SOSIAL BUDAYA
“Aspek Sosial Budaya yang Mempengaruhi Perilaku Sehat Dalam Kaitannya dengan
Status Kesehatan Ibu, Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah dan Keluarga”
Dosen pembimbing:
Disusun oleh :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Aspek Sosial Budaya yang Mempengaruhi Perilaku Sehat Dalam Kaitannya dengan
Status Kesehatan Ibu, Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah dan Keluarga”. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai salah satu metode
pembelajaran bagi mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi D III Kebidanan Rustida Krikilan.
Terima kasih kepada:
Adapun makalah ini kami susun berdasarkan pengamatan kami dari buku. Dalam
penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dai adanya bantuan pihak tertentu. Oleh karena
itu, kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya
serta jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, harapan kami agar tulisan ini dapat diterima
dan dapat berguna bagi semua pihak. Untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalh ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................
A. Pengaruh aspek sosial budaya dengan status kesehatan ibu ..........................................
B. Pengaruh aspek sosial budaya dengan status kesehatan bayi.........................................
C. Pengaruh aspek sosial budaya dengan status kesehatan balita.......................................
D. Pengaruh aspek sosial budaya dengan status kesehatan anak pra sekolah ....................
E. Pengaruh aspek sosial budaya dengan status kesehatan keluarga..................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain angka kematian, masalah kesehatan ibu, bayi, balita, anak pra sekolah,
dan keluarga juga menyangkut angka kesakitan atau morbiditas. Penyakit-penyakit
tertentu seperti ISPA, diare dan tetanus yang sering diderita oleh bayi dan anak cakap
kali berakhir dengan kematian. Demikian pula dengan penyakit-penyakit yang
diderita oleh ibu hamil seperti anemia, hipertensi, hepatitis dan lain-lain dapat
membawa resiko kematian ketika akan sedang atau setelah persalina. Program-
program pembangunan kesehatan di Indonesia ditunjukkan pada penanggulangan
masalah-masalah kesehtan ibu dan anak. Pada dasarnya program-program tersebut
lebih menitik beratkan pada upaya-upaya penurunan angka kematian bayi dan anak,
angka kelahiran kasar. Namun tidak demikian angka kematian ibu (MMR) yang
selama dua dekade ini tidak menunjukkan penurunan yang berarti. Baik masalah
kematian maupun kesakitan pada ibu dan anak sesungguhnya tidak terlepas dari
faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan didalam masyarakat dimana mereka
berada. Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya
seperti konsepsi-konsepsi mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab-akibat
antara makanan dan kondisi sehat-sakit, kebiasaan dan ketidaktauan, seringkali
membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap kesehatn ibu dan anak.
Misalny, pacta dasarnya adalah merupakan salah satu selera manusia dimana pean
kebudaaan cukup besar. Hal ini terlihat bahwa setiap daerah mempunyai pola makan
tertentu, termasuk pola makan ibu hamil dan anak yang disertai dengan kepercayaan
akan pantangan, tabu, dan anjuran terhadap beberapa makanan tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman pengaruh aspek sosial budaya dengan status kesehatan pada ibu?
2. Bagaiman pengaruh aspek sosial budaya dengan status kesehatan pada bayi?
3. Bagaiman pengaruh aspek sosial budaya dengan status kesehatan pada balita?
4. Bagaiman pengaruh aspek sosial budaya dengan status kesehatan pada anak pra
sekolah?
5. Bagaiman pengaruh aspek sosial budaya dengan status kesehatan pada keluarga?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswi mampu mengetahui pengaruh aspek sosial pada ibu, bayi, balita,
anak pra sekolah, dan keluarga
2. Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswi mampu mengetahui pengaruh aspek sosial pada ibu
b. Agar mahasiswi mampu mengetahui pengaruh aspek sosial pada bayi
c. Agar mahasiswi mampu mengetahui pengaruh aspek sosial pada balita
d. Agar mahasiswi mampu mengetahui pengaruh aspek sosial pada anak pra
sekolah
e. Agar mahasiswi mampu mengetahui pengaruh aspek sosial pada keluarga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Upaya untuk menangani masalah gizi pada anak sudah diterapkan oleh
pemerintah secara menyeluruh. Namun, masih saja ditemukan anak dengan status
gizi buruk atau kurang. Ini tentunya tidak bisa terlepas dari pengaruh faktor
lingkungan dan praktik pemberian makan pada balita yang kurang tepat.
Ibu dengan hasil penelitian gaya hidup yang kurang tepat cenderung masih
menerapkan kebiasaan pemberian makan pada balita yang kurang tepat. Seperti
masih memberikan lotek pada bayi awal kelahiran dan membiarkan anak balita
mengkonsumsi makanan dengan kandungan gizi yang kurang sesuai. Kebudayaan
mempengaruhi keyakinan dan membentuk gaya hidup seseorang, yang kemudian
dapat mengendalikan seseorang dalam bersikap dan berperilaku. Sehingga,
diperlukan pendidikan kesehatan yang berfokus pada aspek budaya masyarakat
yang tinggal di daerah pesisir.
B. SARAN
Melihat kondisi kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, maka
perlu peran aktif semu pihak dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
Penyedia layanan kesehatan, masyarakat, pemerintah dan perusahaan perlu
menjabarkan peta jalan pengmbangan kesehatan masyarakat secara terpadu dan
berkelanjutan. Kerjasama dalam merumuskan dan mengembangkan program
kesehatan masyarakat sesuai karakteristik daerah setempat sehingga tahap
perubahan menuju masyarakat sehat dalam pengelolaan kesehatan masyaratak
menjadi bagian kesadaran dan pengatahuan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
https://emirzamsevty16.wordpres.com/2015/03/03/aspek-sosial-dalam-kesehatan-ibu-dan-
anak/
https://news.unair.ac.id/2019/08/07faktor-budaya-pengaruhi-nutrisi-pada-balita/
https://id.scribd.com/doc/145406677/Makalah-Aspek-Sosial-Budaya-Yang-Mempengaruhi-
Kesehatan-Dalam-Masyarakat