BIDANG KEGIATAN :
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
ii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping ... 4
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ….. 12
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ……………………………. 13
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Pada masa kanak-kanak diperlukan kasih sayang dari orang tua yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan disetiap tahapan-tahapan perkembangannya.
Kewajiban orang tua adalah memberikan pengasuhan yang positif dan
mengarahlan anak-anak untuk menjadi manusia yang kompeten. Strategi
pengasuhan yang penting adalah untuk secara proaktif untuk mnghindari potensi
perilaku yang salah olah anak-anak sebelum hal itu terjadi (Thomson, 2009).
Tetapi, di zaman sekarang orang tua banyak menghabiskan waktu untuk pekerjaan
daripada mengasuh anak yang mana anak lebih membutuhkan kasih sayang
mereka. Menurut Horney, konflik neurotik dapat mucul dari semua tahapan
perkembangan, tetapi masa kanak-kanak adalah masa ketika sebagian besar
masalah timbul, seperti pelecehan seksual, pemukulan, penolakan, pengabaian,
dan memengaruhi perkembangan anak di masa depan. Pengalaman-pengalaman
itulah yang diakibatkan oleh kurangnya kehangatan dan kasih sayang yang tulus.
Kemudian apabila orang tua tidak bisa memenuhi kebutuhan anak dari keamanan
dan kepuasan maka sang anak akan menumbuhkan perasaan permusuhan dasar
terhadap orang tuanya. Tetapi, anak malah jarang menunjukkan secara gamblang
rasa permusuhan ini sebagai kemarahan, melainkan mereka menekan rasa
kemusuhan terhadap orang tuanya dan malah tidak menyadari adanya rasa
permusuhan tersebut, rasa permusuhan yang ditekan kemudian mengarah pada
perasaan tidak aman yang kuat dan kecemasan yang samar-samar yang pada
akhirnya kondisi ini disebut dengan kecemasan dasar. Perkembangan kepribadian
anak sangat dipengaruhi oleh lingkungannya, baik lingkungan rumah maupun
lingkungan masyarakat. Hal ini didasari karena lingkungan merupakan media
yang paling dibutuhkan anak untuk mengembangkan keterampilan sosialnya.
Anak akan banyak belajar mengenai nilai dan norma yang berlaku di dalam
lingkungannya. Anak sering kali menghabiskan waktunya dengan cara berkumpul
dengan teman-teman sebaya. Saat mereka berinteraksi, akan terjadi masukan nilai-
nilai baru kedalam diri anak. Impuls tersebut dapat berupa nilai positif atau justru
negatif. Impuls positif terjadi apabila memunculkan pengaruh yang baik ke dalam
diri anak setelah ia berinteraksi. Impuls negatif terjadi ketika interaksi justru
mendatangkan pengaruh yang buruk ke dalam diri anak.
1.2 Gagasan
Tingkat perhatian orang tua adalah tingkat sejauh mana orang tua dalam
membimbing dan bertanggung jawab mendidik anak agar mempunyai sikap
keagamaan yang baik. Keberhasilan seorang anak dalam mengikuti program
pendidikan wajib belajar tidak akan diraih begitu saja, tetapi memerlukan
dukungan yang memadai dari pihak orang tua masing-masing anak (Azwar,
2001:4). Kualitas anak yang baik dapat dicapai dengan memastikan bahwa proses
tumbuh kembang anak juga baik. Pertumbuhan merujuk pada perubahan yang
bersifat kuantitatif, seperti tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala,
sedangkan perkembangan adalah perubahan dan peningkatan kemampuan secara
bertahap, seperti kemampuan motorik, sensori, bahasa, dan sosial (Hockenberry &
Wilson, 2012). Menurut Kemenkes RI (2010a) masa anakanak merupakan masa
keemasan, jendela kesempatan, dan masa kritis bagi perkembangan otak. Namun,
pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal membutuhkan lingkungan
2
yang dapat menstimulasi, nutrisi yang cukup, dan interaksi sosial yang diberikan
dengan penuh perhatian (UNICEF, 2013). Beberapa faktor dapat memengaruhi
tumbuh kembang anak termasuk pola asuh. Nanthamongkolchai, Ngaosusit, dan
Munsawaengsub (2007) menyatakan anak yang dibesarkan dengan pola asuh
kombinasi mempunyai kesempatan 1,9 kali lebih tinggi terlambat
perkembangannya dibandingkan anak yang dibesarkan dengan pola asuh
demokratis. Pola asuh merupakan seluruh cara perlakuan oleh orang tua yang
diterapkan pada anak (Nanthamongkolchai, et al., 2007; Wiwit, Jash, &
Rachmadiana, 2003). Interaksi orang tua dengan anak dipengaruhi oleh waktu
kebersamaan keduanya. Kesibukan orang tua bekerja memengaruhi pola asuh
sehingga akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dampak dari orang tua yang bekerja tidak hanya memengaruhi fungsi
kognitif, melainkan juga memengaruhi mental, emosional, sosial, kemandirian
anak, status kesehatan dan status gizi (Dinkes Riau, 2014). Dalam penelitian
Handayani (2003, dalam Agriani, Sahar, dan Haryati, 2012) dijelaskan bahwa ibu
yang bekerja akan berakibat pada kurangnya waktu kebersamaan antara ibu dan
anak. Artinya semakin kurang waktu untuk bersama menyebabkan kesempatan
untuk melakukan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak juga
berkurang.
Orang tua dan anak-anak, terutama ketika orang tua bekerja berjam-jam
atau shift malam (Heinrich, 2014). Orang tua yang bekerja menggunakan shift
malam, memungkinkan memiliki waktu bersama anak pada siang hari. Namun,
waktu tersebut akan menyebabkan kelelahan dan stres sehingga mengurangi
kapasitas fisik dan psikologis orang tua dalam memberikan pengasuhan (Han,
2008; Heymann, 2000, dalam Li, et al., 2013).
Pola asuh orang tua sangat sering memperngaruhi agresivitas anak. Salah
satu peran orang tua adalah mengasuh dan membesarkan anak. Perkembangan
psikologis anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh yang diterapkan orang tua sejak
awal. Selama mengasuh anaknya, orang tua dipengaruhi oleh budaya yang ada di
lingkungannya dan cenderung menggunakan pola asuh tertentu. Keluarga yang
dilandasi kasih sayang sangat penting bagi anak supaya anak dapat
mengembangkan tingkah laku sosial yang baik. Bila kasih sayang tersebut tidak
ada, maka seringkali anak akan mengalami kesulitan dalam hubungan sosial, dan
kesulitan ini akan mengakibatkan berbagai macam kelainan tingkah laku sebagai
upaya kompensasi dari anak. Pengawasan orang tua yang kurang memadai,
meliputi rendahnya pengawasan terhadap remaja dan penerapan disiplin yang
tidak efektif dan tidak sesuai merupakan faktor utama dalam menentukan
kenakalan anak.
1.3 Kesimpulan
Pola asuh orang tua sangan berpengaruh pada perkembangan anak,
terutama pada agresivitas anak. Ketika orang tua menganut pola asuh yang salah,
maka perkembangan anak akan terganggu. Orang tua yang sering meninggalkan
anaknya untuk berkerja terutama di kota besar meningkatkan agresivitas anak ke
arah negatif karena kurangnya perhatian orang tua yang cukup.
3
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
A. Identitas Diri
Dosen Pendamping
4 NIDN 0703086801
6 E-mail Hudaniah@umm.ac.id
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
S1/Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Jurusan Psikologi
Tahun Masuk-
lulus
1 - - -
2 - - -
5
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM Gagasan Tertulis ini.
A. Identitas Diri
Ketua
4 NIM 201810230311032
6 E-mail dianfebrianti592@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
1 - - -
2 - - -
1 - - -
2 - - -
7
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM Gagasan Tertulis ini.
Dian Febrianti
8
A. Identitas Diri
Anggota 1
4 NIM 201710230311010
6 E-mail yeniariyaniyeira@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Jurusan - -
1 - - -
2 - - -
1 - - -
2 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
9
Yeni Ariyani
10
A. Identitas Diri
Anggota 2
4 NIM 201810230311005
6 E-mail nadaattiqah@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Jurusan - - IPA
1 - - -
2 - - -
3 - - -
1 - - -
2 - - -
11
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM Gagasan Tertulis ini.
Lampiran 2
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas