Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PENDAHULUAN

OSTEOMAARTHRITIS

OLEH

Nama: Aenul Muayyana

Nim : A. 18.10.007

kelas A

YAYASAN STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA

PRODI SI KEPERAWATAN

2020
49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

PEDOMAN LAPORAN PENDAHULUAN (OSTEOARTHRITIS)

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Osteoarthritis (OA) merupakan tipe arthritis yang paling sering

ditemukan yag telh diketahui sejak abad-abad yang lalu. Berdasarkan

jenis penelitian terhadap semua jenis kelainan arthritis, osteoarthritis

diyakini bukan lagi sebagai akibat penyakit akibat penuaan kualitas atau

kuantitas dari proteoglikan pada kartikulago artikular [ CITATION Els141 \l

1057 ].

gangguan dari persendian diatrodial yang dicirikan oleh fragmentasi

dan terbelah-belahnya kertilago persendian. Lesi permukaan itu disusul

oleh proses pemusnahan kartilago secara progresif. Melalui sela-sela yang

timbul akibat proses degenerasi fibrilar pada kartilago, cairan synovial

dipenetrasikan ke dalam tulang dibawah lapisan kartilago, yang akan

menghasilkan kista-kista. Kartilago yang sudah hancur mengakibatkan

sela persendian menjadi sempit. Bereaksi terhadap lesi kartilago dengan

pembentukan tulang baru (osteofit) yang menonjol ke tepi persendian.


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

Tanda dan gejala yang dijumpai pada kondisi osteoarthritis berupa antara

lain nyeri, kaku sendi, krepitasi, sparme otot, keterbatasan lingkup gerak

sendi (LGS), dan penurunan kekuatan otot. Osteoarthritis juga dapat

menimbulkan gangguan fungsional seperti kesulitan berjalan jarak jauh,

sulit berdiri dari posisi jongkok, naik turun tangga, dan juga menyebabkan

participation restriction terganggu.[ CITATION Els141 \l 1057 ]

Penyakit Sendi Degeneratif (osteoarthritis) adalah penyakit kerusakan

tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan penyebabnya belum

diketahui (Kalim, IPD,1997). Atau gangguan pada sendi yang bergerak .

Osteoarthritis yang juga dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau

osteoarthritis (sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi

yang paling sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan

ketidakmampuan (disabilitas)

http://eprints,poltekkesjogja.ac.id/2094/1/KARYA%20TULIS%ILMIAH

%20HERRY%20PURWANTO.pdf .

2. Tujuan:

a. Tujuan Umum

Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan Asuhan

Keperawatan pada klien Osteoarthitis dengan menggunakan metode

proses keperawatan.

b. Tujuan Khusus
49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

1) Mendapatkan gambaran tentang konsep penyakit osteoarthritis

2) Mampu membuat pengkajian keperawatan pada klien dengan

osteoarthitis

3) Mampu membuat diagnosa keperawatan

4) Mampu membuat rencana keperawatan

3. Manfaat

a. Menambah pengetahuan dan mengerti penyebab, gejala penyakit

osteoartritis.

b. Menambah keluasan ilmu terapan bidang keperawatan pasien

osteoartritis.

c. Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam melakukan

asuhan keperawatan pada pasien osteoartritis.

B. TINJAUAN TEORI

1) Konsep Medis

a. Definisi Osteoarthritis

Osteoarthritis (OA) merupakan tipe arthritis yang paling sering

ditemukan yag telh diketahui sejak abad-abad yang lalu. Berdasarkan

jenis penelitian terhadap semua jenis kelainan arthritis, osteoarthritis

diyakini bukan lagi sebagai akibat penyakit akibat penuaan kualitas

atau kuantitas dari proteoglikan pada kartikulago artikular


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

Osteoartritis adalah penyakit peradangan sendi yang sering muncul

pada usia lanjut. Jarang dijumpai pada usia dibawah 40 tahun dan

lebih sering dijumpai pada usia diatas 60 tahun [ CITATION Els141 \l 1057 ].

Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif

atau osteoartrosis (sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan

sendi yang paling sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan

ketidakmampuan (disabilitas). Osteoartritis merupakan golongan

rematik sebagai penyebab kecacatan yang menduduki urutan pertama

dan akan meningkat dengan meningkatnya usia, penyakit ini jarang

ditemui pada usia di bawah 46 tahun tetapi lebih sering dijumpai pada

usia di atas 60 tahun. Faktor umur dan jenis kelamin menunjukkan

adanya perbedaan frekuensi [ CITATION Els141 \l 1057 ]

Penyakit Sendi Degeneratif (osteoarthritis) adalah penyakit

kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan

penyebabnya belum diketahui (Kalim, IPD,1997). Atau gangguan

pada sendi yang bergerak. Osteoarthritis yang juga dikenal sebagai

penyakit sendi degeneratif atau osteoarthritis (sekalipun terdapat inflamasi)

merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan dan kerapkali

menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas)

https//id.scibd.com/document/25855396/ASKEP-ASTEOARTHRITIS

b. Etiologi
49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

Osteoarthritis dapat diklasifikasikan menjadin ideopatik

(primer dan sekunder), penyakit sendi aling sering ditemukan pada

orang dewasa berusia 65 tahun atau lebih, osteoarthritis ideopatik lebih

sering digunakan pada wanita daripada pria. Meskipun osteoarthritis

pada umumnya tidak dikategorikan sebagai penyakit genetik terdapat

predisposisiyang berkaitan dengan berkembangnya penyakit ideopatik[

CITATION Els141 \l 1057 ].

Penyebab dari osteoartritis hingga saat ini masih belum

terungkap, namun beberapa faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis

antara lain adalah :

1) Umur.

Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor

ketuaan adalah yang terkuat. Prevalensi dan beratnya orteoartritis

semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Osteoartritis

hampir tak pernah pada anak-anak, jarang pada umur dibawah 40

tahun dan sering pada umur diatas 60 tahun. Perubahan fisis dan

biokimia yang terjadi sejalan dengan bertambahnya umur dengan

penurunan jumlah kolagen dan kadar air, dan endapannya

berbentuk pigmen yang berwarna kuning

https//id.scibd.com/document/25855396/ASKEP-ASTEOARTHRITIS

2) Jenis Kelamin.
49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan

lelaki lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan

dan leher. Secara keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensi

osteoartritis kurang lebih sama pada laki dan wanita tetapi diatas

50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih banyak pada wanita dari pada

pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis

osteoarthritis.

https//id.scibd.com/document/25855396/ASKEP OSTEOARTHRITIS

3) Genetic

Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis

missal, pada ibu dari seorang wanita dengan osteoartritis pada

sendi-sendi inter falang distal terdapat dua kali lebih sering

osteoartritis pada sendi-sendi tersebut, dan anak-anaknya

perempuan cenderung mempunyai tiga kali lebih sering dari pada

ibu dan anak perempuan dari wanita tanpa osteoarthritis.

https//id.scibd.com/document/25855396/ASKEP-ASTEOARTHRITIS

4) Kegemukan

Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan

meningkatnya resiko untuk timbulnya osteoartritis baik pada

wanita maupun pada pria. Kegemukan ternyata tak hanya berkaitan


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

dengan osteoartritis pada sendi yang menanggung beban, tapi juga

dengan osteoartritis sendi lain (tangan atau sternoklavikula)

https//id.scibd.com/document/25855396/ASKEP-ASTEOARTHRITIS

5) Cedera sendi, pekerjaan dan olah raga (trauma)

Kegiatan fisik yang dapat menyebabkan osteoartritis adalah

trauma yang menimbulkan kerusakan pada integritas struktur dan

biomekanik sendi tersebut

https//id.scibd.com/document/25855396/ASKEP-ASTEOARTHRITIS

6) Kepadatan tulang dan pengausan (wear and tear)

Pemakaian sendi yang berlebihan secara teoritis dapat merusak

rawan sendi melalui dua mekanisme yaitu pengikisan dan proses

degenerasi karena bahan yang harus dikandungnya

https//id.scibd.com/document/25855396/ASKEP-ASTEOARTHRITIS

7) Akibat penyakit radang sendi lain

Infeksi (artritis rematord; infeksi akut, infeksi kronis)

menimbulkan reaksi peradangan dan pengeluaran enzim perusak

matriks rawan sendi oleh membran sinovial dan sel-sel radang.

https//id.scibd.com/document/25855396/ASKEP-ASTEOARTHRITIS

c. Patofisiologi

Kartilago artikular yang sehat akan tampak rata, berkilau, dan

berwarna putih. Hal ini menunjukkan viskoelastisitas dan kemampuan


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

kompresif yang berkaitan dengan kemampuannya menahan

goncangan. kodrosit, sel yang memproduksi kartilago, secara konstan

meremajakan dan memelihara integritas Kartikulago artikular yang

akan memproduksi tulang dalam persendian [ CITATION Els141 \l 1057 ].

Penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit kronik,

tidak meradang, dan progresif lambat, yang seakan-akan merupakan

proses penuaan, rawan sendi mengalami kemunduran dan degenerasi

disertai dengan pertumbuhan tulang baru pada bagian tepi sendi.

Osteoarthritis dapat dianggap sebagai hasil akhir banyak proses

patologi yang menyatu menjadi suatu predisposisi penyakit yang

menyeluruh. Osteoarthritis mengenai kartiloago artikuler, tulang

subkondrium ( lempeng tulang yang menyangga kartilago artikuler)

serta sinovium dan menyebabkan keadaan campuran dari proses

degenerasi, inflamasi, serta perbaikan. Proses degeneratif dasar dalam

sendi telah berkembang luas hingga sudah berada diluar pandangan

bahwa penyakit tersebut hanya semata-mata proses “aus akibat

pemakaian” yang berhubungan dengan penuaaan [ CITATION Els141 \l

1057 ]

Faktor resiko bagi osteoarthritis mencakup usia, jenis kelamin

wanita, predisposisi genetic, obesitas, stress mekanik sendi,trauma

sendi, kelainan sendi atau tulang yang dialami sebelumnya, dan


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

riwayat penyakit inflamasi, endokrin serta metabolik. Unsur herediter

osteoarthritis yang dikenal sebagai nodal generalized osteoarthritis

( yang mengenal tiga atau lebih kelompoksendi) telah

dikomfirmasikan. Tipe osteoarthritis ini meliputi proses inflamasi

primer. Wanita pascamenopause dalam keluarga yang sama ternyata

memiliki tipe osteoarthritis pada tangan yang ditandai dengan

timbulnya nodus pada sendi interfalang distal dan proksimal tangan

[ CITATION Els141 \l 1057 ]

Gangguan congenital dan perkembangan pada koksa sudah

diketahui benar sebagai predisposisi dalam diri seseorang untuk

mengalami osteartritis koksa. Gangguan ini mencakup sublokasi-

dislokasi congenital sendi koksa,displasia, asetabulum, penyakit Legg-

Calve-Perthes dan pergeseran epifise kaput femoris. Obesitas memiliki

kaitan dengan osteoarthritis sendi lutut pada wanita. Meskipun

keadaan ini mungkin terjadi akibat stress mekanik tambahan, dan

ketidaksejajaran sendi lulut terhadap bagian tubuh lainnya karena

diameter paha, namun obesitas dapat memberikan efek metabolik

langsung pada kartilago. Secara mekanis,obesitas dianggap

meningkatkan gaya sendi dan arena itu menyebabkan generasi

kartilago. Teori faktor metabolik yang berkaitan dengan dan

menyebabkan osteoarthritis. Obesitas akan disertai dengan


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

peningkatan masa tulang subkondrium yang dapat menimbulkan

kekakuan pada tulang sehingga menjadi kurang lentur terhadap

dampak beban muatan yang akan mentrasmisikan lebih besar gaya

pada kartilago artikuler yang melapisi atasnya dan dengan demikian

memuat tulang tersebut lebih rentan terhadap cidera.[ CITATION Els141 \l

1057 ]

Faktor-faktor mekanis seperti trauma sendi, aktivitas olahraga

dan pekerjaan juga turut terlibat. Factor-faktor ini mencakup

kerusakan pada ligamentum krusiatum dan robekan menikus, aktivitas

fisik yang berat dan kebiasaan sering berlutut.

Proses degenerasi ini disebabkan oleh proses pemecahan

kondrosit yang merupakan unsur penting rawan sendi. Pemecahan

tersebut diduga diawali oleh stress biomekanik tertentu. Pengeluaran

enzim lisosom menyebabkan dipecahnya polisakarida protein yang

membentuk matriks di sekeliling kondrosit sehingga mengakibatkan

kerusakan tulang rawan. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi

yang harus menanggung berat badan, seperti panggul lutut dan

kolumna vertebralis. Sendi interfalanga distal dan proksimasi.

Osteoartritis pada beberapa kejadian akan mengakibatkan terbatasnya

gerakan. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa nyeri yang dialami atau

diakibatkan penyempitan ruang sendi atau kurang digunakannya sendi


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

tersebut. Perubahan-perubahan degeneratif yang mengakibatkan

karena peristiwa-peristiwa tertentu misalnya cedera sendi infeksi sendi

deformitas congenital dan penyakit peradangan sendi lainnya akan

menyebabkan trauma pada kartilago yang bersifat intrinsik dan

ekstrinsik sehingga menyebabkan fraktur ada ligamen atau adanya

perubahan metabolisme sendi yang pada akhirnya mengakibatkan

tulang rawan mengalami erosi dan kehancuran, tulang menjadi tebal

dan terjadi penyempitan rongga sendi yang menyebabkan nyeri, kaki

kripitasi, deformitas, adanya hipertropi atau nodulus.

https//id.scibd.com/document/25855396/ASKEP-ASTEOARTHRITIS

d. Manifestasi Klinik

Diagnosis osteoarthtritis berdasarkan riwayat dan pemeriksaan

fisik. Hal ini dapat dikomfimasi dengan foto radiologi, terdapat

perubahan yaitu adanya osteofit dan menyempitnya celah sendiakibat

dari erosi kartilago artikular. Oleh karena tingkat keparahan dari

manefestasi tidak selalu berkorelasi dengan perubahan sendi, maka

American college of Rheumathologi telah menetapkan bahwa kriteria

klasifikasi osteoarthritis tidak bergantung murni pada perubahan

yang ditemukan secara radiologis saja, namun bervariasi bergantung

pada sendi yang berkena [ CITATION Els141 \l 1057 ].


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

Gejala-gejala utama ialah adanya nyeri pada sendi yang

terkena, terutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-

lahan, mula-mula rasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang

berkurang saat istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi,

kaku pagi, krepitasi, pembesaran sendi, dan perubahan gaya berjalan.

Nyeri pada osteoarthritis disebabkan oeh inflamasi sinova,peregangan

kapsula dan ligamentum sendi, iritasi ujung-ujung saraf dalam

periosteum akibat pertumbuhan osteofit, mikrofraktur, trabekulum,

hipertensi intraoseus, bursitis, tendonitis, dan spasme otot. Gangguan

fungsional disebabkan oleh rasa nyeri ketika sendi digerakkan dan

keterbatasan gerakan yang terjadi akibat perubahan structural dalam

sendi. Meskipun osteoarthritis terjadi paling sering pada sendi

penyokong berat badan ( panggul, lutut, servikal, dan tulag belakang),

sendi tengah dan ujung jari juga sering terkena. Mungkin ada nodus

tulanh yang khas, pada inspeksi dan palpasi ini biasanya tidak ada

nyeri, kecuali ada inflamasi.

https//id.scibd.com/document/25855396/ASKEP-ASTEOARTHRITIS

Gejala khas pada penderita Osteoarthritis :

1) Rasa nyeri pada sendi


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

Merupakan gambaran primer pada osteoartritis, nyeri

akan bertambah apabila sedang melakukan sesuatu kegiatan

fisik

https//id.scibd.com/document/25855396/ASKEP-

ASTEOARTHRITIS

2) Kekakuan dan keterbatasan gerak

Biasanya akan berlangsung 15 - 30 menit dan timbul

setelah istirahat atau saat memulai kegiatan fisik

https//id.scibd.com/document/25855396/ASKEP-

ASTEOARTHRITIS

3) Peradangan

Sinovitis sekunder, penurunan pH jaringan,

pengumpulan cairan dalam ruang sendi akan menimbulkan

pembengkakan dan peregangan simpai sendi yang semua ini

akan menimbulkan rasa nyeri

https//id.scibd.com/document/25855396/ASKEP-

ASTEOARTHRITIS

4) Mekanik

Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan

aktivitas lama dan akan berkurang pada waktu istirahat.

Mungkin ada hubungannya dengan keadaan penyakit yang


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak berat. Nyeri

biasanya berlokasi pada sendi yang terkena tetapi dapat

menjalar, misalnya pada osteoartritis coxae nyeri dapat

dirasakan di lutut, bokong sebelah lateril, dan tungkai atas.

Nyeri dapat timbul pada waktu dingin, akan tetapi hal ini

belum dapat diketahui penyebabnya.

https//id.scibd.com/document/25855396/ASKEP-

ASTEOARTHRITIS

5) Pembengkakan Sendi

Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan

karena pengumpulan cairan dalam ruang sendi biasanya teraba

panas tanpa adanya pemerahan.

https//id.scibd.com/document/25855396/ASKEP-

ASTEOARTHRITIS

6) Deformitas

Disebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi.

7) Gangguan Fungsi

Timbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk

sendi.

e. Komplikasi

1. Gangguan/kesulitan gerak
49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

2. Kelumpuhan yang menurunkan kualitas hidup penderita.

3. Resiko jatuh

4. Patah tulang

https//id.scibd.com/document/25855396/ASKEP-ASTEOARTHRITIS

f. Pemeriksaan Diagnostik

1) Sinar-X.

Gambar sinar X pada engsel akan menunjukkan perubahan

yang terjadi pada tulang seperti pecahnya tulang rawan [ CITATION

Els141 \l 1057 ]

2) Tes darah.

Tes darah akan membantu memberi informasi untuk

memeriksa rematik[ CITATION Els141 \l 1057 ].

3) Analisa cairan engsel

Dokter akan mengambil contoh sampel cairan pada engsel

untuk kemudiandiketahui apakah nyeri/ngilu tersebut disebabkan

oleh encok atau infeksi [ CITATION Els141 \l 1057 ].

4) Artroskopi

Artroskopi adalah alat kecil berupa kamera yang diletakkan

dalan engsel tulang. Dokter akan mengamati ketidaknormalan

yang terjadi [ CITATION Els141 \l 1057 ].


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

5) Foto Rontgent

menunjukkan penurunan progresif massa kartilago sendi

sebagai penyempitan rongga sendi [ CITATION Els141 \l 1057 ].

6) Serologi dan cairan sinovial dalam batas normal [ CITATION Els141 \l

1057 ].

g. Penatalaksanaan

1. Medikamentosa

Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas

untuk osteoartritis, oleh karena patogenesisnya yang belum jelas,

obat yang diberikan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit,

meningkatkan mobilitas dan mengurangi ketidak mampuan. Obat-

obat anti inflamasinon steroid (OAINS) bekerja sebagai analgetik

dan sekaligus mengurangi sinovitis, meskipun tak dapat

memperbaiki atau menghentikan proses patologis osteoartritis.

a. Analgesic yang dapatdipakai adalah asetaminofen dosis

2,6-4,9 g/hari atau profoksifen HCL. Asam salisilat

juga cukup efektif namun perhatikan efek samping

pada saluran cerna dan ginjal

b.   Injeksi cortisone, Dokter akan menyuntikkan

cortocosteroid pada engsel yang mempu mengurangi

nyeri/ngilu.
49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

c. Suplementasi-visco, Tindakan ini berupa injeksi

turunan asam hyluronik yang akan mengurangi nyeri

pada pangkal tulang. Tindakan ini hanya dilakukan jika

osteoarhtritis pada lutut [ CITATION Els141 \l 1057 ].

2. Perlindungan sendi

Osteoartritis mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme

tubuh yang kurang baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan

pada sendi yang sakit. Pemakaian tongkat, alat-alat listrik yang

dapat memperingan kerja sendi juga perlu diperhatikan. Beban

pada lutut berlebihan karena kakai yang tertekuk (pronatio)

[ CITATION Els141 \l 1057 ].

3. Diet

Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang

gemuk harus menjadi program utama pengobatan osteoartritis.

Penurunan berat badan seringkali dapat mengurangi timbulnya

keluhan dan peradangan [ CITATION Els141 \l 1057 ].

4. Dukungan psikososial

Dukungan psikososial diperlukan pasien osteoartritis oleh

karena sifatnya yang menahun dan ketidakmampuannya yang

ditimbulkannya. Disatu pihak pasien ingin menyembunyikan

ketidakmampuannya, dipihak lain dia ingin orang lain turut


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

memikirkan penyakitnya. Pasien osteoartritis sering kali keberatan

untuk memakai alat-alat pembantu karena faktor-faktor psikologis

[ CITATION Els141 \l 1057 ]

5. Persoalan Seksual

Gangguan seksual dapat dijumpai pada pasien osteoartritis

terutama pada tulang belakang, paha dan lutut. Sering kali diskusi

karena ini harus dimulai dari dokter karena biasanya pasien enggan

mengutarakannya[ CITATION Els141 \l 1057 ]

6. Fisioterapi

Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis,

yang meliputi pemakaian panas dan dingin dan program latihan

ynag tepat. Pemakaian panas yang sedang diberikan sebelum

latihan untk mengurangi rasa nyeri dan kekakuan. Pada sendi yang

masih aktif sebaiknya diberi dingin dan obat-obat gosok jangan

dipakai sebelum pamanasan. Berbagai sumber panas dapat dipakai

seperti Hidrokolator, bantalan elektrik, ultrasonic, inframerah,

mandi paraffin dan mandi dari pancuran panas[ CITATION Els141 \l

1057 ]

7. Program latihan

bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan memperkuat otot

yang biasanya atropik pada sekitar sendi osteoartritis. Latihan


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

isometrik lebih baik dari pada isotonik karena mengurangi

tegangan pada sendi. Atropi rawan sendi dan tulang yang timbul

pada tungkai yang lumpuh timbul karena berkurangnya beban ke

sendi oleh karena kontraksi otot. Oleh karena otot-otot

periartikular memegang peran penting terhadap perlindungan

rawan senadi dari beban, maka penguatan otot-otot tersebut adalah

penting[ CITATION Els141 \l 1057 ].

8. Penggantian engsel (artroplasti).

Engsel yang rusak akan diangkat dan diganti dengan alat yang

terbuat dari plastik atau metal yang disebut prostesis[ CITATION

Els141 \l 1057 ]

9. Pembersihan sambungan (debridemen).

Dokter bedah tulang akan mengangkat serpihan tulang rawan

yang rusak dan mengganggu pergerakan yang menyebabkan nyeri

saat tulang bergerak[ CITATION Els141 \l 1057 ]

10. Terapi konservatif

mencakup penggunaan kompres hangat, penurunan berat

badan, upaya untuk menhistirahatkan sendi serta menghindari

penggunaan sendi yang berlebihan pemakaian alat-alat ortotail.

Untuk menyangga sendi yang mengalami inflamasi ( bidai

penopang) dan latihan isometric serta postural. Terapi okupasioanl


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

dan fisioterapi dapat membantu pasien untuk mengadopsi strategi

penangan mandiri[ CITATION Els141 \l 1057 ]

1) Konsep Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian

1) Anamnesis

Anamnesis dilakukan untuk mengetahui :

a) Identitas meliputi nama, jenis kelamin, usia,alamat,

agama, bahasa yang digunakan, status perkawainan,

pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, nomor

register, tanggal masuk rumah sakit, dan diagnosis medis.

Pada umunya keluhan utama artritis reumatoid

adalah nyeri pada daerah sendi yang mengalami

masalah.Untuk mempperoleh pengkajian yang lengkap

tentang nyeri klien, perawat dapat menggunakan metode

PQRST.

a) Provoking incident : Hal yang menjadi faktor presipitasi

nyeri adalah peradangan.

b) Quality Of Painn: Nyeri yang dirasakan atau digambarkan

klien bersifat menusuk.


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

c) Region,Radition,Relief : Nyeri dapat menjalar atau menyebar

, dan nyeri terjadi di sendi yang mengalami masalah.

d) Severity(scale) Of Pain: Nyeri yang dirasakan ada diantara

1-3 pada rentang skala pengukuran 0-4.

e)  Time : Berapa lama nyeri berlangsung,kapan,apakah

bertambah buruk pada malam hari atau siang hari.

2) Riwayat penyakit

a) Riwayat penyakit sekarang

Pengumpulan data dilakukan sejak muncul keluhan dan

secara umum mencakup awitan gejala dan bagaimana gejala

tersebut berkembang.penting di tanyakan berapa lama

pemakaian obat analgesic, allopurinol

b) Riwayat penyakit dahulu

Pada pengkajian ini,ditemukan kemungkinan penyebab

yang mendukung terjadinya gout. Masalah lain yang perlu

ditanyakan adalah adakah klien pernah dirawqat dengan

masalah yang sama.kaji adanya pemakaian alcohol yang

berlebihan dan penggunaan obat diuretic.

c) Riwayat penyakit keluarga


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

Kaji adakah keluarga dari genarasi terdahulu

mempunyai keluhan yang sama dengan klien karena penyakit

gout berhubungan dengan genetik. Ada produksi /sekresi asam

urat yang berlebihan yang tidak di ketahui penyebabnya.

3). Aktivitas/Istirahat

Gejala:

a) Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan

stress pada sendi : kekakuan pada pagi hari.

b) Keletihan, Keterbatasan ruang gerak, atropi otot, kulit:

kontraktor/kelainan pada sendi dan otot.

Tanda:

a) Malaise

b) Keterbatasan rentang gerak ; atrofi otot, kulit : kontraktur atau

kelainan pada sendi dan otot

4). Kardiovaskuler

a) Gejala : Jantung cepat, tekanan darah menurun

b) Tanda : Fenomena Raynaud dari tangan (misalnya pucat

litermiten, sianosis kemudian kemerahan pada jari sebelum

warna kembali normal.

5). Integritas Ego


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

a) Faktor-faktor stress akut atau kronis : Misalnya finansial,

pekerjaan, ketidakmampuan, factor-faktor hubungan

b) Keputusasaan dan ketidak berdayaan

c) Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi

misalnya ketergantungan pada orang lain

6). Makanan Atau Cairan

a) Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi

makanan/ cairan adekuat : mual.

b) Anoreksia

c) Kesulitan untuk mengunya

d) Kekeringan pada membran mukosa

7). Higiene

Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas pribadi,

ketergantungan pada orang lain.

8). Neurosensori

a) Gejala: kebas/kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya

sensasi pada jari tangan

b) Tanda: Pembengkakan sendi

9). Nyeri / Kenyamanan

a) Fase akut dari nyeri (kemungkinan tidak disertai dengan

pembengkakan jaringan lunak pada sendi).


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

b) Terasa nyeri kronis dan kekakuan (terutama pada pagi hari).

10). Kenyamanan

a) Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga

b) Kekeringan pada mata dan membran mukosa

c) Kulit mengkilat, tegang, nodul sub mitaneus

d)  Lesi kulit, ulkas kaki

e)  Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga

f) Demam ringan menetap

g) Kekeringan pada mata dan membran mukosa

11).    Interaksi Sosial

a) Gejala: kerusakan interaksi dan keluarga / orang lsin :

perubahan peran: isolasi

12).  Penyuluhan/Pembelajaran

a) Riwayat rematik pada keluarga

b) Penggunaan makanan kesehatan, vitamin, penyembuhan

penyakit tanpa pengujian

c) Riwayat perikarditis, lesi tepi katup. Fibrosis pulmonal,

pkeuritis.

b. Diagnosis Keperawatan
49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

1. Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan : Deformitas

skeletal, Nyeri, ketidaknyamanan , Penurunan kekuatan

otot[ CITATION PPN16 \l 1057 ]

2. Nyeri kronis b/d penurunan fungsi tulang, distensi jaringan

oleh akumulasi cairan/proses inflamasi, distruksi sendi

[ CITATION PPN16 \l 1057 ]

3. Defisit pengetahuan Mengenai Penyakit, Prognosis dan

Kebutuhan Perawatan dan Pengobatan b/d kurangnya

pemahaman / mengingat kesalahan interpretasi informasi.

[ CITATION PPN16 \l 1057 ]

c. Rencana Intervensi Asuhan Keperawatan

1. Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan : Deformitas

skeletal, Nyeri, ketidaknyamanan , Penurunan kekuatan otot.

Intervensi utama :

a) Dukungan Ambulasi

Definisi

Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas

berpindah

Tindakan:

Observasi
49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya

- Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi

- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum

memulai ambulasi

- Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi

Terapeutik

- Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis. Tongkat,

kruk)

- Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu

- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam

meningkatkan ambulasi

Edukasi

- Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi

- Anjurkan melakukan ambulasi dini

- Ajarkan ambulasi sederhana yang harus di lakukan (mis.

Berjalan dari tempat tidur ke kursi


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

-roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan

sesuai toleransi).

b). Dukungan ambulasi

definisi

mempasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas

pergerakan fisik

Tindakan:

Observasi:

- Identifikasi adanya nyeri

- identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan

- monitor frekuensi jantung

- monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi

terapeutik

- fasilitasi fasilitas mobilisasi dengan alat bantu

- fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu

- libatkan keluarga untuk membantu pasien

edukasi
49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

- jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi

- anjurkan melakukan mobilisasi dini

- ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan

- Nyeri kronis b/d penurunan fungsi tulang, distensi

jaringan oleh akumulasi cairan/proses inflamasi,

distruksi sendi.

2. Nyeri kronis b/d penurunan fungsi tulang, distensi jaringan oleh

akumulasi cairan/proses inflamasi, distruksi sendi.

Intervensi utama:

a) Manajemen nyeri

Observasi :

- Identifikasi lokasi,karakeristik,durasi,frekuensi kualitas,

intensitas nyeri

- Identifikasi skala nyeri

- Identifikasi respons nyeri non verbal

- Identifikasi fakrot yang memperberat dan memperingan

nyeri

- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup

- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah

diberikan

- Monitor efek samping penggunaan analgesic

Terapeutik :

- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa

nyeri (mis, TENS, hypnosis, akupresur, terapi music,

biofeedback, terapi pijat,aromaterapi, teknik imajinasi

terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)

- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri, (mis,

suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)

- Fasilitas istirahat dan tidur

- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan

strategi meredakan nyeri

Edukasi :

- Jelaskan penyebab,periode,dan pemicu nyeri

- Jelaskan strategi meredakan nyeri

- Anjurkan meminitor nyeri secara mandiri

- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

- Ajarkan teknik nonfarmokolgis untuk mengurangi rasa

nyeri

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu

b) Terapi Relaksasi

observasi

- Identifikasi penurunan tingkat energi , kemampuan

berkonsentrasi atau gejala lain

- Identifikasi teknik relaksasi yang ernah efektif digunakan

- Identifikasi ketersediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik

sebelumnya

- periksa ketegangan otot,frekuensi nadi, TD, suhu, sebelum

dan sesudah latihan

- Monitor respon terhadap terapi relaksasi

terapeutik

- Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan

pencahayaan dan suhu ruang nyaman

- Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur

teknik relaksasi

- Gunakan pakaian longgar


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

- Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat

- Gunakan relaksasi sebagai strategi, penunjang dengan

analgetik atau tindakan medis lain,jika sesuai

edukasi

- Jelaskan tujuan, manfaat, batasa, dan jenis relaksasi yang

tersedia (mis: musik, meditasi napas dalam)

- Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih

- Anjukan ,mengambil posisi yang nyman

- Anjurkan rileks dan merasakam sensasi relaksasi

- Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis: napas dalam

perenggangan atau imajinasi terbimbimbing)`

intervensi pendukung:

c) Dukungan koping keluarga

observasi

- Identifikasi respons emosional trhadap kondisi saat ini

- Identifikasi beban prognosis secara psikologis

- Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien, keluarga, dan

tenaga kesehatan

terapeutik
49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

- Dengarkan masalah, perasaan dan pertanyaan keluarga

- Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang tidak

menghakimi

- Diskusikan rencana medis dan perawatan

- Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan kelurga

- Fasilitasi pengambilan keputusan dalam perencanan perawatan

jangka panjang

- Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar keluarga

- Fasilitasi memperoeh pengetetahuan, keterampilan dan

peralatan yang diperlukan

- Bersikap sebagai pengganti keluarga menenanangkan pasien

- Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan

- Berikan kesempatan berkunjung bagi anggota keluarga

edukasi

- Informasikan kemajun pasien secara berkala

- Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang tersedia

kolaborasi

- Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

3. Defisit pengetahuan Mengenai Penyakit, Prognosis dan Kebutuhan

Perawatan dan Pengobatan b/d kurangnya pemahaman / mengingat

kesalahan interpretasi informasi.

intervensi utama:

a) Edukasi kesehatan

observasi

- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan

menurunkan motivasi prilaku hidup bersih dan sehat

terapeutik

- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

- Berikan kesempatan untuk bertanya

edukasi

- Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi keehatan

- Ajarkan prilaku hidu bersih dan sehat

- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan

priaku hidup bersih dan sehat.


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

No Diagnosis Rencana Tindakan Keperawatan


Tujuan dan Intervensi
Keperawatan
Kriteria hasil
49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

1. Nyeri kronis Setelah Manajemen nyeri

b/d penurunan dilakukan selama Observasi :

fungsi tulang, 1x24 jam


- Identifikasi
distensi jaringan diharapkan
lokasi,karakeristik,durasi,fre
oleh akumulasi tingkat nyeri
kuensi kualitas, intensitas
cairan/proses menurun dengan
nyeri
inflamasi, kriteria hasil,
- Identifikasi skala nyeri
distruksi sendi. 1. keluhan - Identifikasi respons nyeri
nyeri non verbal
cukup - Identifikasi fakrot yang
menurun, memperberat dan
(4) memperingan nyeri

2. gelisah - Identifikasi pengetahuan dan

cukup keyakinan tentang nyeri

menurun - Identifikasi pengaruh budaya

(4) terhadap respon nyeri

- Identifikasi pengaruh nyeri


3. proses
pada kualitas hidup
berpikir
- Monitor keberhasilan terapi
membaik
komplementer yang sudah
makan
49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

cukup diberikan

membaik, - Monitor efek samping

(5) penggunaan analgesic

4. tekanan Terapeutik :

darah - Berikanteknik
membaik. nonfarmakologis untuk
(5) mengurangi rasa nyeri (mis,

TENS, hypnosis, akupresur,

terapi music, biofeedback,

terapi pijat,aromaterapi,

teknik imajinasi terbimbing,

kompres hangat/dingin,

terapi bermain)

- Kontrol lingkungan yang

memperberat rasa nyeri,

(mis, suhu ruangan,

pencahayaan, kebisingan)

- Fasilitas istirahat dan tidur

- Pertimbangkan jenis dan

sumber nyeri dalam


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

pemilihan strategi meredakan

nyeri

Edukasi :

- Jelaskan

penyebab,periode,dan

pemicu nyeri

- Jelaskan strategi meredakan

nyeri

- Anjurkan meminitor nyeri

secara mandiri

- Anjurkan menggunakan

analgetik secara tepat

- Ajarkan teknik

nonfarmokolgis untuk

mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian

analgetik,jika perlu

Terapi Relaksasi

observasi

- Identifikasi penurunan tingkat


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

d. Implementasi

Implementasi/ tindakan keperawatan tehadap keluarga Ny”N”

yang menderita Osteoartritis, penulis melakukan implementasi

keperawatan keluarga yang sesuai teori yaitu : memberikan

penyuluhan atau tentang Osteoartritis dengan kriteria telah mampu

menjelaskan pengertian Osteoartritis, dan gejala serta pencegahan

Osteoartritis, menganjurkan pada klien untuk menggunakan obat

medis maupun tradisional, menganjurkan klien untuk tidak terlalu

banyak beraktivitas, menganjurkan klien untuk selalu menggerakkan

Lutut agar tidak kaku, menganjurkan keluarga untuk membersihkan

rumah setiap hari, memberikan motivasi pada klien untuk berobat ke

pelayanan kesehatan.

e. evaluasi

Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan :

1) Aktivitas dan mobilitas fisik terpenuhi

a) Melakukan ROM secara teratur

b) Menggunakan alat bantu saat aktivitas

c) Menggunakan brace / korset saat aktivitas


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

2) pengetahuan dan Koping pasien positif

a) Mengekspresikan perasaan

b) Memilih alternatif pemecah masalah

c) Meningkatkan komunikasi

3) Mendapatkan peredaan nyeri

a) Mengalami redanya nyeri saat beristirahat

b) Mengalami ketidaknyamanan minimal selama

aktivitas kehidupan sehari-hari

c) Menunjukkan berkurangnya nyeri tekan pada tempat

fraktur

f. Pathway

Reaksi faktor dengan antibody, faktor metabolic

reaksi peradangan

informasi tentang proses penyakit sinovial menebal gelisah/

deformitas sendi meringis

defisit pengetahuan
49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

kondisi

muskulo

infiltasi kedala os subcondria konis

kerusakan kartilago & tulang hambatan nutrisi pd kartilago


nyeri kronis
tendon & ligamen melemah erosi kartilago

mudah luksasi& subluksasi adhesi permukaan sendi

hilangnya kekuatan otot ankilosis fibrosa ankilosis tulang

kekakuan sendi

terbatasnya gerakan sendi

hambatan mobilitas fisik


49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

PENUTUP

A. Kesimpulan

Osteoarthritis menurut saya adalah penyakit kerusakan tulang rawan sendi

yang berkembang lambat dan penyebabnya belum diketahui Atau gangguan pada

sendi yang bergerak . Osteoarthritis yang juga dikenal sebagai penyakit sendi

degeneratif atau osteoarthritis (sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan

sendi yang paling sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan

(disabilitas) .

Daftar Pustaka
49
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Jl. Bakti Adiguna Tlp. (0413) 84422
Bulukumba 90251

Elsevier. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Singapura: Salemba Medika.

PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta: Tim Pokja SDKI DPP
PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan. Jakarta: Tim Pokja SIKI DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar luaranKeperawatan indonesia. Jakarta: Tim pokja SLKI DPP
PPNI.

https//id.scibd.com/document/25855396/ASKEP-ASTEOARTHRITIS

http://eprints,poltekkesjogja.ac.id/2094/1/KARYA%20TULIS%ILMIAH

%20HERRY%20PURWANTO.pdf

Anda mungkin juga menyukai