Anda di halaman 1dari 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN

Dosen Pengampu: Ikrawanty Ayu Wulandari, S.ST., M.Keb

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:

Alvira Damayanti (320.054) Nurhikmah (320.085)

A. Nurul Nabila Putri.A (320.056) Pratiwi (320.089)

Fatmawati Idrus (320.061) Rahmawati (320.090)

Fernina Banano (320.062) Reski Amalia Alimuddin (320.091)

Kardianti (320.069) Rezky Amalia K (320.092)

Lavenila (320.071) Radita Febrianti (320.096)

Muharni (320.074) Siti Rabianti (320.097)

INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA

2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah Asuhan Kebidanan Kehamilanini dengan judul "Faktor- Faktor Yang
Mempengaruhi Kehamilan" Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi
tugas Kelompok mata kuliahAsuhan Kebidanan Kehamilan Program Studi DIII
Kebidanan Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan
PelamoniaMakassar.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan serta
bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :

1. Ibu Ikrawanty Ayu Wulandari, S.ST., M.Keb selaku dosen mata kuliah
“Asuhan Kebidanan Kehamilan ”
2. Orang tua tercinta yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberikan
bantuan baik moril maupun materi.
3. Seluruh teman-teman yang telah banyak membantu

Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya bagi pembaca umumnya.

Makassar, 10 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Sampul
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN...................................3
A. Faktor psikologis.......................................................................................................3
a. Stressor internal dan eksternal................................................................................3
b. Support Keluarga....................................................................................................5
c. Support Tenaga Kesehatan.....................................................................................6
d. Partner abuse..........................................................................................................7
e. Kehamilan dengan Gangguan Jiwa.........................................................................7
KESIMPULAN..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses dari keidupan seorang wanita.


Dimana dengan adanya proses ini akanmenyebabkan perubahan pada
ibu tersebut. Perubahanperubahantersebut meliputi perubahan fisik,
mental, dan sosialnya. Dalam perubahan-perubahan tersebut tentunya
tak lepas dari adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi wanita itu meliputi factor fisik, faktor
psikologis, dan faktor lingkungan, sosial, budaya,serta ekonomi.

Setiap faktor diatas saling berpengaruh karena mereka saling terkait


satu sama lain dan merupakan suatu hubungansebab akibat. Seperti
misalnya gizi merupakan salah satufaktor fisik yang mempengaruhi
kehamilan. Pengaruh factor fisik yang dialami seorang wanita dalam
kehamilannya sepertikeadaan kesehatannya sepanjang hidupnya, gizi
dan bagaimana
gaya hidupnya. Faktor psikologi wanita hamil dapat berasal dari dalam
atau luar dirinya seperti dari pasangan dan keluarganya. Dan yang
terakhir adalah lingkungan, sosial, budaya danekonomi.

Kehamilan akanmemicu perubahan baik secara anatomis, fisiologis,


maupun biokimia.Adanya perubahan tersebut akan sangat
mempengaruhi kebutuhan gizi ibuhamil yang bertujuan untuk
memaksimalkan pertumbuhan danperkembangan janin. Prinsip umum
yang perlu diperhatikan dalammemenuhi kebutuhan gizi ibu hamil
adalah: menu seimbang, porsi keciltapi sering, menghindari makanan
yang berbumbu terlalu merangsang dantinggi lemak, mengutamakan
konsumsi bahan makanan segar, serta cukupserat (Sulistyoningsih,
2011. Hal 123 )

Menurut World Health Organization (WHO) Kematian ibu masih


cukup tinggi, setiap hari diseluruh dunia sekitar 800 perempuan
meninggal

1
akibat komplikasi dalam kehamilan atau persalinan. Menurut WHO,
40%
kematian ibu dinegara berkembang disebabkan oleh anemia selama
kehamilan. Pada tahun 2013, terdapat 289.000 perempuan
meninggalselama dan setelah masa kehamilan serta persalinan. Antara
tahun 1990-
2013, angka kematian ibu di dunia (yaitu jumlah kematian ibu per
100.000
kelahiran hidup) menurun hanya 2,6% per tahun. Angka ini masih jauh
dari target penurunan AKI tahunan (5,5%) yang dibutuhkan untuk
mencapai sasaran MDG’s ke-5 (WHO, 2014). Berdasarkan data dari
hasil
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 Angka
Kematian
Ibu (AKI) di Indonesia melonjak sangat signifikan menjadi 359 per
100.000 kelahiran hidup atau mengembalikan pada kondisi tahun
1997. Ini
berarti kesehatan ibu justru mengalami kemunduran selama 15 tahun.
Pada tahun 2007, AKI di Indonesia sebenarnya telah mencapai 228 per
100.000kelahiran hidup dan sekarang kembali mengalami peningkatan.
KesehatanRepublik Indonesia tahun 2013, AKI di Indonesia masih
berada padaangka 228/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian ibu
bersalin
sebesar 49,5%, hamil 26,0%, nifas 24% (Kemenkes, 2013).

B. Rumusan Masalah

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi kehamilan?


2. Bagaimana faktor fisik mempengaruhi kehamilan?
3. Bagaimana faktor psikologis mempengaruhi kehamilan?
4. Bagaimana faktor lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi
mempengaruhi kehamilan?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kehamilan

2
2. Mengetahui bagaimana faktor fisik mempengaruhi kehamilan
3. Mengetahui bagaimana faktor psikologis mempengaruhi
kehamilan
4. Mengetahui bagaimana faktor lingkungan, sosial, budaya ,dan
ekonomi mempengaruhi kehamilan

BAB II

PEMBAHASAN

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN

A. Faktor psikologis

a. Stressor internal dan eksternal


Kehamilan merupakan krisis maternitas yang dapat menimbulkan
stres tetapi berharga karena menyiapkan wanita tersebut untuk
memberi perawatan dan mengeemban tugas yang lebih berat.
Apabila wanita saat hamil berubah perangainya menjadi cepat naik
darah atau yang rajin menjadi malas hal tersebut merupakan hal
yang wajar karena wanita tersebut mengalami perubahan emosi.

Ibu hamil yang memiliki kepribadian immature atau kurang


matang biasanya dijumpai pada calon ibu dengan usia yang masih
sangat muda introver (tidak mau berbagi dengan orang lain) atau
tidak seimbang antara perilaku dan perasaannya,cenderung
menunjukkan emosi yang tidak stabil dalam menghadapi
kehamilannya dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki
kepribadian yang mantap dan dewasa. ibu hamil dengan
kepribadian seperti ini biasanya menunjukkan kecemasan dan
ketakutan yang berlebihan terhadap dirinya dan bayi yang
dikandungnya selama kehamilan sehingga Ibu tersebut lebih
mudah mengalami depresi selama kehamilannya ia merasa
kehamilannya merupakan beban yang sangat berat dan tidak
menyenangkan.

3
Demikian pula dengan perubahan hormon yang berlangsung
selama kehamilan juga berperan dalam perubahan emosi membuat
perasaan jadi tidak menentu konsentrasi berkurang dan sering
pusing Hal ini menyebabkan Ibu merasa tidak nyaman selama
kehamilan dan memicu timbulnya stres yang ditandai Ibu sering
murung.

Sedangkan faktor psikologis yang berasal dari luar diri ibu dapat
berupa pengalaman Ibu misalnya ibu mengalami masa anak-anak
yang bahagia dan mendapatkan cukup cinta kasih berasal dari
keluarga yang bahagia sehingga mempunyai anak dianggap sesuatu
yang diinginkan dan menyenangkan maka ia pun akan terdorong
secara psychologist untuk mampu memberikan kasih sayang
kepada anaknya Selain itu pengalaman ibu yang buruk tentang
proses kehamilan atau persalinan yang meninggalkan trauma berat
bagi ibu dapat juga menimbulkan gangguan emosi yang
mempengaruhi kehamilannya.

Gangguan emosi baik berupa stres atau depresi yang dialami pada
trimester pertama kehamilan akan berpengaruh pada janin pada
saat itu Janin sedang dalam masa pembentukan akan
mengakibatkan pertumbuhan bayi terhambat atau BBLR.

Bukan hanya itu pada pertumbuhan anaknya nanti akan dapat


mengalami kesulitan belajar sering ketakutan bahkan tidak jarang
hiperaktif karena bila dalam kehamilan Ibu merasa gelisah maka
terjadi perubahan neurotransmiter di otak nya dan mempengaruhi
sistem neurotransmitter janin melalui plasenta. Selain itu dapat
meningkatkan produksi adrenalin , serotonin dan dopamin yang
bisa masuk ke peredaran darah sehingga mempengaruhi sistem
saraf nya.

Untuk itu dalam memberikan asuhan antenatal bidan harus mampu


memberikan pendidikan parent education sejak kehamilan
trimester 1 sehingga orangtua mendapat banyak pengetahuan
terutama tentang perubahan yang terjadi selama kehamilan dan
diharapkan bisa beradaptasi pada perubahan perubahan psikologis
tersebut.

4
b. Support Keluarga
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat
berpengaruh sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu
akan mempengaruhi keadaan keluarga bagi pasangan baru
kehamilan merupakan kondisi dari masa anak menjadi
orangtuasehingga kehamilan dianggap suatu krisis bagi kehidupan
berkeluarga yang dapat diikuti oleh stres dan kecemasan jika krisis
tersebut tidak dapat dipecahkan maka akibat kan timbulnya tingkah
laku mall adaptif dalam anggota keluarga dan kemungkinan terjadi
perpecahan antara anggota keluarga kemampuan untuk
memecahkan krisis dengan sukses adalah kekuatan bagi keluarga
untuk menciptakan hubungan yang baik tugas keluarga yang sangat
yang saling melengkapi sehingga dapat menghindari konflik yang
diakibatkan oleh kehamilan dapat ditempuh dengan jalan
merencanakan dan mempersiapkan kehadiran anak mengumpulkan
dan memberikan informasi bagaimana merawat dan menjadi ibu
atau ayah bagi bayi.

Sedangkan dukungan keluarga yang dapat diberikan agar


kehamilan dapat berjalan lancar antara lain memberikan dukungan
pada ibu untuk menerima kehamilannya,memberi dukungan pada
ibu untuk menerima dan mempersiapkan peran sebagai
ibu,memberikan dukungan pada ibu untuk menghilangkan rasa
takut dan cemas terhadap persalinan, memberi dukungan pada ibu
untuk menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak yang
dikandungnya melalui perawatan kehamilan dan persalinan yang
baik menyiapkan keluarga, menyiapkan keluarga lainnya untuk
menerima anggota keluarga baru.

Dukungan suami, orang yang paling penting bagi seorang wanita


hamil adalah suaminya banyak bukti yang ditunjukkan bahwa
wanita yang diperhatikan dan dikasih oleh pasangannya selama
kehamilan akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan fisik
lebih mudah melakukan penyesuaian diri selama kehamilan dan
sedikit resiko komplikasi persalinan hal ini diyakini karena ada dua
kebutuhan utama yang ditunjukkan wanita selama hamil yaitu
menerima tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai serta
kebutuhan akan penerimaan pasangannya terhadap anaknya.

5
c. Support Tenaga Kesehatan
Dilihat dari peran petugas kesehatan, kejadian ke-
hamilan remaja lebih banyak pada remaja yang menilai
peran petugas kesehatan kurang (69,4%). Didapatkan
hubungan peran petugas dengan kehamilan remaja.
Dalam penelitiannya menunjukkan bahwa informasi yang
didapatkan dari petugas kesehatan dapat menekan kejadian
pernikahan usia muda dan mencegah kehamilan usia muda.
Melalui penelitiannya,
Pazol,10 membuktikan bahwa empat hal potensial dalam
mencegah kehamilan usia remaja adalah pendidikan seks,
komunikasi dengan orangtua, penggunaan kontrasepsi,dan
penerimaan layanan kesehatan reproduksi.

Peran petugas kesehatan sangat dibutuhkan untuk mengurangi


risiko yang terjadi pada kehamilan usia remaja. Petugas kesehatan
selaku edukator berperan dalam melaksanakan bimbingan atau
penyuluhan, pendidikan pada klien, keluarga, masyarakat, dan
tenaga kesehatan
termasuk siswa bidan/keperawatan tentang penanggulangan
masalah kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan
kesehatan reproduksi termasuk mengenai kehamilan usia remaja.
Peran penyuluhan petugas kesehatan dilaksanakan dengan proses
pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara petugas
kesehatan kepada individu yang sedang mengalami masalah
kesehatan.

Selaku motivator, petugas kesehatan berkewajiban untuk


mendorong perilaku positif dalam kesehatan, dilaksanakan
konsisten dan lebih berkembang. Untuk peran fasilitator, tenaga
kesehatan harus mampu menjembatani dengan baik antara
pemenuhan kebutuhan keamanan
klien dan keluarga sehingga faktor risiko dalam tidak terpenuhinya
kebutuhan keamanan dapat diatasi, kemudian membantu keluarga
dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Semua peran petugas kesehatan dapat dilaksanakan dalam Program
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) yang merupakan
pelayanan kesehatan kepada remaja melalui perlakuan khusus yang
disesuaikan dengan keinginan, selera, dan kebutuhan remaja.

6
d. Partner abuse
Kekerasan dapat terjadi baik secara fisik, psikis, ataupun sexual
sehingga dapat terjadi rasa nyeri dantrauma. Di USG kekerasan
yang terjadi sekitar 7 – 11 %dari wanita yang hamil. Efek
kekerasan pada ibu hamilbisa dalam bentuk langsung maupun tidak
langsung, yang
langsung antara lain: trauma dan kerusakan fisik pada ibu dan
bayinya misalnya solutio plasenta, fraktur tulang,ruptur uteri dan
perdarahan.

Sedangkan efek yang tidaklangsung adalah reaksi emosional,


peningkatan kecemasan,depresi, rentan terhadap penyakit. Trauma
pada kehamilanjuga dapat menyebabkan nafsu makan yang
menurun danpeningkatan frekuensi merokok serta meminum
alkohol.
Bullock dan Mc. Failane (1989), menemukan privalensi yang
meningkat bayi dengan BBLR pada ibuyang mengalami kekerasan
selama hamil. Kebanyakanwanita hamil yang mengalami
kekerasan adalah karenapendidikan yang rendah, umur yang
terhitung masih mudadan hamil diluar nikah.

e. Kehamilan dengan Gangguan Jiwa


Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang paling umum
pada masa kehamilan. Hal ini sering menjadi pemicu, dan muncul
bersamaan dengan gejala gangguan kesehatan mental lainnya
seperti gangguan kecemasan, obsessive-compulsive disorder, dan
gangguan pola makan.
Depresi pada ibu hamil memiliki pola yang bervariasi. Pada
trimester pertama dan ketiga, biasanya depresi akan terasa makin
berat, namun cenderung lebih rendah atau menurun pada trimester
kedua. Depresi saat hamil ditangani sama seperti depresi pada
umumnya dengan pilihan penanganan utama yang aman bagi janin,
seperti terapi perilaku kognitif dan terapi kejiwaan interpersonal.

7
KESIMPULAN

Kehamilan merupakan suatu proses dari keidupan seorang wanita.


Dimana dengan adanya proses ini akan menyebabkan perubahan pada
ibu tersebut. Perubahanperubahan tersebut meliputi perubahan fisik,
mental, dan sosialnya. Dalam perubahan-perubahan tersebut tentunya
tak lepas dari adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi wanita itu meliputi factor fisik, faktor
psikologis, dan faktor lingkungan, sosial, budaya,serta ekonomi.

faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan terdiri dari status


kesehatan yaitu mengkaji status kesehatan ibu pada saat hamil, sebagai
bidan kita harus mengkaji dan memperhatikan riwayat kesehatan ibu.
Status gizi, dimana ibu pada masa kehamilan harus memperhatikan
asupan nutrisi, peran kita sebagai bidan yaitu memberi edukasi kepada
ibu mengenai makanan yang sehat dan diperlukan pada masa
kehamilan, mengkaji berat badan ideal ibu agar tidak terjadi kekurangan
atau kelebihan berat badan yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu
dan janin. Gaya hidup pada ibu hamil juga perlu diperhatika,pada ibu
hamil tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat-obatan dengan dosis
yang berlebih tanpa resep dokter, selain obat-obatan ibu juga dianjurkan
untuk tidak merokok dan menghindari rokok sebab ada 3 kandungan zar
berbahaya pada rokok yang dapat membahayakan ibu dan janin, yaitu
nikotin,sianida, dan karbon monoksida.

pada faktor psikologis meliputi stressor internal dan eksternal,


dimana stressor internal berasal dari dalam diri ibu sendiri, bisa
dipengaruhi karena ibu belum matang secara mindset/labil dan juga
hubungan dengan pasangan yang tidak terlalu harmonis yang dapat
menjadi beban bagi ibu sendiri karena merasa tidak dicintai dan
dihargau oleh pasangan. Oleh sebab itu, keluarga juga harus turut
berpartisipasi dalam memberi dukungan kepada ibu selama masa
kehamilan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fitriahadi, Enny. 2017 . Buku ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan Disertai Daftar
Tilik. Yogyakarta: Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.

https://www.slideshare.net/aprilliaindahfajarwati/askeb-hamil-faktor-psikologis-
bumil

https://sg.docworkspace.com/d/sILOLipUi2t_vigY

Tyastuti,Siti. Wahyuningsih, Heni Puji. 2016 . Asuhan Kebidanan Kehamilan.


Jakarta Selatan : Pusdik SDM kesehatan.

https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/persalinan/8-bahaya-efek-aborsi/?
amp=1

Rukiyah, Ai Yeyeh. Yulianti, Lia. 2021. Asuhan Kebidanan Kehamilan


Berdasarkan kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta Timur : CV. Trans Info
Media.

https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=angka+kematian+ibu+akibat+aborsi&btnG=#d=gs_qab
s&u=%23p%3DlGdVJvcdx84J

Anda mungkin juga menyukai