Anda di halaman 1dari 8

MAKALA

FAKTOR EKONOMI PADA IBU NIFAS DAN


MENYUSUI

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Nama : 1. DHEA YUSTISIA ANDINI
2. POPI ANDINI
3. VERONIKA PUTRI
Tingkat : II.A

Dosen Pembimbing :
ELVI DESTARIYANI

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


JURUSAN D3 KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah SWT , atas segala limpahan rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Faktor-faktor
Lingkungan, Sosial Budaya, Ekonomi, dan Adat Istiadat yang Mempengaruhi pada Masa Nifas
dan Menyusui.
Sholawat beriring salam juga tak lupa kami sampaikan kepada nabi Muhammad SAW
yang telah mengantarkan kehidupan ini menjadi lebih beradab. Dalam penyusunan makalah ini
banyak mengalami hambatan, namun berkat arahan dan bimbingan dari berbagai pihak maka
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Oleh sebab itu pada kesempatan ini kami
mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan semua masukan dan
arahan sehingga makalah ini dapat diselesikan.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kekeliruan dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu saran dan kritik kami harapkan
demi kesempurnaan dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat terutama kami
sebagai penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Bengkulu, Agustus 2017


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aspek sosial ,ekonomi dan budaya sangat mempengaruhi pola kehidupan semua
manusia. Dalam era globalisasi dengan berbagai perubahan yang begitu ekstrem pada
masa ini menuntut semua manusia harus memperhatikan aspek sosial ,ekonomi,budaya.
Salah satu masalah yang kini banyak merebak di kalangan masyarakat adalah kematian
ataupun kesakitan pada ibu dan anak yang sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor
sosial ,ekonomi,budaya dan lingkungan di dalam masyarakat dimana mereka berada.
dampak baik positif maupun negatif terhadap kesehatan ibu nifas dan menyusui pola
makan, misalnya, pacta dasarnya adalah merupakan salah satu selera manusia dimana
peran kebudayaan cukup besar. Hal ini terlihat bahwa setiap daerah mempunyai pola
makan tertentu, termasuk pola makan ibu nifasyang disertai dengan kepercayaan akan
pantangan, tabu, dan anjuran terhadap beberapa makanan tertentu. Kebudayaan tersebut
tidak dapat dihilangkan, salah satu alasan yang kuat dikarenakan pembuktian terhadap
beberapa mitos hingga kepercayaan ibu nifas benar adanya. Namun di sisilain, terdapat
beberapa kepercayaan/mitos yang sama sekali tidak membawa dampak positif bagi ibu
hifas hingga bayi baru lahir.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan masa nifas dan menyusui ?
2. Bagaimana faktor ekonomi yang mempengaruhi masa nifas dan menyusui ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan masa nifas dan menyusi.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masa nifas dan menyusui.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Masa Nifas


Masa nifas adalah (puerperium) adalah masa setelah keluarnya plasenta
sampai pemulihan kembali alat-alat reproduksi seperti keadaan semula sebelum
hamil yang berlangsung 6 minggu (40 hari) .
Masa nifas adalah masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran
yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali
ke keadaan tidak hamil yang normal .
Masa nifas (puerperium) adalah masa pemulihan kembali, mulai dari
pemulihan kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan
kembali seperti prahamil.
2.2 Tujuan Asuhan Masa Nifas
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa
kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan
terjadi setelah pesalianan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam
pertama. Tujuan tersebut adalah :
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
2. Melaksanakan skrining secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau
merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi
sehari-hari.
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana.
5. Mendapatkan kesehatan emosi.
2.3 Pengertian Menyusui
Menyusui adalah suatu proses belajar. Bayi belajar menghisap keluar air
susu dari payudara dengan seefisien mungkin dan ibu belajar cara menyusui
dengan senyaman mungkin .Menyusui adalah suatu proses alamiah, berjuta-juta
ibu di seluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku
tentang ASI. Bahkan ibu yang buta huruf sekalipun dapat menyusui anaknya
dengan baik. Walaupun demikian, dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini
melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah.Seiring dengan perubahan
zaman, terjadi pula peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian
pesat, pengetahuan lama yang mendasar seperti menyusui justru terkadang
terlupakan. Padahal, kehilangan pengetahuan tentang menyusui berarti kehilangan
besar, karena menyusui adalah pengetahuan yang selama berjuta-juta tahun
mempunyai peran penting dalam mempertahankan kehidupan manusia .
2.4 Faktor ekonomi
Status ekonomi merupakan simbol status sosial di masyarakat. Pendapatan
yang tinggi menunjukan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi yang memenuhi zat gizi untuk ibu hamil. Sedangkan kondisi ekonomi
keluarga yang rendah mendorong ibu nifas untuk melakukan tindakan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan kesehatan.
Orang tua yang mempunyai kondisi ekonomi rendah lebih sulit dengan
kelahiran masing-masing anak dan yang tidak menggunakan KB efektif, mungkin
menemukan komplikasi pada proses persalinan. Keluarga dengan kelahiran
anggota baru terlihat beban keuangan yang dapat meningkatkan stress. Stress ini
mempengaruhi perilaku orang tua, membuat masa transisi orang menjadi sulit.
2.5 Contoh kasus
1. Seorang istri dari suami bapak wadi yang bernama ibu muna baru selesai
melahirkan dan sedanga mengalami masa nifas. Ibu muna melahirkan
dengan bantuan dukun beranak yang berada pada desanya. Akibat tidak
adanya biaya, ibu muna tidak bisa menjalani proses melahirkan dirumah
sakit dan masa nifas. Jadi semua hal tentang masa nifas dikerjakan
berdasarkan anjuran dukun beranak yang dengan biayanya yang sangat
murah daripada di rumah sakit.
2. Ibu ana dan ibu ria tidak sengaja melahirkan secara bersamaan . tetapi segi
ekonomi ibu ana dan ibu ria sangatlah berbeda. Ibu ana adalah seorang
istri dari bapak H yang seorang penjabat DPRD yang mempunyai rumah
mewah serta kebutuhan ekonomi yang sangat tercukupi. Lain halnya
dengan keluarga ibu ria, seorang istri dari suami bapak I yang hanya
seorang petani padi serta mempunyai 5 anak, yang kebutuhan ekonomi
yang sangat berbeda depan keluarga ibu ana. Sehingga masa nifas dan
menyusui ibu ria diakatakan tidak terlalu diperhatikan karena tidak bisa
membeli makanan bergizi,buah-buahan dan makan lainnya yang sangat
penting pada saat nifas sepertitelur, daging, udang, ikan laut,apel, melon
dan buah yang lainnya serta sayur-sayuran. Makan telur dan sayur
kangkung saja sudah beruntung untuk keluarga ibuk ria, yang serba
terbatas. Lainnya dengan keluarga ibu ana, yang bisa membeli semua
kebutuhan pada masa nifas dan menyusui, sehingga pada masa nifas dan
menyusui ibu ana mendapatkan makanan yang bergizi seimbang agar ibu
ana dan bayi menjadi sehat.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.masa nifas berlangsung 6
minggu.Menyusui adalah proses memberikan Air Susu Ibu (ASI) melalui payudara ibu
secara langsung kepada bayi yang merupakan reflek insting dari ibu dengan melibatkan
hormonhormon menyusui.ada pun faktor-faktor yang mempengaruhi masa nifas dan
menyusui ada 6 yaitu: fisik, psikologis, lingkungan, sosial, budaya, ekonomi.
3.2 Saran
Tenaga kesehatan terutama bidan diharapkan dapat mengetahui dan mengerti
tentang asuhan pada ibu nifas sehingga dapat memberikan pelayanan seoptimal mungkin
pada setiap ibu post partum agar keadaan ibu dan janin tetap baik. Selain itu juga
diharapkan khususnya para pembaca agar Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
masa nifas dan menyusui.
DAFTAR FUSTAKA

Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Dahlah, A.Kasrida. 2014. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Malang : Selaksa Media
Nugroho, Taufan. 2014. Asuhan Kebidanan 3 Nifas. Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai