Anda di halaman 1dari 34

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT PADA KASUS


TRAUMA THORAX

NS. YUSRON AMIN, M.KEP


Contents

TRAUMA THORAX

1 DEFINISI

2 KLASIFIKASI

3 PENANGANAN

4 PROSES KEPERAWATAN
Trauma thorax
 25% kematian dari kasus multipel trauma: paru
kolaps, cedera jantung dan pembuluh darah besar
 90% dapat ditangani dengan tindakan sederhana
 Hanya 10% memerlukan tindakan operasi
(pembedahan)
Definisi

• Luka atau cedera yang mengenai dinding dada, rongga dada


(cavum thorax), ataupun isi cavum thorax karena benda
tumpul atau benda tajam yang mengarah pada kondisi
kegawatan.
Anatomi & fisiologi
Sistem Organ Respirasi: Sistem organ
1. Dinding dada (tulang dada cardiovaskuler:
dan otot pernafasan) 1. Mediastinum
2. Rongga pleura
2. Jantung
3. Parenkim paru
3. Pembuluh darah

 Fungsi ventilasi (dinding dada  Fungsi sirkulasi darah (ke paru


dan pleura) dan seluruh tubuh)
 Fungsi pertukaran gas (parenkim
paru)
Etiologi trauma
thorax
Berdasarkan energinya:
 Energi rendah (trauma tusuk)
 Energi sedang (tembakan pistol)
 Energi tinggi (tembakan senjata militer)
Aspek kegawatan
Mengancam fungsi respirasi dan
cardiovaskuler??
Klasifikasi trauma thorax
• Open pneumothorax
• Tension pneumothorax
• Hemothorax massive
• Flail chest
Open pneumothorax
Udara luar yang masuk ke
dalam rongga pleura akibat
penetrasi langsung dari benda
tajam pada dinding dada yang
merusak lapisan pleura
parietalis.
Patofisiologi
Open Pneumotorax

Penetrasi langsung pada dinding dada

Merobek lapisan pleura parietalis

Udara luar masuk ke rongga pleura

Tekanan udara rongga pleura = tekanan


udara atmosfer

Alveolus tidak mampu mengembang


sempurna (kolaps)
Dampak open pneumotorax
Penurunan fungsi inspirasi dan Penurunan kadar O2 paru dan
ekspirasi peningkatan kadar CO2 paru

Gangguan ventilasi spontan Gangguan pertukaran gas

Penurunan kadar O2 jaringan

Sianosis

Gangguan perfusi jaringan


Penanganan awal
Fiksasi dinding dada
Dengan menggunakan kassa atau
plastik yang ditutup (plester) 3 sisi
dan membiarkan terbuka sisi yang
lain (saat inspirasi menutup dan
ekspirasi membuka)
Tension Pneumothorax

TENSION PNEUMO
Definisi
Udara terjebak dalam rongga pleura sehingga terjadi peningkatan
tekanan intrapleura sehingga alveolus kolaps dan menggeser
mediastinum ke sisi kolateral.

Terjadi kondisi fenomena ventil (udara masuk ke rongga pleura


dan tidak bisa keluar)
Patofisiologi
Penetrasi langsung pada dinding dada

Merobek lapisan pleura parietalis

Udara luar masuk dan terjebak dalam rongga


pleura

Terjadi peningkatan tekanan intra pleura

Mendesak mediastinum ke sisi


Alveolus kolaps
kolateral
Penekanan pada vena kava
Gangguan pertukaran gas
superior dan inferior

Henti jantung
Penanganan awal
Needle torakosintesis
HEMATOTHORAX
Definisi
• Kumpulan darah dalam rongga pleura

Sumber perdarahan berasal dari dinding dada, parenkim


paru, jantung atau pembuluh darah besar

• Jumlah perdarahan mencapai 1.500 ml atau lebih


(masif)
patofisiologi
Penetrasi langsung pada dinding dada

Merobek dinding dada, parenkim paru, jantung atau


pembuluh darah besar

Perdarahan di rongga pleura

Kumpulan darah tertahan di rongga pleura

Berurangnya aliran darah ke


Alveolus kolaps jantung

Penurunan perfusi jaringan


Klasifikasi Hematotorax

 Kecil: jumlah darah kurang dari 300 ml, perfusi pekak sampai iga IX,
tampak bayangan <15% pada foto rongen
 Sedang: jumlah darah sampai 800 ml, perkusi pekak hingga iga VI, tampak
bayangan 15-35% tertutup pada foto rongen
 Besar: perdarahan 800-1500 ml, perkusi pekak sampai iga IV, tampak
bayangan >35% pada foto rongen
PENATALAKSANAAN
Stabilisasi hemodinamik pasien
(Pemberian oksigenasi, rehidrasi cairan, serta analgesik dan
antibitik)

Mengentikan sumber perdarahan

Mengeluarkan darah serta udara dari rongga pleura


(dengan pemasangan chest tube + WSD)
Prosedur pemasangan chest tube

1) Posisi pasien trandelenberg


2) Desinfeksi (alkohol/ iodin) pada ICS V atau VI mid axilaris
line posterior
3) Lakukan anestesi lokal (lidokain)
4) Insisi 3-4 cm pada lokasi tersebut
5) Pasang chest tube dihubungkan dengan WSD
6) Lakukan jahitan pada tempat pemasangan
FLAIL CHEST
DEFINISI
 Patahnya tulang coste yang berdekatan (lebih dari 2 tempat)
baik unilateral maupun bilateral.
 Ada segmen yang tertinggal saat pernafasan
 Inspirasi (tulang masuk ke dalam ), ekspirasi (tampak
menonjol)
 Disertai kontusio paru (memar)
Patofisiologi
Trauma dada (benda tumpul, tajam)

Discontiunitas tulang coste

Fraktur coste lebih dari 2 tempat disertai contusio paru

Perubahan pola ventilasi


(inspirasi dan ekspirasi tidak optimal)

Gangguan ventilasi spontan

Penurunan kadar O2 paru

Penurunan perfusi jaringan


Penanganan awal
Fiksasi dinding dada
Proses keperawatan
trauma thorax
1. Assesment:
Primary survey:
A: terjadi pergeseran trakea (tension pneumotorax)
B: pergerakan dada kanan dan diri asimetris (flail chest, open
pneumotorax, tension pneumotorax, dan hematotorax)
C: penurunan perfusi perifer (acral dingin,sianosis, takikardia),
hipotensi (hematotorax, flail chest), hipertensi (open/ tension
pneumotorax)
D: penurunan kesadaran (akibat anoksia otak, nyeri)
Secondary survey
Pemeriksaan penunjang:
X-Ray:
 tampak adanya bayangan pada pleura (pneumotorax, tension pneumotorax)
 Tampak adanya defiasi paru ke arah mediastinum (tension penumotrax)
 Tampak adanya krepitasi/ fraktir multipel/bilateral (flail chest)
Diagnosis keperawatan dan intervensi:
Primary survey pre hospital:
A: tidak efektif bersihan jalan nafas
 pastikan kepatenan jalan nafas (tanpa/ dengan alat)
 lakukan needle torakosintesis (pada ICS 2 MCL sinistra): pada kasus
tension pneumotorax
B: gangguan ventilasi spontan
 atur posisi yang nyaman (tredelenberg): tension/ open pneumotorax
 lakukan fiksasi (flail chest , open pneumotorax)
 Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan (mencegah hipoksia)
C: gangguan perfusi jaringan
 Perbaiki hemodinamik (resusitasi cairan: isotonis (NaCl 0,9%, D5%
 Kontrol perdarahan ( melalui pemasangan chest tube + WSD: pada
hematotorax)
L/O/G/O

Thank You!
www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai