Anda di halaman 1dari 15

DOKUMENTASI

Kelmpok 1
1. Adela Cindy Putri Nasution (204110281)

2. Adinda Rizky Fauziah. ( 204110282)

3. Amelda Febriana (204110283)

4. Anisa Lara Sati. (204110284)

5. Annisa Luthia (204110285)

6. Atikah fadhilah ( 204110286)

7. Auia Salsa Billa. (204110287)

Tingkat1A prodi D3 kebidanan padang

Dosen : Dewi Susanti,S.Si.T, M.Keb

Poltekkes Kemenkes padang


TEKNIK PENDOKUMENTASIAN

• Narative
• Flow cheet
• Check List
NARATIVE
Narative merupakan pencatatan tradisional dan dapat bertahan paling lama serta
merupakan sistem pencatatan yang fleksibel.karena suatu catatan narative
dibentuk oleh sumber asal dari dokumentasi maka sering dirujuk sebagai
dokumentasi berorientasi pada sumber.Sumber atau asal dokumentasi dapat di
peroleh dari siapa saja, atau dari petugas kesehatan yang bertanggungjawab
untuk memberikan informasi.selain itu juga menggambarkan rutinitas dan aspek
perawatan yang berulang serta lebih singkat dan lebih bermakna.
Keuntungan Narative

1. Pencatatan secara kronologis memudahkan penafsiran secara


berurutan dari kejadian asuhan atau tindakan yang dilakukan.
2. Memberikan kebebasan kepada perawat ataupun bidan untuk
mencatat menurut gaya yang disukainya.
3. Format tersebut menyederhanakan proses dalam mencatat masalah,
kejadian perubahan, intervensi,respon pasien atau klien.
4. Bidan dapat cepat dan mudah mendokumentasikan kronologis
situasi,misalnya pada situasi darurat.
Kerugian Narative

1. Kurangnya struktur catatan tidak teratur,berpindah dari satu masalah ke


masalah lain tanpa penghubung yang jelas.
2. Menghabiskan waktu, perencanaan dan evaluasi tidak ada penekanaan.
3. Informasi yang ada sulit untuk memperoleh kembali aktivitas perbaikan
mutu, pemantauan dan penelitian.
4. Tidak selalu mencerminkan pemikiran yang kritis, membantu dalam
pembuatan keputusan, dan menambah kemampuan perawat atau bidan
untuk menganalisis data dan menarik kesimpulan yang tepat.
Contoh
Flow cheet
• Berisi hasil observasi dan tindakan tertentu
• hasil observasi atau pengukuran yang dilakukan secara berulang
yang tidak perlu ditulis secara narative termasuk data klinik klien
tentang tanda-tanda vital (tekanan darah,
nadi,pernafasan,suhu),berat badan,jumlah masukan dan keluar
cairan dalam 24 jam dan pemberian obat.
• Flow sheet yang selain untuk mencatat vital biasanya juga dipakai
untuk catatan keseimbangan cairan dalam 24 jam, catatan
pengobatan catatan harian tentang asuhan keperawatan.
• Flow sheet merupakan cara tercepat dan paling efisien untuk
mencatat informasi
Keuntungan flow cheet
Berdasarkan pendapat Muslihatun, Mudlilah dan Setiyawati (2009),
keuntungan teknik pendokumentasian flow cheet adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kualitas pencatatan observasi
2. Memperkuat aspek legal
3. Memperkuat atau menghargai standar asuhan
4. Menjadikan dokumentasi kebidanan lebih tepat
5. Mengurangi fragmentasi data pasien dan asuhan
6. Membatasi narasi yang terlalu luas
menurut Fauziah, Afroh, dan Sudarti (2010) keuntungan dokumentasi
flow sheet adalah:
1. Meningkatkan kualitas catatan.
2. Lebih mudah dibaca.
3. Memperkuat standar asuhan.
4. Dokumentasi lebih tepat.
5. Mengurangi adanya fragmentasi data, data mudah diperoleh.
6. Memungkinkan untuk melakukan perbandingan data beberapa
periode.
7. Informasi yang dicatat benar-benar yang bermanfaat dan legal.
8. Narasi sedikit.
Kerugian flow cheet

Menurut Muslihatun, Mudlilah dan Setiyawati (2009),kerugian utama dari teknik


pendokumentasian flow sheet ini adalah:
1. Catatan medik pasien menjadi lebih banyak, sehingga menimbulkan masalah pada saat
penggunaan dan penyimpanan.
2. Potensial terjadi duplikasi catatan, antara lain catatan perawatan di ruang ICU dan
catatan pengobatan.
3. Desain ini memungkinkan adanya bagian yang tidak diisi. Bagian yang kosong ini
potensial menimbulkan kesalahan saat melakukan interpretasi dan memunculkan tanda
tanya.
4. Keterbatasan ruang untuk melakukan pencatatan secara menyeluruh terhadap kejadian
luar biasa.
5. Adanya penolakan terhadap penggunaan model flow sheet.
Beberapa contoh flow sheet antara lain sebagai berikut.
1.    Activity Daily Living (ADL)
2.    Kebutuhan terhadap bantuan bidan.
3.    Tanda-tanda vital.
4.    Keseimbangan cairan (Intake dan Output).
5.    Nutrisi.
6.    Pengkajian kulit.
7.    Review system tubuh.
8.    Hasil laboratorium (kadar gula darah dan urin)
Contoh Pengkajian flow Sheet / cheklist (Pengkajian Luka)
Keterangan : A = Tidak Ada
                   P = Ada

Tanggal 01/3/20 02/3/20 3/2/201


19 19 9

A       P A       P A        P

1.    Kriteria Luka

2.    Ukuran Luka

3.    Jaringan Nekrotik

4.    Jaringan Nekrotik yang Lekat

5.    Bau

6.    Batas Tepi Luka

7.    Temperatur Kulit

8.    Frekuensi Ganti Balutan Luka

9.    Pengobatan Luka
Check list

Checklist adalah suatu forma pengkajian yang sudah dibuat


dengan pertimbang-pertimbangan dari standar dokumentasi
keperawatan sehingga memudahkan perawat untuk mengisi
dokumentasi keperawatan, karena hanya tinggal mengisi item
yang sesuai dengan keadaan pasien dengan mencentang. Jika
harus mengisiangka itupun sangat ringkas misal pada data vital
sign.
Contoh Pengkajian flow Sheet / cheklist (Pengkajian Luka)
Keterangan : A = Tidak Ada
                   P = Ada

Tanggal 01/3/2019 02/3/2019 3/2/2019

A       P A       P A        P

1.    Kriteria Luka

2.    Ukuran Luka

3.    Jaringan Nekrotik

4.    Jaringan Nekrotik yang Lekat

5.    Bau

6.    Batas Tepi Luka

7.    Temperatur Kulit

8.    Frekuensi Ganti Balutan Luka

9.    Pengobatan Luka
Sekian
TERIMAKASIH
😺😺😺😺

Anda mungkin juga menyukai