Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY S RT 02 RW 15

KELURAHAN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI

PADANG

OLEH :
NUR’ADINI
1610038105027

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( Ns.Noli Papertu Englardi M.Kep ) (Ns. MITRIYARIKA Z.M, S.Kep)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA
PADANG T.A 2020
LAPORAN PENDAHULUAN
KELUARGA DENGAN ASAM URAT

A. Latar Belakang
Keluarga merupakan dasar pembantu utama struktur sosial yang lebih luas,
dengan pengertian bahwa lembaga-lembaga lainnya tergantung pada
eksistensinya. Ciri utama lain dari sebuah keluarga ialah bahwa fungsi utamanya
dapat dipisahkan satu sama lain. Keluarga menyumbangkan kelahiran
pemeliharaan fisik anggota keluarga, penempatan anak dalam masyarakat,
pemasyarakatan, dan kontrol sosial (Goode, 2007).
Keluarga merupakan unit terkecil dari suatu masyarakat. Suatu keluarga
terdapat ayah, ibu, anak dan kesemuanya itu mempunyai tugas dan fungsi
masing-masing, apabila tidak di jalankan tugas serta fungsinya dengan baik maka
akan terjadi suatu ketimpangan antar anggota keluarga yang terkadang memicu
konflik. Salah satu anggota keluarganya yang kurang paham bahkan tidak
melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik, maka keluarga tersebut
akan mengalami gangguan dalam perjalanan kehidupan berkeluarga. Keluarga
tersebut akan m engalami berbagai persoalan yang membuat hubungan
kekeluargaan tersebut retak dan tidak sehat. Keluarga dapat dikatakan harmonis
yaitu apabila keluarga tersebut saling mengerti dan paham akan tugas, fungsi dan
tanggung jawabnya. Pola asuh orang tua sangatlah penting di dalam sebuah
keluarga, pola asuh merupakan tata sikap atau perilaku yang digunakan orang tua
untuk mendidik atau merawat anaknya.
Dengan adanya pola asuh orang tua dapat terjadi interaksi sosial yang
berguna untuk mengenalkan anak pada peraturan, norma, dan tata nilai yang
berlaku di dalam masyarakat. Keluarga merupakan salah satu pusat pendidikan.
Keluarga memiliki ciri khas tersendiri dalam memberikan kasih sayang dan
perhatian kepada anaknya. Pemberian kasih sayang dan perhatian orang tua
kepada anak harus seimbang agar anak tidak merasa diberi kebebasan dalam
menjalani kehidupannya. Keluarga adalah kelompok sosial yang paling kecil
yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Anak merupakan titipan dari Tuhan yang
harus dijaga oleh keluarga. Keluarga mempunyai tanggung jawab yang besar
untuk merawat dan mengasuh anak sampai akhir hayat. Keluarga merupakan
sebuah lembaga awal dalam kehidupan seorang anak, karena keluarga
mempunyai waktu yang lebih lama dibandingkan dengan lembaga yang lainnya.
Tentu saja keluarga mempunyai peran yang besar dalam proses perkembangan
anak. Keluarga, sekolah dan masyarakat merupakan tri pusat pendidikan namun
keluarga yang memberikan pengaruh pertama kali terhadap anak. Keluarga
merupakan pusat pendidikan yang paling penting karena keluarga adalah lembaga
yang paling berpengaruh dibandingkan lembaga yang lain (Santhut, 1998).
Kondisi keluarga sekarang ini, banyak anak yang tidak mendapatkan kasih
sayang dan bimbingan dari orang tuanya. Mereka adalah anak-anak yang berasal
dari keluarga yang sudah tidak mendukung, misalnya anak dari keluarga broken
home, anak yatim, anak piatu, serta anak yatim piatu yang terlantar. Anak yang
kurang mendapatkan perhatian serta kasih sayang dari orang tuanya akan
berpengaruh terhadap perkembangan dan kepribadiannya. Dalam kondisi yang
seperti ini seorang anak perlu mendapatkan perlindungan, pembinaan, perhatian,
serta kasih sayang dari orang tua secara maksimal demi masa depan anak. Anak
lahir dalam pemeliharaan orang tua dan dibesarkan dalam sebuah keluarga. Orang
tua bertugas sebagai pengasuh, pembimbing, pemelihara, dan sebagai pendidik
terhadap anak-anaknya. Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya
menjadi manusia yang pandai dan cerdas. Perkembangan dan kepribadian
seorang anak dari keluarga yang harmonis akan berbeda dengan keluarga broken
home. Pada keluarga broken home,perkembangan anak kebanyakan cenderung
menyimpang, labil dan mudah terpengaruh oleh lingkungan. Hal tersebut terjadi
karena kasih sayang dan perhatian yang diberikan kepada anak dari orang tua
tidak bisa maksimal. Orang tua cenderung mementingkan kepentingannya mereka
sendiri daripada memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anak.
Kekacauan sebuah keluarga akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan
anak.Pendidikan dalam keluarga yang baik dan benar, akan sangat berpengaruh
pada perkembangan anak, baik dari segi mental, sikap, dan kepribadian anak.
Orang tua dalam menjalani kehidupan sehari-hari harus bisa memberikan contoh
yang baik, karena seorang anak mudah mencontoh sikap ataupun perkataan yang
dilakukan oleh orang yang ada disekitarnya. Anak akan berkembang dengan baik,
ketika orang tua dalam mendidik itu dengan cara yang baik dan benar. Perhatian
serta kasih sayang orang tua harus diberikan kepada anak secara maksimal,
meskipun sudah berada dalam keluarga broken home. Orang tua mempunyai
tanggung jawab untuk mengasuh anak agar anak tersebut bisa berkembang
dengan baik. Kebutuhan yang diberikan oleh orang tua melalui pola asuhakan
memberikan kesempatan pada anak untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah
sebagian dari orang-orang yang ada di sekelilingnya. Perkembangan adalah pola
perubahan yang dimulai sejak pembuahan, yang berlanjut sepanjang rentang
hidup. Kebanyakan perkembangan melibatkan pertumbuhan, meskipun juga
melibatkan penuaan. Perkembangan meliputi tiga aspek, yaitu fisik, mental-
psikologi, dan sosial. Perkembangan fisik dapat dilihat melalui pertumbuhan
tulang, otot-otot, sistem syaraf serta organ-organ tubuh. Perkembangan mental
psikologis mencakup pertumbuhan mental yang berkesinambungan yang dapat
dilihat melalui peningkatan kemampuan untuk memecahkan masalah, serta
kemampuan untuk menghasilkan ide-ide. Pertumbuhan kemampuan sosial juga
bersifat berkesinambungan sampai seseorang mampu beradaptasi dengan
lingkungan, atau mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan serta tuntutan
lingkungan sosial di sekitarnya (Santrock, 2011).
Dengan adanya tiga aspek tersebut, orang tua harus bisa mengontrol anaknya,
agar anaknya bisa berkembang dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
Lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar manusia
dan memiliki hubungan timbal balik. Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan
dari lingkungannya. Manusia dan lingkungan hidup memiliki hubungan yang
sangat erat.Menurut pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya,yang memengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain.Manusia dan lingkungan hidup saling memberi dan menerima
pengaruh satusama lain. Pengaruh alam terhadap manusia bersifat pasif, pengaruh
manusia terhadap alam bersifat aktif. Manusia memiliki kemampuan eksploratif
terhadap alam sehingga mampu mengubahnya sesuai dengan yang dikehendaki.
Walaupun alam tidak memiliki kemampuan aktif-ekploratif,namun secara
perlahan, yang terjadi pada alam akan terasa pengaruhnya bagi kehidupan
manusia.Kemampuan aktif-eksploratif manusia ini menyebabkan kerusakan
lingkungan yang semakin parah.Kerusakan lingkungan tersebut, rata-rata
disebabkan oleh kurangnya kesadaran manusia untuk menjaga dan memelihara
lingkungan. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Siahaan (2004) yang menyatakan
bahwa masalah lingkungan tidak lagi dapat dikatakan sebagai masalah yang
semata-mata bersifat alami, karena manusia memberikan faktor penyebab yang
sangat signifikan secara variabel bagi peristiwa-peristiwa lingkungan.Kerusakan
lingkungan hidup yang disebabkan oleh manusia, menimbulkan dampak yang
besar di masa depan. Kerusakan lingkungan hidup pada seperti rusaknya hutan
akibat illegal logging,pendangkalan sungai yang disebabkan oleh pembuangan
sampah ke sungai, ataupun pencemaran air, udara, dan tanah yang disebabkan
oleh buruknya manajemen pembuangan limbah.Pembuangan limbah tersebut,
pada umumnya dilakukan oleh perusahaan industri dan sektor
kesehatan.Pencemaran lingkungan dapat diakibatkan oleh perusahaan dan sektor
kesehatan, terjadi karena buruknya pengelolaan limbah.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah m elakukan pertemuan 1x 30 menit diharapkan tersusunannya
pengkajian data mengenai lingkungan pada keluarga Ny S.
2. Tujuan khusus
a. Teridentifikasi karakteristik rumah
b. Teridentifikasi karakteristik tetangga dan komunitas RW
c. Teridentifikasi karakteristik mobilitas geografi keluarga
d. Teridentifikasi perkumpukan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e. Teridentifikasi sistem pendukung keluarga
C. Persiapan Pengkajian Keperawatan
1. Penanggung Jawab

Mahasiswa

2. Metode

Metode yang digunakan adalah tanya jawab

3. Media

Media yang digunakan adalah Alat tulis

4. Bahan dan Alat


Buku dan pena

5. Waktu dan tempat

a. Hari/Tanggal : kamis 02 Januari 2019

b. Tempat : di rumah ibu S

D. Proses Perencanaan Keperawatan

Tahapan dari pengkajian adalah :

1. Persiapan

a. Mahasiswa

1. Laporan pendahuluan telah dikonsulkan dan disetujui untuk

melakukan pengkajian data selanjutnya dengan keluarga

2. Melatih kemampuan untuk berkomunikasi terapeutik

3. Mempersiapkan media dan materi

4. Mempersiapkan fisik dan mental dengan baik.

b. Klien :

Mengatur posisi yang memudahkan komunikasi antara keluarga dan

mahasiswa.

E. Penatalaksaan
No Kegiatan Waktu Kegiatan klien
1. Fase Orientasi a. Menjawab salam
a. Mengucapkan salam b. Mengatur posisi
b. Mengingkatkan kontrak sebelumnya 5 menit untuk
c. Memperkenalkan dosen pembimbing memudahkan
d. Menyebutkan tujuan komunikasi dengan
e. Mengatur posisi untuk memudahkan pasien
komunikasi dengan klien c. Memperhatikan
f. Menanyakan keadaan klien hari ini dan mahasiswa
mempersilahkan klien mengungkapkan d. Menjawab
perasaan saat ini pertnyaan
g. Menjelaskan informasi yang diperlukan klien mahasiswa
tentang tindakan yang akan dilakukan e. Mendengar dan
memperhatikan
2. Fase Kerja
 Menanyakan kepada keluarga pemilik rumah 15 menit
 Menayakan kepada keluarga tentang Mendengar dan
bagaimana bangunan rumah menjawab pertanyaan
 Mengajak atau mengobservasi lingkungan mahasiswa
rumah klien
3. Fase evaluasi 5 menit Mengulangi kembali
Memberikan kesempatan keluarga untuk jawaban yang telah di
mengemukakan kembali data pengkajian terkait tanyakan mahasiswa
lingkungan
4. Fase terminasi 5 menit Menjawab pertnyaan
a. Menyampaikan dan klarifikasi tentang mahasiswa
pengkajian yang telah di lakukan
b. Melakukan kontrak waktu,tempat yang akan
datang

total 30 menit

F. Kriteria Evaluasi
1. Mahasiswa mampu untuk mendapatkan data
2. Keluarga yang dikaji koperatif dan mempunyai keterbukaan yang baik

G. Kriteria Hasil
1. Tersusunnya data awal pengkajian lingkungan rumah
2. Kontrak waktu pertemuan selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai