Dosen Pengampu :
Lutfiana Puspita Sari, SST,MPH
Oleh:
1. Rani Handayani (P27224023364)
2. Ratih Rahayu (P27224023365)
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
dengan judul “FAKTOR – FAKTOR YANG MEPENGARUHI KEHAMILAN ”
ini dapat terselesaiakan semaksimal mungkin, walaupun mengalami berbagai
kesulitan.
Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, bukan
karena usaha dari kami selaku penulis, melainkan banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang
telah membantu kami baik itu dosen kami dan semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami
selaku penulis makalah ini mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan tugas kami selanjutnya.
Demikian kami selaku penulis makalah, mohon maaf bila dalam
pembuatan makalah ini ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga makalah yang
kami buat ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
A. Faktor - Faktor Fisik Yang Memengaruhi Kehamilan......................... 2
B. Faktor Psikologis.................................................................................. 8
C. Faktor Lingkungan, Sosial , Budaya dan Ekonomi.............................. 9
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 12
KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................... 12
A. Kesimpulan........................................................................................... 12
B. Saran..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan
kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang
aktual. Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu
mengetahuinya. Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan status
kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa
mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosial budaya dan
ekonomi). Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk
memahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal
yang akan sangat menunjang proses persalinan nanti.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pembuatan
makalah ini adalah:
1. Memahami Faktor – Faktor Fisik Yang Mempengaruhi Kehamilan?
2. Mengetahui Faktor Psikologis?
3. Mengetahui Faktor Lingkungan, Sosial, Budaya, dan Ekonomi?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan pembuatan
makalah ini adalah:
1. Agar Mahasiswa Memahami Faktor – Faktor Fisik Yang Mempengaruhi
Kehamilan
2. Agar Mahasiswa Mengetahui Faktor Psikologis
3. Agar Mahasiswa Mengetahui Faktor Lingkungan, Sosial, Budaya, dan
Ekonomi
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
seperti nutrisi, kontrol kehamilan dan mematuhi nasehat yang diberikan petugas
kesehatan. Ini berdampak pada meningkatnya berbagai resiko kehamilan.
b. Riwayat Kesehatan
Wanita yang mempunyai riwayat kesehatan buruk atau wanita dengan
komplikasi kehamilan sebelumnya, membutuhkan pengawasan yang lebih tinggi
pada saat kehamilan karena hal ini akan dapat memperberat kehamilan bila ada
penyakit yang telah diderita ibu sebelum hamil. Penyakit yang pernah diderita ibu
dapat memengaruhi kehamilannya. Sebagai contoh penyakit yang akan
memengaruhi dan dapat dipicu dengan adanya kehamilan adalah :
1) Hipertensi
2) Penyakit Jantung
3) Diabetes Mellitus
4) Anemia
5) Penyakit Menular Seksual
3
c. Kehamilan ganda (Multiple)
Pada kasus kehamilan multiple atau kehamilan lebih dari satu janin, biasanya
kondisi ibu lemah. Ini disebabkan oleh adanya beban ganda yang harus
ditanggung, baik dari pemenuhan nutrisi, oksigen dan lain-lain. Biasanya
kehamilan multiple mengindikasikan adanya beberapa penyulit pada proses
persalinannya, sehingga persalinan operatif (sectio caesaria) lebih
dipertimbangkan. Dengan demikian jika dilihat dari segi biaya, proses persalinan
dari kehamilan multiple akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan kehamilan
tunggal mengingat adanya kemungkinan terjadinya persalinan secara SC. Selain
itu risiko adanya kematian dan cacat juga harus dipertimbangkan.
Ketika bayi sudah lahir, kemungkinan ketegangan dalam merawat bayi akan
terjadi karena itu harus berkonsentrasi dua kali lipat dari pada bayi tunggal,
namun adanya keunikan-keunikan akan membawa kebahagiaan tersendiri bagi
keluarga.
2. Status Gizi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhkan oleh
ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang dikandungnya dan persiapan fisik ibu untuk menghadapi
persalinan dengan aman.
Selama proses kehamilan bayi sangat membutuhkan zat-zat penting yang
hanya dapat dipenuhi dari ibu. Penting bagi bidan untuk memberikan informasi ini
kepada ibu karena terkadang pasien kurang memperhatikan kualitas makanan
yang dikonsumsinya. Biasanya masyarakat di era sekarang ini lebih
mementingkan selera dengan mengabaikan kualitas makanan yang dikonsumsi.
4
Pemenuhan gizi seimbang selama hamil akan meningkatkan kondisi
kesehatan bayi dan ibu, terutama dalam menghadapi masa nifas sebagai modal
awal untuk menyusui.
Selain itu status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh
selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat
yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai
darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat,
sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di
lain pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak negatif terhadap ibu dan
janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan
saat proses persalinan.
Berikut ini merupakan kondisi wanita yang berisiko menderita kondisi gizi
buruk pada saat kehamilannya, yaitu:
a. Masalah sosial ekonomi
b. Nausea (mual) dan Vomitus (muntah) yang menetap
c. Memiliki anak-anak yang masih kecil
d. Diet vegetarian yang ketat (khususnya jika tidak mengkomsumsi protein
dengan nilai biologis yang tinggi)
e. Kebiasaan minum alkohol, merokok atau memakai obat bius
f. Kelainan yang sudah ada sebelumnya yang berhubungan dengan gizi (DM,
malabsorbsi, kelainan gastrointestinal)
5
gula dan lemak) serta mengkonsumsi 3 mineral penting setiap hari (besi,
kalsium dan yodium)
b. Mendapatkan 30 mg besi per hari
c. Mendapatkan 85-90 gr protein per hari, mendapatkan intake yang adekuat
untuk mineral (besi, kalsium, magnesium, dll) dan vitamin (D, E, B6) dan
folat.
d. Mengkonsumsi asam folat 0,4 - 0,8 mg perhari mengurangi terjadinya anemia
megaloblastik, mengurangi resiko spinabifida pada bayi dan efektif pada
minggu pertama hingga minggu keenam kehamilan.
e. Vitamin C250 mg perhari dapat diperoleh dari makanan dan sifatnya
membantu penyerapan besi
3. Gaya Hidup
Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat
sekarang ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan
seorang wanita hamil, misalnya kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan
berkendara motor dan lain-lain.
Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan bayi yang dikandungnya
karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi.
a. Substance abuse (Penyalahgunaan Obat - obatan)
Beberapa jenis obat-obatan bisa menghambat terjadinya kehamilan atau
membahayakan bayi dalam kandungan. Jika ibu minum obat secara teratur,
misalnya untuk mengatasi epilepsy atau diabetes, mintalah nasihat dokter saat
memutuskan untuk hamil. Aspirin dan sulfanilamide cukup aman pada awal
kehamilan, namun banyak yang belum diketahui mengenai efek jangka
panjang pada janin. Hindari obat-obatan yang diduga membahayakan.
Demikian juga dengan pengkonsumsian alkohol pada ibu hamil. Pada
hakekatnya semua wanita tahu tentang akibat dari minum alkohol. Resiko
minum alkohol yang terus menerus, tentunya juga berhubungan dengan dosis
yang akan menyebabkan berbagai masalah yang serius seperti meningkatkan
resiko keguguran, lahir premature, berat lahir yang rendah, komplikasi selama
6
masa persiapan kelahiran, persalinan FAE (Fetal Alkohol Effect). Di Amerika
Serikat, penggunaan alkohol selama hamil merupakan penyebab terbesar dan
keterbelakangan mental dan cacat lahir. Makin cepat seorang peminum
menghentikan kebiasaannya selama kehamilan akan lebih kecil resikonya
pada bayi.
b. Perokok
Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan diri sendiri dan bayinya.
Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang dihisap melalui rokok bisa
ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi. Pada ibu hamil dengan
perokok berat atau merokok lebih dari 10 batang perhari harus waspada akan
resiko keguguran, kelahiran premature, retardasi pertumbuhan intra uterin,
BBLR bahkan kematian janin.
Kandungan nikotin di dalam rokok dapat mengakibatkan efek
vasokonstriksi kuat dan meningkatkan tekanan darah, frekuensi jantung,
peningkatan epinefrin dan CO2 (meningkatkatkan resiko kasus terjadinya
abortus spontan, plasenta abnormal, pre eklamsi, BBLR).
c. Hamil di Luar Nikah atau Kehamilan Tidak Diharapkan
Jika kehamilan tidak diharapkan, secara otomatis ibu akan sangat
membenci kehamilannya, sehingga tidak ada keinginan untuk melakukan hal-
hal positif yang akan meningkatkan kesehatan bayinya. Pada kasus ini kita
waspada akan adanya keguguran, premature dan kematian janin. Pada
kehamilan di luar nikah, hampir bisa dipastikan bahwa pasangan masih belum
siap dalam hal ekonomi. Selain itu kekurangsiapan ibu untuk merawat bayi
juga perlu diwaspadai agar tidak terjadi postpartum blues.
Perlu diketahui bahwa tindakan abortus yang bertanggungjawab akan
menyebabkan: kematian ibu hamil, perdarahan, infeksi, perasaan bersalah
menghantuipelaku abortus sepanjang hidupnya sehingga mengakibatkan
gangguan jiwa dan perbuatan abortus tanpa alasan yang dapat diterima adalah
perbuatan dosa besar sama dengan membunuh manusia.
7
B. Faktor Psikologis
1. Stresor Internal dan Eksternal
a. Stressor Internal
Stressor internal meliputi faktor-faktor pemicu stress ibu hamil yang
berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologis yang ditanggung
oleh ibu dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya
akan terlihat ketika bayi lahir. Anak akan tumbuh menjadi seseorang
dengan kepribadian yang tidak baik, bergantung pada kondisi stress yang
dialami oleh ibunya, seperti anak yang menjadi temperamental, autis atau
orang yang terlalu rendah diri (minder). Ini tentu saja tidak diharapkan.
Oleh karena itu, pemantauan kesehatan psikologis pasien sangat perlu
dilakukan.
b. Stressor Eksternal
Pemicu stress yang berasal dari luar bentuknya sangat bervariasi,
misalnya masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami,
tekanan dari lingkungan (respon negative dari lingkungan pada kehamilan
lebih dari 5 kali), dan masih banyak kasus yang lain.
2. Support Keluarga
Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang
bersifat fisik maupun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap
perubahan yang terjadi dimana sumber stress terbesar terjadi dalam rangka
melakukan adaptasi terhadap kondisi tertentu.
Dalam menjalani proses itu ibu hamil sangat membutuhkan dukungan
yang intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih
sayang.
8
4. Partner Abuse
Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap
perempuan adalah wanita yang telah bersuami. Setiap bentuk kekerasan yang
dilakukan oleh pasangan harus selalu diwaspadai oleh tenaga kesehatan
jangan sampai kekerasan yang terjadi akan membahayakan ibu dan bayinya.
Efek psikologis yang muncul gangguan rasa aman dan nyaman pada pasien.
Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan terancam yang akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya. Yang
terhitung masih muda dan hamil diluar nikah
Bullock dan Mc. Failane (1989), menemukan privalensi yang meningkat
bayi dengan BBLR pada ibu yang mengalami kekerasan selama hamil.
Kebanyakan wanita hamil yang mengalami kekerasan adalah karena
pendidikan yang rendah.
2. Fasilitas Kesehatan
9
Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menguntungkan
kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan
adanya penyulit akan lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih
cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini sangat menentukan atau berpengaruh
terhadap upaya penurunan angka kesehatan ibu (AKI).
Untuk mencapai suatu kondisi yang sehat diperlukan adanya sarana dan
prasarana (fasilitas kesehatan) yang memadai. Masalah yang timbul karena
faktor 3 keterlambatan, yaitu:
a) Keterlambatan dalam pengambilan keputusan dalam mencari pelayanan
kesehatan. Hal ini dipengaruhi oleh status ekonomi, status pendidikan,
karakteristik penyakit.
b) Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan itu sendiri. Hal ini
disebabkan oleh jarak, transportasi, jalan dan biaya.
c) Keterlambatan dalam menerima penanganan yang tepat dipengaruhi oleh
kualitas tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang tersedia.
10
d) Model Sumber Keluarga
Ukuran yang dipakai adalah pendapatan keluarga, cakupan asuransi
keluarga sebagai anggota kesehatan dan pihak yang membiayai
pelayanan kesehatan keluarga.
e) Model Sumber Daya Masyarakat
Ukuran yang digunakan adalah penyediaan pelayanan kesehatan dan
sumber-sumber di dalam masyarakat, dan keterampilan dari pelayanan
kesehatan yang tersedia dan sumber-sumber di dalam masyarakat.
f) Model-model Organisme
Dalam model ini yang digunakan adalah:
1) Gaya (style) praktek pemgobatan (sendiri atau kelompok)
2) Sifat dari pelayanan tersebut (membayar langsung atau tidak)
3) Letak dari pelayanan kesehatan (tempat pribadi, RS, klinik)
4) Petugas kesehatan yang pertama kali kontak dengan pasien (dokter,
perawat, bidan, dll)
3. Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat sosial ibu
hamil yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis
yang baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan
berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya
persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayinya lahir.
Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai
seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ibu hamil yang lemah akan
mendapatkan banyak kesulitan terutama masalah pemenuhan kebutuhan primer.
Yang patut diperhatikan adalah bahwa kehamilan bukanlah suatu keadaan
patologis yang berbahaya. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang akan
dialami oleh wanita usia subur yang telah berhubungan seksual. Dengan demikian
11
kehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa agar dapat dilalui
dengan aman.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dalam kehamilan ada beberapa faktor yang memengaruhi kehamilan yaitu
faktor fisik, psikologis dan faktor lingkungan, sosial, budaya serta ekonomi
1. Faktor Fisik
Wanita hamil mengalami beberapa perubahan fisik selama kehamilan pada
sistem tubuhnya. Perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap
pertumbuhan janin dan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang berhubungan
dengan fisik pada ibu hamil, diantaranya:
a) Status kesehatan
b) Status gizi
c) Gaya hidup
2. Faktor Psikologi
Perubahan- perubahan psikis pada wanita selama kehamilan, diantaranya :
a) Stressor Internal dan Ekstrernal
b) Support keluarga
c) Substance abuse
d) Partner abuse
3. Faktor Lingkungan, Sosial, Budaya dan Ekonomi
Faktor ini memengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat,
fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi yang akan memengaruhi keadaan
wanita hamil.
B. Saran
12
bersifatnya membangun agar kami membuat makalah yang lebih baik dikemudian
hari.
DAFTAR PUSTAKA
Lusiana, G., dan Julietta H. 2020. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.
Jakarta: Zivatama Jawara
WHO.2019. Maternal Mortalit and child Mortality.
http://who.int/gho/publications/world healthstatistic/2019.
Yulaicha, Lily. 2020. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan, Jakarta : EGC
Walyani Elisabeth Siwi. 2020. Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan.Yogyakarta:Pustaka Baru Press
WHO.2017. Maternal Mortalit and child Mortality.
http://who.int/gho/publications/world healthstatistic/2017.
13