Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan fisik maupun kesehatan mental sama –sama penting
diperhatikan. Tiadanya perhatian yang serius pada pemeliharaan kesehatan
mental  dimasyarakat ini menjadikan hambatan tersendiri bagi kesehatan secara
keseluruhan. Hanya saja karena faktor keadaan, dalam banyak hal kesehatan
secara fisik lebih di kedepankan dibandingkan kesehatan mental. Mengingat 
pentingnya persoalan kesehatan mental ini, banyak bidang ilmu khusus yang
mempelajari persoalan perilaku manusia, berbagai bidang ilmu yang memberi
porsi tersendiri  bagi studi kesehatan mental diantaranya dunia kedokteran,
pendidikan, psikologi, studi agama dan kesejahteraan sosial.
Kesehatan mental seseorang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
internal dan  faktor eksternal, yang termasuk faktor internal antara lain
kepribadian kondidsi fisik, perkembangan dan kematangan kondisi psikologi,
keberagaman, sikap, menghadapi problem hidup. Adapun yang termasuk faktor
eksternal antara lain: keadaan ekonomi, budaya, dan kondisi lingkungan, baik
lingkungan keluarga, masyarakat, maupaun lingkungan pendidikan. Oleh karena
itu, dalam makalah ini akan membahas mengenai kesehatan mental dan segala
sesuatu yang terkait dengan kesehatan mental.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ruang lingkup kesehatan mental ?
2. Jelaskan kesehatan mental dalam perspektif agama,sosial, dan psikologi ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KESEHATAN MENTAL


Sehat mental yaitu kemampuan individu untuk menyesuaikan diri
sendiri,orang lain, masyarakat dan lingkungan. Sebagai perwujudan keharmonisan
fungsi mental dan kesanggupannya menghadapi masalah yang bisa terjadi,
individu merasa puas dan mampu .
Kesehatan mental merupakan terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh
antara fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara manusia dirinya
dan lngkungan, berlandaskan keimanan dan ketaqwaan, serta bertujuan untuk
mencapai hidup yang bermakna dan bahagia didunia dan akhirat.
B. Pengertian

Kehamilan (gravidas) mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir


dengan permulaan persalinan.

C. tumbuh Kembang Janin

suatu kehamilan matur biasanya akan berlangsung selama 280 hari atau 10
bulan Arab (Lunar monas) atau 40 pekan (minggu)yang dihitung dari hari
pertama mendapat haid terakhir.

Pada minggu pertama, hasil konsepsi masih merupakan perkembangan dari


ovum yang dibuahi, dari minggu ke-3 sampai minggu ke-6 disebut mudigah
(embrio), dan sesudah minggu ke-6 mulai disebut fetus. Perubahan-perubahan dan
organogenesis terjadi pada berbagai periode kehamilan.

D. Masalah kesehatan mental yang mungkin terjadi saat hamil

Berikut beberapa masalah kesehatan mental yang dapat muncul pada ibu
hamil dan bagaimana mengatasinya.

2
1. Depresi

Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang paling umum pada


masa kehamilan. Hal ini sering menjadi pemicu, dan muncul bersamaan dengan
gejala gangguan kesehatan mental lainnya seperti gangguan kecemasan,
obsessive-compulsive disorder, dan gangguan pola makan. Depresi pada ibu hamil
memiliki pola yang bervariasi. Pada trimester pertama dan ketiga, biasanya
depresi akan terasa makin berat, namun cenderung lebih rendah atau menurun
pada trimester kedua. Depresi saat hamil ditangani sama seperti depresi pada
umumnya dengan pilihan penanganan utama yang aman bagi janin, seperti terapi
perilaku kognitif dan terapi kejiwaan interpersonal.

2. Panic disorder

Gangguan yang dapat muncul saat masa kehamilan meskipun wanita


tersebut tidak memiliki riwayat pernah menderita panic disorder. Hal ini dapat
muncul dari rasa cemas dan stress yang ditandai dengan peningkatan hormon
kortisol. Jika tidak ditangani, peningkatan kortisol dapat mempengaruhi
perkembangan janin dalam kandungan. Penanganan tanpa obat dapat dilakukan
dengan cara terapi perilaku kognitif dan supportif, menerapkan teknik relaksasi,
penerapan sleep hygiene ,serta pengaturan pola makan.

3. Obsessive-compulsive disorder (OCD)

OCD adalah gangguan berupa obsesi dan kebiasaan berulang yang sulit
dikendalikan, yang dapat muncul di periode awal masa kehamilan, dan meningkat
seiring masa kehamilan hingga pasca melahirkan. OCD saat hamil dapat sangat
mengganggu aktivitas ibu hamil dan perlu ditangani dengan terapi perilaku atau
dengan konsumsi obat.

4. Gangguan pola makan

Meskipun hal ini cenderung membaik saat masa kehamilan, namun


gangguan pola masih dapat terjadi saat masa kehamilan. Gangguan pola makan
bukan hanya dapat mempengaruhi kesiapan ibu hamil untuk melahirkan normal,

3
tapi juga dapat meningkatan risiko depresi pascamelahirkan serta dapat
berdampak melahirkan bayi berat lahir rendah.

5. Gangguan bipolar

Bipolar disorder merupakan gangguan yang terjadi secara kambuhan pada


ibu hamil, namun kejadiannya lebih sering terjadi pasca melahirkan. Seperti
gangguan bipolar pada umumnya, hal ini dapat diatasi dengan menggunakan obat
mood stabilizer, namun memerlukan pemeriksaan serta pertimbangan risiko
beserta manfaat. Meskipun demikian, pengawasan kondisi kejiwaan dan perilaku
dari ibu hamil dengan bipolar adalah hal yang paling penting.

6. Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan psikosis yang dapat meningkat ataupun


menurun pada masa kehamilan. Ibu hamil dengan gangguan ini membutuhkan
pengawasan dan penanganan oleh dokter. Skizofrenia berdampak pada kesehatan
ibu dan bayi akibat mendapat perawatan yang tidak sesuai, bisa memicu lahir
prematur dan berat lahir rendah, hingga kematian janin dan ibu hamil. Penanganan
gejala psikosis akut pada masa kehamilan sangat diharuskan, untuk mengurangi
intensitas dan dampak skizofrenia. Hal ini mencakup dukungan, pengobatan, dan
penanganan intensif di rumah sakit. Terapi elektroconvulsive juga diperlukan
untuk menangani gejala depresi pada penderita.

E. Faktor Resiko Utama Pada Depresi Ibu Hamil

Jika tidak ditangani dengan tepat, depresi post partum dapat mengganggu
hubungan antara anak dengan ibu dan menyebabkan permasalahan dalam
keluarga.

1. Bagi ibu. Depresi postpartum yang dibiarkan dan tidak diberikan


penanganan dapat bertahan hingga bulanan. Hal ini meningkatkan risiko
ibu terkena gangguan depresi kronik dan episode depresi mayor lainnya.

4
2. Bagi ayah. Depresi postpartum dapat menimbulkan efek yang
berkepanjangan dalam keluarga. Ibu dengan depresi postpartum dapat
meningkatkan risiko depresi pada ayah.
3. Bagi anak. Anak dengan ibu yang mengalami depresi postpartum
kemungkinan memiliki gangguan emosi dan perilaku, seperti gangguan
makan dan tidur, mudah menangis, dan keterlambatan dalam bicara.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara fisiologis selama kehamilan terjadi perubahan sistim endokrin


perubahan berat badan, uterus, vagina, payudara, sistim perkemihan, sistim
pernafasan, kulit, sistim musklus skeletal sistim kardiofaskuler, sistim
gastrointestinal, serfiks. Di samping itu terjadi pula perubahan psikologis baik
yang terjadi pada klien sendiri yang berasal dari lingkungan internal, misalnya
suami, anak, orang tua, dan anak sanak famili. Hal ini akan mempengaruhi
perubahan peran.

6
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, M.I. Perawatan Maternitas dan Ginekolog. Yayasan Ikatan Alumni


Pendidikan Keperwatan Padjajaran. Bandung 2000

Doenges. M.E & Moorhouse M.F. Perawatan Maternal/Bayi. Jakarta, EGC. 2001

Hamilton, P.M. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. Jakarta, EGC.


1995

Kumpulan Materi Kuliah Keperawatan Maternitas. PSIK-FKUI. Surabaya 2001

Mansjoer, A. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Media Aesculapius. EGC. 1999

Moehtar, R. Sonopsis Obstri Jilid I. Jakarta. EGC. 1998

7
MAKALAH

KESEHATAN MENTAL PERINATAL

Oleh :

Kelompok : 3

1. Dinda Azhar
2. Irna Mora Sari

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
KOTA PADANG SIDIMPUAN
2020

8
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga saya
berhasil menyelesaikan makalah “KESEHATAN MENTAL
PERINATAL”.Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis selesaikan ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari bersifat membangun guna kesempurnaan makalah penulis selanjutnya.
Akhir kata, penulis menyucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta
penulis berharap agar makalah ini dapat bermamfaat untuk kita semua.

Padangsidimpuan, Maret 2020

Penulis

i9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan masalah......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perinatal....................................................................... 2

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................... 7
B. Saran ............................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA

10
ii
11
12

Anda mungkin juga menyukai