Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL

TERHADAP Ny.D DI PMB SITTI FATIMAH


SURABAYA BARU TAHUN 2021

DISUSUN OLEH :

ANGGI TRY
NIM. 1915471035

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI DIII KEBIDANAN METRO
2021
KATAPENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia Nya,
sehingga saya dapat menyusun laporan asuhan kebidanan fisiologis yang berjudul
“Asuhan Kebidanan Nifas Fisiologis Terhadap Ny. D di PMB Sitti Fatimah
A.md. Keb telah selesai.
Saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Warjidin Aliyanto, SKM., M.Kes salaku Direktur Poltekkes Tanjungkarang
Saya mengucapkan terimakasih kepada :
2. Islamiyati, AK, MKM selaku Ketua Program Studi Kebidanan Metro
Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
3. Firda Fibrila,S.SiT.,M.Pd selaku pembimbing institusi Program Studi
Kebidanan Metro Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
4. Sitti Fatimah A.Md.Keb selaku pembimbing lahan praktek dipraktik klinik
kebidanan Surabaya Baru.
5. Semua pihak yang telah membantu menyusun laporan asuhan kebidanan
normal.
Saya menyadari bahwa penyusunan laporan asuhan kebidanan ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu saya berharap saran dan kritik dari pembaca untuk
perbaikan penyusunan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini berguna
bagi kita semua. Amin.

Surabaya Baru,Agustus 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................ 1
C. Waktu dan Pelaksanaan............................................................. 1

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Pengertian Nifas........................................................................ 2
B. Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas..................................... 3
C. Kebutuhan Dasar Masa Nifas................................................... 6

BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN


A. Data subyektif........................................................................... 9
B. Data obyektif............................................................................ 10
C. Assesment ................................................................................ 11
D. Planning ................................................................................... 11

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 16
B. Saran ........................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung mulai dari 6 jam postpartum, 6 hari dan 6 minggu atau berlangsung
selama 6 minggu atau 2 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3
bulan. Selama masa nifas berlangsung ibu akan mengalami banyak perubahan
yaitu perubahan uterus, perubahan sistem pencernaan, sistem perkemihan, sistem
endokrin, dan perubahan tanda-tanda vital ibu (Sulistyawati, 2010).
Asuhan masa nifas sangat diperlukan karena merupakan masa kritis bagi ibu
ataupun bayi. Diperkirakan 60% kematian terjadi pada ibu akibat kehamilan
setelah persalinan dan 50% kemetian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.
Dengan pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi setelah persalinan
dapat mencegah kematian dan dapat mengembalikan kesehatan reproduksi ibu
secara cepat.
B. Tujuan
Dapat menerapkan dan melaksanakan Asuhan Kebidanan Fisiologis pada
ibu nifas yang berdasarkan evidence based dan melakukan pendokumentasian
dengan metode SOAP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai
alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas
berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari. (Ambarwati, 2015)
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah placenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Pada masa ini terjadi perubahan-
perubahan fisiologis yaitu : Perubahan fisik, involusi uterus dan pengeluaran
lochea, Laktasi/ pengeluaran ASI, Perubahan sistem tubuh lainnya, Perubahan
psikis.
Tinggi Fundus Uterus dan Berat Uterus Menurut Masa Involusi
Involusi Uteri TFU Berat Uterus
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
Placenta lahir 2 jari bawah pusat 750 gram
1 minggu Pertengahan pusat simpisis 500 gram
2 minggu Tidak teraba di atas simpisis 350 gram
6 minggu Bertambah kecil 50 gram
8 minggu Sebesar normal 30 ram

1. Tujuan Asuhan Masa Nifas


Dalam masa nifas ini ibu memerlukan perawatan dan pengawasan
yang dilakukan selama ibu tinggal di rumah sakit maupun setelah
keluar dari rumah sakit. Adapun tujuan dari perawatan masa nifas
adalah :
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
b. Melaksanakan skrining dan komprehensif, mendeteksi masalah,
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun
bayinya.
c. Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan
memungkinkan ia melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga
dan budaya yang khusus.
d. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, dan keluarga berencana, menyusui, pemberian
imunisasi, kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.
e. Memberikan pelayanan keluarga berencana.
f. Mempercepat involusi alat kandungan.
g. Melancarkan fungsi gastrointestisinal atau perkemihan.
h. Melancarkan pengeluaran lochea.
i. Meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat
fungsi hati dan pengeluaran sisa metabolisme. (Pitriani, Risa dan
Rika Andriyani. 2014)
2. Tahapan Masa Nifas
Tahapan masa nifas menurut Reva Rubin :
a. Periode Taking in (hari ke 1-2 setelah melahirkan)
1. Ibu masih pasif dan tergantung dengan orang lain.
2. Peran ibu tertuju pada kekhawatiran perubahan tubuhnya.
3. Ibu akan mengulangu pengalaman – pengalaman waktu
melahirkan.
4. Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan
keadaan tubuh ke kondisi normal.
5. Napsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan
peningkatan nutrisi. Kurangnya napsu makan menandakan
proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal.
b. Periode Taking on/ Taking hold
1. Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan
meningkatkan tanggung jawab akan bayinya.
2. Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh,
BAK, BAB, dan daya tubuh.
3. Ibu cenderung terbuka menerima nasehat bidan dan kritikan
pribadi.
4. Kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena
merasa tidak mampu membesarkan bayinya.
c. Periode Letting Go
1. Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh
dukun dan serta perhatian keluarga.
2. Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan
memahami kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu
dalam kebebasan dan hubungan sosial.
3. Depresi postpartum sering terjadi pada masa ini. (Pitriani, Risa
dan Rika Andriani. 2014)

3. Tanda – tanda Bahaya Masa Nifas


a. Pendarahan hebat atau peningkatan pendarahan secara tiba – tiba
(melebihi haid biasa atau jika pendarahan tersebut membasahi
lebih dari 2 pembalut seniter dalam waktu setengah jam).
b. Pengeluaran cairan vaginal dengan bau busuk yang keras.
c. Rasa nyeri diperut bagian bawah atau punggung.
d. Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastric, atau masalah
penglihatan.
e. Pembengkakan pada wajah dan tangan demam, muntah, rasa sakit
sewaktu buang air seni, atau merasa tidak enak badan.
f. Payudara yang memerah, panas dan sakit.
g. Krhilangan selera makan untuk waktu yang berkepanjangan.
h. Rasa sakit, warna merah, dan pembengkakan pada kaki.
i. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri dan
bayi.
j. Merasa sangat letih atau bernafas terengah – engah. (Pitriani, Risa
dan Rika Adriyani. 2014)
4. Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas
Perubahan sistem reproduksi
Selama masa nifas, alat-alat interna maupun eksterna berangsur-angsur
kembali   keadaan sebelum hamil.Perubahan keseluruhan alat genitalia ini
disebut involusi. Pada masa ini terjadi juga perubahan penting lainnya,
perubahan-perubahan yang terjadi antara lain sebagai berikut.   Involusi alat-
alat kandungan :
1. Uterus
Setelah bayi dilahirkan, uterus yang selama persalinan mengalami
kontraksi dan retraksi akan menjadi keras sehingga dapat menutup pembuluh
darah besar yang bermuara pada bekas implantasi plasenta. Pada hari pertama
ibu post partum tinggi fundus uteri kira-kira satu jari bawah pusat (1 cm). Pada
hari kelima post partum uterus menjadi 1/3 jarak antara symphisis ke pusat.
Dan hari ke 10 fundus sukar diraba di atas symphisis.Tinggi fundus uteri
menurun 1 cm tiap hari.Secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi)
hingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil.

2. Serviks
Setelah persalinan, bentuk servik agak menganga seperti corong.Bentuk
ini disebabkan oleh korpus uteri yang dapat mengandakan kontraksi,
sedangkan servik tidak berkontraksi, sehingga seolah-olah pada berbatasan
antara korpus dan servik uteri berbentuk, semacam cincin.Warna servik sendiri
merah kehitam-hitaman karena penuh pembuluh darah, konsistensinya lunak,
segera setelah janin dilahirkan.Tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan 2-3
jari dan setelah 1 minggu hanya dapat dimasukkan 1 jari ke dalam kavum uteri.

3. Ligamen-ligamen
Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang meregang sewaktu
kehamilan dan persalinan setelah jalan lahir berangsur-angsur mengecil
kembali seperti sedia kala tidak jarang ligamentum rotundum menjadi kendor
mengakibatkan uterus jatuh kebelakang, untuk memulihkan kembali jaringan
jaringan penunjang alat genetalia tersebut juga otot-otot dinding perut dan
dasar panggul dianjurkan untuk melakukan latihan-latihan tertentu. Pada hari
ke 2 post partum sudah dapat diberikan fisioterapi.

4. Tahapan Perubahan Lochea


Lochea merupakan ekskresi cairan rahim selama masa nifas.Lochea
berupa darah dimana di dalamnya mengandung trombosit, sel-sel tua, sisa
jaringan desidua yang nekrotik (sel-sel mati) dari uterus.
Proses keluarnya lochea terdiri atas 4 tahapan :
1) Lochia lubra ( cruenta ) : berisi darah segar dan sisa – sisa selaput ketuban,
sel –sel desidua (decidua, yaitu selaput lendir rahim dalam keadaan hamil),
vernix caseosa  ( yaitu palit bayi, zat seperti salep terdiri atas palit atau
semacam noda dan sel – sel epitel, yang menyelimuti kulit janin ),
lanugo(yaitu bulu halus pada anak yang baru lahir ), dan meconium ( yaitu
isi usus janin cukup bulan yang terdiri atas getah kelenjar usus dan air
ketuban, berwarna hijau kehitaman ), selama 2 hari pasca persalinan.
2) Lochia sanguinolenta : warnanya merah kuning berisi darah dan lendir. Ini
terjadi pada hari ke 3 -7 pasca persalinan.
3) Lochia serosa : berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi pada
hari ke 7 – 14 pasca persalinan.
4) Lochia alba: cairan putih yang terjadi pada hari setelah 2 minggu. Lochia
mempunyai bau yang khas, tidak seperti bau menstruasi. Bau ini lebih
terasa tercium pada lokia serosa, bau ini juga akan semakin lebih keras jika
bercampur dengan keringat dan harus cermat membedakannya dengan bau
busuk yang menandakan adanya infeksi.
Selain itu, kita juga harus bisa mengenali jika terjadi tanda ketidak
normalan pada Lochia yaitu berupa keluarnya cairan seperti nanah dan
berbau busuk, Lochia yang seperti ini disebut Lochea Purulenta.Loche
Purulenta ini muncul jika terjadi infeksi.Di samping Lochea Purulenta
dapat juga terjadi suatu keadaan dimana pengeluaran Lochea tidak
lancar.Lochea ini disebut Lochea statis.
5. Vulva dan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar
selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama sesudah
proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah
3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae
dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia
menjadi lebih menonjol.

6. Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya
teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada post natal hari
ke 5, Perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya
sekalipun tetap kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan.

7. Payudara
Perubahan pada payudara dapat meliputi :
1) Penurunan kadar progesterone secara tepat dengan peningkatan
hormone prolaktin setelah persalinan.
2) Kolostrum sudah ada saat persalinan. Produksi ASI terjadi pada hari
ke-2 atau hari ke-3 setelah persalinan.
3) Payudara menjadi besar dan keras sebagai tanda mulainya proses
laktasi.
B. Asuhan Pada Masa Nifas
1. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas
a. Nutrisi dan Cairan
Pada masa nifas masalah diet perlu mendapatkan perhatian yang serius,
karena dengan nutrisi yang baik dapat mempercepat penyembuhan ibu dan
sangat mempengaruhi susunan air susu. Diet yang diberikan harus
bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi protein, dan banyak
mengandung cairan.
Ibu yang menyusui harus memenuhi kebutuhan akan gizi sebagai berikut:
1) Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
2) Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan
vitamin yang cukup.
3) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari.
4) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi, setidaknya selama
40 hari pascapersalinan.
5) Minum kapsul vitamin A 200.000 unit agar dapat memberikan vitamin
A kepada bayinya melalui ASI.

b. Ambulasi
Ambulasi dini (early ambulation) ialah kebijaksanaan agar secepat
mungkin bidan membimbing ibu post partum bangun dari tempat tidurnya
dan membimbing ibu secepat mungkin untuk berjalan.
Sekarang tidak perlu lagi menahan ibu post partum terlentang di tempat
tidurnya selama 7-14 hari setelah melahirkan. Ibu post partum sudah
diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24-48 jam postpartum.

c. Eliminasi
1) Buang Air Kecil
Ibu diminta untuk buang air kecil (miksi) 6 jam postpartum. Jika dalam
8 jam postpartum belum dapat berkemih atau sekali berkemih belum
melebihi 100 cc, maka dilakukan kateterisasi. Akan tetapi, kalau
ternyata kandung kemih penuh, tidak menunggu 8 jam untuk
kateterisasi.

2) Buang Air Besar


Ibu postpartum diharapkan dapat buang air besar (defekasi) setelah hari
kedua postpartum.Jika hari ketiga belum juga BAB, maka perlu diberi
obat pemcahar per oral atau per rektal.Jika setelah pemberian obat
pencahar masih belum bisa BAB, maka dilakukan klisma (huknah)
d. Personal Hygiene
Pada masa postpartum, seorang ibu sangat rentan terhadap infeksi.Oleh
karena itu, kebersihan diri sangat penting untuk mencegah terjadinya
infeksi.  Kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan sangat
penting untik tetap dijaga.

e. Istirahat dan Tidur


Hal-hal yang biasa dilakukan pada ibu untuk memenuhi kebutuhan
istirahat dan tidur adalah berikut :
1) Anjurkan ibu agar  istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang
berlebihan.
2) Sarankan ibu untuk kembali pada kegiatan-kegiatan rumah tangga
secara perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi
bayi tidur.
3) Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal :
a) Mengurangi  jumlah ASI yang diproduksi
b) Memperlambat proses involusi uterus dan mamperbanyak
perdarahan
c) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi
dan dirinya sendiri

2. Aktivitas Seksual
Aktivitas seksual yang dapat dilakuakan oleh ibu masa nifas harus
memenuhi syarat berikut ini:
1) Secara fisik aman untuk memelai hubungan suami istri begitu darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu-satu dua jarinya
kedalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk memulai
melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
2) Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami
istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6
minggu setelah persalinan. Keputusan ini bergantung pada pasangan
yang bersangkutan.

3. Pengertian Senam Nifas


Senam nifas adalah gerakan berurutan senam yang dilakukan ibu setelah
melahirkan. Gerakan dilakukan secara berurutan dalam 10 hari dengan
peningkatan gerakan setiap harinya. Senam nifas terdiri dari sederetan
gerakan tubuh yang dilakukan secara bertahap. Senam nifas ini bisa
dilakukan baik oleh ibu yang melahirkan normal maupun sectio caesarea.
(Irma Fidora. 2019)

4. Tujuan Senam Nifas


a. Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu.
b. Mempercepat proses pemulihan kekuatan dan kekencangan otot
panggul, perut, dan perineum terutama yang berkaitan dengan
kehamilan dan persalinan.
c. Mempercepat pengeluaran lokhea (darah nifas).
d. Membantu mengurangi rasa sakit pada otot setelah melahirkan.
e. Merelaksasikan otot yang menunjang kehamilan dan persalinan.
f. Mencegah kemungkinan timbulnya kelainan dan komplikasi nifas.
(Irma Fidora, 2019)

5. Manfaat Senam Nifas


a. Membantu memperbaiki sirkulasi darah sehingga tidak terjadi
sumbatan aliran darah.
b. Memperbaiki sikap tubuh dan punggung setelah melahirkan.
c. Memperbaiki otot tonus, pelvis dan peregangan otot perut.
d. Memperbaiki dan memperkuat otot panggul, dan membantu ibu untuk
lebih rileks dan segar pasca melahirkan. (Irma Fidora, 2019)
e.

BAB III
TINJAUAN KASUS

Tempat pengkaji : PMB Sitti Fatimah, A.md., Keb


Tanggal pengkaji : 26 Juli 2021
Pukul : 20:00 WIB
Pengkaji : Anggi Try

A.DATA SUBJEKTIF
A. Identitas/biodata
Nama Istri : Ny. D Nama suami : Tn.I
Umur :29 tahun Umur : 31 tahun
Agama : Islam Agama: Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Subang Alamat : Surabaya Baru
Gol. Darah :B Gol.Darah : B+

B. Anamnesa
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan masih terasa mulas
Riwayat kesehatan ibu saat ini : ibu masih terasa mulas setelah melahirkan
pada jam 13:50 WIB, ibu mengatakan pada bagian vagina nya masih
seperti ada pengeluaran darah setelah melahirkan
2. Riwayat kesehatan ibu saat ini : ibu masih terasa mulas setelah melahirkan
pada jam 13:50 WIB, ibu mengatakan pada bagian vagina nya masih
seperti ada pengeluaran darah setelah melahirkan
3. Riwayat persalinan
Waktu melahirkan 26 Juli 2021 pukul 13:50 WIB, jenis kelamin
perempuan, BB 3200 gram, PB 50 cm, Apgar score 8/9, jenis pesalinan
normal, tempat bersalinan PMB Sitti Fatimah, A.Md., Keb, Plasenta lahir
lengkap 26 Juli 2021 pukul 14:00 WIB

4. Riwayat penyakit
Ibu mengatakan tidak ada penyakit menular dan penyakit keturunan seperti
diabetes, hipertensi, jantung
5. Riwayat Psikologi
Ibu mengatakan sangat senang dengan kelahiran bayi nya
6. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak memiliki penyakit keturunan dan penyakit
menular
7. Aktivitas ibu setelah proses persalinan
Nutrisi :ibu makan nasi ½ piring nasi dengan sayur bayam
dan lauk ayam goreng, setelah melahirkan ibu sudah
minum air putih sebanyak 6 gelas
Eliminasi :Ibu belum BAB setelah melahirkan BAB, Ibu BAK
1 kali setelah proses persalinan
Istirahat / Tidur :Ibu mengatakan belum bisa tidur setelah bersalin
Aktivitas :Ibu belum bisa beraktivitas seperti biasa karena
masih terasa sakit
Mobilisasi :Ibu masih terbaring di tempat tidur dan ibu belajar
berjalan ke kamar mandi dengan didampingi suami

8. Riwayat Menyusui
Bayi berhasil melakukan IMD, dan menemukan putting susu ibu pada jam
14:10 WIB, setelah 6 jam bayi sudah menyusu sebanyak 2 kali selama 15
menit
B.DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
2. Tanda-Tanda Vital :
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 36,70C
RR : 20 x/menit
N : 89x/menit

3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Simetris,tidak ada nyeri tekan,tidak ada benjolan
b. Wajah : Simetris, tidak ada pembengkakan
c. Mata : Simetris, konjugtiva merah muda, sclera tidak icterik
d. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjer tiroid
e. Dada : Simetris kanan/kiri, gerakan dada saat inspirasi dan
ekspirasi seirama tidak terdengar ronchi, tidak terdengar bunyi wheezing
suara nafas baik, jantung, tidak ada mur-mur
f. Payudara : simetris, putting susu menonjol, kolestrum sudah keluar
g. Abdomen :Tidak ada bekas luka operasi,tidak ada pembesaran,
konstistensi lunak,tidak ada benjolan,kontraksi baik,diastesis rekti normal
Kandung kemih : kosong
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi : keras
h. Genetalia : tidak ada varises, kondisi perenium basah
i. Lochea : rubra
j. Ekstremitas : tidak ada oedema
C.ASSESSMENT

Diagnosa : P2A0 6 jam post partum normal

Masalah : Tidak ada

D.PLAN
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. Berikan konseling pada ibu atau keluarga cara mencegah perdarahan masa
nifas
3. Anjurkan ibu untuk pemberian ASI awal
4. Lakukan rawat gabung antara ibu dan bayi
5. Anjurkan ibu untuk menjaga bayi tetap sehat dengan tetap menjaga
kehangatan bayi
6. Berikan tablet vit A
LEMBAR IMPLEMENTASI
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi

Waktu Tindakan Waktu Evaluasi Tindakan

1. Beritahu ibu 26 Juli Memberitahu 26 Juli Hasil pemeriksaaan


hasil 2021 2021 TD :120/80 MmHg
kepada ibu bahwa
pemeriksaan 20:00 20:00WIB Nadi:80x/menit
WIB kondisi ibu saat ini
RR : 18x/menit
dalam keadaan Suhu : 36,7 ◦c
baik dan normal.

2. Berikan 20.15 Memberikan 20:15 Ibu sudah paham


konseling WIB konseling pada ibu WIB dan mampu
pada ibu atau
atau keluarga cara mengulangi apa
keluarga cara
mencegah yang di ajarkan
mencegah
pendarahan
masa nifas perdarahan masa
nifas dengan cara
tetap selalu masase
uterus supaya
berkontraksi
dengan baik

3. Anjurkan ibu 20.20 Menganjurkan 20.20 Ibu dapat


untuk WIB kepada ibu untuk WIB
mengulangi kembali
pemberian
memberikan ASI dan bayi sudah
ASI awal
awal untuk sistem berhasil mencari
kekebalan tubuh putting susu ibu
bayi, menjaga daya
tahan tubuh bayi
dan mendukung
tumbuh kembang
yang optimal
Melakukan rawat Bayi sudah di rawat
4. Lakukan gabung antara ibu 20.25 gabung dengan ibu
rawat gabung WIB
dan bayi supaya
antara ibu
dan bayi terjadi keterikatan
antara batin ibu
dan bayi

Menganjurkan Bayi sudah


5. Anjurkan ibu kepada ibu untuk 20.30 dibedong dan
untuk 20.30 WIB
tetap menjaga diselimuti
menjaga bayi WIB
tetap hangat kehangatan bayi
dengan tetap supaya tidak
menjaga mengalami
kehangatan hipotermi
bayi

Memberikan ibu Ibu sudah minum


6. Berikan tablet 20:35WIB
vit A 20.35 vitamin A vitamin A kapsul
WIB sebanyak 2 kali,1 pertama
tablet untuk segera
di minum setelah
persalinan dan 1
kapsul di minum
setelah 24 jam
pemberian kapsul
pertama
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil pengkajian terhadap Ny. D P2A0 post partum telah melahirkan
bayinya dan masih merasa mulas pada perutnya, riwayat kehamilan, riwayat
persalinan normal, anak hidup, rawat gabung. Riwayat kesehatan di dalam
keluarga tidak ada yang menderita apapun, kebiasaan sehari-hari dalam batas
normal, ibu dan keluarga sangat senang atas kelahiran bayinya, Data obyektif
dalam batas normal, masalah perut ibu masih terasa mulas, tindakan segera tidak
ada, intervensi observasi keadaaan umum ibu baik, kontraksi baik.
Dengan adanya asuhan kebidanan pada ibu nifas bidan dapat memberikan
pendidikan kesehatan pada ibu berkaitan dengan gizi, menyusui, memberikan
imunisasi pada bayinya, perawatan bayi sehat dan pelayanan kbyang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis pada ibu dan bayi.
Dengen menerapkan menejemen kebidanan penulis pada kasusu ini mulai
dari pengkajian ssmpai evaluasi, tidak disapatkan masalah yang sepesifik, karenan
ibu nifas dalam batas normal, yang didukung dengan data penunjang, sehingga
penulis dapat menganalisa/ menegakkan diagnosa serta melaksanakan asuhan
kebidanan.

B. Saran
Diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasi teori dengan sungguh-sungguh
dalam memberikan asuahan di lahan praktik sesuai dengan standard kebidanan
sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.

Pitriani, Risa dan Rika Adriyani, (2014) Panduan lengkap Asuhan Kebidanan Ibu
Nifas normal. Yogyakarta, Deepublish.

Elisabeth Siwi Walyani, dkk. 2002. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan
Menyusui.Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Varney H., Kriebs J.M., Gregor C.L. 2002. Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Edisi I
Volume 2. Jakarta: EGC

Saleha,Siti.2009.Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika

Prawirohardjo, Sarwono.2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


maternal dan neonatal:Jakarta:PT Bina Pustaka

Fidora Irma, 2019. Ibu hamil dan Nifas dalam Ancaman Depresi. Jawa tengah :
CV.Pena Persada.

Anda mungkin juga menyukai