Acute Lung Oedema (ALO) atau Edema Paru Akut (EPA) adalah akumulasi cairan di paru-
paru yang terjadi secara mendadak. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan intravaskular
yang tinggi (edema paru kardiak) atau karena peningkatan permeabilitas membran kapiler
(edema paru non kardiak) yang menyebabkan terjadinya ekstravasasi cairan secara cepat
(Harun S & Nasution SA, 2010).
Edema paru akut merupakan suatu kondisi gawat darurat yang ditandai dengan gawat
pernafasan yang terjadi secara cepat dan progresif. Kondisi ini diakibatkan oleh
penumpukan cairan di dalam alveoli paru yang disebabkan karena peningkatan tekanan
kapiler vena paru atau gangguan permeabilitas kapiler paru (Tampubolon Gold, 2020).
Etiologi Acute Lung Oedema (ALO)
1. Kardiogenik
2. Non Kardiogenik
a. Penyakit pada arteri koronaria
Pada non-kardiogenik, ALO dapat disebabkan oleh
b. Kardiomiopati beberapa hal, antara lain:
a. Infeksi pada paru
c. Gangguan katup jantung b. Glemerolus nefritis
d. Hipertensi c. Tenggelam
d. Lung injury, seperti emboli paru, smoke
inhalation dan infark paru.
e. Paparan toxic
f. Reaksi alergi
g. Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
h. Neurogenik
Patofisiologi Acute Lung Oedema (ALO)
Secara garis besar patofisiologi Acute Lung Oedema (ALO) disebabkan oleh faktor kardiogenik dan
non kardiogenik.
2. Acute Lung
1. Acute Lung Oedema Oedema (ALO) NON
(ALO) Kardiogenik Kardiogenik
ALO Kardiogenik disebabkan ALO non kardiogenik
oleh bocornya cairan dari disebabkan peningkatan
kapiler paru yang disebabkan permeabilitas vaskular paru.
oleh peningkatan tekanan Kondisi ini akan menyebabkan
hidrostatik kapiler meningkatnya aliran cairan
dan protein ke jaringan
interstitial dan ruang alveoli
Manifestasi Klinis Acute Lung Oedema
(ALO)
Menurut Brunner & Suddarth 2014, manifestasi Klinis ALO atau Edema Paru secara spesifik juga
dibagi dalam 3 stadium yaitu :
1. Stadium 1
Adanya distensi dan pembuluh darah kecil paru yang prominen akan memperbaiki pertukaran gas di
paru dan sedikit meningkatkan kapasitas difusi gas CO.
2. Stadium 2
Pada stadium ini terjadi edem paru interstisial. Batas pembuluh darah paru menjadi kabur, demikian
pula hilus juga menjadi kabur dan septa interlobularis menebal (garis kerley
3. Stadium 3
Pada stadium ini terjadi edema alveolar. Pertukaran gas sangat terganggu, terjadi hipoksemia
dan hipokapsia. Penderita nampak sesak sekali dengan batuk berbuih kemerahan. Kapasitas
vital dan volume paru yang lain turun dengan nyata.
Pemeriksaan Penunjang Acute Lung Oedema (ALO)
Terapi Oksigen
Pemberian oksigen sehingga oksigen dalam udara inspirasi (FIO2) mencapai 50- 100%.
Pemberian oksigen sering berguna untuk meringankan dan menghilangkan rasa nyeri dada
dan bila memungkinkan dapat dicapai paling baik dengan memberikan tekanan positif
terputus-putus. Kebutuhan untuk intubasi dan ventilasi mekanik mungkin akan semakin
besar sehingga pasien harus dirawat di unit perawatan intensif.
Komplikasi Acute Lung Oedema (ALO)
1. ARDS (Acute Respiratory Distres Syndrome) Karena adanya timbunan cairan, paru menjadi
kaku dan tidak dapat mengembang dan udara tidak dapat masuk, akibatnya adalah hipoksia
berat.
2. Gagal napas akut, tidak berfungsinya penapasan dengan derajat dimana pertukaran gas tidak
adekuat untuk mempertahankan gas darah arteri (GDA).
3. Kematian pada edema paru tidak dapat dihindari lagi. Pasien dapat mengalami komplikasi
jika tidak segera dilakukan tindakan yang tepat.
Konsep Asuhan Keperawatan Acute Lung Oedema (ALO)
Pengkajian Keperawatan
1. Primary Survey
a. Airway
b. Breathing
c. Circulation
d. Disability
e. Exposure
2. Secondary Survey
a. Identitas
b. Keluhan Utama
c. Riwayat penyakit sekarang
d. Riwayat penyakit dahulu
e. ADL
f. Pemeriksaan fisik
Diagnosa Keperawatan