PENGGOLONGAN
OBAT
Adinda Rizky Fauziah
(204110282 )
se
Hou
Rent
4. Obat Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku (Undang-undang Psikotropika nomor 5
tahun 1997 pasal 1). Psikotropika sebenarnya termasuk golongan
obat keras, tetapi bedanya dapat mempengaruhi aktivitas psikis.
Psikotropika dibagi menjadi
a. Kategori A
Obat-obat yang telah banyak digunakan oleh wanita hamil tanpa disertai kenaikan frekuen
si malformasi janin atau pengaruh buruk lainnya. Misalnya Parasetamol, Penisilin, Eritromisin,
Digoksin, Isoniazid, dan Asam Folat.
b. Kategori B
Obat-obat yang pengalaman pemakaiannya pada wanita hamil masih terbatas, tetapi tidak
terbukti meningkatkan frekuensi malformasi atau pengaruh buruk lainnya pada janin. Kategori
B dibagi lagi berdasarkan temuan-temuan pada studi toksikologi pada hewan, yaitu:
- B1: Dari penelitian pada hewan tidak terbukti meningkatnya kejadian
kerusakan janin. Contoh simetidin, dipiridamol, dan spektinomisin.
- B2: Data dari penelitian pada hewan belum memadai, tetapi ada petunjuk
tidak meningkatnya kejadian kerusakan janin. Contoh tikarsilin, amfoterisin,
dopamin, asetilkistein, dan alkaloid belladonna.
- B3: Penelitian pada hewan menunjukkan peningkatan kejadian kerusakan j
anin, tetapi belum tentu bermakna pada manusia. Misalnya karbamazepin,
pirimetamin, griseofulvin, trimetoprim, dan mebendazol.
Penggolongan Obat Berdasarkan Keamanan Jika Diberikan
Selama Kehamilan
c. Kategori C
Obat-obat yang dapat memberi pengaruh buruk pada janin tanpa disertai m
alformasi anatomic semata-mata karena efek farmakologiknya. Efeknya bersifa
t reversibel. Contoh narkotik, fenotiazin, rifampisin, aspirin, AINS, dan diuretika.
d. Kategori D
Obat-obat yang terbukti menyebabkan meningkatnya kejadian malformasi ja
nin pada manusia atau menyebabkan kerusakan janin yang bersifat ireversibel.
Obat-obat dalam kategori ini juga mempunyai efek farmakologik yang merugika
n terhadap janin. Misalnya: androgen, fenitoin, pirimidon, fenobarbiton, kinin, kl
onazepam, asam valproat, dan steroid anabolik.
e. Kategori X
Kategori obat yang telah terbukti mempunyai resiko tinggi terjadinya pegaru
h buruk yang menetap (irreversibel) pada janin jika diminum pada masa keham
ilan. Obat dalam kategori ini merupakan kontraindikasi mutlak selama kehamila
n. Misalnya isotretionin dan dietilstilbestrol, talidomid.
Penggolongan Obat Berdasarkan Kelas Terapi
Penggolongan berdasarkan kelas terapi umumnya digunakan dal
am buku-buku seperti DOEN, formularium (daftar obat yang digu
nakan Rumah Sakit), dan panduan terapi. Contoh kelas terapi :
a. Analgetik, antipiretik, antiinflamasi non steroid
b. Anestetik
c. Antialergi
d. Antidotum dan obat lain untuk keracunan
Thank you for
listening to