ANDRE (C2114201049)
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayahNyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tentu dalam
makalah ini masih banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya. Pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa . Kami juga berterima kasih
kepada pihak-pihk yang sudah membantu dalam proses pembuatan makalah ini baik yang
terlibat secara langsung ataupun secara tidak langsung. Kami juga berterima kasih secara
khusus kepada pengajar yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam pembuatan makalah ini kami juga menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
terdapat kekurangan di dalamnya dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
mengarapkan adanya kritik, saran dan usulan guna membangun serta memperbaiki kembali
pembuatan makalah di masa yang akan datang menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi bagi kita semua yang
membaca isi dari makalah ini. Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan sekiranya makalah ini dapat berguna dan membantu
sebagaimana mestinya.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang...........................................................................................1
B.Tujuan.........................................................................................................2
C.Rumusan Masalah......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.Definisi........................................................................................................3
BAB IV PENUTUP
A.KESIMPULAN..........................................................................................10
B.SARAN......................................................................................................10
Daftar Pustaka.............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan jiwa manurut (WHO, 2018 dalam Direja, 2020) adalah berbagai karakteristik
positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan
kedewasaan kepribadiannya. Kesehatan jiwaadalah kondisi jiwa seseorang yang terus tumbuh
berkembang dan mempertahankan keselarasan dalam pengendalian diri, serta terbebas dari
stress yang serius (Kusumawati & Hartono, 2018).
Masalah kesehatan jiwa tidak dapat dilihat secara langsung seperti masalah fisik yang
memperlihatkan gejala yang berbeda yang muncul dari berbagai perubahan. Klien dengan
masalah kesehatan jiwa banyak yang tidak mampu menceritakan hal-hal yang terjadi pada
dirinya, selain itu kemampuan mereka dalam beradaptasi menyelesaikan masalah sangat
bervariasi. Kesehatan jiwa mencakup disetiap perkembangan individu di mulai sejak dalam
kandungan kemudian dilanjutkan ke tahap selanjutnya dimulai dari bayi (0-18 bulan), masa
balita (1,5-3 tahun), anak-anak awal atau pra sekolah (3-6 tahun) , usia sekolah (6-12 tahun),
remaja (1218 tahun), dewasa muda (18- 2 35 tahun), dewasa tengah (35-65 tahun), hingga
dewasa (>65 tahun) (Wong, DL, 2020) .
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dimana terjadi interaksiantara anak
dan orang tuanya (Padila,2019). Sedangkan menurut Friedman (2020)keluarga adalah dua
atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungandarah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan dan mereka hidup dalam saturumah tangga, berinteraksi satu sama lain
dan didalam perannya masing-masingmenciptakan serta mempertahankan kebudayaan. Tahap
perkembangan keluargamempunyai tugas perkembangannya masingmasing, salah satunya
adalah tahap perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah. Tahap ini mulai
saatkelahiran anak pertama berusia 3 tahun dan berakhir saat anak berusia 6 tahun.
(Patmonodewo, 2018).Oleh karena itu keluarga dengan tahap perkembangan usiaanak
prasekolah mempunyai tugas antara lain membantu anak untuk bersosialisasi, beradaptasi
dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain jugaharus terpenuhi,
mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun diluar keluarga (keluarga lain
dan keluarga sekitar), pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak, pembagian
tanggung jawab anggota keluarga, merencanakankegiatan dan waktu untuk menstimulasi
tumbuh kembang anak (Friedman, 2020).Keluarga dengan anak usia prasekolah memiliki
masalah ketidakmampuan menjadiorang tua seperti: menghalangi minat dan kegiatan anak,
memberikan contoh yang buruk, mudah jengkel dan marah, sedikit rasa kasih sayang
terhadap anak, melaranganak bergaul dengan teman, harapan terhadap anak tidak realitif, dan
membuatsuasana rumah tegang atau tidak menyenangkan hingga pola asuh pada anak kurang
baik (Soekanto dalam Winnetou, 2021).
B. Tujuan
Untuk mengetahui tentang Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Pada Anak Usia
prasekolah.
C. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A.Definisi
Usia prasekolah adalah tahap perkembangan anak usia 3-6 tahun dimana pada usia ini
anak akan belajar berinteraksi dengan orang lain, berfantasi dan berinisiatif, pengenalan
identitas kelamin, dan meniru.Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan
fungsi tubuhyang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil
dari proses pematangan.
1. Pertumbuhan
(Growth) perkembangan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat(kg/gr) atau ukuran
panjang (meter/centimeter). Perubahan ukuran atau nilai-nilai yang memberikan ukuran
tertentu dalam kedewasaan.
2. Perkembangan
Menurut Whaley dan Wong, perkembangan menitik beratkan pada perubahan yang
terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan
kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran( Supartini, Yupi: 2020).
1. Personal / sosial
- Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi mandiri
- Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya
- Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak d.Keluarga
merupakan kelompok utama
- Kelompok meningkat kepentingannya
- Menerima peran sesuai jenis kelaminnya
- Agrsif
2. Motorik
- Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi lebih mudah
- mengendarai sepeda dengan dua atau tiga roda
- Melempar bola, tetapi silit untuk menangkapnya
- Bahasa dan kognitif
- egoisentrik
- Ketrampilan bahsa makin baik
- Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan mengapa?h.Pemecahan
masalah sedarhana; menggunakan fantasi untuk memahami,mengatasi
masalah.
3. Ketakutan
- Gelap
Fobia gelap atau nyctophobia adalah gangguan psikologis di mana
seseorang memiliki rasa takut yang berlebihan terhadap kegelapan.
- Objek bayangan
Takut melihat cermin dapat menjadi gejala catoptrophobia. Orang dengan
fobia ini mungkin merasakan takut terhadap refleksi atau pantulan gambar
mereka di cermin
- Ketidaktahuan
- Pengerusakan diri
Di usia ini anak-anak biasanya sangat sibuk dengan aktivitasnya. Mulai dari belajar
menggambar, Menyusun permainan, hingga bernyanyi-nyanyi dengan lagu anak-anak. Jika di
usia ini orang tua memasukkan anak ke sekolah TK , pastika untuk menyediakan media
pembelajaran di rumah seperti papan bermain, belajar angka , huruf dan alat bantu beljajar
yang sederhana. Biasanya durasi sekolah TK aktif di pagi hari. Orang tua harus
mempersiapkan perawatan anak sebelum dan setelah anak berangkat ke sekolah.
1. Pengkajian
a. Keluarga
- Pengetahuan keluarga
- Peran keluarga
b. Anak
Perkembangan fisik yang perlu di kaji antara lain:
- Berat badan anak, biasanya meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun.
- Berat badan rata-rat pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 kg terkait
dengan nutrisi anak.
- Pertumbuhan anak (tinggi badan 2-3 inchi per tahun).
- Perkembangan motorik pada anak. Terjadi peningkatan koordinasi
ototbesar dan halus, sehingga mereka dapat berlari dengan baik,
berjalan dengan baik, berjalan naik dan turun dengan mudah dan
belajar untuk melompat.
- Kebiasaan makan tidur dan eliminasi anak.
Perkembangan psiko-sosial
Persepsi Kesehatan
- Ketika sedang memikirkan persepsi melalui keluarga, po;a
hidup mereka, sensasi pada tubuh anak itu sendiri, dan
kemampuan orang tua untuk melakukan kativitas sehari-
hari yang bisanya membantu anak-anak mengembangkan
perilaku sehat mereka , berpakaian dan makan.
2. Diagnosa keperawatan
a. Risiko keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan
orang tua kurang pengetahuan, dukungan orang tua tidak adekuat.
b. Defisit pengetahuan orang tua berhubungan denga kurangnya informasi
mengatasi pertumbuhan dan perkembangan anak.
c. Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan hambatan Bahasa.
3. Intervensi keperawatan
Hambatan interaksi sosial berhubungan Bila ada perilaku anti sosial pada anak,
dengan hambatan Bahasa. bantu untuk:
Menggambarkan perilaku yang
mempengaruhi sosialisasi.
Bermain peran sesuai tanggapan.
Munculkan umpan balik sebaya
untuk perilaku positif dan
negative.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usia prasekolah adalah tahap perkembangan anak usia 3-6 tahun
dimana pada usia ini anak akan belajar berinteraksi dengan orang lain,
berfantasi dan berinisiatif, pengenalan identitas kelamin, dan
meniru.Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi
tubuhyang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan
sebagai hasil dari proses pematangan.
B. Saran
Di usia pra sekolah sebaiknya orang tua memperhatikan dengan baik
serta memahami tentang perkembangan dan pertumbuhan anak usia pra
sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
S.N Ade Herma Direja. (2011). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
Muhith. A (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa. ( Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: Andi.