DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. Zheline Mey PO7124322052
2. Rayhani Zharapova PO7124322067
3. Lidya Kusuma Putri PO7124322063
4. Nabilah Ika HP PO7124322069
5. Sella Viona PO7124322055
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan
Kebidanan Nifas dan Menyusui tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Masa Nifas dan
Menyusui.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah dikemudian hari.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
C. Tujuan Masalah ...................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Masa Nifas dan Menyusui .................................................... 5
B. Faktor Fisik yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui .................. 6
C. Faktor Psikologi yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui ........... 8
D. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui ...... 8
E. Faktor Sosial yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui ............... 9
F. Faktor Budaya yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui ............. 10
G. Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Menyusui .......... 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 12
B. Saran ...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa nifas atau post partum disebut juga puerpurium yang berasal
dari bahasa latin yaitu dari kata "Puer" yang artinya bayi dan "Parous"
berarti melahirkan. Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim karena sebab
melahirkan atau setelah melahirkan (Anggraeni, 2010).
Masa nifas (puerpurium) dimulai sejak plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa
nifas berlangsung kira-kira 6 minggu. Puerperium (nifas) berlangsung
selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk
pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal (Ambarwati dan
Wulandari, 2010).
Pada masa nifas ini ibu akan mendapati beberapa perubahan pada tubuh maupun
emosi. Bagi yang belum mengetahui hal ini tentu akan merasa khawatir akan perubahan
yang terjadi, oleh sebab itu penting bagi ibu memahami apa saja perubahan yang terjadi
agar dapat menangani dan mengenali tanda bahaya secara dini.
Ikatan orang tua terhadap anaknya dimulai dari sejak periode kehamilan dan semakin
bertambah intensitasnya pada saat kelahiran. Salah satu masalah yang kini banyak
merebak dikalangan masyarakat adalah kematian ataupun kesakitan pada ibu dan anak
yang sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan
didalam masyarakat dimana mereka berada. Dampak baik positif maupun negatif
terhadap kesehatan ibu nifas dan menyusui. Pola makan, misalnya, fakta dasarnya
adalah merupakan salah satu selera manusia dimana peran kebudayaan cukup besar.
Hal ini terlihat bahwa setiap daerah mempunyai pola makan tertentu, termasuk pola
makan ibu nifas yang disertai dengan kepercayaan akan pantangan, tabu, dan anjuran
terhadap beberapa makanan tertentu. Kebudayaan tersebut tidak dapat dihilangkan,
salah satu alasan yang kuat dikarenakan pembuktian terhadap beberapa mitos hingga
kepercayaan ibu nifas benar adanya. Namun, ada juga yang sama sekali tidak membawa
3
dampak positif.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah masa nifas dan menyusui itu?
2. Apa saja faktor fisik, psikologi, lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi yang
mempengaruhi masa nifas dan menyusui?
C. TUJUAN MAKALAH
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalahnya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan masa nifas dan menyusui.
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan faktor fisik, psikologi, lingkungan, sosial, budaya
dan ekonomi yang mempengaruhi masa nifas dan menyusui.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
justru terkadang terlupakan. Padahal, kehilangan pengetahuan tentang menyusui
berarti kehilangan besar, karena menyusui adalah pengetahuan yang selama berjuta-
juta tahun mempunyai peran penting dalam mempertahankan kehidupan manusia
(Roesli, 2002).
6
Darah nifas hingga hari ke dua terdiri dari darah segar bercampur sisa ketuban,
berikutnya berupa darah dan lendir, setelah satu pekan darah berangsur-angsur
berubah menjadi berwarna kuning kecoklatan lalu lendir keruh sampai keluar cairan
bening di akhir masa nifas.
4. Payudara
Payudara menjadi besar, keras dan menghitam di sekitar puting susu, ini menandakan
dimulainya proses menyusui. Segera menyusui bayi sesaat setelah lahir (walaupun ASI
belum keluar). Pada hari ke 2 hingga ke 3 akan diproduksi kolostrum atau susu jolong
yaitu ASI berwarna kuning keruh yang kaya akan anti body, dan protein.
5. Sistem perkemihan
Hari pertama biasanya ibu mengalami kesulitan buang air kecil, selain khawatir nyeri
jahitan juga karena penyempitan saluran kencing akibat penekanan kepala bayi saat
proses melahirkan. Namun usahakan tetap kencing secara teratur, buang rasa takut
dan khawatir, karena kandung kencing yang terlalu penuh dapat menghambat kontraksi
rahim yang berakibat terjadi perdarahan.
6. Sistem pencernaan
Perubahan kadar hormon dan gerak tubuh yang kurang menyebabkan menurunnya
fungsi usus, sehingga ibu tidak merasa ingin atau sulit BAB (buang air besar).
Terkadang muncul wasir atau ambein pada ibu setelah melahirkan, ini kemungkinan
karena kesalahan cara mengejan saat bersalin juga karena sembelit berkepanjangan
sebelum dan setelah melahirkan.
7. Peredaran darah
Sel darah putih akan meningkat dan sel darah merah serta hemoglobin (keping darah)
akan berkurang, ini akan normal kembali setelah 1 minggu. Tekanan dan jumlah darah
ke jantung akan lebih tinggi dan kembali normal hingga 2 pekan.
8. Penurunan berat badan
Setelah melahirkan ibu akan kehilangan 5-6 kg berat badannya yang berasal dari bayi,
ari-ari, air ketuban dan perdarahan persalinan, 2-3 kg lagi melalui air kencing sebagai
7
usaha tubuh untuk mengeluarkan timbunan cairan waktu hamil.
9. Suhu badan
Suhu badan setelah melahirkan biasanya agak meningkat dan setelah 12 jam akan
kembali normal. Waspadai jika sampai terjadi panas tinggi, karena dikhawatirkan
sebagai salah satu tanda infeksi atau tanda bahaya lain.
8
Organisasi berbasis masyarakat sering kali merupakan sarana yang sagat baik untuk
menyebarkan informasi (Gomez dan Gomez, 1984 dalam Bastable, 2002).
Selain itu, keluarga juga berperan sebagai sistem pendukung yang kuat bagi anggota-
aggotanya, khususnya dalam penaganan masalah kesehatan keluarga.seperti ibu nifas,
maka anggota keluarga yang lain akan berusaha untuk membantu memulihkan kondisi
kesehatannya ke kondisi semula. Fungsi keluarga dalam masalah kesehatan meliputi
reproduksi, upaya membesarkan anak, nutrisi, memelihara kesehatan dan rekreasi (Bobak,
2004).
9
mengajukan hipotesis bahwa 83% dari mereka mengalami krisis setelah kelahiran bayi
pertama.
3. Faktor pendidikan
Perempuan yang berpendidikan tinggi menghadapi tekanan sosial dan konflik peran,
antara tuntutan sebagai perempuan yang memiliki dorongan untuk bekerja atau
melakukan aktivitasnya diluar rumah, dengan peran mereka sebagai ibu rumah tangga
dan orang tua dari anak–anak mereka (Kartono, 2011).
4. Faktor selama proses persalinan
Hal ini mencakup lamanya persalinan, serta intervensi medis yang digunakan selama
proses persalinan. Diduga semakin besar trauma fisik yang ditimbulkan pada saat
persalinan, maka akan semakin besar pula trauma psikis yang muncul dan
kemungkinan perempuan yang bersangkutan akan menghadapi depresi pascasalin.
5. Faktor dukungan sosial
Banyaknya kerabat yang membantu pada saat kehamilan, persalinan dan pascasalin,
beban seorang ibu karena kehamilannya sedikit banyak berkurang.
10
2. Setelah melahirkan atau setelah operasi hanya boleh makan tahu dan tempe tanpa
garam, ngayep dilarang banyak makan dan minum, makanan harus disangan/dibakar.
Dampak positif: tidak ada
Dampak negative: merugikan karena makanan yang sehat akan mempercepat
penyembuhan luka.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-
alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.masa nifas berlangsung 6
minggu.
Menyusui adalah proses memberikan Air Susu Ibu (ASI) melalui payudara ibu secara
langsung kepada bayi yang merupakan reflek insting dari ibu dengan melibatkan
hormon-hormon menyusui.ada pun faktor-faktor yang mempengaruhi masa nifas dan
menyusui ada 6 yaitu: fisik, psikologis, lingkungan, sosial, budaya, ekonomi.
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan
pengetahuan serta kekurangan dalam penulisan. Hal tersebut terjadi karena penulis
masih dalam tahap pembelajaran sehingga diharapkan kritik dan saran dari Ibu Nia
Clarasari.M.P,SST., M.Keb. untuk dapat membimbing dan membantu pembelajaran lebih
lanjut.
12
DAFTAR PUSTAKA
Syafruddin, (2009). Sosial Budaya Dasar Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media.
13