Anda di halaman 1dari 39

Makalah Keperawatan Keluarga

“Asuhan Keperawatan Keluarga Terhadap Anak Usia Prasekolah ”

Dosen :

Dr. Yulianto

Disusun oleh :

1. Avinda Praditasari (0119006)


2. Elly Ransiska Dewi (0119014)
3. Nidia Zulfa Pramesti (0119033)
4. Puji Sudarsono Tuk Wijaya (0119040)
5. Putri Nur Elya Risma (0119041)
6. Roudhotul Latifah (0119044)
7. Farica Maulidia (0119052)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Keluarga (Asuhan
keperawatan pada keluarga dengan anak prasekolah)

Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Keluarga. Selain itu sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan memotivasi
mahasiswa dalam menyusun makalah.

Terimakasih kepada Bapak Yulianto, selaku dosen Keperawatan Keluarga dan juga
kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari
bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian demi
memperbaiki  makalah ini dalam penulisan lain di kemudian hari.
            Dan semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi kita semua. Sekian dan
terimakasih.

Mojokerto, Juli 2022

PENYUSUN

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI ……………..……………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG .……………………………………….………………….... 1
B. RUMUSAN
MASALAH……………………………………………………………………....… 2
C. TUJUAN……………………………………………………………………...…… 2
BAB II TINJUAN TEORI
A. DEFINISI……………………………………….………………………………… 3
B. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah ………….…………………. 3
C. Tugas perkembangan anak usia prasekolah …………………………………... 6
D. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah ………………. 7
E. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang …………….… 7
F. Masalah-masalah pada anak prasekolah ……………………………………... 9
G. Asuhan Keperawatan Teori ……………………………………………………. 10
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ……………………………………………….... 14
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN …………………………………………………………………. 34
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………... 35

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-
masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998). Keluarga sebagai
pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara selalu mencuri perhatian baik
kalangan pimpinan atau tokoh informasi maupun pemerintah. Banyak kejadian
merisaukan sekarang ini, seperti kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan
dengan makin kurang berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitsi
tumbuh kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati,
cinta kasih, toleransi, dan empati.
Anak merupakan bagian dari keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau
gambaran dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian karena anak
merupakan individu tersendiri yang tumbuh dan berkembang secara unik dan tidak
dapat diulang setelah usia bertambah.
Pada anak usia prasekolah, anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional.
Anak usia prasekolah ini sedang dalamproses awal pencarian jati dirinya. Beberapa
prilaku yang tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia
yag rentan berbagai penyakitbdan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi
tumbuh kembang anak jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh
praktisi kesehatan dan juga usaha-usaha pencegahan adalah yang tetap paling baik
dilakukan.
Keperawatan keluarga berkaitan erat dengan upaya keluarga mempunyai
kemampuan dalam menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Perawat dapat
menbantu keluarga dalam memecahkan masalah kesehatannya sehingga mencapai
keadaan keluarga yang optimal. Suatu peran penting keluarga terkait dengan
perawatan anak adalah peran pengasuhan (parenting role), yang sama dalam
menjalankan peran ini keluarga sangat dipengaruhi oleh faktor usia orang tua,
keterlibatan ayah atau suami dala pengasuhan anak, latar belakang pendidikan orang
tua, pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak, stress yang dialami orang tua,

1
dan hubungan suami istri. Berkaitan dengan perawatan anak di rumah sakit, keluarga
punya tugas adaptif, yaitu meneriama kondisi anak, mengelola kondisi anak,
memnuhi kebutuhan perkembangan anak, memenuhi kebutuhan perkembangan
keluarga, menghadapi stressor dengan positif, membatu keluarga untuk mengelola
perasaanyang ada,mendidik anggota keluarga yang lain tentang kondisi anak yang
sedang sakit, dan mengembangkan sisitem dukungan social keluarga dengan anak
prasekolah.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud keluarga dengan anak prasekolah?


2. Apasajakah tahap tumbuh kembang anak prasekolah?
3. Bagaimana perkembangan anak prasekolah?
4. Apasajakah tugas keluarga dengan anak prasekolah?
5. Apa masalah yang timbul pada anak usia prasekolah?
6. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga dengan anak prasekolah?

C. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi keluarga.


2. Mahasiswa mampu menjelaskan tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tugas perkembangan anak prasekolah
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tugas perkembangan keluarga dengan anak
prasekolah
5. Mahasiswa mampu menjelaskan masalah-masalah pada anak usia prasekolah.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan kasus asuhan keperawatan keluarga dengan anak
prasekolah.

2
BAB II

TINJUAN TEORI

A. DEFINISI

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung
karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga,
saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan
mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya).

Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan
antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki
atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya
sendiri atau adopsi, dan tinggal dalamsebuah rumah tangga (Sayekti 1994)

Keluarga adalah unit sosial terkecil dari individu-individu yang diikat oleh
perkawinan (suami-istri), darah atau adopsi (orang tua-anak), dan dalam kasus
keluarga luas terlihat adanya nenek atau kakek dengan cucu (Burgess dan Locke
1992) 

Anak pra sekolah adalah anak dengan usia 3-5 tahun.

B. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah

1. Definisi tumbuh kembang pada anak


a) Pertumbuhan (Growth)
i. Berkembangan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (kg/gr)
atau ukuran panjang (meter/centimeter) (Soetjiningsih : 1998). Perubahan
ukuran atau nilai-nilai yang memberikan ukuran tertentu dalam kedewasaan
ii. Menurut Whaley dan Wong, pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah
atau ukuran sel tubuh yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan ukuran dan
berat seluruh bagian tubuh (Supartini, Yupi : 2004).

3
b) Perkembangan (Development)
i. Menurut Whaley dan Wong, perkembangan manitik beratkan pada perubahan
yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang
paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran
( Supartini, Yupi: 2004).
ii. Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang
lebih komleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari
proses pematangan ( Soetjiningsih : 1998). Mencakup aspek-aspek lain dari
deferensiasi bentuk termasuk perubahan emosi atau sosial yang sangat
ditentukan oleh interaksi dengan lingkungan

2. Pertumbuhan dan perembangan anak prasekolah


a. Pertumbuhan 
Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam tahun
prasekolah. Waktu rata-rata denyut jantung dan pernapasan menurun hanya sedikit
mendekati 90x/menit dan pernapasan 22-24x/menit. TD meningkat sedikit ke nilai
rata-rata 95/58mmH. Berat badan anak meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun, berat
rata-rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 kg, hampir 6 kali berat badan lahir.
Prasekolah bertumbuh 2-3 inci per tahun, panjang mereka menjadi dua kali
lipat panjang lahir pada usia 4 tahun,dan berada pada tinggi rata-rata 43 inci pada
ulang tahun kelima mereka. Perpanjangan tungkai kaki menghasilkan penampilan
yang lebih kurus. Kepala sudah mencapai 90% dari ukuran orang dewasa pada
ulang tahun ke enam. Perbedaan kecil terjadi antara jenis kelamin, walaupun anak
laki-laki sedikit lebih besar dengan lebih banyak otot dan kurang jaringan lemak.
Kekurangan nutrisi umunya terjadi pada anak-anak berusia dibawah 6 tahun
adalah kekurangan vitamin A dan C serta zat besi. Konsumsi karbohidrat dan
lemak dalam jumlah yang sangat besar dari makanan yang berlemak bisa
menimbulkan kegemukan dan menjadikan anak prasekolah dalm kondisi sangat
lapar. Orang tua dan penberi pelayanan perlu membuat asaha secara sadar untuk
membantu anak prasekolah mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan
mencegah defisiensi dan kelebihan. 

4
b. Perkembangan 
Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar
dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya. Anak sudah mulai mandiri dalam
merawat diri sendiri, seperti mandi, makan, minum, menggosok gigi, BAK, dan
BAB, Mulai memahami waktu, Penggunaan tangan primer terbentuk.
i. Perkembangan psikoseksual ( Sigmund Freud ) 
Fase berkembangan psikoseksual untuk anak usia sekolah masuk pada
fase falik. Selama fase ini, genitalia menjadi area yang menarik dan area tubuh
yang sensitif. Anak mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin dengan
mengetahui adanya perbedaan jenis kelamin.
Negatif : Memegang genetalia
Positif : Egosentris: sosial interaksi , Mempertahankan keinginan              
ii. Perkembangan psikososial ( Eric Ericson ) 
Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah
inisiatf vs rasa bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara mengkaji
lingkungan melalui kemampuan bereksplorasi terhadap lingkungannya. Anak
belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan. Inisiatif
berkembang dengan teman sekelilingnya. Kemampuan anak berbahasa
meningkat. Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas. Hasil akhir yang
diperoleh adalah menghasilkan suatu prestasinya.
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu
berpretasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih
marah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya,
misalnya mengompol dan menghisap jempol. 
iii. Perkembangan kognitif ( Jean Piaget ) 
Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase
praoperasional. Karakteristik utama perkembangan intelektual tahap ini
didasari sifat egosentris. Pemikiran di dominasi oleh apa yang dilihat,
dirasakan dan dengan pengalaman lainnya.
Fase ini dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Prokonseptual ( 2- 4 tahun ) 
Anak mengembangkan kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
dan bermasyarakat. Anak mulai mengembangkan sebab-akibat, trial dan

5
error dan menginterpretasikan benda/kejadian. Anak mulai menggunakan
sinbulkata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
b. Intuitive thuoght ( 4-7 tahun ) 
Anak mampu bermasyarakat namun masih belum mampu berpikir
timbal balik. Anak biasanya banyak meniru perilaku orangdewasa tetapi
sudah bisa memberi alasan pada tindakan yang dilakukan. 
iv. Perkembangan Moral ( Kahlberg ) 
Fase perkembangan moral pada anak usia prasekolah memasuki fase
prekonvensional. Anak belajar baik dan buruk, benar dan salah melalui budaya
sebagai dasra peletakan nilai moral.
Fase ini terdiri dari 3 tahapan yaitu:
 Didasari adanya rasa egosentris pada anak, yaitu kebaikan 
 Orientasi hukuman dan ketaatan 
Baik dan buruk sebagai konsekuensi dari tindakan. Jika anak berbuat
salah, orang tua memberikan hukuman dan jika anak berbuat benar
maka orang tua tidak memberikan hukuman 
 Anak berfokus pada motif yang menyenangkan sebagai suatu kebaikan
Anak menjalankan aturan sebagai sesuatu yang memuaskan mereka
sendiri.

C. Tugas perkembangan anak usia prasekolah

1. Personal / sosial
a. Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi mandiri
b. Menggali lingkungan atas hasil karyanya
c. Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak
d. Keluarga merupakan kelompok utama
e. Kelompok untuk meningkatkan kepribadian bersosialisasi
f. Menerima peran sesuai jenis kelaminnya
g. Agresif
h. Motorik
 Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi lebih mudah
 Mengendarai sepeda dengan dua atau tiga
 Melempar bola, tetapi sulit untuk menangkapnya

6
i. Bahasa kognitif
 Egosentrik
 Ketrampilan bahsa makin baik
 Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan mengapa?
 Pemecahan masalah sedarhana; menggunakan fantasi untuk memahami,
mengatasi masalah.
j. Ketakutan
 Pengrusakan diri
 Gelap
 Ketidaktahuan
 Objek bayangan, tak dikenal.

D. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah

1. Membantu anak untuk bersosialis


2. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain (tua)
juga harus dipenuhi.
3. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga (keluarga
lain dan lingkungan sekitar)
4. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
5. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
6. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak.

E. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang

Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal antara anak yang satu
dengan yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh
interaksi banyak faktor. Menurut Soetjiningsih (2002), faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang, yaitu:

1. Faktor dalam (internal):


a. Genetika
b. Perbedaan ras, etnis, atau bangsa

7
Tinggi badan orang Eropa akan berbeda dengan orang Indonesia atau
bangsa lainnya, dengan demikian postur tubuh tiap bangsa berlainan.
c. Keluarga
Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk atau
perawakan pendek
d. Umur
Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang
mengalami pertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa lainnya.
e. Jenis kelamin
Wanita akan mengalami pubertas lebih dahulu dibandingkan laki-laki
f. Kelainan kromosom
Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misalnya sindrom down.
g. Pengaruh hormone
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin
berumur empat bulan. Pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon
yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang
dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itukelenjar tiroid juga menghasilkan
kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang, gigi,
dan otak.
2. Faktor lingkungan
Faktor kelompok yang dapat berpengaruh dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
pranatal, kelahiran, dan pascanatal.
3. Faktor pranatal
a. Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama
selama trimester akhir kehamilan
b. Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan
kelainan conginetal, misalnya club foot
c. Toksin, zat kimia, radiasi
d. Kelainan endokrin
e. Infeksi TORCH atau penyakit menular sesksual
f. Kelainan imunologi
g. Psikologis ibu
4. Faktor kelahiran

8
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forcep dapat menyebabkan
trauma kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak

5. Faktor pascanatal

Seperti lainnya pada masa prenatal, faktor yang berpengaruh terhadap


tumbang anak adalah gizi, penyakit kronis/ kelainan konginetal, lingkungan fisik
dan kimia, psikologis, endokrin, sosioekonomi, lingkungan pengasuhan,
stimulasi, dan obat-obatan

F. Masalah-masalah pada anak prasekolah

1. Masalah kesehatan
Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti : diare, difteri,
cacar air, dan campak, masalah/penyakit manajemen teraupetik komplikasi
pertimbangan keperawatan:

a.       Diare (Gastroenterologi) Agen pembuka: bakteri dan virus. 


b.      Varicella ( cacar air )
c.       Campak 
2. Hubungan keluarga
Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan kehadiran anggota
keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang tua sehingga
anak sering membuat olah untuk mendapatkan perhatian orang tua.
3. Bahaya fisik
a. Kecelakaan
Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan
ketrampilan tertentu. Meskipun tidak meninggalkan bekas fisik
namunkecelakaan dianggap sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hati-
hati akan berbahaya bagi psikologisnya sehingga anak akan takut terhadap
kegiatan fisik. Jika hal ini terjadi bisa berkembang menjadi masa malu.
b. Keracunan
Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia lihat
tanpa mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak.
4. Bahaya psikologis

9
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi.
Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih pemarah,
mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya
mengompol dan menghisap jempol.
5. Gangguan tidur
Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur REM (rapid
eye movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk biasanya akan benar-
benar terbangun dan dapat mengingat kembalimimpinya secara terperinci. Mimpi
buruk yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal, dan satu-satunya tindakan
yang perlu dilakukan orang tua adalah menenangkan anak. Tetapi mimpi buruk yang
sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan masalah psikis. Pengalamam
yang menakutkan (termasuk cerita menakutkan atau film tentang kekerasan di
televisi) bisa menyebabkan terjadinya mimpi buruk. Hal ini terutama sering
ditemukan pada anak-anak yang berumur 3-4 th, karena mereka belum bisa
membedakan antara khayalan dan kenyataan. Teror dimalam hari adalah suatu
keadaan dimana sesaat setelah tertidur anak setengah terbangun dengan kecemasan
yang luar biasa. Anak tidak dapat mengingat kembali apa yang atelah dialaminya.
Tidur sambil berjalan adalah suatu keadaan dimana dalam keadaan tertidur
anak bengkit dsari tempat tidurnya dan berjalan-jalan. Teror dimalam hari dan tidur
sambil berjalan biasanya berlangsung selama tidur dalam (Non REM) dan terjadi
dalam 3 jam pertama setelah anak tertidur. Tiap episode berlangsung dari beberapa
detik sampai beberapa menit. Teror dimalam hari sifatnya dramatis karena nak
menjerit-jerit dan panik, keadaan ini paling sering ditemukan pada anak yang berumur
3-8 th.

G. Asuhan Keperawatan Teori

1. Pengkajian
Dalam tahap pengkajian, data yang perlu diperoleh oleh perawat yaitu data yang
berhubungan dengan keluarga dan anak.
a) Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga
 Identitas : nama KK, alamat, komposisi keluarga ( nama, seks, hubungan
keluarga, pendidikan, pekerjaan ).
 Tipe keluarga : mengenai jenis dan tipe keluarga

10
 Suku bangsa : mengkaji asal / suku bangsa keluarga.
 Agama : agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
 Status social ekonomi keluarga, ditentukan oleh penghasilan seluruh anggota
keluarga
 Aktivitas rekreasi keluarga.
b) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
 Tahap perkembangan keluarga saat ini : tahap perkembangan keluarga
ditentukan oleh usia anak tertua dari keluraga inti.
 Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tugas keluarga yang
belum terpenuhi dan kendala yang dihadapi keluarga.
 Riwayat kesehatan keluarga inti : riwayat kesehatan keluarga inti. Riwayat
kesehatan masing – masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya
pencegahan penyakit.
 Riwayat kesehatan keluarga suami istri yang menjelaskan riwayat kesehatan
generasi diatas, tentang riwayat penyakit keturunan , upaya generasi tersebut
tentang upaya penanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang diperhatikan
sampai saat ini.
c) Lingkungan
 Karakteristik rumah : tentang rumah yang dihuni keluarga meliputi luas,
tipe, jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi, perletakan
perabot rumah, sarana pembuangna air limbah dan MCK, sarana air bersih
danh minum yang digunakan.
 Karakteristik lingkungan : karakteristik dari tetangga, dan komunitas
setempat, yaitu tempat keluarga bertempat tinggal
 Mobilitas geografis keluarga menggambarkan mobilitas keluarga dan
anggita keluarga, mungkin keluarga sering berpindah tempat.
 Hubungan keluarga dengan lingkungan : menjelaskan mengenai waktu yang
digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang
adadan sejauh mana keluarga berinteraksi
d) Struktur keluarga
 Struktur peran yang menjelaskan peran masing – masing anggota keluarga
secara formal maupun informal baik dikeluarga maupun dimasyarakat.

11
e) Nilai atau norma keluarga yang dianut oleh keluarga.
f) Pola komunikasi keluarga, bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa
pengambil keputusan utama dan bagaimana peran anggota keluarga dalam
menciptakan komunikasi.
g) Struktur kekuatan keluarga, kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan
mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan.
h) Fungsi keluarga
 Fungsi afeksi, gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan
dimiliki anggota keluarga , dukunagn anggota keluarga, hubungan
psikososial dalam anggota keluarga, bagaimana keluarga mengembangkan
sikap saling menghargai.
 Fungsi sosialisasi, hubungan anggota keluarga, sejauh mana anggota
keluarga belajar tentang disiplin, nilai, norma budaya dan perilaku yang
berlaku dikeluarga dan masyarakat.
 Fungsi perawatan kesehatan, mengetahui kemampuan keluarga untuk
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat anggota
keluarga, memodifikasi lingkungan, menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan.
i) Stress dan koping keluarga
 Stressor jangka pendek dan panjang
 Stressor jangka pendek adalah stressor yang dialami keluarga dan
penyesuaian lebih kurang 6 bulan. Stressor jangka panjang memerlukan
waktu penyesuaian lebih 6 bulan.
 Kemamapuan keluarga berespon terhadap stressor
 Strategi koping
 Strategi adaptasi disfungsional
j) Pemeriksaan kesehatan
k) Harapan keluarga
2. Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah
a) Identitas anak
b) Riwayat kehamulan sampai kelahiran
c) Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini

12
d) Kebiasaan saat ini ( pola perilaku dan kegiatan sehari – hari )
e) Pertumbuhan dan perkembangan saat ini ( termasuk kemampuan yang telah
dicapai ).
f) Periksaan kesehatan
3. Pengkajian fokus anak prasekolah
a) Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumah dan adakah sarana
stimulasinya
b) Sudahkah anak dikutkan kegiatan play group
c) Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
setiap hari
d) Siapakah orang – orang yang setiap hari dengan anak.
e) Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini
f) Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
g) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

13
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

KASUS

Tn. R dan Ny. A masing masing berusia 26 tahun dan 24 tahun, memiliki seorang
putri bernama An. D berusia 5 tahun dan seorang putra bernama An. T berusia 4 bulan. Tipe
keluarga Tn. R adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan 2 orang anak. Pada saat
pengkajian secara umum kondisi anggota keluarga dalam keadaan sehat. Pada usia memasuki
4 bulan, An. D pernah memiliki riwayat penyakit diare, kemudian DBD sehingga harus
dirawat inap d puskesmas selama 12 hari. Pada saat An. D berusia 2,5 tahun, anak kembali
dirawat di puskesmas selama 23 hari, tetapi karena tidak sembuh sembuh sehingga orang tua
membawa ke dokter praktek dan dokter mendiagnosis anak mengalami radang yang
menyebabkan anak panas. Setelah usia 4 tahun, hingga sekarang (5 tahun), klien tidak pernah
kambuh lagi namun demikian orang tua tetap khawatir kondisi anaknya memburuk lagi.
Riwayat imunisasi An. D lengkap. Pada saat ini An.D bersekolah di TK 0 kecil. Orangtua
mengatakan klien sangat hiperaktif layaknya anak seusianya, suka bermain sepeda meskipun
kadang dilarang  oleh ibunya. Orangtua juga mengatakan An.D malas makan dikarenakan
sering mengkonsumsi jajanan.
1. Data Umum
A) NAMA KEPALA KELUARGA : Tn.R
B) ALAMAT : TROWULAN
C) AGAMA : ISLAM
d) PENDIDIKAN : SMA
e) PEKERJAAN : Sopir
F) KOMPOSISI KELUARGA :

U Status Imunisasi
Jenis
No Nama Hub dg KK mu Pddkn
Kelamin BCG Polio DPT Hepatitis Campak
r

1 Tn R Laki-laki Kepala 26 SMA     


Keluarga

14
2 Ny. A Perempuan Istri 24 SMA     

3 An. D Perempuan Anak 5 TK     


th

4 An. T Laki-laki Anak 4 -     


bln
g) Tipe Keluarga
Tradisional Nuclear, yaitu terdiri dari bapak, ibu, dan anak (2 orang), keluarga
termasuk dalam keluarga sejahtera tahap 2.
h) Suku Bangsa
Tn. R dan Ny. A sama-sama berasal dari suku buton. Mereka bisa menerima
kebiaasaan mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan yang hampir sama jadi
tidak ada kesulitan-kesulitan yang mereka rasakan terhadap perbedaan.
i) Agama
Keluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban shalat 5 waktu, semua
aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama.
j) Status Sosial Ekonomi Keluarga
1. Penghasilan Keluarga
Penghasilan keluarga ± Rp.1.000.000,- perbulan yang didapat dari hasil
menyupir oleh Tn. R dan usaha dagang oleh Ny. A.
2. Pemanfaatan Dana Keluarga      
Penghasilan keluarga selain untuk membiayai hidup sehari-hari juga untuk
membantu membiayai kuliah adik sang istri.
3. Sosial keluarga                   
Dengan penghasilan yang didapat,kebutuhan  keluarga terpenuhi.
k) Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga menjadikan hari minggu sebagai hari santai dan berekreasi ke pantai

2. Riwayat dan Tahapan Perkembangan

a) Tahap Perkembangan Keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan anak prasekolah karena usia
anak tertua pada keluarga Tn. A adalah 5 tahun
b) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi 

15
Tahap perkembangan keluarga  yang belum terpenuhi adalah Keluarga dengan anak
sekolah, Keluarga dengan anak remaja, Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan),
Keluarga usia pertengahan, Keluarga usia lanjut karena keluarga belum melewati
tahapan-tahapan tersebut.
c) Riwayat Keluarga inti   
Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun dan menurun. Riwayat
kesehatan masing – masing anggota keluarga adalah sebagai berikut:
4. Kepala keluarga
Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk dirawat inap di rumah sakit.
5. Istri
Orang tua ( ibu ) mempunyai riwayat penyakit malaria, tetapi tidak pernah
dirawat di rumah sakit, hanya berobat di puskesmas.
6. Anak D (anak ke I)
Klien pernah mempunyai riwayat penyakit DBD kemudian diare pada saat
usia mulai memasuki 4 bulan dikarenakan berhenti minum ASI dan
disambung minum susu formula hingga harus dirawat inap di puskesmas
selama 12 hari. Pada usia 2,5 anak pernah kambuh kembali dan dirawat di
puskesmas, tetapi karena anak tidak sembuh – sembuh sehingga orang tua
cemas dan membawa ke dokter praktek dan dokter mendiagnosis anak
mengalami radang yang menyebabkan anak panas. Setelah usia 4 tahun hingga
sekarang ( 5 tahun ) klien tidak pernah kambuh lagi penyakit tersebut.
7. Anak T (anak ke 2)
Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat
inap di Rumah Sakit.
d) Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Tn. R mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan . Saat dikaji Tn. R dalam
keadaan  sehat. Begitupun dengan Ny. A saat didata dalam keadaan sehat.
An.D saat dilakukan pengkajian dalam keadaan sehat, namun pernah memiliki
riwayat dirawat di puskesmas dengan diagnosa diare dikarenakan Ny. A mengganti
ASI dengan susu formula dan demam berdarah. Keluarga mengatakan anak
mendapat   perawatan di puskesmas kurang lebih 23 hari. Anak sering kambuh
dengan penyakit tersebut sampai anak berumur 3 tahun.
e) Kebiasaan diet

16
Pola makan keluarga Tn. R sehari-harinya 2 kali sehari dengan komposisi makanan
nasi, tahu/ tempe, kadang–kadang dengan sayur. Keluarga Tn. R jarang makan ikan
sebab harga ikan cukup mahal baginya. An. D malas makan dikarenakan lebih senang
bermain sehingga lupa untu makan dan lebih memilih jajan.

17
f) Kebiasaan istirahat tidur

Waktu Tidur

Anggota Keluarga Siang Malam

Tn R - 22.00-05.00

Ny. A - 22.00-05.00

An. D - 21.00-06.30

An. T 11.00-13.00 20.00-05.30

3. Lingkungan
a) Karakteristik Rumah
Luas rumah yang ditempati ±24 meter/kubik (lebar , panjang ) terdiri dari ruang tamu,
ruang tengah, ruang keluarga, 4 kamar tidur,dapur, kamar mandi dan WC. Tipe
bangunan adalah permanen. Keadaan lantai terbuat dari plaster, penerangan/cahaya
cukup, sinar matahari masuk melalui jendela dan ventilasi. Sumber air minum yang
digunakan dari sumur. Air yang digunakan untuk air minum juga dari sumur. WC-nya
tidak memiliki septik tank (WC cemplung). Status rumah adalah milik pribadi.
Ventilasi rumah cukup, atap rumah terbuat dari seng. Penerangan pada malam hari
menggunakan listrik, cara memasak makanan dan air minum menggunakan kompor.
Tempat pembuangan sampah dipekarangan rumah kemudian dibakar. Keadaan
halaman rumah banyak ditumbuhi rumput 
b) Karakteristik Tetangga
Jarak rumah dengan tetangga berdekatan. Hubungan keluarga Tn. R dengan tetangga
sangat baik. Selain itu Ny. N juga aktif dalam kegiatan arisan dengan tetangga.
Sebagian besar komunitas RW adalah warga pendatang yang umumnya berprofesi
sebagai pegawai negeri atau swasta. Sedangkan sarana transportasi yang digunakan
oleh warga adalah angkot, ojek, motor dan mobil pribadi.

18
c) Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga ini tidak pernah berpindah tempat tinggal sejak menikah.Tn.R bekerja dari
pagi sampai jam 16.00 wit sebagai supir. Sedangkan Ny.A membantu suaminya
berjualan.
d) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga ini rajin melakukan ibadah sholat, ibu sering mengikuti pengajian. Anaknya
juga rajin mengaji
e) Sistem Pendukung Keluarga
Saudara dan khususnya orang tua merupakan pendukung dalam pembentukan
keluarga dan dalam pemecahan masalah
4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara diskusi untuk menyelesaikan
masalah anaknya.Namun terkadang Ny. A menegur dengan keras apabila anaknya
tidak mau sekolah dan bermain sepeda dijalan. Bahasa yang digunakan orang tua
dalam berkomunikasi kepada anak memakai bahasa Indonesia.
b. Struktur Kekuatan keluarga
Tn.R bertanggung jawab berperan sebagai kepala keluarga yang harus bertanggung
jawab terhadap keluarga. Ny. A berperan sebagai ibu rumah tangga yang juga
mengurus anak-anaknya..
c. Struktur Peran
 Tn. R
 Formal
Menjadi kepala keluarga, suami, ayah dan menantu.
  Informal
Sebagai anggota masyarakat, mencari nafkah dengan pekerjaan menjadi supir
mobil.
 Ny. A
 Formal
Sebagai ibu rumah tangga, istri, dan anak.
 Informal
Masih aktif menjadi anggota masyarakat, sering mengikuti acara pengajian ibu –
ibu di lingkungan tempat tinggal.

19
 An. D
 Formal
Sebagai anak, kakak, dan cucu
 Informal
Sebagai siswa TK, murid dalam mengaji.
 An. T
 Formal
Sebagai anak, adik, dan cucu.
 Informal
Belum ada
d. Nilai atau norma budaya
5. Fungsi Keluarga
a) Fungsi Afektif
Tn.R dan Ny.A selalu memberikan teguran apabila anaknya melakukan kesalahan.
b) Fungsi Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan pada anak cara menghargai orang yang lebih tua dari
dia,seperti cara memanggil kakak, paman, bibi, tante, dan teman sebayanya. Baik di
lingkungan tempat tinggal  maupun di sekolah.
c) Fungsi Perawatan Kesehatan
Orang tua / keluarga selalu membawa anak ke pelayanan kesehatan atau puskesmas,
jika anak mengalami panas tinggi, karena menurut orang tua anak mempunyai riwayat
demam berdarah.
d) Fungsi reproduksi
Keluarga sudah memiliki 2 orang anak. Anak pertama perempuan berusia 5 tahun,
sedangkan anak kedua laki-laki berusia 4 bulan. Ny.A mengatakan menggunakan KB
yang awalnya menggunakan KB jenis pil namun karena tidak cocok diganti dengan
KB jenis implant sampai saat ini.
6. Stress dan koping keluarga
a) Stress jangka pendek dan jangka panjang
 Jangka pendek
Orang tua selalu waspada setiap saat untuk mencegah agar anaknya tidak
mengalami kekambuhan penyakitnya seperti yang pernah dialami sebelumnya.

20
 Jangka panjang
Keluarga ingin memasukkan anaknya ke les privat bahasa inggris, tetapi keluarga
masih mengumpulkan biaya.
b) Kemampuan keluarga
Keluarga selalu berantisipasi khususnya pada kesehatan anaknya, karena takut
penyakit yang pernah diderita anaknya masa lalu dapat kambuh kembali.
c) Strategi Koping
Jika anaknya sakit, orang tua selalu membawa anaknya ke puskesmas. Dan jika ada
masalah dalam keluarga suami dan istri selalu mendiskusikan masalah tanpa
melibatkan anak-anak.
d) Strategi adaptasi fungsional
Ny. A sering menegur dan melarang anaknya karena anaknya selalu ingin bermain
sepeda di jalan raya

21
7. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Tn. R Ny. A An. D An. T

kepala Tidak ada benjolan, kulit Rambut lurus, tidak ada uban, Rambut lurus, tidak ada uban, Rambut lebat, hitam, ikal,
kepala bersih, rambut ikal kulit bersih kulit bersih bersih dan tidak ada benjolan

Tanda – tanda vital TD       : 120/70 TD       : 100/60 ND      : 94x/m ND           : 96x/m

ND      : 86x/m ND      : 72x/m S         : 36,5 S    : 36,5

RR      : 20x/m RR      : 20x/m RR      : 22x/m RR            : 24x/m

S         : 37,1 S         : 37

Mata Kedua mata simetris, kedua mata simetris, konjungtiva kedua mata simetris, konjungtiva kedua mata simetris,
konjungtiva tidak pucat, tidak pucat, sclera tidak icteric tidak pucat, sclera tidak icteric konjungtiva tidak pucat,
sclera tidak icteric tidak ada tidak ada nyeri tekan, tekanan tidak ada nyeri tekan, tekanan sclera tidak icteric tidak ada
nyeri tekan, tekanan bola bola mata tidak tinggi bola mata tidak tinggi nyeri tekan, tekanan bola
mata tidak tinggi mata tidak tinggi

Hidung hidung simetris, tidak ada hidung simetris, tidak ada secret, Tidak bersekret, tidak ada Tidak ada kelainan
secret, tidak ada korpal, tidak tidak ada korpal, tidak ada kelainan penciuman penciuman
ada pembesaran polip. tidak pembesaran polip. tidak ada
ada nyeri tekan. nyeri tekan.

Mulut tidak ada stomatitis, tidak ada tidak ada stomatitis, tidak ada Mukosa lembab, kesulitan Mukosa lembab, kesulitan

21
caries gigi, tidak ada gigi caries gigi, tidak ada gigi palsu, menelen = - menelen = -
palsu, tidak ada faringitis, tidak ada faringitis, lidah tidak
lidah tidak kotor, lidah teraba kotor, lidah teraba lunak, tidak
lunak, tidak ada nyeri tekan ada nyeri tekan

Leher Tidak ada benjolan, tidak ada Tidak ada benjolan, tidak ada Tidak ada benjolan, tidak ada Tidak ada benjolan, tidak ada
pembesaran kelenjar linfe pembesaran kelenjar linfe pembesaran kelenjar linfe pembesaran kelenjar linfe

Dada bentuk normochest, tidak ada bentuk normochest, tidak ada Bunyi jantung dan paru normal Bunyi jantung dan paru
nodul,tidak ada sikatrik. tidak nodul,tidak ada sikatrik. tidak normal
ada nyeri tekan, tidak ada ada nyeri tekan, tidak ada fraktur
fraktur pada tulang iga. pada tulang iga. terdengar
terdengar resonan pada paru resonan pada paru dan redup
dan redup pada jantung. pada jantung. terdengar
terdengar vesikuler. vesikuler.

Abdomen tidak ada nodul, tidak acites. tidak ada nodul, tidak acites. Tidak ada kembung Tidak ada kembung
suara peristaltic terdengar suara peristaltic terdengar
tympani pada usus, dan redup 25x/menit terdengar tympani
pada hati dan ginjal.tidak ada pada usus, dan redup pada hati
nyeri tekan, tidak ada dan ginjal.tidak ada nyeri tekan,
pembesaran hati dan ginjal. tidak ada pembesaran hati dan
ginjal.

22
Tangan Tidak ada pembengkakan, Tidak ada pembengkakan, turgor Tidak ada pembengkakan, turgor Tidak ada pembengkakan,
turgor baik baik baik. turgor baik.

Kaki Tidak ada pembengkakan, Tidak ada pembengkakan, turgor Tidak ada pembengkakan, turgor Tidak ada pembengkakan,
turgor baik baik baik turgor baik

Keluhan umum - - An. D sering mengalami radang -


dan setiap radang maka An. D
akan mengalami panas.

23
8. Harapan  Keluarga
a) Persepsi Terhadap Masalah
Keluarga memandang masalah sebagai sesuatu yang wajar dalam sebuah rumah tangga,
namun dalam kesehatan anak, keluarga sangat memperhatikan hal tersebut. Keluarga
mengerti perubahan kesehatan anak misalnya anak panas tinggi karena menurut keluarga
anak pernah menderita sakit DBD. Jadi keluarga selalu waspada.
b) Harapan Terhadap Masalah
Tn. R dan Ny. A menginginkan agar kesehatan anaknya tetap terjaga dan sehingga
anaknya tidak kambuh dengan penyakit yang pernah diderita, dan anaknya dapat tumbuh
kembang dengan yang diharapkan.
9. Pengkajian Fokus
a) Stimulasi  yang diberikan oleh keluarga terhadap anak
Ny.A memberikan stimulus pada An.D dengan memperingatkan waktu sesuai jam dan
kegiatan yang telah diberikan agar bisa dibiasakan dalam kebiasaan  sehari-hari. Orang
tua memberikan gambar-gambar, angka dan huruf – huruf yang ditempel di dinding untuk
belajar anak, serta di belikan sepeda, anak sudah dapat mengendarainya.
b) Sudahkan anak mengikuti Play Group
An.D tidak mengikuti play group dan langsung dimasukkan di taman kanak-kanak
(TK). Karena orang tua beralasan tempat play group jaraknya jauh dari tempat tinggal,
sedangkan orang tua harus bekerja.
c) Waktud imiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
Ny. A selalu memiliki waktu dengan anaknya/selalu bersama dengan anaknya, kecuali
Tn R hanya memiliki waktu setelah pulang dari kerja jam 16.00 hingga pagi sampai
anaknya berangkat ke sekolah.
d) orang yang setiap hari bersama anak
Yang setiap hari mendampingi anak yaitu orang tua dan tidak pernah menitipkan anak
pada orang lain ataupun memiliki pengasuh selain orang tua.
e) Kemampuan  yang telah dimiliki anak saat ini
 Personal / sosial
 Anak sering meniru meniru gaya seperti ibunya seperti berdandan,
 Sering ikut – ikut ibunya saat mencuci piring atau baju,
 Selalu mengikuti perintah yang diberikan oleh ayah dan ibunya,

24
 Mudah akrab dengan semua orang, baik yang sudah dikenal maupun yang baru
dikenalnya.
 Motorik
 Motorik kasar
 Anak sudah dapat mengendarai sepeda roda dua
 Dapat melompati benda yang agak tinggi
 Anak dapat melempar bola
 Motorik halus
 Anak bisa menggambar bentuk orang,
 Dapat memakai baju dan celana sendiri
 Anak dapat menulis angka 1-10
 Anak dapat mengenal dan menghafal abjad
 Bahasa dan Kognitif
 Ketrampilan bahasa sudah bagus
 Sering bertanya pada ibunya khususnya saat melihat ibu sedang memasak,
 Anak lebih sering berteriak jika dia tidak bisa melakukan sesuatu,
 Anak sudah bisa mengenal warna,
 Ketakutan
Anak trauma atau menangis jika melihat orang jatuh atau kecelakaan, karena anak
pernah mengalami hal tersebut.
  Harapan keluarga saat ini
Orang tua menginginkan anaknya bisa masuk ke les privat bahasa inggris, tetapi
keluarga masih mengumpulkan biaya.
10. Pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
Keluarga menginginkan jumlah anaknya cukup dua, dalam pembagian tugas keluarga
antara ayah dan ibu saling bekerja sama saat salah satu membutuhkan untuk menjaga
anaknya.

25
Analisa Data

Simptom Masalah Penyebab

DS: kecemasan orang tua (keluarga) Ketidakmampuan keluarga memberi


 Pasien (orang tua) mengatakan mencemaskan kekambuhan penyakit perawatan pada perubahan yang akan
anaknya. terjadi pada status kesehatan anaknya

DO :
  Pasien (orang tua) nampak berantusias dalam menanggapi keadaan
kesehatan  anaknya.

DS : Resiko terjadinya gangguan ketidakmampuan keluarga mengenal


 Ny. A mengatakan kalau An. D nafsu makannya kadang menjadi kebutuhan nutrisi kurang dari masalah nutrisi yang dibutuhkan pada
berkurang kebutuhan tubuh pada An. D anak prasekolah
 Ny. A mengatakan An. D suka jajan makanan ringan
 Ny. A mengatakan nutrisi adalah makanan yang kita makan sehari-hari
DO

 An.D Tampak malas makan

DS Resiko cedera fisik pada anak Ketidakmampuan keluarga memodifikasi

34
 Ny A mengatakan anaknya suka bermain sepeda lingkungan yang aman untuk anak
 Ny A mengatakan anak susah dilarang jika ingin bersepeda di jalanan
 Ny A mengatakan anak suka mengikuti ibu saat memasak, dan anak suka
menggunakan alat dapur

DO

 An D sudah dapat mengendarai sepeda sendiri


 Tempat kerja Ny A dekat dengan jalan raya
 Tidak terdapat pembatas atau pagar di depan rumah

35
Diagnosa keperawatan dan scoring

Diagnosa keperawatn yang muncul antara lain :

1. Kecemasan orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberi perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status
kesehatan anaknya

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3      2/3 Keluarga mencemaskan tentang kekambuhan penyakit
Skala: Krisis anak namun tidak menjadi masalah keluarga

2. Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 = 2      2 Kecemasan klien dapat menghilang jika tidak terlalu
diubah memfokuskan masalah, keluarga akan membawa
Skala : Mudah anaknya ke puskesmas jika terjadi perubahan kesehatan
pada anaknya(panas tinggi)

3. Potensial masalah dapat 2/3 x 1= 2/3     2/3 Masalah yang dialami dapat dicegah atau diatasi oleh
dicegah klien, dan keluarga Nampak antusias dalam menanggapi
Skala : Cukup kesehatan anaknya.

4. Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2      1/2 Kebiasaan dalam mengatasi masalah, menyebabkan
Skala : Masalah ada tetapi masalah tidak dianggap serius. Keluarga mencemaskan
tidak perlu ditangani kekambuhan anaknya.

TOTAL ∑ = 3 5/6

36
2. Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. D b/d  ketidakmampuan keluarga mengenali masalah
nutrisi yang dibutuhkan pada anak prasekolah.                            

No. Perhitungan Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Sifat masalah merupakan ancaman karena kadang nafsu
Skala :Ancaman kesehatan makan An. D menjadi berkurang dan jika itu tidak
ditanggulangi akan menjadi aktual dan dapat menyebabkan
penurunan pada status kesehatannya yaitu gangguan
nutrisi.
2. Kemungkinan Skala Dapat Diubah 1/2 x 2 = 1 1 Masalah sebagian dapat diubah karena Ny. A dapat
Skala :Sebagian memberikan makanan-makanan lain kepada An. D
3. Potensial Masalah Untuk Dicegah 2/3 x 1 = 2/3  2/3 Potensial masalah untuk dicegah cukup karena dapat
Skala : dilakukan dengan mengajarkan cara pengolahan makanan
Cukup yang menarik untuk An. Z dengan penurunan pemasukan
nutrisi.
4. Menonjolnya Masalah 1/2 x 1 = 1/2 1/2 Keluarga menyadari ada masalah tapi tidak perlu ditangani
Skala : dengan segera.
Ada masalah tapi tidak perlu ditangani
TOTAL ∑ = 2 5/6

37
3. Resiko cedera fisik pada anak D b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang aman untuk anak prasekolah
No Perhitungan Kriteria skor Pembenaran

1 Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Bahaya fisik mungkin dapat terjadi, Ny A mengatakan anak susah
dilarang  jika ingin bersepeda di jalanan
Skala:

Ancaman kesehatan

2 Kemungkinan masalah dapat diubah ½x2=1 1 Ny A menegur dan memberikan contoh pada anak

Skala:

Sebagian

3 Potensial masalah dapat dicegah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Pemberian lingkungan dan tempat bermain yang aman untuk anak

Skala:

Cukup

4 Mononjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 1 An D sering mengendarai sepeda di jalan dan bermain alat-alat dapur,
oramg tua sulit untuk memberitahu
Skala:

Masalah harus segera ditangani

TOTAL ∑= 3 1/3

38
INTERVENSI
No Diagnosa
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Kecemasan orang tua anak Tujuan umum: 1. Kekhawatiran tentang anggota 1. Anjurkan keluarga untuk
D berhubungan dengan keluarga menurun mengungkapkan kecemasannya
Setelah dilakukan
ketidakmampuan keluarga
pengkajian kecemasan 2. Keterpaparan informasi kepada 2. Anjurkan keluarga untuk tetap
memberikan perawatan pada
keluarga dapat
perubahan yang akan terjadi pada keluarga meningkat mempertahankan mekanisme
berkurang
status kesehatan anaknya.
3. Perasan tertekan (depresi) keluarga koping keluarga dalam menghadapi
Tujuan khusus:
menurun masalah
a. Keluarga mampu
mengenali masalah 4. Perilaku menyerang (agresi) keluarga 3. Anjurkan keluarga untuk
b. Keluarga mampu menurun mengurangi stresor yang
memutuskan tindakan
5. Perilkau over protektif keluarga menyebabkan kecemasan
yang tepat untuk
mengatasi menurun 4. Anjurkan keluarga untuk meminta
kecemasan. 6. Perilaku menolak perawatan keluarga bantuan dari tenaga kesehatan
menurun dalam upaya mengurangi masalah
kesehatan

39
IMPLEMENTASI
HARI, TANGGAL DAN
DIAGNOSIS KEPERAWATAN IMPLEMENTASI
WAKTU
Senin, 18 Mei 2020 1. Kecemasan orang tua berhubungan dengan 1. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan
ketidakmampuan keluarga memberi perawatan pada kecemasannya
perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan 2. Menganjurkan keluarga untuk tetap mempertahankan
anaknya mekanisme koping keluarga dalam menghadapi
masalah
3. Menganjurkan keluarga untuk mengurangi stresor yang
menyebabkan kecemasan
4. Menganjurkan keluarga untuk meminta bantuan dari
tenaga kesehatan dalam upaya mengurangi masalah
kesehatan

40
EVALUASI

HARI, TANGGAL DAN


DIAGNOSIS KEPERAWATAN EVALUASI
WAKTU
Senin, 18 Mei 2020 Kecemasan orang tua berhubungan dengan S :
ketidakmampuan keluarga memberi perawatan  Pasien (orang tua) mengatakan sudah sedikit berkurang
pada perubahan yang akan terjadi pada status mencemaskan kekambuhan penyakit anaknya.
kesehatan anaknya
O:
 Pasien (orang tua) nampak berantusias dalam
menanggapi keadaan kesehatan  anaknya.
 Keluarga menerima saran untuk meminta bantuan kepada
tenaga kesehatan

A : Masalah Teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi 1-4

41
BAB IV

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional serta individual memepunyai peran masing-masing
yang merupakan bagian dari keluarga. 
Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam tahun prasekolah.
Prasekolah bertumbuh 2-3 inci per tahun, panjang mereka menjadi dua kali lipat panjang
lahir pada usia 4 tahun,dan berada pada tinggi rata-rata 43 inci pada ulang tahun kelima
mereka. Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar dan
dapat mengembangkan pola sosialisasinya. Anak sudah mulai mandiri dalam merawat
diri sendiri, seperti mandi, makan, minum, menggosok gigi, BAK, dan BAB, Mulai
memahami waktu, Penggunaan tangan primer terbentuk.
Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia pra sekolah yang diantaranya :
Membantu anak untuk bersosialis , Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara
kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus dipenuhi, Mempertahankan hubungan yang
sehat baik di dalam atau luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar), Pembagian
waktu untuk individu, pasangan dan anak, Pembagian tanggung jawab anggota keluarga,
Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan
anak.

34
DAFTAR PUSTAKA

Soetjiningsih (1994), Tumbuh Kembang Anak, Bagian Kesehatan Anak FK Udayana, Jakarta.


EGC,
Soetjiningsih. (1995). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.
Supartini, Y. (2004). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.

Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga, Kelompok, Dan Komunitas Dengan


Modifikasi NANDA, ICNP, NOC, Dan NIC Di Puskesmas Dan Masyarakat. Jakarta :
Universitas Indonesia (UI-Press)

35

Anda mungkin juga menyukai