Anda di halaman 1dari 9

Makalah Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui

Faktor yang Mempengaruhi Masa Nifas dan Laktasi

Disusun Oleh:

Kelompok: 1

Kelas : 2C

Anggota:

Adilla Febby Yola

Aulia Rahmi Yolanda

Fadia Putri Nabila

Indah Putri

Novita Yuliana

Riris Agustia Riska

Siti Aisyah

Widia Ramadhani

PRODI D3 KEBIDANAN PADANG


POLITEKNIK KESEHATAN NEGERI PADANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa penulis juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah yang berjudul ”Faktor yang Mempengaruhi
Masa Nifas dan Laktasi” dan juga penulis berterima kasih pada Ibu Dewi Susanti,
M. Keb selaku Dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui yang
telah memberikan tugas ini kepada penulis.

Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, serta khusunya para mahasiswa untuk
kedepannya dapat mempebaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar
menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
penulis,penulis yakin dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang,16 Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................2

Daftar Isi.................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

Latar Belakang........................................................................................................4
Rumusan Masalah..................................................................................................4
Tujuan Penulisan....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5

Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan............................................................5


Teori Tumbuh Kembang Berdasarkan Teori Sigmund Freud, Erikson dan
J. Piaget..................................................................................................................6
Ciri-ciri Tumbuh Kembang......................................................................................6
Pola Pertumbuhan dan Perkembangan.................................................................7
Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang.....................................................7
Periode Tumbuh Kembang
Gangguan Tumbuh Kembang yang Sering Ditemukan..........................................

BAB III PENTUP.....................................................................................................8

KESIMPULAN........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................9


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ikatan orang tua terhadap anaknya dimulai dari sejak periode kehamilan dan
semakin bertambah intensitasnya pada saat kelahiran. Salah satu masalah yang kini
banyak merebak d i k a l a n g a n masyarakat adalah kematian
a t a u p u n k e s a k i t a n p a d a i b u d a n a n a k y a n g sesungguhnya
tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan
d i d a l a m masyarakat dimana mereka berada.

Dampak baik positif maupun negatif terhadap kesehatanibu nifas dan


menyusui. Pola makan, misalnya, fakta dasarnya adalah merupakan salah
satuselera manusia dimana peran kebudayaan cukup besar. Hal ini terlihat
bahwa setiap daerahm e m p u n y a i p o l a m a k a n t e r t e n t u , t e r m a s u k p o l a
makan ibu nifas yang disertai dengankepercayaan akan
pantangan, tabu, dan anjuran terhadap beberapa makanan
tertentu.Kebudayaan tersebut tidak dapat dihila ngkan, salah satu
a l a s a n y a n g k u a t d i k a r e n a k a n  pembuktian terhadap beberapa mitos hingga
kepercayaan ibu nifas benar adanya. !amun, ada juga yang sama sekali tidak
membawa dampak positif.

B. RUMUSAN MASALA
1. Apakah yang dimaksud dengan masa nifas dan menyusui
2. Bagaimana faktor eksterernal yang mempengaruhi masa nifas dan
menyusui.
3. Bagaimana dukungan bidan dalam pemberian ASI

C. TUJUAN
Mengetahui apa yang dimaksud dengan masa nifas dan menyusi.(mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi masa nifas dan menyusui.)
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFENISI NIFAS
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama

kira-kira 6 minggu (Roito dkk, 2013). Masa nifas adalah adalah masa setelah
plasenta lahir dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 40 hari.
Masa ini penting sekali untuk terus dipantau. Nifas merupakan masa pembersihan
rahim, sama halnya seperti masa haid (Saleha, 2009). Masa nifas adalah dimulai
sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu,
masa nifas adalah kehidupan khusus dalam kehidupan ibu serta bayi. Pelayanan
masa nifas harus dilakukan pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi
yang meliputi pengobatan, pencegahan dan lain-lain (Prawirohardjo, 2014).

Periode masa nifas (puerperium) ialah masa enam minggu sejak bayi lahir
sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil (Widia,
2015). Masa nifas adalah masa pemulihan kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu
(Mochtar, 2012).

B. TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS


Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan
masa kritis baik ib u m a u p u n b a y i n y a . D i p e r k i r a k a n 6 0 %
k e m a t i a n i b u a k i b a t k e h a m i l a n t e r j a d i setelah pesalianan
dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam
p e r t a m a . T u j u a n tersebut adalah:

1.Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.

2.Melaksanakan skrining secara komprehensif, deteksi dini, mengobati


atau merujuk bilaterjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.

3.Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan


k e s e h a t a n d i r i , n u t r i s i , K B , c a r a dan manfaat menyusui, pemberian
imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari.

4.Memberikan pelayanan kelua rga berencana


5.Mendapatkan kesehatan emosi

6 . A da juga peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas adalah

7.Sebagai teman terdekat sekaligus pendamping untuk memberikan


dukungan yang terus menerus selama masa nifas yang baik dan sesuai dengan
kebutuhan ibu agar mengurangiketegangan fisik dan psikologis selama persalinan
dan nifas.

8.Sebagai pendidik dalam asuhan pemberian pendidikan


k e s e h a t a n t e r h a d a p i b u d a n keluarga.

9.Sebagai asuhan pelaksana asuhan kepada pasien


d a l a m h a l t i n d a k a n p e r a w a t a n ,  pemantauan, penanganan masalah,
rujukan, dan deteksi dini komplikasi masa nifas.

E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASA NIFAS DAN LAKTASI


A.Faktor Eksternal
 fisik, kegiatan ibu selama persalian dan masa nifas sangat
menguras tenaga. olehkarena itu, ibu akan sangat
m e m b u t u h k a n b a n t u a n d a r i o r a n g - o r a n g t e r d e k a t n y a , karena ia
belum sepenuhnya berada pada kondisi stabil.
 Psikologis, Setelah melahirkan, ibu mengalami perubahan
f i s i k d a n f i s i o l o g i s y a n g  juga megakibatkan adanya beberapa
perubahan dari psikisnya. Ia mengalami stimulasik e g e m b i r a a n y a n g
luar biasa, menjalani proses eksplorasi dan asimilasi
t e r h a d a p  bayinya, berada dibawah tekanan untuk dapat menyerap
pembelajaran yangdiperlukan tentang apa yang harus diketahuinya
dan perawatan untuk bayinya, danmerasa tanggung jawab yang
luar biasa sekarang untuk menjadi seorang ibu. Ia mungkin juga
merasa diabaikan jika perhatian keluarganya tiba-tiba berfokus
pada bayi yang baru saja dilahirkannya. Dan dapat memicu adanya baby
blues. Kunci untuk m e n d u k u n g w a n i t a d a l a m m e l a l u i p e r i o d e i n i
a d a l a h m e m b e r i k a n p e r h a t i a n d a n dukungan yang baik baginya,
serta keyakinan padanya bahwa ia adalah orang yang  berarti bagi
keluarga dan suami. Hal yang terpenting, berikan kesempatan
untuk  beristirahat yang cukup. Selain itu, dukungan positif atas
keberhasilannya menjadi orang tua dari bayi yang baru lahir dapat
membantu memulihkan kepercayaan diri terhadap kemampuannya.' .
 Budaya, adanya adat istiadat yang dianut oleh
l i n g k u n g a n d a n k e l u a r g a s e d i k i t  banyak akan mempengaruhi
keberhasilan ibu dalam melewati saat transisi ini. Apalagi jika ada hal yang
tidak sinkron antara arahan dari tenaga kesehatan dengan budayayang
dianut. Di antara kebudayaan maupun adat-istiadat dalam masyarakat ada
yangm e n g u n t u n g k a n , a d a p u l a y a n g m e r u g i k a n . D a l a m h a l
i n i , b i d a n h a r u s b i j a k s a n a dalam menyikapi, namun tidak
mengurangi kualitas asuhan yang harus diberikan. Keterlibatan
keluarga dari awal dalam menentukan bentuk asuhan dan
keperawatanyang harus diberikan pada ibu dan bayi akan
memudahkan bidan dalam pemberian asuhan.
 Ekonomi, orang tua yang mempunyai kondisi ekonomi rendah
l e b i h s u l i t d e n g a n kelahiran masing-masing anak dan yang ti dak
menggunakan KB efekti f, mungkinmenemukan komplikasi pada proses
persalinan. Keluarga dengan kelahiran anggot a baru terlihat beban keuangan
yang dapat meningkatkan stress. Stress inimempengaruhi perilaku orang tua,
membuat masa transisi orang menjadi sulit
 Sosial, Ibu nifas yang pertama kali melahirkan mempunyai
kebutuhan yang berbedadibanding ibu-ibu nifas yang telah
m e l a h i r k a n s e b e l u m n y a . I b u - i b u n i f a s y a n g  pertama kali
melahirkan membutuhkan lebih banyak support d a n t i n d a k a n l a n j u t
terhadap perannya sebagai orang tua,
t e r m a s u k s u m b e r p e n d u k u n g d a r i lingkungannya.
Pengalaman juga merupakan bagian dari faktor sosial ini.
Depresi pascasalin ini lebih banyak ditemukan pada perempuan primipara,
mengingat bahwa peran seorang ibu dan semua yang berkaitan dengan
bayinya merupakan situasi baru bagi dirinya yang dapat menimbulkan stres.
Perempuan dengan multipara, ketikamelahirkan akan sangat mewarnai
alam perasaannya terhadap perannya sebagai ibu.Ia akhirnya
menjadi tahu bahwa begitu beratnya ia harus berjuang untuk
melahirkandan mengasuh bayinya dan hal itu akan memperkaya
pengalaman hidupnya untuk lebih dewasa
 Lingkungan, Dalam masa nifas lingkungan sangat
b e r p e n g a r u h d i d a l a m n y a , k a r e n a dapat membentuk adanya
kebiasaan yang merugikan kesehatannya atau bahkan baik untuk
kesehatannya. Itu dipengaruhi oleh pengetahuan dan pemahaman dari setiap
ibudan juga keluarganya. Lingkungan disekitar kita akan berubah selama kita
hidup. Dan ibu harus bisa menyesuaikan dengan lingkungan, ini dapat
mempengaruhi ibu dalammenjalankan masa nifas serta dalam perawatan
bayinya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masa nifas (puerperium) adalah masa sete lah keluarnya
p l a s e n t a s a m p a i  pemulihan kembali alat-alat reproduksi seperti keadaan semula
sebelum hamil yang berlangsung ) 6 minggu 40 hari. Munyusui/ laktasi adalah suatu
proses belajar Bayi belajar m e n g h i s a p k e l u a r a i r s u s u d a r i p a y u d a r a
d e n g a n s e e f i s i e n m u n g k i n d a n i b u b e l a j a r c a r a menyusui dengan
senyaman mungkin. 8aktor fisik, psikologi, budaya, soaial, ekonomi
danlingkungan ternyata sangat berpengaruh terhadap ibu nifas dengan adanya
masa transisi. Jadi, perlu dukungan dari keluarga disekitarnya. Di Indonesia,
kebudayaan tersebut tidak dapatdihilangkan, salah satu alasan yang kuat
dikarenakan pembuktian terhadap beberapa mitos h i n g g a k e p e r c a y a a n
ibu nifas benar adanya. Namun, ada juga yang sama sekali
t i d a k   membawa dampak positif

Adapun dukungan bidan dalam pemberian ASI yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut
1. Tidurkan bayi bersama ibunya segera sesudah dilahirkan selama beberapa jam
pertama
2. Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah umum
yangtimbul.'. &antulah ibu pada waktu pertama kali memberi ASI.+. Bayi harus
ditempatkan dekat ibunya di kamar yang sama *rawat gabung>rooming
3. Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin. Hanya berikan kolostrum dan ASI
saja.
4. Hindari susu botol dan dot empeng.

B. SARAN
 
masih banyak kebudayaan di tengah-tengah masyarakat. Perlu dilakukan pengawasan
khusus agar kebudayaan tersebut memberikan dampak positif. Dan
berikan dukungan
yang penuh untuk ibu nifas agar dapat membantu memulihkan kepercayaan diri terha
dap kemampuannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/327278132/Makalah-Bidan-Faktor2-
Mempengaruhi-nifas-dan-menyusui

Anda mungkin juga menyukai