KHUSUS ADHD
KELOMPOK 6
Devi Alpiana
Aenul Muayyana
A.Ayu Lestari
KELAS A
PRODI SI KEPERAWATAN
2019-2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena penulis
antangan untuk terus berkarya sebagai pengisi kegiatan dan aktifitas yang
dituntut untuk terus berkarya dan berkreasi mengisi masa depan yang penuh
tantangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mohon saran
2
DAFTAR ISI
Sampul...........................................................................................................1
kata pengantar..............................................................................................2
daftar isi.........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................6
A. Laporan pendahuluan........................................................................6
2. Etiologi.........................................................................................9
3. Epidemiologi................................................................................9
4. Patofisiologi.................................................................................9
5. Gejala klinis................................................................................11
6. pemeriksaaan penunjang..........................................................12
7. penatalaksanaan.......................................................................13
B. Asuhan keperawatan.......................................................................17
C. Diagnosa keperawatan....................................................................29
D. Intervensi keperawatan...................................................................30
A. Kesimpulan......................................................................................50
3
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................52
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan tahap perkembangan dan gangguan ini dapat terjadi disekolah maupun
sampai dengan masa dewasa (Townsend, 1998). ADHD adalah salah satu
sangat hiperaktif. Sekitar 30-40% dari semua anak-anak yang diacu untuk
negara 1:1 juta. Sedangkan di Amerika Serikat jumlah anak hiperaktif 1:50.
Jumlah ini cukup fantastis karena bila dihitung dari 300 anak yang ada, 15 di
4
antaranya menderita hiperaktif. "Untuk Indonesia sendiri belum diketahui
rakyat, 2009).
genetik ataupun pengaruh lingkungan yang lain, seperti pengaruh alkohol pada
(Verajanti, 2008).
B. Rumusan Masalah
Hiperaktif?
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Laporan Pendahuluan
(Permadi, 2009).
6
berlebihan. Ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak
bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan
menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau
mudah beralih perhatian dari satu hal ke lain hal, sering melamun
7
dan dapat digambarkan sedang berada “diawang-awang”, tidak
pada anak- anak kecil. Anak dalam tipe ini memiliki ciri-ciri
pelajaran.
pada seseorang yang menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak terkendali,
8
Anak hiperaktif selalu bergerak dan tidak pernah merasakan asyiknya
permainan atau mainan yang disukai oleh anak-anak lain seusia mereka,
dikarenakan perhatian mereka suka beralih dari satu fokus ke fokus yang
lain. Mereka seakan-akan tanpa henti mencari sesuatu yang menarik dan
2. Etiologi
a. Faktor neurologik
yang lahir dengan berat badan rendah, ibu yang terlalu muda, ibu
kanan.
b. Faktor toksik
9
Beberapa zat makanan seperti salisilat dan bahan-bahan pengawet
Di samping itu, kadar timah (lead) dalam serum darah anak yang
hiperaktif.
c. Faktor genetik
orang tua dan saudara yang masa kecilnya hiperaktif akan menurun
3. Epidemiologi
4. Patofisiologi
10
serta yang mempunyai IQ yang sedang, yang telah memberikan tanggapan
serta sifat penghantaran kulit. Anak pria ini mempunyai skor tinggi untuk
5. Gejala klinis
orang yang labil serta mudah terangsang. Suasana perasaan hati mereka
11
cenderung untuk bersifat netral atau pertenangan, mereka kerap kali
sekunder terhadap pengaruh sosial yang negatif dari tingkah laku mereka.
Anak-anak ini akan menerima celaan dan hukuman dari orang tua serta
mereka sendiri yang buruk serta mempunyai rasa harga diri yang rendah
6. Pemeriksaan Penunjang
12
dilaporkan memperlihatkan jumlah gelombang-gelombang lambat yang
progresif, tetapi penemuan ini mempunyai makna yang tidak pasti. Suatu
7. Penatalaksanaan
a. Keperawatan
13
4) Periode sebelum pergi tidur haruslah merupakan masa tenang,
balik.
b. Medis
1) Terapi farmakologi :
14
percobaan klinik, mungkin akan dibutuhkan waktu 2-3
tidak.
2) Dosis:
15
b. Dekstroamfetamin : dapat diberikan dalam bentuk
mg/jam
yang meningkat.
bagian atas serta sukar tidur, anak akan mudah menangis serta peka
16
pengurangan dosis atau penghentian pengguanaan obat-obatan
perlu dihentikan.
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
seseorang?
17
sebentar dengan ditopang, dapat duduk dengan kepala
sebentar)?
dengan mengoceh)?
18
siklus tidur bangun , menangis menjadi sesuatu yang
singkat)?
19
vii. Bagaimana kemampuan berbahasan anak (misalnya:
kata yang terdiri dari dua suku kata dan dapat membuat dua
sedang kesal)?
sendiri)?
kubus ketempatnya)?
20
mengoceh hingga mengatakan dengan spesifik, dapat
4) Masa Toddler
pada kubus)?
21
boneka, mulai menggosok gigi dan mencoba memakai
baju)?
22
mengidentifikasi objek, orang dan aktivitas, menirukan
dekat)?
keluarga)?
6) Waktu schoolage
dialami disekolah?
sekolah?
23
h) Bagaimana kemampua anak dalam belajar di sekolah?
7) Masa adolensence
yang dialami?
rumah, memasak)?
24
c) Berada diluar kendali dan mereka merasa tidak
yang jelas.
dikatakan.
atau tempertantrum.
25
c) Anak tampak terdorng untuk terus bergerak atau
perilaku tersebut.
tugas.
26
6) Penilaian dan daya tilik diri
sebelum bertindak
seusianya.
sendiri.
7) Konsep diri
27
b) Karena mereka tidak berhasil di sekolah, tidak dapat
28
menolak untuk mengasuh anak yang mengalami ADHD
C. Diagnosa Keperawatan
impulsif.
hiperaktif.
keluarga dan hubungan antara orang tua dan anak yang tidak
memuaskan.
29
6. Koping defensif berhubungan dengan harga diri rendah, kurang
D. Intervensi keperawatan
Intervensi:
1. Manajemen prilaku
Observasi:
terapeutik
30
d. tingkatkan aktivitas fisik sesuai kemampuan
ditetapkan
Edukasi
pembentukan kognitif
observasi
terapeutik
sendiri
31
f. Berikan umpan balik positif atas peningkatan mencapai
tujuan
harga diri
edukasi
mengatasi situasi
3. Promosi koping
observasi
tujuan
tujuan
sosial
32
terapeutik
edukasi
impulsif
intervensi:
observasi
33
a. identivikasi kebutuhan keselamatan (mis:kodisi fisik ,
fungsi kognitif)
terapeutik
resiko
edukasi
bahaya lingkungan
2. pencegahan cedera
observasi
cedera
terapeutik
34
d. Dediakan alas kaki antislip
sesuai kebuthan
edukasi
eluarga
Intrvensi
observasi
terapeutik
35
e. fasilitasi komunikasi dengan media
edukasi
mampu berkomunikasi
kolaborasi
observasi
perkembangan
terapeutik
perkembangan
perlu
rumah,jika perlu
36
e. Fasilitasi diskusi harapan dengan keluarga dalam peran timbal
balik
edukasi
peran
kolaborasi
3. promosi koping
observasi
tujuan
tujuan
sosial
terapeutik
37
c. Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
edukasi
intervensi
1. Dukungan tidur
observasi
38
terapeutik
a. Modifikasi lingkungan
edukasi
mengganggu tidur
observasi
terapeutik
bertanya
39
edukasi
kemampuan
keluarga, dan hubungan antara orang tua dengan anak yang tidak
memuaskan
Intervensi
1. Reduksi Ansietas
observasi
terapeutik
kepercayaan
40
e. Motivasi mengidentivikasi situasi yang memicu kecemasan
akan datang
edukasi
kolaborasi
2. Terapi Relaksasi
observasi
teknik sebelumnya
terapeutik
41
a. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
teknik relaksasi
edukasi
Intervensi
observasi
42
b. Monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri
terapeutik
sendiri
tujuan
harga diri
edukasi
mengatasi situasi
2. Promosi koping
43
observasi
tujuan
pemenuhan tujuan
dukungan sosial
terapeutik
edukasi
44
d. Ajarkan cara memecahkan masalah secara konstruktif
observasi
terapeutik
kondii
edukasi
kecemasan
diri
45
g. Anjurkan dalam mengekspresikan diri dengan kelompok
sebaya
yang lama
Intervensi
observasi
terapeutik
menghakimi
46
f. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar keluarga
pasien
digunakan
edukasi
kolaborasi
observasi
terapeutik
47
edukasi
mampu berkomunikasi
kolaborasi
Intervensi
1. Edukasi kesehatan
observasi
terapeutik
edukasi
48
c. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kebesaran.
perkembangan.
BAB III
49
PENUTUP
A. KESIMPULAN
(Nelson, 1994). Ada tiga tipe anak hiperaktif yaitu Tipe anak yang tidak
lingkungan.
aktif yang lebih formal akan dapat membantu, dengan memberikan hadiah
kepada anak tersebut berupa bintang atau tanda sehingga mereka dapat
50
tersebut mempunyai pengaruh-pengaruh sampingan yang lebih sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/attachments/33319956/download_file
http://w ww.academia.edu/attachments/51941591/download_file
51