Segala puji bagi Allah yang telah memberikan SWT yang telah memberikan saya Berkat
limpahan karunia nikmatNya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dampak
Sosial Dasar Bagi Persalinan dan Bayi Baru Lahir”.Pembuatan makalah ini dalam rangka
memenuhi tugas Mata Kuliah Sosial Budaya Dasar yang diampu oleh ibu Rizkiyatunnisa’,
M.Pd. Oleh karena itu, kami selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu
Rizkiyatunnisa’ yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami mendapatkan
banyak tambahan pengetahuan. Meski demikian, saya menyadari masih banyak sekali
kekurangan dan kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata
bahasa maupun isi. Sehingga saya secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif
dari pembaca.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat umumnya, dan saya khususnya.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Daftar Pustaka.......................................................................................ix
i.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan ibu menjadi priotas utama dalam pembangunan global dan nasional, hal
dapat dilihat dari berbagai kebijakan global yaitu issue kesehatan ibu masih menjadi
tujuan pembangunan berkelanjutan. Berbagai kelompok masyarakat di berbagai
tempat menitik beratkan perhatian mereka terhadap aspek kultural drai kehamilan dan
menganggap peristiwa itu sebagai tahapan-tahapan kehidupan yang harus dijalani
didunia. Masa kehamilan dan kelahiran dianggap masa krisis yang berbahaya, baik
janin atau bayi maupun bagi ibunya karena sejak kehamilan sampai kelahiran sampai
kelahiran para kerabat dan handai taulan mengadakan serangkaian upacar bagi wanita
hamil dengan tujuan mencari keselamatan bagi diri wanita serta bayinya, saat berada
di dalam kandungan hingga saat lahir.
Orang jawa adalah satu contoh dari masyarakat yang sering menitik beratkan
perhatian pada aspek krisis kehidupan dari peristiwa kehamilan, sehingga di dalam
adat-istiadat mereka terdapat berbagai upacara adat yang cukup rinci untuk
menyambut kelahiran bayi.
Pengaruh budaya atau adat istiadat sangat kuat seperti ada mitos seputar
kehamilan dan persalinan, hal ini dikarenakan rendahnya pendidikan generasi pada
masa sebelumnya serta kepatuhan terhadap anjuran orang tua.mitos atau pantangan
yang yang harus dilakukan oleh ibu hamil yaitu pantangan oleh ibu hamil tentunya
pantangan terhadap makanan yang berasal dari hewani. mitos yang masih beredar di
masyarakat yang tidak sesuai dengan prinsip kesehatan akan memberi dampak
kesehatan yang kurang menguntungkan bagi ibu dan anaknya. Pada dasarnya, peran
kebudayaan terhadap kesehatan masyarakat adalah dalam membentuk, mengatur dan
mempengaruhi tindakan atau kegiatan individuindividu suatu kelompok sosial untuk
memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan. Memang tidak semua praktek/perilaku
masyarakat yang pada awalnya bertujuan untuk menjaga kesehatan dirinya adalah
merupakan praktek yang sesuai dengan ketentuan medis/kesehatan. Kita sebagai
tenaga kesehatan memang tidak mudah kita harus siap secara fisik maupun mental,
apalagi di daerah pedesaan disana sangat minim tentang pendidikan. Budaya disana
sangat kental sehingga kita perlu memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang
dampak sosial budaya bagi kehamilan, persalinan maupun bayi baru lahir. Untuk itu
kita sebagai bidan bisa melakukan pendekatan kepada masyarakat dan perlu
mempelajari sosial budaya masyarakat tersebut, yang meliputi tingkat pengetahuan
penduduk, struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari, pandangan
norma dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
wilayah tersebut. Memang tidak mudah untuk merubah aspek pikiran tentang pola
tersebut, oleh karena itu hal tersebut merupakan tantangan untuk bidan.Terutama yang
berkaitan dengan aspek sosial budaya pada bayi baru lahir. Karena itu kita dapat
mengenali masalah-masalah yang ada di masyarakat tersebut dan mencari solusinya.
Memang tidak mudah untuk merubah aspek pikiran tentang pola tersebut, oleh karena
itu hal tersebut merupakan tantangan untuk bidan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Praktek Bidan dalam Sosial Budaya Dasar terhadap Persalinan dan
Bayi baru lahir ?
2. Apa dampak Sosial Budaya terhadap Persalinan dan Bayi baru lahir ?
3. Apa upaya pendekatan yang dilakukan oleh Bidan dalam Praktek Sosial Budaya
yang ada hubungannya dengan Persalinan dan Bayi baru lahir ?
C. TUJUAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
1. Praktek Bidan dalam Sosial Budaya Dasar terhadap Persalinan dan Bayi baru
lahir
Bidan berperan sebagai pemberi asuhan secara komprehensif dan professional yang
berfokus pada keunikan oerempuan untuk mencapa reproduksi sehat, pencapaian
peran ibu, dan kualitas pengasuhan anak. Seorang bidan harus mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, khususnya kesehatan perempuan di wilayah kerjanya.
Praktek kebidanan pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau, dan
dapat diterima semua orang. Bidan bisa melakukan identifikasi ibu hamil dimana
bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat, pemeriksaan
dan pemantauan antenatal,palpasi abdominal, bidan melakukan pemeriksaan
abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia
kehamilan dll, persiapan persalinan. Memastikan persalinan bersih aman dan dalam
i.
suasana menyenangkan serta persiapan transportasi serta biaya rujukan apabila
diperlukan. menjaga kesehatan ibu dan bayinya, Melaksanakan skrining secara
komprehensif,deteksi dini dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya
memberikan pendidikan kesehatan dan memberikan pelayanan keluarga berencana.
Sebagai pengelola dalam hal ini merencanakan, mengorganisasikan mengarahkan dan
mengevaluasi pelayanan kebidanan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan
menggunakan peran aktif masyarakat dalam kegiatan komunitas.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Masalah kematian maupun kesakitan pada ibu dan anak sesungguhnya tidak terlepas dari
faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan dalam masyarakat dimana mereka berada.
Membicarakan mengenai mitos dan fakta seputar kehamilan maupun kelahiran memang tidak
akan pernah ada habisnya. Mitos telah menjadi adat istiadat yang bersifat turun temurun dari
orang tua kita terdahulu, menjadi suatu hal yang biasa dan sangat mereka yakini. Kita sebagai
bidan bisa memberikan penyuluhan melalui lembaga-lembaga masyarakat dapat
meningkatkan pendidikan kesahjetareaan keluarga di suatu daerah. Agar seluruh tugas dan
fungsi bidan dilaksanakan secara efektif harus mengupayakan hubungan yang efektif dengan
masyarakat. Dengan mempelajari bahsa yang digunakan masyarakat setempat, kemudian
mempelajari sosial budaya masyarakat tersebut.
i.
Daftar Pustaka
Yulianthi S.S.T. Ilmu Sosial Budaya Dasar.Grup penerbit Deepublish( Grup penerbit
CV BUDI UTAMA).
Nesi Novita, S.Si.T,M. Kes.Januari 2021 Sosial budaya dasar dalam praktik
kesehatan Kebidanan cetakan pertama.yogyakarta Bintang Pustaka Madani(CV
BINTANG SURYA MADANI).
Wahyuni Wahyuni, Mustar Mustar, Irma Yanti, Sulfianti Sulfianti, Indryani
Indryani, Septerina Purwandani Winarso, Fajaria Nur Aini, Oon Sopiah, Astri
Nurdiana, Nur Alim, Lilis Suryani. Kebidanan Komunitas YAYASAN KITA
MENULIS.
Armen S.Pd., S.Kep.,Buku ajar ILmu sosial dan budaya dasar Deepublish( Grup
penerbit CV BUDI UTAMA).