Anda di halaman 1dari 9

PERANAN KELUARGA DALAM PEMBINAAN KEBIASAAN MAKAN

ANAK ANAK DAN MENYUSUI

DISUSUN OLEH :

Natalia sitanggang (P01031223032)

KELAS :

1A

DOSEN PENGAMPU :
ERLINA NASUTION, S.Pd, M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN GIZI

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sederhana.
Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu dosen kami Erlina Nasution,
S.Pd, M.Kes mata kuliah Sosiologi dan Antropologi yang telah memberikan kesempatan kepada
saya menyusun makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi dan Antropologi.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sosiologi dan Antropologi
bagi para pembaca dan penulis.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan masukan yang
bersifat pembangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Lubuk Pakam,10 Desember 2023

Natalia sitanggang

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………..…….....i

DAFTAR ISI……………………………………………………………….……......ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...…..1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………..……......1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………..…..1
1.3 Tujuan………………………………………….………………………..........1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..........2

2.1 Pengertian Bentuk Keluarga…………………......………………………...………….….2


2.2 Pengertian Perubahan Perubahan dalam Hidup Keluarga………..….……….……...…...2
2.3 Pengertian Fungsi Keluarga………………………………………………………………3

BAB III PENUTUP……………...……………………………………………..…....5

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………..……...5

DAFTAR PUSTAKA……………………………...………………………....………6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Keluarga merupakan hubungan terkecil dari suatu masyarakat yang memiliki suatu
keterkaitan satu sama lain yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga sangat berpengaruh
terhadap pembentukan kebiasaan makan anak karena anak dibesarkan dan dididik oleh
keluarga, sehingga mereka akan mencontoh saudara tertua atau anggota lainnya. Kebiasaan
makan, jenis makanan yang disukai atau tidak disukai orang tua akan menurun kepada
anaknya dan akan mempengaruhi kebiasaan makan anak. Dalam keluarga, orangtua juga
perlu mengawasi kebiasaan makan anaknya, mengarahkan dan memberikan pemahaman
tentang mnegkonsumsi makanan yang aman, schat dan bergizi.

1.2Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Bentuk Keluarga?
b. Apa Perubahan Perubahan dalam Hidup Keluarga?
c. Apa Pengertian Fungsi Keluarga?
1.3Tujuan
a. Mengerti apa yang dimaksud dengan bentuk keluarga
b. Mengerti apa yang dimaksud dengan perubahan dalam hidup keluarga
c. Mengerti apa yang dimaksud dengan fungsi keluarga

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bentuk Keluarga


Menurut Sindoro (dalam Damanik, 2015), peranan adalah bagian dari tugas utama yang h
arus dilakukan seorang dalam manajemen. Peranan merupakan penyesuain dari fungsi diri da
n merupakana sebuah proses untuk menjalankan rutinitas keseharian. Ketika salah satu anggo
ta keluarga tidak sepenuhnya bisa memberikan fungsi dan peranan dalam keluarganya, maka
akan muncul suatu permasalahan didalam keluarga
Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai
satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan
perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh
seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk. Keluarga dibagi menjadi beberapa
bentuk berdasarkan garis keturunan, jenis perkawinan, pemukiman, jenis anggota keluarga
dan kekuasaan. Keluarga yang memiliki kesadaran tentang gizi yang baik maka status gizi
balita akan menjadi baik, sebaliknya apabila kesadaran tentang gizi tidak baik maka status
gizi balita juga kurang baik. Sehingga status gizi sangat berhubungan dengan keluarga sadar
gizi.

2.2 Perubahan dalam Hidup Keluarga


Perubahan dalam keluarga biasa berdampak dari Perkembangan IPTEK telah banyak
menimbulkan berbagai perubahan dalam bidang kehidupan keluarga dan masyarakat.
Kemajuan di bidang komunikasi misalnya, telah dapat menghilangkan jarak antara satu
daerah dengan daerah yang lain, antara satu benua dengan benua lain, bahkan antara bumi
dengan planet-planet lain. Hal-hal yang terjadi pada suatu negara atau benua dalam sekejap
mata telah dapat diketahui di negara atau di benua lain melalui pesawat radio, televisi,
telephone, internet dan sebagainya.

2
Demikian pula kemajuan dalam bidang transportasi telah membuat mudahnya terjadi
mobilitas penduduk dari suatu negara ke negara lain. Bahkan perubahan-perubahan tersebut
telah mengakibatkan berbagai masalah sosial antar generasi atau kelompok, gap antara
budaya seperti tumbuhnya "cultural lag", gap keluarga dengan komunitas atau gap antara
dengan komunitas dengan masyarakat.
Berbagai perubahan sosial di atas. juga terjadi dalam kehidupan keluarga, dan menuntut
penyesuaian-penyesuaian perilaku anggota yang ada di dalamnya. Kalau dahulu orang tua
adalah orang yang sangat dihormati karena berbagai pengalaman dan pengetahuan yang
dimilikinya, pada saat sekarang orang tua perlu juga dihormati tetapi bukan atas dasar bahwa
ia banyak tahu dan kaya pengalaman. Pada saat sekarang orang tua tidak banyak tahu lagi
dengan anak-anaknya. Hal itu disebabkan karena pendidikan anak tidak sama lagi dengan
orang tua Anak telah mengikuti pendidikan keahlian tertentu seperti komputer, fisika, teknik,
kedokteran, telekomunikasi an sebagainya dimana orang tua tidak memahaminya, atau
mereka telah mengetahui berbagai informasi dari berbagai media yang mana hal itu tidak
sempat dilakukan oleh orang tuanya. Bila perubahan-perubahan seperti contoh di atas tidak
diantisipasi secara baik oleh orang tua maka dikhawatirkan akan terjadi masalah "cultural
lag" seperti yang dikemukakan terdahulu.

2.3 Fungsi Keluarga


a. FUNGSI PERLINDUNGAN
Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat perlindungan bagi anggota keluarga.
Keluarga harus memberikan rasa aman, tenang, dan tentram bagi seluruh anggota keluarga

b. FUNGSI SOSIAL DAN BUDAYA


Manusia adalah makhluk sosial yang bukan hanya membutuhkan orang lain namun juga
membutuhkan interaksi dengan orang lain yang berbeda dengannya. Sopan santun, peduli,
toleransi adalah beberapa nilai yang bisa ditanamkan pada anak melalui fungsi sosial
budaya.

3
c. FUNGSI REPRODUKSI
Salah satu tujuan perkawinan adalah memperoleh keturunan yang berkualitas sebagai
pengembangan dari tuntunan fitrah manusia. Dalam hal ini keturunan diperoleh dengan
bereproduksi oleh pasangan suami istri yang sah. Kesepakatan jumlah anak, jarak
kelahiran dan kesehatan reproduksi perlu di perhatikan dalam keluarga sehingga tercipta
keluarga yang harmonis dan sejahtera.

d. FUNGSI SOSIALISASI DAN PENDIDIKAN


Orangtua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak – anaknya, sekaligus sebagai
pembimbing dan pendamping dalam tumbuh kembang anak, baik secara fisik, mental dan
spiritual. Keluarga merupakan salah satu tempat pembelajaran seumur hidup untuk anak
dan orangtua itu sendiri

e. FUNGSI EKONOMI
Sebuah keluarga harus mampu memenuhi kebutuhan materiil setiap anggota keluarganya.
Untuk memenuhi kebutuhan materiil banyak nilai – nilai yang perlu dikembangkan
diantaranya adalah hemat, disiplin, ulet, dll. Tanpa adanya kemampuan memanajemen
keuangan dan keuletan dalam bekerja suatu keluarga akan kekurangan dalam pemenuhan
kebutuhan.

f. FUNGSI LINGKUNGAN
Yang dimaksud dengan lingkungan disini adalah terkait kebersihan dan kesehatan
lingkungan disekitar keluarga. Kemampuan keluarga dalam menjaga kebersihan,
kesehatan dan kelestarian lingkungan merupakan Langkah positif untuk menjaga
keseimbangan lingkungan

4
BAB III

(PENUTUP)

3.1Kesimpulan
Keluarga merupakan lingkungan yang paling awal ditemui oleh seorang anak remaja,
sebelum remaja memasuki lingkungan sekolah dan masyarakat. Di dalamlingkungan
keluarga pula pertama kali terjadinya interaksi dan sosialisasi denganorang tua dan anggota
keluarga.Dalam pertumbuhan dan perkembangan remaja, orang tua sangat
menentukandalam pembentukan akhlak remaja. Baik buruk akhlak remaja salah
satunyadisebabkan oleh kepemimpinan keluarga dalam membina dan mendidik di
rumahsehingga terbentuknya akhlak yang diharapkan, baik di sekolah maupun
dimasyarakat nantinya. Keluarga adalah unit terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan
anggota lainnya yang direkat oleh ikatan darah, perkawinan, atau adopsi serta tinggal
bersama. Secara umum keluarga mempunyai beberapa fungsi antara lain fungsi biologis,
sosialisasi anak, afeksi, edukatif, relegius, protektif, rekreatif dan ekonomi.

5
Daftar Pustaka
https://www.ojsstikesbanyuwangi.com/index.php/healthy/article/view/35

https://repository.uin-suska.ac.id/3441/6/BAB%20V.pdf

Anda mungkin juga menyukai