Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“BUDAYA PADA MASA NIFAS”

Dosen Pengajar :
Ibu Rita Kirana, S.Pd,S.Si.T,M.Pd

Disusun Oleh :
Ananda Dwi Agustina P071241220
Dewi Nur Wijayanti P071241220
Diana Putri Prayitno P071241220
Eni Febriyanti P071241220
Maria Ulfah P071241220
Najmatul Karomah P071241220
Siti Zauharoh P071241220
Sophia Rosana Elvira P071241220

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN DIPLOMA III TINGKAT IA
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini, tak lupa pula sholawat serta salam kepada nabi
kita Muhammad SAW sebagai contoh yang paling baik didunia pendidikan.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Rita
Kirana S.Pd M.Kes pada mata kuliah Sosial dan Budaya Dasar yang berjudul “Budaya Pada
Masa Nifas“ dan kami mengucapkan terima kasih kepada ibu karena telah memberikan tugas
makalah ini serta semua pihak yang telah membantu selama proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan sangat jauh dari kata
sempurna serta keterbatasan dari segi penulisan maupun isi di dalamnya. Oleh karena itu penulis
sangat berharap atas kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak terutama oleh
Dosen Pengampu agar kedepannya kami bisa lebih baik pada pembuatan makalah ini
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya. Bila ada kesalahan
tulisan atau kata-kata didalam makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Banjarbaru, 14 September 2022

Penulis

3
Daftar Isi

Kata Pengantar ……………………………………………………………………... ii


Daftar Isi …………………………………………………………………………… .iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………...3
A. Latar Belakang ……………………………………………………………….3
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………....3
C. Tujuan ...............…………………………………………………………......3
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………….4
A. Masa Nifas
B. Budaya Nifas di Indonesia
C. Sikap Praktisi Medis terhadap Budaya Nifas di
Indonesia....................................................................
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………….7
A. Kesimpulan ……………………………………………………...………...…7
B. Saran ………………………………………………………………………....7
Daftar pustaka ………………………………………………………………….….…8

BAB I

4
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut (Wilkins, et al 2009), kelahiran bayi seharusnya membawa suka cita, tetapi
untuk beberapa wanita melahirkan bisa membuat stress dan berpengaruh negatif yang berdampak
baik fisik, sosial dan psikologis. Halbreich dan Karkun (2006), banyak ibu selama pengalaman
pertama enam minggu setelah kelahiran anak semacam distress yang ditandai dengan sulit tidur
ringan, kelelahan, konsentrasi yang buruk dan depresi mempengaruhi disebut postpartum blues,
dan sebagian besar berhasil mengatasi dan menanggulangi penderitaan ini. Halbreich dan Karkun
(2006) perempuan lain mengalami penderitaan yang sama, tetapi berkembang menjadi depresi
postpartum mewujudkan sebagai hilangnya minat dalam aktivitas sehari-hari, suasana hati
mengalami depresi berat, kehilangan nafsu makan, perubahan berat badan, problem tidur,
kelelahan, perasaan bersalah dan ide bunuh diri. Manifestasi ini dapat bervariasi dari orang ke
orang karena budaya mereka (Tracy, 2011).
Suryawati (2007) kesehatan reproduksi yang berfokus pada aspek reproduksi perempuan
yang merupakan persoalan tentang seksualitas dan reproduksi, seperti pelayanan pemeriksaan
kehamilan, proses persalinan, dan pengobatan pascapersalinan. Angka kematian ibu dan angka
kematian bayi adalah beberapa indikator kesehatan reproduksi, di Indonesia masih tinggi
dibandingkan dengan negara yang berdekatan. Penelitian sebelumnya diketahui bahwa factor
budaya dan sosial demografi berpengaruh terhadap tingginya angka kematian ibu dan bayi.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Masa Nifas?
2. Apa Saja Budaya Nifas di Indonesia?
3. Bagaimana Sikap Praktisi Medis terhadap Budaya Nifas di
Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Masa Nifas
2. Untuk mengetahui Budaya Nifas di Indonesia
3. Untuk mengetahui Sikap Praktisi Medis terhadap Budaya Nifas di
Indonesia

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Masa Nifas

Masalah kesehatan reproduksi tidak lepas dari proses persalinan. Seorang ibu
yang baru saja menjalani proses persalinan akan memasuki masa yang disebut masa
nifas (puerperium). Masa nifas adalah fase khusus dalam kehidupan ibu dan bayi.
Bagi ibu yang bersalin untuk pertama kalinya, ia akan menyadari perubahan dalam
hidupnya yang mencakup perubahan emosi dan fisik. Terjadi penyesuaian yang
bersifat sosial karena perempuan yang bersalin untuk pertama kali akan memikul
tanggung jawab sebagai seorang ibu. Masa nifas dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu.
Masa nifas merupakan masa penting karena risiko morbiditas dan mortalitas ibu
serta bayi akan meningkat pada masa pascapersalinan. Perdarahan merupakan
penyebab utama kematian ibu di dunia dan sebagian besar terjadi dalam waktu 4 jam
setelah persalinan. Oleh karena itu penolong persalinan harus memastikan bahwa
uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan dalam jumlah besar
dalam waktu satu jam setelah persalinan. Faktor lain yang mempengaruhi adalah
status ekonomi rendah, tidak tersedia atau rendahnya layanan kesehatan yang
berkualitas. Hal tersebut berdampak terhadap keberhasilan promosi kesehatan, deteksi
dini, dan penatalaksanaan yang adekuat terhadap masalah pada masa pascapersalinan.
Sampai saat ini masih banyak ibu bersalin dengan bantuan dukun beranak yang
umumnya tidak terlatih secara medis, terutama di daerah terpencil dengan fasilitas
layanan kesehatan yang sulit dijangkau. Selain itu, masih terdapat masyarakat
Indonesia yang mempertahankan kebudayaan bagi ibu nifas yang tidak memiliki
dasar logis, terutama dari segi medis. Masih terdapat praktik pemotongan tali pusat
menggunakan bambu yang ditipiskan dan berfungsi sebagai pisau. Hal tersebut
membahayakan ibu dan anak.
Di daerah terpencil ibu bersalin masih dibantu oleh dukun beranak karena
berbagai alasan seperti tingkat ekonomi dan kualitas infrastruktur. Seringkali

3
kematian ibu terjadi akibat keterlambatan membawa ibu ke rumah sakit karena jarak
yang terlalu jauh, atau tidak dibawa sama sekali karena keterbatasan biaya.
Menurut Dr. Airindya Bella ada 6 hal yang tidak boleh di lakukan jika sedang
dalam masa nifas, yaitu sebagai berikut :
1) Melakukan aktivitas fisik atau olahraga berat
Hal pertama yang tidak boleh dilakukan setelah melahirkan secara normal adalah
melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat, terutama bagi ibu yang tidak terbiasa
beraktivitas fisik selama hamil. Jenis aktivitas ini dapat memicu terjadinya cedera
dan ketegangan pada otot, terutama otot di area panggul. Contoh aktivitas fisik
yang terlalu berat adalah latihan kekuatan seperti sit-up, naik turun tangga secara
berlebihan, dan mengangkat beban berat.
2) Tidak merawat area kewanitaan dengan baik
Selain luka dan jahitan pada vagina, Bunda juga akan mengalami masa nifas
selama 4–6 minggu. Oleh karena itu, kebersihan organ intim harus selalu dijaga
guna mencegah infeksi di area kelamin. Cara merawat dan menjaga kesehatan
vagina selama nifas dapat dilakukan dengan membasuh vagina setelah buang air
dari arah depan ke belakang, lalu jangan lupa untuk mengeringkannya dengan
handuk atau tisu toilet.
3) Berhubungan intim
Hal yang tidak boleh dilakukan setelah melahirkan normal selanjutnya adalah
berhubungan intim. Hal ini karena robekan di area vagina dan darah nifas tidak
hanya dapat meningkatkan risiko infeksi, tetapi juga menimbulkan rasa nyeri di
area vagina. Hubungan seksual umumnya dapat dilakukan 2–6 minggu setelah
melahirkan atau sesuai saran dokter..
4) Menjadi terlalu larut dalam emosi
Rasa bingung, cemas, dan sedih pascamelahirkan merupakan hal yang sangat
umum terjadi. Namun, Bunda sebaiknya segera mengenali dan mengendalikan
kondisi ini agar tidak memicu depresi pascamelahirkan.
5) Melakukan diet ketat
Hampir setiap wanita menginginkan bentuk tubuhnya kembali seperti semula
setelah melahirkan. Namun, diet ketat setelah melahirkan sebaiknya tidak

4
dilakukan karena justru dapat mengganggu pemenuhan nutrisi penting dan
menghambat proses pemulihan tubuh setelah melahirkan. Selain itu, diet ketat
juga dapat memengaruhi kandungan nutrisi dalam ASI.
6) Merokok dan mengonsumsi minuman berakohol
Hal yang perlu dihindari setelah melahirkan normal adalah merokok dan minum
minuman berakohol. Hal ini karena rokok dan minuman berakohol tidak hanya
dapat menghambat masa pemulihan, tetapi juga menurunkan produksi ASI
sehingga mengganggu tumbuh kembang Si Kecil

B. Budaya Nifas di Indonesia

Bagi ibu nifas, terdapat pantangan atau mitos yang sulit diubah walaupun tidak
rasional. Ibu dilarang makan ikan, telur, dan daging supaya jahitan lukanya sembuh.
Hal tersebut tidak benar, justru sebaliknya, ibu nifas sangat memerlukan asupan
protein yang lebih tinggi untuk penyembuhan luka. Bila asupan protein tidak cukup,
penyembuhan luka akan lambat dan berpotensi terinfeksi. Contoh lainnya adalah
kepercayaan ibu yang menolak minum banyak setelah melahirkan karena khawatir
luka jalan lahir akan basah dan akan memperlambat proses penyembuhan luka.
Padahal, seorang ibu sangat membutuhkan cairan yang cukup selama nifas. Untuk
menghadapi kebiasaan yang kurang mendukung tercapainya kondisi yang sehat bagi
ibu maupun bayinya, dibutuhkan strategi yang tepat dan tidak menyinggung nilai-
nilai budaya.
Budaya nifas tidak hanya mencakup mitos, namun juga tradisi tertentu. Pada
masyarakat Aceh, ibu nifas menjalani sale, yaitu ibu nifas tidur di atas dipan yang
terbuat dari kayu atau batang bambu yang bercelah-celah dan di bawah dipan
diletakkan tungku berisi arang panas. Tradisi tersebut dianggap mempercepat proses
pengempisan perut dan rahim, merapatkan kemaluan, dan menghangatkan badan.
Pendapat tersebut salah karena panas dapat menyebabkan vasodilatasi, menurunkan
tekanan darah, merangsang pendarahan, dan dehidrasi pada ibu nifas.
Dukun beranak di Kelurahan Majene, Sulawesi Barat menangani ibu nifas
berdasarkan ilmu yang didapatnya dari mimpi. Ibu nifas harus mengangkat air dari

3
sumur ke rumah untuk mengembalikan kekuatan fisik, sedangkan seharusnya ibu
nifas beristirahat setelah melahirkan. Untuk mengatasi hal tersebut, bidan perlu
memberi pengetahuan kepada dukun beranak apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan olen ibu nifas.
Beberapa budaya jawa yang masih umum dilakukan oleh ibu-ibu pada masa
postpartum di Desa Candirejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten. Adapun
menurut responden budaya-budaya jawa tersebut sebagian besar dilakukan sampai
hari ke-36 postpartum, yang dalam masyarakat jawa dikenal dengan istilah selapan.
Budaya Jawa pada periode postpartum diantaranya memakai pilis, parem, minum
jamu, pijet, walikdadah, memakai gurita, memakai stagen, kempitan, duduk senden,
pantang makan dan budaya duduk.

C. Sikap Praktisi Medis terhadap Budaya Nifas di Indonesia

Bidan dapat masuk dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat tempat ia


bertugas. Untuk menyikapi fenomena budaya nifas di indonesia, perlu
ditanamkan bahwa kehadiran bidan di masyarakat bukan untuk menggantikan
dukun beranak. Bidan hadir untuk membantu seorang ibu dari awal kehamilan
hingga menjalani proses persalinan yang aman. Berangkat dari tujuan yang sama
itulah, bidan diharapkan dapat bermitra dengan dukut beranak dan memberikan
edukasi mengenai hal-hal yang aman dan yang tidak aman dilakukan pada ibu
hamil.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Seorang ibu yang baru saja menjalani proses persalinan akan memasuki masa
yang disebut masa nifas (puerperium). Masa nifas adalah fase khusus dalam kehidupan
ibu dan bayi. Bagi ibu yang bersalin untuk pertama kalinya, ia akan menyadari perubahan
dalam hidupnya yang mencakup perubahan emosi dan fisik. Terjadi penyesuaian yang
bersifat sosial karena perempuan yang bersalin untuk pertama kali akan memikul
tanggung jawab sebagai seorang ibu. Masa nifas dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu.
Budaya pada masyarakat Aceh, ibu nifas menjalani sale, yaitu ibu nifas tidur di
atas dipan yang terbuat dari kayu atau batang bambu yang bercelah-celah dan di bawah
dipan diletakkan tungku berisi arang panas. Sulawesi Barat menangani ibu nifas
berdasarkan ilmu yang didapatnya dari mimpi. Ibu nifas harus mengangkat air dari sumur
ke rumah untuk mengembalikan kekuatan fisik, sedangkan seharusnya ibu nifas
beristirahat setelah melahirkan. Beberapa budaya jawa yang masih umum dilakukan oleh
ibu-ibu pada masa postpartum di Desa Candirejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten.
Budaya Jawa pada periode postpartum diantaranya memakai pilis, parem, minum jamu,
pijet, walikdadah, memakai gurita, memakai stagen, kempitan, duduk senden, pantang
makan dan budaya duduk.
Untuk menyikapi fenomena budaya nifas di indonesia, perlu ditanamkan bahwa
kehadiran bidan di masyarakat bukan untuk menggantikan dukun beranak. Bidan hadir
untuk membantu seorang ibu dari awal kehamilan hingga menjalani proses persalinan
yang aman. Berangkat dari tujuan yang sama itulah, bidan diharapkan dapat bermitra
dengan dukut beranak dan memberikan edukasi mengenai hal-hal yang aman dan yang
tidak aman dilakukan pada ibu hamil.

B. Saran

3
Pentingnya bagi tenaga medis untuk mengkaji pendekatan budaya dalam penanganan
kesehatan masyarakat karena pengaruh yang besar dari kebudayaan dan adat-istiadat dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Seorang tenaga medis harus dapat menyikapi perbedaan dan
isu budaya yang berpengaruh terhadap kesehatan. Seorang tenaga medis dituntut tidak hanya
mampu memberikan pelayanan kesehatan dari aspek promotif, preventif, kuratif, maupun
rehabilitatif, namun juga mampu meluruskan keyakinan yang dianut yang berhubungan dengan
kesehatan.

4
Daftar Pustaka

Reiza, Yaumil. 2018. “Budaya Nifas Masyarakat Indonesia: Perlukah Dipertahankan?”.


Diakses pada Rabu, 14 September 2022.

Sugita, Nurul Herlina Widiastuti. 2016. “Budaya Jawa Ibu Postpartum Di Desa Candirejo
Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten”. Diakses pada Rabu, 14 September 2022.

Yuliyanti, Lia. 2014. “Gambaran Perawatan Ibu Nifas Di Wilayah Kecamatan Miri Sragen”.
Diakses pada Rabu, 14 September 2022

Anda mungkin juga menyukai