Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA By.Ny.

DENGAN BBLR DI UNIT PERISAKIT

RS CIBITUNG MEDIKA

DISUSUN OLEH

Desi Ambarwati, Amd.Kep

DISUSUN UNTUK MEMENUHI KEGIATAN


Ii
PRESEPTORSHIP KEPERWATAN BAGI PERAWAT ORIENTASI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan ridho-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada By.Ny. D dengan BBLR di ruang
perisakit di RS Cibitung Medika”

Penulisan makalah ini merupakan bagian dari syarat memenuhi kegiatan preseptorship bagi
perwat orientasi. Penulis mengucapkan banyak terimakasih atas segala bimbingan selama penyusunan
makalah ini dan penulis menyadari selama penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak yang memberikan saran dan kritik yang membangun.

Bekasi, Juni 2021

Iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I TINJAUAN TEORI...............................................................................................

1. Definisi............................................................................................................1

2. Etiologi............................................................................................................1

3. Manifestasi klinis............................................................................................2

4. Patofisiologi.....................................................................................................3

5. Komplikasi......................................................................................................3

6. Penatalaksanaan.............................................................................................3

BAB II Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian..............................................................................................................5

2. Diagnosa Keperawatan..........................................................................................7

3. Intervensi Keperawatan........................................................................................7

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian.............................................................................................................8

B. Diagnosa Keperawatan.........................................................................................13

C. Rencana Asuhan Keperawatan............................................................................13

D. Implementasi Asuhan Keperawatan....................................................................14

E. Evaluasi Asuhan Keperawatan.............................................................................17

Iiii

BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian.............................................................................................................24

B. Diagnosa Keperawatan.........................................................................................24

C. Intervensi Keperawatan........................................................................................24

D. Implementasi Keperawatan..................................................................................25

E. Evaluasi Keperawatan..........................................................................................25

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................. ............26

B. Saran......................................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................27

Iiv
BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Definisi
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram.Dulu bayi
baru lahir yang berat badannya 2500 gram disebut premature, untuk mendapatkan pada
kongres “European Perinatal Medicine II” di London telah disusun definisi sebagai
berikut:
1. Bayi kurang bulan : bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu.
2. Bayi cukup bulan: bayi dengan masalah kehamilan mulai 37 minggu sampai dengan 42
minggu.
3. Bayi lebih bulan: bayi dengan masalah kehamilan mulai 42 minggu atau lebih.

Dengan pengertian diatas maka bayi dengan berat badan lahir rendah dapat dibagi menjadi 2
golongan: prematuritas dan dismaturitas.

1. Prematuritas adalah bayi yang lahir dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan
berat badan bayi sesuai dengan usia gestasi atau yang diseburt neonatus kurang bulan
sesuai masa kehamilan (NKB-SMK).
2. Dismaturitas adalah berat badan kurang dari seharusnya untuk masa gestasi/kehamilan
akibat bayi mengalami retardasi intauteri dan merupakan bayi yang kecil untuk masa
pertumbuhan. Desmatur dapat dibagi menjadi 3, yaitu preterm, term, dan post term yang
terbagi dalam :
a. Neonatus kurang bulan – kecil untuk masa kehamilan (NKB-KMK)
b. Neonatus cukup bulan- kecil untuk masa kehamilan (NCB-KMK)
c. Neonatus lebih bulan-kecil untuk masa kehamilan ( NLB-KMK)
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram (Arief dan Weni,
2016). Bayi berat lahir rendah (BBLR) Acuan lain dalam pengukuran BBLR juga terdapat pada
Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) gizi. Dalam pedoman tersebut bayi berat lahir
rendah (BBLR) bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram diukur pada saat lahir atau
sampai hari ke tujuh setelah lahir (Putra,2012).

B. Etiologi I1

Penyebab BBLR terjadi karena beberapa faktor,semakin muda usia kehamilan semakin
besar resiko dapat terjadinya BBLR (Proverawati, Sulistyorini,2010). Faktor-faktor yang
berhubungan dengan BBLR:
1. Faktor Ibu
a. Penyakit : hal yang berhubungan dengan kehamilan seperti toksemia, gravidarum,
perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis, infeksi akut, serta kelainan
kardiovaskuler.
b. Usia ibu : angka kejadian BBLR tertinggi adalah pada usia ibu dibawah 20 tahun dan
diatas 35 tahun.
c. Jarak antara kehamilan sebelumnya pendek, kurang dari 1 tahun.
d. Memiliki riwayat BBLR sebelumnya
e. Kondisi ibu saat hamil : peningkatan berat badan ibu tidak adekuat dan ibu yang
perokok.
2. Faktor Janin
Beberapa faktor janin yang mempengaruhi kejadian BBLR antara lain: kehamilan ganda,
ketuban pecah dini, cacat bawaan, kelainan kromosom, infeksi(misal: rubella, sifilis), dan
hidramnion/polihidramnion.
3. Faktor ekonomi
Kejadian tertinggi biasanya pada keadaan sosial ekonomi rendah atau gizi yang kurang.
4. Faktor lingkungan
Terkena radiasi atau terpapar zat beracun

C. Manifestasi klinis
Menurut Poverawati, Sulistyorini (2010), manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada
bayi dengan berat badan lahir rendah adalah:
1. Berat badan kurang dari 2500 gram
2. Panjang badan kurang dari 45 cm
3. Lingkar dada kurang dari 30 cm dan lingkar kepala kurang dari 33 cm
4. Kepala lebih besar dari tubuh
5. Rambut lanugo masih banyak, jaringan lemak subkutan tipis atau sedikit.
6. Tulang rawan dan daun telinga belum cukup, sehingga elastisitas belum sempurna.
7. Tumit mengkilat dan telapk kaki halus
8. Suhu tubuh mudah berubah menjadi hipotermi
9. Genetalia belum sempurna.

I2

D. Patofisiologi
Salah satu patofisiologis yaitu asupan gizi yang kurang pada ibu, ibu hamil yang kemudian
secara otomatis juga menyebabkan berat badan lahir rendah. Apabila dilihat dari faktor
kehamilan, salah satu etiologinya yaitu hamil ganda yang mana pada dasarnya janin berkembang
dan tumbuh lebih dari satu, maka nutrisi atau gizi yang mereka peroleh tidak sama dengan janin
tunggal. Pada hamil ganda nutrisi yang didapat dari ibu harus terbagi sehingga kadang salah satu
dari janin pada hamil ganda juga mengalami BBLR.
Kemudian jika dikaji dari faktor janin salah satu etiologinya yaitu infeksi dalam rahim yang
mana dapat mengganggu atau menghambat pertumbuhan janin dalam rahim yang dapat
mengakibatkan BBLR pada bayi (Manggiasih dan Jaya, 2016).

E. Komplikasi
Menurut Mitayani (2013) komplikasi yang dapat timbul pada bayi BBLR adalah:
1. Sindrom aspirasi meconium (menyebabkan kesulitan bernapa pada bayi)
2. Hipoglikemi simtomatik, terutama pada laki-laki
3. Penyakit membran hialin : disebabkan karena surfaktan paru belum sempurna/cukup,
sehingga alveoli kolaps. Sesudah bayi melakukan inspirasi tidak tertinggal udara residu
dalam alveoli sehingga selalu diburtuhkan tenaga negatif yang tinggi untuk pernapasan
berikutnya.
4. Asfiksia neonatorum
5. Hiperbilirubinnemia.

F. Penatalaksanaan BBLR
Perawatan pada bayi dengan berat badan lahir rendah menurut Nurafif & Hardi (2016)
1. Pengaturan suhu
Untuk mencegah hipotermi diperlukan lingkungan yang hangat. Bayi dapat di letakan di
dalam inkubator dengan suhu inkubator 350C dengan berat bayi kurang dari 2 kg dan
dengan suhu 340C dengan berat bayi 2-2,5 kg.bila tidak ada inkubator penghangatan dapat
dilakukan denga membungkus/membedong bayi menggunakan kain/bedongan.
2. Pengaturan makana/nutrisi.
Perinsip utama pemberian makan pada bayi BBLR adalah sedikit demi sedikit secara
perlahan-lahan. Pemberian makan dini berupa ASI, PASI, glukosa untuk mengurangi
hipoglikemia dan dehidrasi. Dianjurkan untuk minum pertama sebanyak 1 ml larutan steril
untuk bayi dengan berat kurang dari 1000 gram, 2-4 ml ntuk bayi dengan berat 1000-1500
gram, 5-10 ml untuk bayi dengan berat lebih dari 1500 gram. Apabila dengan pemberian
makan bayi tidak mengalami kesukaran pemberian ASI/PASI dapat diberikan setelah 12-48
jam. I3

3. Mencegah infeksi
Bayi prematur mudah terserang infeksi. Hal ini disebabkan karena daya tubuh bayi
terhadap infeksi kurang, antibody relatif belum terbentuk dan daya fagositosis serta reaksi
terhadap peradangan belum baik.
Prosedur pencegahan infeksi, antara lain:
a. Mencuci tangan sebelum masuk ke ruang bayi dengan sabun/antiseptik
b. Mencuci tangan menggunakan sabun/antiseptik sebelum dan sesudah memegang bayi
c. Melarang petugas yang menderita infeksi masuk keruang bayi.
d. Mengurangi kontaminasi dengan makanan bayi

BAB II

KONSEPI4 ASUHAN KEPERAWATAN BBLR

A. PENGKAJIAN
Pada saat kelahiran bayi baru harus menjalani pengkajian cepat namun seksama untuk
menentukan setiap masalah yang muncul dan mengidentifikasi masalah yang menuntut
perhatian yang cepat. Pemeriksaan ini terutama ditujukan untuk mengevaluasi kardiopulmonal
dan neurologis. Pengkajian ini meliputi penyusunan nilai APGAR dan evaluasi setiap anomaly
congenital yang jelas atau adanya tanda gawat neonatus (Wong, 2009).
1. Identitas Pasien
Identitas pasien berupa nama, usia, tanggal lahir, pendidikan alamat, nama ayah dan ibu,
pekerjaan ayah dan ibu, agama, dan suku bangsa.
2. Keluhan Utama
Keluhan utama yang dirasakan oleh klien saat ini.
3. Riwayat Masa Lampau
a. Prenatal
Keluhan saat hamil tempat ANC, kebutuhan nutrisi saat hamil, usia kehamilan,
kesehatan saat hamil dan obat yang diminum.
b. Natal
Tindakan persalinan normal/caesar, tempat bersalin, obat-obatan yang digunakan.
c. Post natal
Kondisi kesehatan, apgar skore, berat badan lahir, panjang badan lahir, anomaly
kongenital.
4. Riwayat kesehatan sekarang
Diagnosis medis, tindakan keperawatan, hasil laboratorium, dan data penunjang lainnya.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit yang pernah diderita atau sedang diderita keluarga
6. Pengkajian umum
a. Timbang bayi tiap hari, atau lebih bila ada permintaan dengan menggunakan
timbangan elektronik, ukur panjang badan, dan lingkar kepala secara berkala.
b. Nutrisi metabolik
Pemberian ASI/PASI, jumlah minum, kekuatan menghisap, makan dan minum selama
24 jam.

c. Pola eliminasi
Pola defekasi, pola eliminasi urin.
d. Aktivitas dan istirahat
I5
Bayi tampak kurang aktif, banyak tidur, menangis kuat.
e. Pengkajian respirasi
Observasi bentuk dada (barrel,konkaf) adanya insisi,simetri atau devisiasi lainnya.
Observasi adanya penggunaan otot pernapasan tambahan, tentukan frekuensi
pernapasan dan keteraturannya,
f. Pengkajian kardiovaskular
Tentukan denyut jantung dan irama, jelaskan bunyi jantung termasuk adanya bising,
jelaskan warna bayi sianosis, pucatatau kemerahan. Kaji warna dasar kuku, membran
mukosa dan bibir.
g. Pengkajian gastrointestinal
Tentukan adanya distensi abdomen, adanya edema dinding abdomen, dan status
umbilikus. Jelaskan jumlah, warna dan konsistensi feses dan periksa bisisng usus.
h. Pengkajian neurologis-muskuloskeletal
Jelaskan gerakan bayi, tingkat aktivitas terhadap rangsang, dan evaluasi sesuai masa
gestasinya. Jelaskan refkeks yang ada (moro, rooting, sucking, plantar, tonickneck,
dan palmar).
7. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Kesadaran, postur tubuh.
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah,respirasi,suhu, nadi
c. Ukuran anthropometri
Berat badan, panjang badan, lingkar kepala
d. Mata
Konjungtiva, sclera, kelainan mata
e. Hidung
Kebersihan, kelainan
f. Mulut
Kebersihan, mukosa mulut,
g. Dada
Inspeksi,palpasi, perkusi, aukskultasi(jantung-paru)
h. Abdomen
Inspeksi,palpasi, perkusi, aukskultasi
i. Punggung
Ada/tidak kelainan
j. Genetalia
Kebersihan, kelainan kongenital.
k. Ekstremitas I6

Oedema, ada/tidak ada kelinan.


l. Kulit
Kebersihan kulit, turgor kulit, lesi, kelainan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosis keperawatan dalam NANDA (2015) yang mungkin muncul pada kasus bayi dengan
berat badan lahir rendah yaitu:
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan imaturitas otot-otot pernapasan dan
penurunan ekspansi paruatau kelelahan.
2. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh berhubungsn dengan kegagalan mempertahankan
suhu tubuh, penurunan jaringan lemak subkutan.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan reflek
menghisap dan menelan yang belum sempurna.
4. Resiko infeksi yang berhubungan dengan pertahanan imunologis yang kurang.

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN


TUJUAN & KRITERIA TINDAKAN
KEPERAWATAN
HASIL
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji frekuensi dan pola
pola nafas 3x24 jam pola nafas menjadi nafas, perhatikan adanya
berhubungan dengan efektif dengan kriteria hasil : apneu.
imaturitas otot-otot a. Membran mukosa merah 2. Bersihkan jalan nafas
pernapasan dan muda sesuai kebutuhan.
penurunan ekspansi b. Neonatus akan 3. Posisikan bayi pada
paruatau kelelahan mempertahankan pola abdomen atau posisi
pernapasan periodik telentang dengan dengan
gulungan popok dibawah
bahu sehingga
menghasilkan
hiperekstensi.
4. Kolaborasi dalam
pemberian oksigen
sesuai indikasi.
2 Resiko Setelah dilakukan tindakan 1. Rawat bayi dalam
ketidakseimbangan 3x24 jam suhu tubuh dalam inkubator bersuhu 32-
suhu tubuh 7I batas normal dan tidak 350C
berhubungsn dengan hipotermi dengan kriteria 2. Pertahankan suhu
kegagalan hasil : lingkungan yang adekuat
mempertahankan 1. Suhu tubuh 36,5- 3. Monitor suhu tubuh
suhu tubuh. 37,50C secara berkala.
2. Nadi dan RR dalam
batas normal
3 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi intake dan
nutrisi kurang dari 3x24 jam kebutuhan nutrisi output secara berkala.
kebutuhan tubuh dapat terpenuhi dengan kriteria 2. Monitor berat badan
berhubungan dengan hasil : bayi.
reflek menghisap 1. Turgor kulit membaik 3. Kolaborasi dalam
dan menelan yang 2. BAB dan BAK lancar pemberian infus.
belum sempurna. 3. Bayi tampak tenang 4. Kolaborasi dalam
pemasangan selang
NGT/OGT
4 Resiko infeksi yang Setelah dilakukan tindakan 1. Jaga lingkungan tetap
berhubungan dengan 3x24 jam imunne status, bersih
pertahanan knowledge : infection control, 2. Intruksi pada
imunologis yang risk kontrol dengan kriteria pengunjung untuk
kurang hasil : cuci tangan saat
1. Bebas dari tanda dan berkunjung dan
gejala infeksi setelah berkunjung
2. Jumlah leukosit dalam 3. Terapkan 5 momet
batas normal. cuci tangan
4. Batasi pengunjung
jika perlu.

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN


1. IDENTITAS
Nama : By.Ny.D
Tanggal lahir/umur: 05I8 mei 2021
Nama ayah/ibu : Tn. Mukhudin/Ny. Devita
Agama : islam
Pendidikan :-
Suku/budaya : Indonesia
Alamat : Perum Pesona Alam Wanajaya
Tgl.masuk/jam : 05/05/2021 jam 17.30 WIB
Ruang/kamar : Peri Sakit
No RM : 16160752
Diagnosa Medis : NCB SMK LSC, BBLR

2. RESUME
Bayi lahir cukup bulan, Lahir SC atas Indikasi BSC, riwayat ibu G3P2A0, Usia
Kehamilan 38 minggu, lahir langsung menangis APGAR 7/8, ketuban jernih, bab (-),
bak(-), sesak(-), retraksi(-), BB 2195 gram, PB 47 cm, LK 30 cm, LD 28 cm, paru-paru
dan jantung tidak ada kelainan, mata, hidung, mulut, bibir, lidah, kelenjar tidak ada
kelainan. K/u sedang, Kes. CM, Nadi: 140x/menit, Respirasi Rate: 32x/menit, Suhu
36,40C Saturasi O2: 98%, Genetalia tidak ada kelainan.
K/u saat os tiba di perisakit : k/u sedang kes. Cm menangis kuat, gerak aktif,
sesak(-), retraksi(-), muntah(-), gumoh(-),tidak ada tanda-tanda distres nafas, abdomen
supel, reflek hisap kurang, akral dingin, bab(-), bak(+), HR: 136x/menit, RR: 44x/menit,
S: 36,0 0C.

3. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama saat dikaji : Berat bayi saat lahir rendah, yaitu 2.195 gram
b. Alasan utama saat masuk rumah sakit: Bayi baru lahir, IUGR
c. Riwayat penyakit sekarang : Bayi lahir SC pada tanggal 05-05-2021 jam 17.25 WIB
dengan berat badan 2195 gr, PB 47 cm,UK 38 minngu, dari ibu G3P2A0 atas
indikasi BSC.

4. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


a. Pre-natal
1) Umur kehamilan : 38 minggu
2) Kehamilan direncanakan/tidak : direncanakan
3) Frekuensi ANC
 Trimester I : 1 kali
 Trimester II : 1 kali
 I9
Trimester III : 2 kali
 Suntik TT I : diberian
 Suntik TT II : diberikan
 Obat yang dikonsumsi : Sangobion dan vik. K
b. Natal
1) Penolong : Dokter
2) Tempat melahirkan : Rumah Sakit Cibitung Medika
3) BB : 2195 gram
4) Cara melahirkan : Secara SC
5) Komplikasi saat lahir : Tidak ada
c. Post-natal
1) Lamanya dirawat : 3 hari
2) Perlu perawatan pendukung: -
3) BBL : 2195 gram

5. RIWAYAT KESEHATAN LALU


a. Penyakit yang pernah diderita waktu lalu : tidak ada
b. Pernah di rawat di RS/tidak : Tidak perah
c. Obat-obatan yang dikonsumsi : tidak ada
d. Pernah operasi/tidak : Tidak pernah
e. Alergi : Tidak ada
f. Pernah mengalami kecelakaan/tidak : Tidak pernah
g. Imunisasi : HB0 dan polio

6. RIWAYAT SOSIAL
a. Yang mengasuh saat dirumah : Ayah dan Ibu
b. Lingkungan rumah : Baik

7. RIWAYAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR


a. Pola nutrisi : ASI/PASI adlib
b. Pola tidur : Bayi cenderung banyak tertidur
c. Pola eliminasi : BAB dengan frekuensi 4-5 kali
BAK dengan frekuensi 7-8 kali
dengan warna kuning

I10
8. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
a. Status nutrisi : minum PASI adib
b. Status cairan :-
d. Eliminasi : BAB dengan frekuensi 4-5 kali
BAK dengan frekuensi 7-8 kali
dengan warna kuning

c. Kebutuhan tidur : Bayi cendeung banyak tidur


d. Pola kebersihan diri : dibantu oleh perawat
e. Aktifitas : Bayi bergerak aktif dan menangis
k
uat

9. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pengukuran Antropometri : BB 2195 gr, PB 47 cm, LK 30 cm, LD 28 cm
b. Pengukuran tanda-tanda vital : S 36,00C, RR 32 x/menit, HR 140 x/menit
c. Tigkat kesadaran : Compos Mentis E4M6V5
d. Keadaan umum : Ku. Sedang, Kes. CM bayi aktif menangis kuat
e. Kulit : Kulit terlihat merah dan teraba dingin
f. Kepala : Ukuran Kepala 30 cm, rambut hitam, ubu-ubun
berdenyut
g. Mata : mata normal, simetris
h. Telinga : simetris,tidak ada kelainan
i. Hidung : hidung bersih, tidak ada pengeluara lendit
j. Mulut/gigi : mulut bersih, reflek hisap lemah
k. Leher/tengkuk : tidak ada kelaianan
l. Dada : tidak ada kelainan, tumbuh rambut halus
m. Abdomen : abdomen supel, bising usus 15x/menit
n. Punggung tidak ada kelainan bentuk, terdapat banyak bulu tipis
o. Genito urinaria : testis sudah turun, tidak ada kelainan
p. Anus : ada, tidak ada kelainan
q. Ekstremitas ; akral teraba dingin,sianosis tidak ada

10. PEMERIKSAAN PENUNJAMG


Tanggal 5 mei 2021
Pemeriksaan Darah Rutin dan Gds

PEMERIKSAAN I11
HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI
 Hemoglobin 17,7 g/dL 15,0-24,0
 Hematokrit 49.7 % 44.0-70.0
 Leukosit 10.450 10/uL 9.100-34.000
 Trombosit 231 10/uL 150-450
Kimia klinik
 Glukosa darah sewaktu 84 g/dL 40-80

11. ANALISA DATA

No Data Masalah Penyebab


1 S: - Hipotermi Kegagalan
O: mempertahankan
 Bayi di rawat inkubator suhu tubuh.
 BB 2195 gram
 S : 36,00C
 Suhu tubuh fluktuatif (grafik
suhu)
 Akral teraba dingin
2 S: Perubahan nutrisi reflek menghisap
O: kurang dari dan menelan yang
 Reflek hisap kurang kebutuhan tubuh belum sempurna.
 BBL 2195 gram
 Usia Kehamilan 38 minggu
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipotermi berhubungan dengan kegagalan mempertahankan suhu tubuh.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan reflek menghisap
dan menelan yang belum sempurna.

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN


TUJUAN & KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN &
DATA PENUNJANG
Hipotermi berhubungan Setelah dilakukan tindakan 3x24 1) Obs k/u dan vital sign
dengan kegagalan jam suhu tubuh dalam batas bayi.
mempertahankan suhu normal dan beradaptasi dengan 2) Jaga kehangatan bayi.
tubuh suhu lingkungan dengan kriteria 3) Pantau suhu tubuh bayi.
hasil : 4) Monitor warna dan
I12
1. Suhu tubuh 36,5-37,50C suhu kulit.
2. Tidak kedinginan dan 5) Berikan selimut tebal
menggigil. dan penghangat.
3. Terjadi peningkatan suhu
kulit.
Perubahan nutrisi kurang Setelah dilakukan tindakan 3x24 1) Obs k/u dan vital sign
dari kebutuhan tubuh jam perubahan nutrisi teratasi 2) Beri minum setiap 2
berhubungan dengan dengan kriteria hasil : jam
reflek menghisap dan 1. Tanda-tanda vital stabil 3) Monitor asupan dan
menelan yang belum 2. BB stabil/meningkat sesuai keluaran cairan
sempurna. sasaran. 4) Kolaborasi pemberian
3. Membran mukosa lembab nutrisi parenteral sesuai
4. Tidak ada mual dan muntah. indikasi.

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO HARI/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON


TANGGAL KEPERAWATAN KEPERAWATAN
JAM
1 Rabu, 1. Hipotermi 1. Mengobservasi 1. Bayi tampak
05/05/2021 berhubungan k/u bayi menagis kuat,
JAM dengan 2. Bayi dirawat di gerak aktif.
18.00-24.00 kegagalan inkubator 2. Bayi tampak
WIB mempertahankan dengan suhu nyaman, akral
suhu tubuh 32,50C dingin.
3. Mengganti 3. Bayi tampak
pampers bayi bak warna
4. Membedong kuning dan bab
bayi meconium.
5. Mengobservasi 4. Bayi tampak
hemodinamik nyaman saat di
6. Melakukan bedong.
setting 5. HR 148x/menit
inkubator. RR 44x/menit, S
36,30C
6. Suhu inkubstor
I13 33,50C.

2. Perubahan nutrisi 1. Mengobservasi 1. Bayi tampak


2 kurang dari k/u bayi tenang,abdomen
kebutuhan tubuh 2. Memberi supel, muntah
berhubungan minum bayi tidak ada,
dengan reflek setiap 2 jam, kembung (-)
menghisap dan pasi 10 cc. 2. Bayi tampak
menelan yang 3. Mengobservasi menyusu pintar
belum sempurna. toleransi minum 3. Toleransi
minum baik,
gumoh tidak
ada.
3 Kamis, 1. Hipotermi 1. Melakukan 1. Bayi tampak
06/05/2021 berhubungan validasi data menangis kuat,
Jam dengan 2. Membedong gerak aktif,
01-24.00 kegagalan bayi akral dingin,
WIB mempertahankan 3. Mengganti sianosis tidak
suhu tubuh pampers bayi. ada.
4. Mengobservasi 2. Bayi tampak
hemodinamik nyaman
dibedong.
3. Bayi tampak
bab meconium
dan bak kuning.
4. HR 146x/menit
RR 46x/menit,S
36,40C

2. Perubahan nutrisi 1. Mengobservasi 1. Bayi tampak


4 kurang dari k/u bayi tenang,
kebutuhan tubuh 2. Memberi abdomen supel,
berhubungan minum bayi muntah tidak
dengan reflek setiap 2 jam, ada, kembung
menghisap dan pasi 15 cc. tidak ada
menelan yang 3. Mengobservasi 2. Bayi tampak
belum sempurna. toleransi minum menyusu pintar
I14 3. Toleransi
minum baik,
gumoh tidak
ada.
5 Jum’at 1. Hipotermi 1. Melakukan 1. Bayi tampak
07/05/2021 berhubungan validasi data menangis kuat,
Jam dengan 2. Membedong gerak aktif,
01.00-19.00 kegagalan bayi akral hangat,
mempertahankan 3. Mengganti sianosis tidak
suhu tubuh pampers bayi. ada.
4. Mengobservasi
hemodinamik 2. Bayi tampak
nyaman
dibedong.
3. Bayi tampak
bab meconium
dan bak warna
kuning.
4. HR 148x/menit
RR 42x/menit,S
36,60C

1. Mengobservasi
2. Perubahan nutrisi k/u bayi 1. Bayi tampak
6 kurang dari 2. Memberi tenang,
kebutuhan tubuh minum bayi abdomen supel,
berhubungan setiap 2 jam,pasi muntah tidak
dengan reflek 20cc. ada, kembung
menghisap dan 3. Mengobservasi tidak ada
menelan yang toleransi minum 2. Bayi tampak
belum sempurna menyusu pintar.
3. Toleransi
minum baik,
gumoh tidak
ada.

I15
E. CATATAN PERKEMBANGAN (EVALUASI)
a) Evaluasi

Waktu Perkembangan (SOAP) Tanda Tangan


06/05/2021 S:-
jam 06.00 O:
 k/u sedang, kes: CM
 Bayi aktif, menangis kuat, distres nafas tidak
ada
 Abdomen supel, akral dingin, BAB
meconium dan BAK warna kuning,
 Kembung dan Muntah tidak ada Zr. Desa
 HR: 128x/menit, RR: 41x/menit, S:36,40C
A:
 Hipotermi belum teratasi
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi

P:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam
diharapkan suhu tubuh dalam batas normal, tidak
hipotermi,kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi,
dengan rencana:
1. Observasi k/u dan ttv
2. Jaga kehangatan tubuh
3. Beri minum sesuai program
4. Pantau suhu bayi
5. Pertahankan hand hygiene
6. Monitor muntah dan gumoh
I16
7. Berikan posisi nyaman
8. Kolaborasi dengan DPJP
S:-
O:
06/05/2021  k/u sedang, kes: CM
Jam 11.00  Bayi aktif, menangis kuat, distres nafas tidak
ada
 Abdomen supel, akral dingin, BAB
meconium dan BAK warna kuning,
 Kembung dan Muntah tidak ada Zr. Alyda
0
 HR: 138x/menit, RR: 44x/menit, S:36,3 C
A:
 Hipotermi belum teratasi
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi
P:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam
diharapkan suhu tubuh dalam batas normal, tidak
hipotermi,kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi,
dengan rencana:
1. Observasi k/u dan ttv
2. Jaga kehangatan tubuh
3. Beri minum sesuai program
4. Pantau suhu bayi
5. Pertahankan hand hygiene
6. Monitor muntah dan gumoh
7. Berikan posisi nyaman
8. Kolaborasi dengan DPJP

S: -
O:
 17
I k/u sedang, kes: CM

 Bayi aktif, menangis kuat, distres nafas tidak


06/05/2021 ada
Jam 20.00  Abdomen supel, akral dingin, BAB
meconium dan BAK warna kuning,
 Kembung dan Muntah tidak ada Zr.wini
0
 HR: 124x/menit, RR: 46x/menit, S:36,3 C

A:
 Hipotermi belum teratasi
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi.
P:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam
diharapkan suhu tubuh dalam batas normal, tidak
hipotermi,kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi,
dengan rencana:
1. Observasi k/u dan ttv
2. Jaga kehangatan tubuh
3. Beri minum sesuai program
4. Pantau suhu bayi
5. Pertahankan hand hygiene
6. Monitor muntah dan gumoh
7. Berikan posisi nyaman
8. Kolaborasi dengan DPJP

S:-
O:
 k/u sedang, kes: CM
 Bayi aktif, menangis kuat, distres nafas tidak
ada
07/05/2021  Abdomen supel, akral dingin, BAB
Jam 06.00 meconium dan BAK warna kuning, Zr sofhie
 Kembung dan Muntah tidak ada,minum
pintar
 I18
HR: 124x/menit, RR: 43x/menit, S:36,40C

A:
 Hipotermi belum teratasi
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi.
P:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam
diharapkan suhu tubuh dalam batas normal, tidak
hipotermi,kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi,
dengan rencana:
1. Observasi k/u dan ttv
2. Jaga kehangatan tubuh
3. Beri minum sesuai program
4. Pantau suhu bayi
5. Pertahankan hand hygiene
6. Monitor muntah dan gumoh
7. Berikan posisi nyaman
8. Kolaborasi dengan DPJP

S:-
O:
 k/u sedang, kes: CM
 Bayi aktif, menangis kuat, distres nafas tidak
ada
 Abdomen supel, akral hangat, BAB
meconium dan BAK warna kuning.
07/05/2021  Kembung dan Muntah tidak ada, minm
Jam 11.00 pintar
 HR: 122x/menit, RR: 42x/menit, S:36,60C
A: Zr. Dewi
 Hipotermi teratasi
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi.

P: I19
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam
diharapkan suhu tubuh dalam batas normal, tidak
hipotermi,kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi,
dengan rencana:
1. Observasi k/u dan ttv
2. Jaga kehangatan tubuh
3. Beri minum sesuai program
4. Pantau suhu bayi
5. Pertahankan hand hygiene
6. Monitor muntah dan gumoh
7. Berikan posisi nyaman
8. Kolaborasi dengan DPJP

S:-
O:
 k/u sedang, kes: CM
 Bayi aktif, menangis kuat, distres nafas tidak
ada
 Abdomen supel, akral hangat, BAB
meconium dan BAK warna kuning.
 Kembung dan Muntah tidak ada, minum
pintar
07/05/2021  HR: 134x/menit, RR: 46x/menit, S:36,50C
Jam 18.00 A:
 Hipotermi teratasi Zr. Indah
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh teratasi sebagian.

P:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam
diharapkan suhu tubuh dalam batas normal, tidak
hipotermi,kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi,
I20 rencana:
dengan
1. Observasi k/u dan ttv
2. Jaga kehangatan tubuh
3. Beri minum sesuai program
4. Pantau suhu bayi
5. Pertahankan hand hygiene
6. Monitor muntah dan gumoh
7. Berikan posisi nyaman
8. Kolaborasi dengan DPJP

b) Evaluasi sumatif

TANGGAL/JAM No. DX EVALUASI PARAF


07/05/2021 DX. 1 S:-
Jam 18.00 O:
 K/u sedang Kes. CM
 Bayi aktif, menangis kuat, distres
nafas tidak ada, nadi teraba kuat
 Abdomen supel, akral hangat,
 HR: 134x/menit, RR:46x/menit, Zr. Indah
0
S:36,5 C
A:
 Hipotermi teratasi
P: Itervensi Dihentikan
07/05/2021 DX. 2 S:-
Jam 18.00 O:
 k/u sedang, kes: CM
 Bayi aktif, menangis kuat, distres
nafas tidak ada Zr. Indah
 Abdomen supel,BAB dan BAK
ada,
 Kembung dan Muntah tidak ada,
minum pintar
I21
 HR: 134x/menit, RR: 46x/menit,
S:36,50C
A:
 Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh teratasi
sebagian.
P: Intervensi Dilanjutkan
 Memberikan edukasi kepada
keluarga tentang perawatan bayi
dan cara menyusui yang baik dan
benar.

I22 BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan pada kasus bayi baru lahir dengan BBLR pada by.ny.D yang dilakukan
dengan melaksanakan penerapan asuhan keperawatan dikaitkan antara teori yang digunakan sebagai
landasan didalam melaksanakan managemen keperawatan. Dari hasil tersebut dapat diambil
kesimpulan ada atau tidaknya kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan, penulis uraikan
sebagai berikut:
1. Pengkajian
Pada kasus By.Ny.D didapatkan berat badan lahir 2195 gram dengan usia gestasi 38 minggu,
didalam teori berat badan lahir rendah dengan usia gestasi 38 minggu bisa saja terjadi. Sehingga
tidak ada kesenjangan antara teori dan di praktik.

2. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan NANDA (2015) diagnosa yang dapat ditegakkan adalah sebagai berikut:
a. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan imaturitas otot-otot pernapasan dan
penurunan ekspansi paruatau kelelahan.
b. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh berhubungsn dengan kegagalan mempertahankan
suhu tubuh, penurunan jaringan lemak subkutan.
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan reflek
menghisap dan menelan yang belum sempurna.
d. Resiko infeksi yang berhubungan dengan pertahanan imunologis yang kurang.
Sedangkan dalam kasus diagnosis keperawatan yang ditemukan dalam kasus, yaitu:
a. Hipotermi berhubungan dengan kegagalan mempertahankan suhu tubuh.
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan reflek menghisap dan
menelan yang belum sempurna.
Di temukan kesenjangan antara teori dan kasus karena didalam kasus tidak ditemukan adanya
gangguan ketidakefektifan pola nafas dan resiko infeksi, karena dari awal lahir bayi tampak
menangis kuat, gerak aktif serta RR dalam batas normal, hasil pemeriksaan H2TL juga dalam
batas normal.

3. Rencana Asuhan Keperawatan


Rencana asuhan keperawatan dengan diagnosa (Hipotermi berhubungsn dengan kegagalan
mempertahankan suhu tubuh, dan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan reflek menghisap dan menelan yang belum sempurna) yang ditegakkan oleh penulis
semua intervensi sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan, tetapi intervensi menurut teori
I23
dengan diagnosa (Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan imaturitas otot-otot
pernapasan dan penurunan ekspansi paru atau kelelahan dan Resiko infeksi yang berhubungan
dengan pertahanan imunologis yang kurang) tidak ditegakkan dikasus oleh penulis.
4. Implementasi Asuhan Keperawatan
Implementasi yang tercantum dalam intervensi semua dilakukan oleh perawat

5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan pada pasien dilakukan setiap hari dengan mengacu pada tujuan yang telah
dibuat sebagai berikut
a. Hipotermi : setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan masalah teratasi
dengan kriteria hasil suhu tubuh dalam batas normal.
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh : setelah dilakukan tindakan keperawatan
3x24 jam diharapkan masalah teratasi dengan kriteria hasil kebutuhan nutrisi pasien
terpenuhi,
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh : teratasi sebagian dikarenakan tidak
dilampirkankan berat badan terakhir.

BAB V
I24
PENUTUP
A. KESIMPULAN
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram (Arief dan
Weni, 2016).
Terdapat beberapa kesenjangan antara teori dan kasus, pada kasus by.ny. D didapatkan
diagnosa resiko hipotermi dan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, sedangkan di
teori terdapat beberapa diagnosa lain yang dapat ditegakkan yaitu Ketidakefektifan pola nafas
dan resiko infeksi.
Sehingga intervensi menurut teori dengan diagnosa tersebut tidak diterapkan. Pada kasus
by.ny. D telah dilakukan asuhan keperawatan sesuai dengan intruksi dokter mulai dari
pengkajian hingga evaluasi sesuai dengan kaidah asuhan keperawatan sesuai teori.

B. SARAN
1. Untuk Perawat
a. Melakukan kerjasama antar tim yang lebih solid
b. Sesalu memberikan pelayanan biopsikososial spiritual kepada pasien atau keluarga
pasien sehingga mutu asuhan keperawatan dapat tetap dipertahankan.
c. Perbanyak membaca dan update ilmu tentang asuhan keperwatan guna untuk dapat
memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik kepada pasien.
2. Untuk Keluarga Pasien
Diharapkan keluarga mampu memahami apa yang telah disampaikan oleh perawat dan
mampu diterapkan di rumah.
3. Untuk Rumah Sakit
Diharapkan dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan dapat
diwujudkan melalui peningkatan keterampilan dan motivasi kerja tim.

DAFTAR PUSTAKA

I25
Eko, dkk. 2007. Buku Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC

Hidayat, Aziz Alimul. 2012.Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika
Kristiyanasari,Weni.2011.Neonatus dan Asuhan Keperawatan Anak . Yogyakarta : Nuha Medika 

NANDA International. 2014. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta:
EGC

Ridha, Nabiel. 2014. Buku Ajar Keperawatan Anak Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Arief dan Weni Kristiyanasari. 2016. Neonatus Dan Asuhan Keperawatan Anak.
Yogyakarta: Nuha Offset.

Maryunani, A dan Nurhayati. 2009. Asuhan Kegawatdaruratan Dan Penyulit Pada


Neonatus. Trans Info Media : Jakarta.

Maryunani, A. 2013a. Asuhan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Jakarta:
Trans Info Media.

Maryunani, Anik I dan Eka Puspita Sari. 2013b. Asuhan Kaperawatan Daruratan
Maternitas & Neonatal. Jakarta: Trans Info Media.

Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika:Jakarta.

Mochtar, Rustam. 2012. Sinopsis Obstetri. Jakarta:EGC,

Nelson. 2010. Patofisiologi Berat Badan Lahir Rendah. Jakarta: EGC.

Putra, S R. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita untuk Keperawatan dan Kebidanan.
Yogyakarta: D-Medika

Proverawati, A & Sulistyorini, 2010. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Dilengkapi dengan
ASUHAN PADA BBLR dan PIJAT BAYI. Yogyakarta: Nuha Medika.

I26

Anda mungkin juga menyukai