU ORAL MOTOR


Oral Motor Ya Tidak

9
Mengences 
Makan makanan keras 
Pilih – pilih makanan 
Makan di emut 
Mengunyah makanan saat 
makan

I. RIWAYAT PERKEMBANGAN SOSIALISASI


Perilaku saat bertemu orang baru memperhatikan. Perilaku saat bertemu teman seumur
cuek. Perilaku saat bertemu anak yang lebih muda cuek. Bermain dengan banyak anak
tidak (memilih teman ).

J. POLA TIDUR
Pola tidur teratur. Tidak sering terbangun. Jam tidur malam pukul : 21.00 pm. Jam
bangun tidur pukul : 07.00 am.

K. RIWAYAT PEMERIKSAAN DAN PENGOBATAN


Ibu mengatakan An. K tidak pernah sakit di daerah telinga. Anak pernah sakit pada
pencernaan/pembuangan. Anak tidak pernah sakit pada mata.

L. HUBUNGAN DALAM KELUARGA


Anak tinggal dengan keluarga inti. Hubungan ayah dengan ibu baik. Hubungan ayah
dengan anak baik-akrab. Hubungan ibu dengan anak baik.

O: OBYEKTIF
PEMERIKSAAN FISIK
 Tingkat kesadaran : Composmentis
 Keadaan umum : Baik
 TB : 112 cm
 BB : 16 Kg

Selasa dan rabu, 10 & 11 Maret 2020

10
Terapi

Okupasi terapi 1. Mengerjakan finding words


a. Finding word 2. Membaca Dan Menjawab
b. Kalimat apa , siapa, kapan, dan Pertanyaan kalimat
dimana apa,siapa,kapan, dan dimana
c. Memisahkan gambar dan jenis 3. mengelompokkan gambar
kelamin antara pria dan wanita
d. Menyebutkan alat transportasi 4. menyebutkan mobil ,
e. Menyebutkan profesi motor, kereta dan truck
Behavior terapi 5. menyebutkan pilot, polisi,
a. Sinonim ibu dan ayah pemadam kebakaran
b. Tentang macam-macam hari 6. menyebutkan sinonim ibu
c. menyebutkan angka dari 1-20 dan ayah
7. menyebutkan hari senin –
minggu
8. menyebutkan angkadari 1-
20

Kesimpulan, Selasa dan rabu 10 dan 11 maret :


1. kenzo mampu mengerjakan finding words
2. kenzo mampu untuk menjawab pertanyaan kalimat apa, siapa, kapan, dan dimana
3. kenzo mampu Memisahkan gambar dan jenis kelamin
4. kenzo mampu Menyebutkan alat transportasi
5. kenzo masih perlu di bantu Menyebutkan profesi pemadam kebakaran
6. kenzo mampu menyebutkan Sinonim ibu dan ayah
7. kenzo mampu menyebutkan Tentang macam-macam hari
8. kenzo mampu menyebutkan angka dari 1-20

A: ANALISA DATA
Diagnosa : An. K usia 7 tahun dengan diagnosa ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder )

11
P: PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu kepada ibu tentang hasil pmeriksaan bahwa anaknya terdiagnosa Attention
Deficit Hyperactivity Disorder

Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan anaknya dan dapat menerimanya

2. Memberitahu kepada orang tua tentang pentingnya mengajarkan dari hal – hal kecil
seperti membimbing anak untuk sering berbicara

Orang tua sudah mengerti dan akan melaksanakan saran

3. Memberitahu orang tua untuk melatih bicaranya dengan mengajak mengobrol dan
mengajarkan kata kata yang belum mampu kenzo lakukan.

Orang tua sudah mengerti dan akan melakukannya

4.Memberitahu orang tua untuk melakukan olahraga kecil

Orang tua mengerti dan akan melakukannya

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
An. K usia 7 tahun dengan diagnosa Attention Deficit Hyperactivity Disorder . Dalam
mengikuti terapi An.K sudah banyak perkembangan. Namun saat menyebutkan hal yang
diminta misalkan menyebutkan nama macam-macam profesi masih sering salah
menyebutkan pemadam kebakaran, saat memproduksi konsonan dalam bentuk kata yang
12
bermakna dan masih perlu di ingatkan karena kenzo masih ragu dan kurang percaya diri
dengan jawaban nya sendiri.

B. Saran
Orang tua sebaiknya mengulang kembali apa yang sudah dipelajari anak di tempat terapi
Dan mengajak anak untuk berdiri dengan satu kaki, berolah raga berlari – lari kecil agar
otot tubuh tidak kaku. Stop elektronik visual TV, VCD, gadget seperti ipad, tab, computer,
youtube, Serta menerapkan diet.

13

Anda mungkin juga menyukai