Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA DENGAN USIA PRA SEKOLAH

DI SUSUN OLEH: KELOMPOK 4

AGNESIA WANDA (C2114201048)

ANDRE (C2114201049)

NANDA MIRANTI MENTARA (C2114201078)

NIGITA KARILAUW (C2114201080)

PRISKA LIDYA TALLY (C2114201083)

PROGRAN STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIK STELLA MARIS MAKASSAR

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayahNyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tentu dalam
makalah ini masih banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya. Pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa . Kami juga berterima kasih
kepada pihak-pihk yang sudah membantu dalam proses pembuatan makalah ini baik yang
terlibat secara langsung ataupun secara tidak langsung. Kami juga berterima kasih secara
khusus kepada pengajar yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Dalam pembuatan makalah ini kami juga menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
terdapat kekurangan di dalamnya dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
mengarapkan adanya kritik, saran dan usulan guna membangun serta memperbaiki kembali
pembuatan makalah di masa yang akan datang menjadi lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi bagi kita semua yang
membaca isi dari makalah ini. Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan sekiranya makalah ini dapat berguna dan membantu
sebagaimana mestinya.

Makassar 17 April 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang...........................................................................................1

B.Tujuan.........................................................................................................2

C.Rumusan Masalah......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A.Definisi........................................................................................................3

B.Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah.......................................3

C.Tugas Perkembangan anak Usia Prasekolah...............................................5

D.Tugas Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah..................6

E. Asuhan Keperawatan Anak Pra Sekolah (3-5 Tahun)……………………6

F. Peran Perawat Jiwa………………………………………………………..8

BAB IV PENUTUP

A.KESIMPULAN..........................................................................................10

B.SARAN......................................................................................................10

Daftar Pustaka.............................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kesehatan jiwa manurut (WHO, 2018 dalam Direja, 2020) adalah berbagai karakteristik
positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan
kedewasaan kepribadiannya. Kesehatan jiwaadalah kondisi jiwa seseorang yang terus tumbuh
berkembang dan mempertahankan keselarasan dalam pengendalian diri, serta terbebas dari
stress yang serius (Kusumawati & Hartono, 2018).

Masalah kesehatan jiwa tidak dapat dilihat secara langsung seperti masalah fisik yang
memperlihatkan gejala yang berbeda yang muncul dari berbagai perubahan. Klien dengan
masalah kesehatan jiwa banyak yang tidak mampu menceritakan hal-hal yang terjadi pada
dirinya, selain itu kemampuan mereka dalam beradaptasi menyelesaikan masalah sangat
bervariasi. Kesehatan jiwa mencakup disetiap perkembangan individu di mulai sejak dalam
kandungan kemudian dilanjutkan ke tahap selanjutnya dimulai dari bayi (0-18 bulan), masa
balita (1,5-3 tahun), anak-anak awal atau pra sekolah (3-6 tahun) , usia sekolah (6-12 tahun),
remaja (1218 tahun), dewasa muda (18- 2 35 tahun), dewasa tengah (35-65 tahun), hingga
dewasa (>65 tahun) (Wong, DL, 2020) .

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dimana terjadi interaksiantara anak
dan orang tuanya (Padila,2019). Sedangkan menurut Friedman (2020)keluarga adalah dua
atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungandarah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan dan mereka hidup dalam saturumah tangga, berinteraksi satu sama lain
dan didalam perannya masing-masingmenciptakan serta mempertahankan kebudayaan. Tahap
perkembangan keluargamempunyai tugas perkembangannya masingmasing, salah satunya
adalah tahap perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah. Tahap ini mulai
saatkelahiran anak pertama berusia 3 tahun dan berakhir saat anak berusia 6 tahun.
(Patmonodewo, 2018).Oleh karena itu keluarga dengan tahap perkembangan usiaanak
prasekolah mempunyai tugas antara lain membantu anak untuk bersosialisasi, beradaptasi
dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain jugaharus terpenuhi,
mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun diluar keluarga (keluarga lain
dan keluarga sekitar), pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak, pembagian
tanggung jawab anggota keluarga, merencanakankegiatan dan waktu untuk menstimulasi
tumbuh kembang anak (Friedman, 2020).Keluarga dengan anak usia prasekolah memiliki
masalah ketidakmampuan menjadiorang tua seperti: menghalangi minat dan kegiatan anak,
memberikan contoh yang buruk, mudah jengkel dan marah, sedikit rasa kasih sayang
terhadap anak, melaranganak bergaul dengan teman, harapan terhadap anak tidak realitif, dan
membuatsuasana rumah tegang atau tidak menyenangkan hingga pola asuh pada anak kurang
baik (Soekanto dalam Winnetou, 2021).

B. Tujuan
Untuk mengetahui tentang Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Pada Anak Usia
prasekolah.

C. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Sehat Jiwa Pada Anak Usia


2. Prasekolah ?Apa saja Tahap Tumbuh Kembang dari Sehat Jiwa
3. Pada Anak Usia Prasekolah ?Apa saja Tugas Perkembangan Anak Usia
Prasekolah ?
4. Apa saja Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tumbuh Kembang ?
BAB II

PEMBAHASAN

A.Definisi

Usia prasekolah adalah tahap perkembangan anak usia 3-6 tahun dimana pada usia ini
anak akan belajar berinteraksi dengan orang lain, berfantasi dan berinisiatif, pengenalan
identitas kelamin, dan meniru.Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan
fungsi tubuhyang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil
dari proses pematangan.

B.Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah

1. Pertumbuhan

(Growth) perkembangan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat(kg/gr) atau ukuran
panjang (meter/centimeter). Perubahan ukuran atau nilai-nilai yang memberikan ukuran
tertentu dalam kedewasaan.

2. Perkembangan

Menurut Whaley dan Wong, perkembangan menitik beratkan pada perubahan yang
terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan
kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran( Supartini, Yupi: 2020).

3. Pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah.


a. Pertumbuhan
Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam tahun
prasekolah. Waktu rata-rata denyut jantung dan pernapasan menurun hanya sedikit
mendekati 90x/menit dan pernapasan 22-24x/menit. TD meningkat sedikit ke nilai
rata-rata 95/58mmH. Berat badan anak meningkat kira-kira2,5 kg per tahun, berat
rata-rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 kg, hampir 6 kali berat badan lahir.
Prasekolah bertumbuh 2-3 inci per tahun, panjang mereka menjadi dua kali lipat
panjang lahir pada usia 4 tahun, dan berada pada tinggi rata-rata 43 inci pada ulang
tahun kelima mereka. Perpanjangan tungkai kaki menghasilkan penampilan yang
lebih kurus. Kepala sudah mencapai 90% dari ukuran orang dewasa pada ulang tahun
ke enam. Perbedaan kecil terjadi antara jenis kelamin, walaupun anak laki-laki sedikit
lebih besar dengan lebih banyak otot dan kurang jaringan lemak. Kekurangan nutrisi
umunya terjadi pada anak-anak berusia dibawah 6 tahun adalah kekurangan vitamin A
dan C serta zat besi. Konsumsi karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang sangat
besar dari makanan yang berlemak bisa menimbulkan kegemukan dan menjadikan
anak prasekolah dalam kondisi sangat lapar. Orang tua dan pemberi pelayanan perlu
membuat usaha secara sadar untuk membantu anak prasekolah mengembangkan
kebiasaan makan yang sehat dan mencegah defisiensi dan kelebihan.
b. Perkembangan
Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar
dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.Anak sudah mulai mandiri dalam
merawat diri sendiri, seperti mandi, makan, minum, menggosok gigi, BAK, dan BAB.
Anak mulai memahami waktu.
4. Penggunaan tangan primer terbentuk. Adapun Perkembangan dibagi atas, sebagai
berikut
1) Perkembangan psikosial (Eric Ericson)Fase perkembangan psikosial
pada anak usia prasekolah adalah inisiatif vs rasa bersalah.
Perkembangan ini diperoleh dengan cara mengkaji lingkungan melalui
kemampuan bereksplorasi terhadap lingkungannya. Anak belajar
mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan. Inisiatif
berkembang dengan teman sekelilingnya. Kemampuan anak berbahasa
meningkat. Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas. Hasil akhir
yang diperoleh adalah menghasilkan suatu prestasinya. Perasaan
bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi.
Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih
marah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan
sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol.
2) Perkembangan kognitif ( Jean Piaget )Fase perkembangan kognitif
anak usia prasekolah adalah fase praoperasional. Karakteristik utama
perkembangan intelektual tahap ini didasari sifat egosentris. Pemikiran
di dominasi oleh apa yang dilihat, dirasakan dan dengan pengalaman
lainnya
Fase ini dibagi menjadi 2 yaitu:
a)Prokonseptual ( 2- 4 tahun )
Mengembangkan kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan
bermasyarakat. Anak mulai mengembangkan sebab-akibat,trial dan
error dan menginterpretasikan benda/kejadian. Anak mulai
menggunakan sinbulkata-kata, mengingat masa lalu,sekarang dan yang
akan datang.

B)Intuitive thuoght ( 4-7 tahun )Anak mampu bermasyarakat namun


masih belum mampu berpikir timbal balik. Anak biasanya banyak
meniru perilaku orang dewasa tetapi sudah bisa memberi alasan pada
tindakan yang dilakukan.

3) Perkembangan Moral ( Kahlberg )


Fase perkembangan moral pada anak usia prasekolah memasuki fase
prekonvensional. Anak belajar baik dan buruk, benar dan salah melalui
budaya sebagai dasar peletakan nilai moral.

C.Tugas Perkembangan Anak Usia Prasekolah

1. Personal / sosial
- Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi mandiri
- Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya
- Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak d.Keluarga
merupakan kelompok utama
- Kelompok meningkat kepentingannya
- Menerima peran sesuai jenis kelaminnya
- Agrsif
2. Motorik
- Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi lebih mudah
- mengendarai sepeda dengan dua atau tiga roda
- Melempar bola, tetapi silit untuk menangkapnya
- Bahasa dan kognitif
- egoisentrik
- Ketrampilan bahsa makin baik
- Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan mengapa?h.Pemecahan
masalah sedarhana; menggunakan fantasi untuk memahami,mengatasi
masalah.
3. Ketakutan
- Gelap
 Fobia gelap atau nyctophobia adalah gangguan psikologis di mana
seseorang memiliki rasa takut yang berlebihan terhadap kegelapan.
- Objek bayangan
 Takut melihat cermin dapat menjadi gejala catoptrophobia. Orang dengan
fobia ini mungkin merasakan takut terhadap refleksi atau pantulan gambar
mereka di cermin
- Ketidaktahuan
- Pengerusakan diri

D.Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah

1. Membantu anak untuk bersosialisa


2. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain(tua)
juga harus dipenuhi
3. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga(keluarga lain
dan lingkungan sekitar)
4. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
5. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
6. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak.

E. Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Pada Prasekolah (Usia 3-5 Tahun)

Di usia ini anak-anak biasanya sangat sibuk dengan aktivitasnya. Mulai dari belajar
menggambar, Menyusun permainan, hingga bernyanyi-nyanyi dengan lagu anak-anak. Jika di
usia ini orang tua memasukkan anak ke sekolah TK , pastika untuk menyediakan media
pembelajaran di rumah seperti papan bermain, belajar angka , huruf dan alat bantu beljajar
yang sederhana. Biasanya durasi sekolah TK aktif di pagi hari. Orang tua harus
mempersiapkan perawatan anak sebelum dan setelah anak berangkat ke sekolah.

1. Pengkajian
a. Keluarga
- Pengetahuan keluarga
- Peran keluarga

b. Anak
Perkembangan fisik yang perlu di kaji antara lain:
- Berat badan anak, biasanya meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun.
- Berat badan rata-rat pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 kg terkait
dengan nutrisi anak.
- Pertumbuhan anak (tinggi badan 2-3 inchi per tahun).
- Perkembangan motorik pada anak. Terjadi peningkatan koordinasi
ototbesar dan halus, sehingga mereka dapat berlari dengan baik,
berjalan dengan baik, berjalan naik dan turun dengan mudah dan
belajar untuk melompat.
- Kebiasaan makan tidur dan eliminasi anak.

Perkembangan kognitif anak yang perlu di kaji antara lain:

- Pengetahuan anak yang berhubungan dengan pengalaman konkret.


- Perkembangan usia moral anak tekait dengan pemahaman tentang
perilaku yang di sadaru secara sosial benar atau salah.
- Perkembangan Bahasa anak termasuk kosakata yang
memungkinkan penggabungan berbagai personifikasi yang
berbeda.

Perkembangan psiko-sosial

- Bagaimana hubungan anak dengan teman sebayanya


- Kaji permainan anak. Permainan anak pra sekolah menjadi
lebih sosial, mereka berganti dari permainan sejajar dengan
jenis asosiatif.

Persepsi Kesehatan
- Ketika sedang memikirkan persepsi melalui keluarga, po;a
hidup mereka, sensasi pada tubuh anak itu sendiri, dan
kemampuan orang tua untuk melakukan kativitas sehari-
hari yang bisanya membantu anak-anak mengembangkan
perilaku sehat mereka , berpakaian dan makan.
2. Diagnosa keperawatan
a. Risiko keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan
orang tua kurang pengetahuan, dukungan orang tua tidak adekuat.
b. Defisit pengetahuan orang tua berhubungan denga kurangnya informasi
mengatasi pertumbuhan dan perkembangan anak.
c. Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan hambatan Bahasa.

3. Intervensi keperawatan

Diagnosa keperawatan Intervensi


Risiko keterlambatan pertumbuhan dan A. Ajarkan orang tua tentang tugas
perkembangan berhubungan denga perkembangan yang sesuai
orang tua kurang pengetahuan, dengan kelompok usia.
dukungan orang tua tidak adekuat. B. Dengan cermat kaji tingkat
perkembangan anak di seluruh
area fungsi, menggunakan alat
pengkajian yang spesifik.
C. Dorong untuk perawatan diri:
merias diri sendiri, mekai baju
sendiri, perawatan mulut,
perawatan rambut
D. Beri waktu bermain denngan
orang lain yang sering dan
dengan bernagi mainan.
E. Beri waktu untuk bermain sendiri
dan menggali lingkungan
bermain.
F. Perintahkan untuk memberi
respon verbal dan mengajukan
permintaan.
G. Beri pujian untuk perilaku yang
positif.

Defisit pengetahuan orang tua A. Ajarkan orang tua tentang tugas


berhubungan denga kurangnya perkembangan yang sesuai
informasi mengatasi pertumbuhan dan dengan kelompok usia.
perkembangan anak. B. Beri Pendidikan Kesehatan atau
informasi mengenai pertumbuhan
dan perkembangan anak.

Hambatan interaksi sosial berhubungan Bila ada perilaku anti sosial pada anak,
dengan hambatan Bahasa. bantu untuk:
 Menggambarkan perilaku yang
mempengaruhi sosialisasi.
 Bermain peran sesuai tanggapan.
 Munculkan umpan balik sebaya
untuk perilaku positif dan
negative.

Ajarkan orang tua untuk:


 Mengindari ketidaksetujuan di
depan anak.
 Membuat kontak mata sebelum
memberi instruksi dan
permintaan berulang apa yang
dikatakan.

F. Peran Perawat Jiwa


Peran perawat jiwa professional saat ini sudah berkembang secara kompleks dari elemen
historisnya Adapun peran perawat Kesehatan jiwa saat ini dalam masyarakat adalah sebagai
berikut:

1. Peran perawat jiwa dalam pencegahan primer


 Pembahasan tentang prinsip sehat jiwa
 Memaksimalkan perubahan dalam kondisi kehidupan
 Memberikan Pendidikan Kesehatan jiwa dalam keadaan normal, petumbuhan
dan perkembangan, serta Pendidikan seks
 Melakukan perujukan sebelum terjadi gangguan jiwa.

2. Peran perawat jiwa dalam pencegahan sekunder

 Melakukan skrining dan evaluasi Kesehatan jiwa


 Mengunjungi rumah atau pelayanan penangan di rumah
 Jasa pelayanan kedaruratan psikiatri di rumah sakit umum
 Mewujudkan lingkungan terapeutik
 Melakukang kontroling klien yang baik dan mendapatkan pengobatan
 Memberi konsultasi.

3. peran perawat jiwa dalam pencegahan tersier

 Membuat pelatihan vokasional serta rehabilitasi


 Mengelompokkan perawatan pasien yang sudah pulang dari rumah sakit
 Memberikan pilihan terapi pada klien.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Usia prasekolah adalah tahap perkembangan anak usia 3-6 tahun
dimana pada usia ini anak akan belajar berinteraksi dengan orang lain,
berfantasi dan berinisiatif, pengenalan identitas kelamin, dan
meniru.Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi
tubuhyang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan
sebagai hasil dari proses pematangan.

Di usia ini anak-anak biasanya sangat sibuk dengan aktivitasnya. Mulai


dari belajar menggambar, Menyusun permainan, hingga bernyanyi-nyanyi
dengan lagu anak-anak. Jika di usia ini orang tua memasukkan anak ke
sekolah TK , pastika untuk menyediakan media pembelajaran di rumah seperti
papan bermain, belajar angka , huruf dan alat bantu beljajar yang sederhana.
Biasanya durasi sekolah TK aktif di pagi hari. Orang tua harus mempersiapkan
perawatan anak sebelum dan setelah anak berangkat ke sekolah.

B. Saran
Di usia pra sekolah sebaiknya orang tua memperhatikan dengan baik
serta memahami tentang perkembangan dan pertumbuhan anak usia pra
sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

S.N Ade Herma Direja. (2011). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.

Muhith. A (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa. ( Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: Andi.

Anda mungkin juga menyukai