Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Memenuhi Kebutuhan
Dasar Ibu Bersalin Sebagai Bentuk Asuhan Sayang Ibu.

Oleh :
Westi Riswana 22304020
Ade Isma 22304002
Armelani 22304006

D3 Kebidanan
STIK MAKASSAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya yang senantiasa melimpahkan keberkahan
dalam setiap langkah perjalanan hidup kita. Shalawat serta salam tak lupa kami
curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, insan yang menjadi teladan
utama dalam kehidupan ini.
Dalam dunia kebidanan dan kesehatan, peran ibu dalam proses persalinan
adalah hal yang sangat krusial. Ibu bukan hanya menjadi pelaku utama dalam
proses kelahiran, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam melindungi dan
memberi asuhan terbaik bagi sang buah hati yang baru lahir. Namun, seringkali
dalam keriuhan kesibukan dan dinamika kehidupan, kebutuhan dasar ibu bersalin
sering terabaikan atau bahkan dilupakan.
Makalah ini hadir sebagai upaya untuk mengangkat serta
menggarisbawahi pentingnya memenuhi kebutuhan dasar ibu bersalin sebagai
bentuk asuhan sayang yang tidak hanya dituntut oleh kewajiban, tetapi juga oleh
kasih sayang yang tulus dari setiap individu, keluarga, dan masyarakat. Melalui
pembahasan yang komprehensif mengenai kebutuhan fisik, emosional, dan sosial
ibu bersalin, diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
mendalam serta mendorong implementasi asuhan sayang ibu secara nyata dan
berkelanjutan.
Akhir kata, kami mohon maaf atas segala keterbatasan dan kekurangan
yang terdapat dalam makalah ini. Kritik, saran, dan masukan sangat kami
harapkan guna perbaikan di masa mendatang.
Makassar, 20 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Manfaat dan Tujuan...................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASA............................................................................................3
A. Pengertian Adiktif dan Maladaptif............................................................3
B. Bayi, Balita,Usia Sekolah dan Remaja......................................................3
C. Keadaan Psikologi bayi dan Anak.............................................................5
D. Factor- faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologi anak..........6
E. Masalah -masalah psikologi pada anak yang sering terjadi......................8
F. Kebutuhan Bimbingan Psikologi..................................................................9
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah masa yang penuh dengan pengharapan dan, sekaligus
pemenuhan bagi calon ibu dan ayah.Dengan berkembangnya dunia medis dan
psikologis, menyadarkan kita saat kehamilan dan persalinan tidaklah cukup
dialami oleh istri, tapi juga melibatkan si calon ayah. Para dokter biasanya
akan segera melakukan intervensi jauh sebelum kelahiran bayi, apabila
terlihat tanda – tanda kelainan pada saat persalinan. Bahkan ada kalanya
dokter melakukan pembedahan untuk memperingan penderitaan wanita yang
melahirkan tanpa memperhatikan asuhan sayang ibu.(Rahimah, 2010).
Asuhan sayang ibu sebagai salah satu aspek dari 5 benang merah sangat
membantu ibu agar merasa aman dan nyaman selama proses persalinan.
Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya,
kepercayaan, dan keinginan ibu (Waspodo, Djoko, dkk. 2007).
Saat seorang wanita hamil memasuki tahap persalinan, perhatian dan
asuhan yang baik sangat penting untuk memastikan kesehatan dan
kesejahteraan ibu dan bayi yang akan dilahirkan. Kebutuhan dasar ibu
bersalin mencakup aspek fisik, emosional, dan sosial yang harus dipenuhi
untuk memastikan pengalaman persalinan yang positif dan menyenangkan.

B. Rumusan Masalah
Menjelaskan
1. Adiktif dan Maladaptif
2. Bayi, Balita,Usia Sekolah dan Remaja
3. Keadaan Psikologi bayi dan Anak
4. Factor- faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologi anak
5. Masalah -masalah psikologi pada anak yang sering terjadi
6. Kebutuhan Bimbingan Psikologi

1
C. Manfaat dan Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya memenuhi
kebutuhan dasar ibu bersalin sebagai bentuk asuhan saying ibu serta
memberikan panduan praktis untuk memastikan kebutuhan tersebut terpenuhi
dengan baik.

2
BAB 2
PEMBAHASA

A. Pengertian Adiktif dan Maladaptif


1. Adiktif merujuk pada perilaku atau kebiasaan yang cenderung membuat
seseorang menjadi ketergantungan secara psikologis atau fisik terhadap
suatu substansi atau aktivitas tertentu. Adiktif seringkali berkaitan dengan
penggunaan zat-zat terlarang seperti narkotika, alkohol, atau obat-obatan
tertentu. Namun, adiktif juga dapat merujuk pada perilaku yang tidak
melibatkan zat, seperti judi, perjudian, atau penggunaan media sosial yang
berlebihan. Orang yang mengalami kecanduan adiktif cenderung
mengalami kesulitan mengontrol diri dan merasa sulit untuk berhenti
melakukan aktivitas atau mengkonsumsi substansi tersebut.
2. Maladaptif mengacu pada perilaku atau respons yang tidak sesuai atau
tidak efektif dalam menanggapi situasi atau tuntutan lingkungan. Perilaku
maladaptif sering kali tidak membantu seseorang untuk berfungsi secara
optimal dalam kehidupan sehari-hari atau mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan. Contohnya, seseorang yang merespons stres dengan cara
menarik diri dari interaksi sosial secara berlebihan mungkin mengalami
kesulitan dalam menjalin hubungan antarpribadi yang sehat dan
membangun jaringan sosial yang kuat.
Dalam konteks psikologi dan kesehatan mental, kedua konsep ini sering
menjadi fokus dalam upaya memahami perilaku manusia dan
mengembangkan strategi intervensi yang efektif untuk membantu individu
yang mengalami masalah terkait adiktif atau maladaptif.

B. Bayi, Balita,Usia Sekolah dan Remaja


1. Bayi
Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang baru mengalami proses
kelahiran, berusia 0-28 hari. BBL memerlukan penyesuain fisiologi berupa
maturasi, adaptasi (menyusuaikan diri dari kehidupan intrauteri ke
kehidupan ekstraurine) dan tolerasi BBL untuk dapat hidup dengan baik.

3
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu
yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta
harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterine ke
kehidupan ekstrauterin
2. Balita
Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini
ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat
dan disertai dengan perubahan yang memerlukan zat-zat gizi yang
jumlahnya lebih banyak dengan kualitas yang tinggi. Akan tetapi, balita
termasuk kelompok yang rawan gizi serta mudah menderita kelainan gizi
karena kekurangan makanan yang dibutuhkan. Konsumsi makanan
memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak
sehingga konsumsi makanan berpengaruh besar terhadap status gizi anak
untuk mencapai pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak (Ariani, 2017).
Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu
tahun atau lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun.
Menurut Sediaotomo (2010), balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3
tahun (batita) dan anak pra sekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, anak
masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan kegiatan
penting, seperti mandi, buang air dan makan.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2011) menjelaskan
balita merupakan usia dimana anak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat. Proses pertumbuhan dan perkembangan setiap
individu berbeda-beda, bisa cepat maupun lambat tergantung dari beberapa
faktor, yaitu nutrisi, lingkungan dan sosial ekonomi keluarga
3. Usia Sekolah
Anak usia sekolah adalah salah satu tahap perkembangan yang
penting dalam kehidupan seorang individu. Pada periode ini, anak-anak
mulai memasuki dunia pendidikan formal dan mengembangkan berbagai
keterampilan baru.

4
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes),
anak usia sekolah adalah anak yang berusia antara 6 hingga 12 tahun. Pada
artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian anak usia
sekolah menurut Depkes serta pentingnya memahami tahap perkembangan
ini dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara
optimal.
4. Remaja
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2011) menjelaskan
balita merupakan usia dimana anak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat. Proses pertumbuhan dan perkembangan setiap
individu berbeda-beda, bisa cepat maupun lambat tergantung dari beberapa
faktor, yaitu nutrisi, lingkungan dan sosial ekonomi keluarga.
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes),
Remaja merupakan kelompok usia 10 tahun sampai sebelum berusia 18
tahun. Upaya kesehatan remaja memiliki tujuan untuk mempersiapkan
remaja menjadi orang dewasa yang sehat, cerdas, berkualitas, dan
produktif dan erperan serta dalam menjaga, mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan dirinya.

C. Keadaan Psikologi bayi dan Anak


Pertumbuhan ialah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak
yang sehat, dalam passage (peredaran waktu) tertentu.Perkembangan dalam
pengertian sempit bisa disebutkan sebagai:“Proses pematangan fungsi-fungsi
yang non-fisik”
Perkembangan anak tidak berlangsung secara mekanis-otomatis. Sebab
perkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor secara
simultan, yaitu:
1. Fakto herediter (warisan sejak lahir, bawaan)
2. Faktor lingkungan yang menguntungkan, atau yang merugikan
3. Kematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis

5
4. Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan
seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha
membangun diri sendiri.
Psikologi anak adalah suatu studi yang mencakup setiap aspek tumbuh
kembang anak. Hal ini termasuk mengetahui bagaimana anak belajar, berpikir,
berinteraksi, dan merespons secara emosional terhadap orang-orang di sekitar,
berteman, memahami emosi dan perkembangan kepribadian, temperamen, dan
keterampilan anak.Berikut ini tahaan perkembangan psikologi anak:
1. Tahap pertama perkembangan psikologi anak adalah sensorik motorik.
Selama tahap ini, bayi baru lahir hingga usia 2 tahun akan berfokus pada
kondisi fisik dan belajar mengkoordinasikan tubuhnya.
2. Tahap praoperasional Tahap ini terjadi pada anak usia 2—7 tahun. Pada
awal tahap ini, psikologi sebagian besar anak masih dipengaruhi oleh apa
yang ia lihat dan belum mampu berpikir logis atau pemecahan masalah.
3. Tahap operasional konkrit Tahap ketiga Anak-anak usia 7—11 tahun
umumnya menunjukkan perkembangan kognitif yang pesat. Hal ini
ditandai dengan sikapnya yang telah menyadari bahwa setiap orang
melihat dunia dengan cara yang berbeda. Si Kecil mulai dapat berpikir
secara logis tentang kejadian-kejadian konkret atau nyata
4. Tahap operasional formal Tahap psikologi anak ini terjadi saat usianya
mencapai 11 tahun ke atas. Saat remaja memasuki tahap ini, mereka
biasanya telah mampu berpikir secara abstrak dan penalaran tingkat
tinggi.Remaja dapat berpikir secara sistematis dan bernalar tentang apa
yang mungkin terjadi atau tidak.

D. Factor- faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologi anak


Pertumbuhan dan perkembangan dalam psikologi tidak hanya menyangkut
masalah fisik atau jasmani saja, tetapi juga menyangkut masalah perilaku dsb.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap seseorang terdapat beberapa macam

6
dan untuk lengkapnya simak ulasan berikut ya sobat, 10 Faktor yang
Mempengaruhi Perkembangan dalam Psikologi.

1. Faktor Perkembangan Internal


Yang dimaksud dengan faktor perkembangan internal adalah
segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang yang keberadaannya
mempengaruhi dinamika perkembangan. Termasuk ke dalam faktor
perkembangan internal tersebut adalah faktor perkembangan
jasmaniah, faktor perkembangan perkembangan psikologis, dan faktor
perkembangan kematangan fisik dan psikis.
2. Faktor Perkembangan Eskternal
Faktor perkembangan eksternal adalah segala sesuatu yang berada
di luar diri seseorang yang keberdaannya mempengaruhi terhadap
dinamika perkembangan. Yang termasuk faktor perkembangan
eksternal antara lain : faktor perkembangan sosial, faktor
perkembangan budaya, faktor perkembangan lingkungan fisik, dan
faktor perkembangan lingkungan non fisik.
3. Factor Masa Kandungan dan Bayi
Pada waktu dilahirkan seseorang telah merupakan satu kesatuan
psycho-physis sebagai hasil pertumbuhan yang teratur dan kontinu
sewaktu dalam kandungan ibu. Selama perkembangannya seseorang-
seseorang itu tidak statis, melainkan dinamis, dan pengalaman belajar
yang disajikan kepada mereka harus sesuai dengan sifat-sifat khasnya
yang sesuai dengan perkembangannya itu.
4. Factor Pengalaman di Masa Kecil Seseorang
Masa seseorang dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh
ketergantungan. Masa seseorang awal dimulai ketika seseorang berusia
antara 2 sampai 6 tahun. Pada masa seseorang awal perkembangan
fisik seseorang akan terlihat lambat dibandingkan dengan pertumbuhan
pada masa bayi. Pada seseorang usia ini faktor perkembangan
pembawaan seseorang akan mulai terlihat dan orang tua atau orang

7
yang lebih tua darinya akan memperoleh gambaran tentang kebiasaan
dan kemampuan seseorang.

5. Factor Lingkungan Sekitar


Kehidupan manusia khususnya seseorang dibutuhkan banyak
berinteraksi dengan seseorang lainnya. Lingkungan fisik (phiysical
envirenment) banyak mempengaruhi perkembangan seseorang. Faktor
perkembangan lingkungan seperti halnya alam sekitar disebut sebagai
faktor perkembangan exogen. Pada seseorang usia ini seseorang
seseorang sudah siap memasuki dunianya yakni masuk dunia
komunikasi.
6. Factor Orang Tua, Budaya, Agama
Orang tua sebagai guru alamiah akan mampu melihat dan mengerti
serta menanggapi kemauan seseorang. Melalui berbagai komunikasi
serta interaksi dengan orang tua akan terbentuk sikap, kebiasaan dan
kepribadian seorang seseorang, selain itu ada pula faktor
perkembangan lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi
perkembangan seseorang, seperti halnya dengan kebudayan.

E. Masalah -masalah psikologi pada anak yang sering terjadi


Meski perilaku balita dan anak-anak terkadang tidak terduga, namun
Mama dan Papa perlu lebih berhati-hati. Pasalnya, ini bisa memengaruhi
perkembangan anak. Berikut beberapa gangguan psikologis pada anak:

1. Selective Mutism
Selective mutism merupakan salah satu gangguan psikologis,
khususnya gangguan adaptasi yang bisa dialami oleh anak-anak.
2. Gangguan Makan
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, sulit makan menjadi hal
yang sering dikeluhkan orang tua ketika datang ke dokter anak. Jika
dibiarkan secara terus-menerus, ini bisa menimbulkan gejala gangguan
makan. Ada beberapa jenis gangguan makan yang cukup umum dialami

8
bayi, balita, atau anak-anak. Mulai dari anoreksia, bulimia, binge-eating,
hingga gangguan makan yang bersifat menjauhi makanan atau
avoidant/restrictive food intake disorder (ARFID).
3. Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan juga bisa dialami oleh anak-anak. Menurut
Psikolog Iswan, awalnya tampak seperti tantrum atau mengamuk, namun
ciri yang paling umum adalah menghindari atau menjaga jarak dari sumber
atau penyebab yang membuat si kecil cemas.
4. ADHD
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan
gangguan perilaku yang sering ditemui pada anak-anak. Kondisi ini
biasanya ditandai dengan perilaku hiperaktif dan sulit berkonsentrasi.
5. Depresi
Selain menyerang orang dewasa, depresi juga bisa dialami oleh
buah hati. Ini bisa ditandai dengan perasaan sedih dan kehilangan minat
secara terus-menerus, sehingga bisa mengganggu kemampuan anak untuk
belajar dan bersosialisasi.
6. angguan Bipolar
Bipolar adalah perubahan atau gangguan mood yang terjadi secara
ekstrem. Sering kali, kondisi ini ditandai dengan adanya perubahan
suasana hati yang ekstrem, pola tidur, tingkat energi, dan sulit berpikir
jernih.

F. Kebutuhan Bimbingan Psikologi


Sementara konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk
menyelesaikan masalah. Caranya dengan wawancara sesuai dengan kondisi
yang dihadapi. Tujuannya untuk mencapai kesejahteraan hidup. Konseling dan
Bimbingan dapat melakukan beberapa hal : mencoba mengubah anak sehingga
lebih cocok bagi lingkungannya, mencoba mengubah lingkungan sekitar agar
anak dapat berfungsi dengan lebih baik, serta gabungan dari kedua usaha
tersebut.Beberapa tujuan lainnya, yakni:

9
1. Membantu anak lebih mengenal dirinya, kemampuannya, sifatnya,
kebiasaannya, dan kesenangannya.
2. Membantu anak agar dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.
3. Membantu anak untuk mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang
dihadapinya.
4. Membantu menyiapkan perkembangan mental dan sosial anak untuk
masuk ke lembaga pendidikan selanjutnya.

10
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bayi adalah fase awal dalam kehidupan manusia yang mencakup periode
dari kelahiran hingga sekitar usia satu tahun. Pada tahap ini, bayi bergantung
sepenuhnya pada perawatan dan bantuan orang dewasa untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya. Mereka mengalami pertumbuhan fisik yang cepat,
sambil mulai mengembangkan koneksi emosional dan keterampilan sosial
mereka. Interaksi yang hangat dan penuh kasih dengan orang dewasa serta
stimulasi yang baik sangat penting untuk perkembangan mereka yang
optimal. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan perawat untuk
memahami dan merespons kebutuhan bayi dengan sensitif dan penuh kasih.
Dengan memberikan perhatian dan asuhan yang baik, kita dapat membantu
bayi mencapai potensi mereka yang penuh dalam tahap awal kehidupan
mereka.

11
DAFTAR PUSTAKA

Field,T. Sentuhan dan Pijat Pada Masa Awal Tumbuh Kembang Anak. Jakarta:
Johnson & Johnson Pediatric Institute,L.L.C

Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan.
Jakarta: Salemba Medika.

Moersintowati B, dkk, 2008. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, ed. I. Jakarta:
Sagung Seto.

Mubiar Agustin, M.Pd;Hakikat Bimbingan dan Konseling untuk Anak Usia Dini

12

Anda mungkin juga menyukai