Anda di halaman 1dari 3

Wabah Covid 19 atau masyarakat familiar dengan sebutan Wabah Corona ini banyak membawa dampak

Sosial yang Luar biasa.Dimana tata sosial masyarakat dengan budayanya yang luar biasa,sudah di obrak
abrik oleh si Corona ini.

Setidaknya yang saya tulis ini adalah pengalaman atau yang bisa saya lihat langsung di kehidupan
masyarakat.walau mungkin banyak yang tidak peduli dan tidak mau tahu tapi saya yakin mereka telah
sedikitnya merasakan perubahan.

Tata sosial dan budaya masyarakat kita ini terkenal dengan ramah tamahnya, bertemu bersalaman
,cipika cipiki senyum sapa hangat yang selalu terpancar.

Tapi apa sekarang yang terjadi,senyum itu seakan hilang tertutup masker yang beraneka ragam bentuk
dan warna,bisa bersalaman dan cipika cipiki? O tidak.....kita sekarang harus jaga jarak akibat wabah ini.

Belum lagi dari segi kesehatan ,ya memang menggunakan masker untuk mengantisipasi virus dan
bakteri masuk, tapi bagaimana kalau kita sudah mulai pengap atau jenuh dengan masker itu,
tergantunglah ia di dagu di bawah mulut,atau diletakan sembarang tempat,lalu?

Pasti ini cara yang kurang benar ,karena bisa menimbulkan penyakit yang baru .

Ada lagi,kebiasaan kita berkumpul, arisan,undangan,kegiatan kegiatan kemasyarakatan,beribadah


bersama dan lain lain .....dulu itu jadi hal yang rutin, sekarang jadi hal yang sangat dirindukan bahkan
diimpikan.sementara ini kita harus lebih banyak berdiam diri di rumah ,keluar bila benar benar ada
keperluan.

Tetapi di balik kehebohan wabah ini yang berdampak pada sosial dan budaya masyarakat kita ,tidak
selamanya negatif.Coba kita pikirkan, yang dulu kita tidak dibuat betah di rumah ,selalu ada saja alasan
keluar rumah untuk inilah,untuk itulah.Sekarang harus berusaha betah di rumah,bagi seorang ibu
banyak hal positif yang bisa kita dapat,antara lain:

kita jadi semakin dekat dengan suami dan anak anak, ngobrol,bercanda dan mengeluarkan hal hal yang
selama ini terpendan,yang positif tentunya supaya tidak merasa bosan.
kita jadi semakin kreatif di dapur,selalu berkreasi untuk seluruh anggota keluarga supaya lebih nyaman
dan betah di rumah.

kita jadi semakin sensitip dengan hal hal yang biasanya tidak kita pedulikan ,contoh nya kita peduli
dengan kebersihan rumah,peduli dengan tata letak barang dan lain lain .

Begitu juga dengan budaya akibat dari virus corona kalangan pelaku seni dan budaya melahirkan
ciptaan barunya, seperti yang telah nampak mengemuka di internet maupun viral di media sosial berupa
karya-karya baru dan semarak tentang musik dan lagu bernuansa COVID-19.

Begitu pula terjadinya penguatan kesadaran atas tradisi budaya masyarakat Jawa minum jamu
(berbahan baku empon-empon) yang makin dimengerti sebagai bermanfaat memperkuat daya tahan
tubuh dalam menghadapi sentuhan COVID-19.

Demikian pula virus corona dengan kekuatan viralnya pada era kemajuan teknologi informasi saat ini,
bukan hanya melahirkan kesedihan saat pandemi itu menerjang, tetapi boleh jadi melahirkan karya-
karya seni budaya untuk menandai zaman milenial ini.Barangkali pula serangan COVID-19 membuat
kampanye hidup bersih dan sehat orang dalam hidup sehari-hari, disiplin terhadap aturan, pemuliaan
terhadap karakter dan nilai luhur bangsa, beroleh momentum menjadi tradisi budaya yang mengakar
secara kukuh di negeri ini.

Pandemi virus itu bukan sekadar potongan peristiwa masyarakat global, tetapi memviralkan suatu
kekuatan dahsyat bagi masa depan sendi-sendi kehidupan manusia.

Mungkin boleh diimpikan bahwa munculnya virus corona baru abad ini bakal melahirkan jejak baru
kebudayaan bangsa ini dan cara masyarakat global membangun peradaban baru.

Di Indonesia sendiri, dunia pendidikan juga ikut merasakan dampaknya.Jika kondisi ini terus meningkat,
maka sudah bisa dipastikan dampaknya terhadap sektor pendidikan juga akan semakin meningkat.
Dampak yang paling dikhawatirkan adalah efek jangka panjang. Sebab para siswa dan mahasiswa secara
otomatis akan merasakan keterlambatan dalam proses pendidikan yang dijalaninya. Hal ini bisa
mengakibatkan pada terhambatnya perkembangan kematangan mereka di masa yang akan datang.
Pastinya, kondisi demikian akan mengganggu pencapaian kematangan siswa dalam meraih tujuan
belajarnya, baik secara akademis maupun psikologis. Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah dampak
psikologisnya. Siswa yang harus tertunda proses pembelajarannya akibat penutupan sekolah sangat
memungkinkan akan mengalami trauma psikologis yang membuat mereka demotivasi dalam belajar.

Menurut pendapat saya dalam bidang pendidikan perlu dilakukan cara strategis seperti
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memberikan edukasi kepada para siswa dan praktisi
pendidikan. Ini bisa dilakukan dengan sosialisasi secara intensif oleh dinas kesehatan tentang virus
corona itu sendiri, baik dari aspek pencegahannya maupun cara menyikapinya. Dengan wawasan ini
diharapkan dapat mengurangi efek kekhawatiran berlebih yang dapat menyebabkan dampak traumatis
pada diri siswa dan tentu juga para gurunya.

Langkah kedua adalah perlu menyiapkan tim khusus dari para psikolog untuk melakukan pendampingan
terhadap para siswa baik secara kolektif maupun individu, khususnya terhadap sekolah-sekolah yang
berada di wilayah terdampak virus. Terkhusus lagi untuk para siswa yang gagal melakukan program yang
diimpikan dan dinantinya seperti kegiatan perlombaan di tingkat internasional atau studi komparatif di
luar negeri.

Dengan pendampingan ini diharapkan dapat meringankan beban psikologis mereka serta menguatkan
kembali semangat belajarnya.

Anda mungkin juga menyukai