DISUSUN OLEH :
ENDANG SUSANTI
223001070208
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Asuhan Kebidanan Nifas dan ibu Menyusui.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena
itu, kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah dikemudian hari.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Masalah ............................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Masa Nifas dan Menyusui........................................... 5
B. Faktor Fisik yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui ...... 6
C. Faktor Psikologi yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui
.....................................................................................................8
D. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui
.....................................................................................................8
E. Faktor Sosial yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui .... 9
F. Faktor Budaya yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui . 10
G. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui
...................................................................................................11
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium adalah masa atau
waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar kemudian lepas dari rahim,
sampai enam minggu kemudian disertai dengan pulihnya kembali alat-alat
kandungan, yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lainnya yang
berkaitan dengan persalinan.
Pada masa nifas ini ibu akan mendapati beberapa perubahan pada tubuh
maupun emosi. Bagi yang belum mengetahui hal ini tentu akan merasa khawatir
akan perubahan yang terjadi, oleh sebab itu penting bagi ibu memahami apa saja
perubahan yang terjadi agar dapat menangani dan mengenali tanda bahaya secara
dini.
Ikatan orang tua terhadap anaknya dimulai dari sejak periode kehamilan dan
semakin bertambah intensitasnya pada saat kelahiran.Salah satu masalah yang
kini banyak merebak dikalangan masyarakat adalah kematian ataupun kesakitan
pada ibu dan anak yang sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial
budaya dan lingkungan didalam masyarakat dimana mereka berada.Dampak baik
positif maupun negatif terhadap kesehatan ibu nifas dan menyusui.Pola makan,
misalnya, fakta dasarnya adalah merupakan salah satu selera manusia dimana
peran kebudayaan cukup besar. Hal ini terlihat bahwa setiap daerah mempunyai
pola makan tertentu, termasuk pola makan ibu nifas yang disertai dengan
kepercayaan akan pantangan, tabu, dan anjuran terhadap beberapa makanan
tertentu. Kebudayaan tersebut tidak dapat dihilangkan, salah satu alasan yang
kuat dikarenakan pembuktian terhadap beberapa mitos hingga kepercayaan ibu
nifas benar adanya. Namun, ada juga yang sama sekali tidak membawa dampak
positif.
3
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah masa nifas dan menyusui itu?
2. Apa saja faktor fisik, psikologi, lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi yang
mempengaruhi masa nifas dan menyusui?
C. TUJUAN MAKALAH
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalahnya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan masa nifas dan menyusui.
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan faktor fisik, psikologi, lingkungan, sosial,
budaya
dan ekonomi yang mempengaruhi masa nifas dan menyusui.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
menyusui justru terkadang terlupakan. Padahal, kehilangan pengetahuan
tentang menyusui berarti kehilangan besar, karena menyusui adalah
pengetahuan yang selama berjuta-juta tahun mempunyai peran penting dalam
mempertahankan kehidupan manusia (Roesli, 2002).
6
3. Darah nifas (Lochea)
Darah nifas hingga hari ke dua terdiri dari darah segar bercampur sisa ketuban,
berikutnya berupa darah dan lendir, setelah satu pekan darah berangsur-angsur
berubah menjadi berwarna kuning kecoklatan lalu lendir keruh sampai keluar
cairan bening di akhir masa nifas.
4. Payudara
Payudara menjadi besar, keras dan menghitam di sekitar puting susu, ini
menandakan dimulainya proses menyusui. Segera menyusui bayi sesaat setelah
lahir (walaupun ASI belum keluar). Pada hari ke 2 hingga ke 3 akan diproduksi
kolostrum atau susu jolong yaitu ASI berwarna kuning keruh yang kaya akan
anti body, dan protein.
5. Sistem perkemihan
Hari pertama biasanya ibu mengalami kesulitan buang air kecil, selain khawatir
nyeri jahitan juga karena penyempitan saluran kencing akibat penekanan kepala
bayi saat proses melahirkan. Namun usahakan tetap kencing secara teratur,
buang rasa takut dan khawatir, karena kandung kencing yang terlalu penuh
dapat menghambat kontraksi rahim yang berakibat terjadi perdarahan.
6. Sistem pencernaan
Perubahan kadar hormon dan gerak tubuh yang kurang menyebabkan
menurunnya fungsi usus, sehingga ibu tidak merasa ingin atau sulit BAB
(buang air besar). Terkadang muncul wasir atau ambein pada ibu setelah
melahirkan, ini kemungkinan karena kesalahan cara mengejan saat bersalin juga
karena sembelit berkepanjangan sebelum dan setelah melahirkan.
7. Peredaran darah
Sel darah putih akan meningkat dan sel darah merah serta hemoglobin (keping
darah) akan berkurang, ini akan normal kembali setelah 1 minggu. Tekanan dan
jumlah darah ke jantung akan lebih tinggi dan kembali normal hingga 2 pekan.
8. Penurunan berat badan
7
Setelah melahirkan ibu akan kehilangan 5-6 kg berat badannya yang berasal
dari bayi, ari-ari, air ketuban dan perdarahan persalinan, 2-3 kg lagi melalui air
kencing sebagai usaha tubuh untuk mengeluarkan timbunan cairan waktu hamil.
9. Suhu badan
Suhu badan setelah melahirkan biasanya agak meningkat dan setelah 12 jam
akan kembali normal. Waspadai jika sampai terjadi panas tinggi, karena
dikhawatirkan sebagai salah satu tanda infeksi atau tanda bahaya lain.
8
Sarana prasarana tersedia di dalam lingkungan guna mendukung dan
mempromosikan prilaku kesehatan. Jasa konsultan dan spesialis dari petugas
kesehatan lain seperti ahli nutrisi, dokter ahli, dan perkerja sosial harus ada sebagai
usaha dalam membantu pasien mendapatkan keterampilan yang di perlukan untuk
mencapai atau menjaga kesehatan dan kesejahteraan agar tetap optimal.
Organisasi berbasis masyarakat sering kali merupakan sarana yang sagat baik
untuk menyebarkan informasi (Gomez dan Gomez, 1984 dalam Bastable,2002).
Selain itu, keluarga juga berperan sebagai sistem pendukung yang kuat bagi
anggota-aggotanya, khususnya dalam penaganan masalah kesehatan
keluarga.seperti ibu nifas, maka anggota keluarga yang lain akan berusaha untuk
membantu memulihkan kondisi kesehatannya ke kondisi semula. Fungsi keluarga
dalam masalah kesehatan meliputi reproduksi, upaya membesarkan anak, nutrisi,
memelihara kesehatan dan rekreasi(Bobak,2004).
9
2. Faktor pengalaman
Berdasarkan beberapa penelitian Paykel dan Inwood (Regina dkk, 2001)
mengatakan bahwa depresi pascasalin ini lebih banyak ditemukan pada
perempuan primipara, mengingat bahwa peran seorang ibu dan semua yang
berkaitan dengan bayinya merupakan situasi baru bagi dirinya yang dapat
menimbulkan stres. Berdasarkan pendapat Le Masters yang melibatkan suami
istri muda dari kelas sosial menengah mengajukan hipotesis bahwa 83% dari
mereka mengalami krisis setelah kelahiran bayi pertama.
3. Faktor pendidikan
Perempuan yang berpendidikan tinggi menghadapi tekanan sosial dan konflik
peran, antara tuntutan sebagai perempuan yang memiliki dorongan untuk
bekerja atau melakukan aktivitasnya diluar rumah, dengan peran mereka
sebagai ibu rumah tangga dan orang tua dari anak–anak mereka (Kartono,
2011).
4. Faktor selama proses persalinan
Hal ini mencakup lamanya persalinan, serta intervensi medis yang digunakan
selama proses persalinan. Diduga semakin besar trauma fisik yang ditimbulkan
pada saat persalinan, maka akan semakin besar pula trauma psikis yang muncul
dan kemungkinan perempuan yang bersangkutan akan menghadapi depresi
pascasalin.
5. Faktor dukungan sosial
Banyaknya kerabat yang membantu pada saat kehamilan, persalinan dan
pascasalin, beban seorang ibu karena kehamilannya sedikit banyak berkurang.
10
kesehatan, antara lain masih adanya pengaruh adat budaya yang turun temurun
masih dianut sampai saat ini.
Contoh budaya pada saat masa nifas:
1. Masa nifas dilarang makan telur, daging, udang, ikan laut dan lele, keong,daun
lembayung, buah pare, nenas, gula merah, dan makanan yang berminyak.
Dampak positif: tidak ada
Dampak negative:merugikan karena masa nifas memerlukan makanan yang
bergizi seimbang agar ibu dan bayi sehat.
2. Setelah melahirkan atau setelah operasi hanya boleh makan tahu dan tempe
tanpa garam,ngayepdilarang banyak makan dan minum, makanan harus
disangan/dibakar.
Dampak positif:tidak ada
Dampak negative:merugikan karena makanan yang sehat akan mempercepat
penyembuhan luka.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.masa nifas
berlangsung 6 minggu.
Menyusui adalah proses memberikan Air Susu Ibu (ASI) melalui payudara ibu
secara langsung kepada bayi yang merupakan reflek insting dari ibu dengan
melibatkan hormon-hormon menyusui.ada pun faktor-faktor yang
mempengaruhi masa nifas dan menyusui ada 6 yaitu: fisik, psikologis,
lingkungan, sosial, budaya, ekonomi.
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan
pengetahuan serta kekurangan dalam penulisan. Hal tersebut terjadi karena
penulis masih dalam tahap pembelajaran sehingga diharapkan kritik dan saran
dari Ibu Desy Setiawati, SST., M.Keb. untuk dapat membimbing dan membantu
pembelajaran lebih lanjut.
12
DAFTAR PUSTAKA
Syafruddin, (2009). Sosial Budaya Dasar Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: Trans Info
Media.
13