Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERKEMBANGANBELAJARPESERTADIDIK

“LingkunganPerkembanganAnakUsiaSD”

Disusun Oleh:

KELOMPOK 3:

1. Fauza Hamda
2. Nurisa Ifadillah
3. Ola Kurnia Putri
4. Silvi Wardahtun Aisyah

DOSENPENGAMPU:
Drs.Muhammadi,M.Si

PENDIDIKANGURUSEKOLAHDASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATAPENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai materi “Lingkungan
Perkembangan Anak Usia SD” tepat pada waktunya. Shalawat beriring salam kami hantarkan
untuk Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita umatnya kealam berilmu pengetahuan
seperti saat sekarang ini. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Belajar Peserta Didik.

Terimakasih kepada dosen kami, Bapak Drs. Muhammadi, M. Si yang telah memberikan
bimbingan kepada kami. Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini.

Kami menyadari dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi isi
maupun bahasanya. Oleh karena itu, kami sangat menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun. Kami sebagai penulis sangat mengharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.

Padang, 21Mei2023

Kelompok 3

I
DAFTARISI

KATAPENGANTAR.....................................................................................................................I
DAFTARISI...................................................................................................................................II
BABI................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. LatarBelakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. TujuanPenulisan.................................................................................................................1
BABII..............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
A. PerkembanganAnakDiLingkunganKeluarga..................................................................2
B. PerkembanganAnakDiLingkunganSekolah.....................................................................7
C. PerkembanganAnakDiLingkunganMasyarakat..............................................................9
BABIII...........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
A. Kesimpulan........................................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................................11
DAFTARPUSTAKA....................................................................................................................12

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Lingkunganmerupakansalahsatufaktorutamayangmempengaruhiperkembangananak.
Adatigaklasifikasiligkunganperkembanganutamayangdikenal,yaknilingkungankeluarga,
sekolah, dan masyarakat. Dalam kontekspendidikan,tiga macam lingkungan tersebut dikenal
sebagai tripusat pendidikan.
Masing-masinglingkunganmemberikankontribusitertentuterhadapperkembangananak.
Namunpengaruhdarimasing-masinglingkungantersebuttidakbisadipilah-pilahsecarapasti.
Karena itu, yang terutama diperlukan disini adalah bukan menghitung persentase dan
menentukan wujud pasti pengaruh dari masing-masing lingkungan tersebut, melainkan
memahamiproses-prosesinteraktifyangterjadipadamasing-masinglingkungantersebutserta
kemungkinan-kemungkinan pengaruhnya terhadap perkembangan anak.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanaperkembangananakdilingkungankeluarga?
2. Bagaimanaperkembangananakdilingkungansekolah?
3. Bagaimanaperkembangananakdilingkunganmasyarakat?

C. TujuanPenulisan
1. Untukmengetahuiperkembangananakdilingkungankeluarga
2. Untukmengetahuiperkembangananakdilingkungansekolah
3. Untukmengetahuiperkembangananakdilingkunganmasyarakat

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PerkembanganAnakDiLingkunganKeluarga
Keluarga sudah dipandang sebagai lingkungan pendidikan pertama dan utama, karena
keluarga merupakan pihak yang paling awal memberikan banyak perlakuan terhadap
anak.sejaklahir keluargalah yamgmenyambut danmemberikanlayanan dan interaktifkepada
anak,misalnya pada waktu menyusui,menyayangi,memandikan,memberi makan,membantu
pakaian dan lain-lain.bentuk perlakuan yang diterima anak menjadi suber perlakuan pertama
yang akan mempengaruhi pembentukan karakteristik, pribadi,dan pribadi anak. menurut
banyak ahli penglaman hidup pada masaawal ini menjadi fundasi bagi proses perkembangan
dan pembelajaran anak selanjudnya. FREUD mengatakan bahwa masa belita adalah masa
terbentuknya kepribadian sedangkan GOLEMAN memadang masa belita sebagai masa emas
bagiperkembangankecerdasanemosipnal.pandangan-pandangantersebutmenunjukanbahwa
perlakuan perlakuan yang diterima anak pada masa awal kehidupannya ( dalam lingkungan
keluarga ) sangat memegang peran kunci dalam pembentuk struktur dasar kepribadian
seseorang.

Sebagian besar waktu anak dihabiskan dalam keluarga. jika kesempatan waktu yang
banyak ini diisi dengan hal-hal yang bermakna dan positif bagi perkembangan anak maka
kecenderungan bermakna dan positif pula .tapi bila kesempatan itu disia-siakan, apalagi diisi
dengan hal-hal yang kurang mendukung perkembangan anak maka pengaruhnya sangat lain.
Karakteristik hubungan orang tua-anak berbeda dari hubungan anak dengan pihak-pihak
lainnya (guru, teman, dan sebagainya ). Interaksi kehidupan orangtua-anak di rumah bersifat
“asli”, seadanya dan tidak dibuat-buat.

1. PentingnyaPeranLingkunganKeluargadalamKonteksPerkembanganAnak
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Predikatini
mengindikasikan betapa esensialnya peran dan pengaruh lingkungan keluarga dalam
pembentukan perilaku dan kepribadian anak. Dalam prakteknya, bagaimanapun pengaruh
keluarga itu akan bervariasi. Hal itu tergantung kepada bentuk, kualitas, dan intensitas
perlakuanyangterjadi,disampingtergantungpulakepadakondisianaksendiri.Walaupunada

2
semacam prinsip-prinsip umum yang dapat dijadikan bahan rujukan oleh orang
tuadalammemperlakukan anak, unsur keunikan anak tetap merupakan hal yang tidak dapat
diabaikan.

2. PengaruhKeluargaterhadapPerkembanganAnak
Dilihatdariprosesdanmateriinteraksipadamasing-masinglingkungan,secaralogisdapat
diperkirakan perilaku-perilaku apa yang terutama dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan dari
pada lingkungan keluarga. Peran keluarga lebih banyak bersifat memberikan dukungan baik
dalamhalpenyediaanfasilitasmaupunpenciptaansuasanabelajaryangkondusif.Sebaliknya,
dalamhalpembentukanperilaku,sikapdankebiasaan,penanamannilai,danperilaku-perilaku
sejenisnya, lingkungan keluarga bisa memberikan pengaruh yang sangat dominan.
Selanjutnya, Radin(Seifert&Hoffnung,1991) menjelaskan enam kemungkinan carayang
dilakukan orang tua dalam mempengaruhi anak, yakni sebagai berikut :
1) Pemodelanperilaku
Baik disengaja atau tidak, orang tua dengan sendirinya akan menjadi model bagi
anaknya. Cara dan gaya orang tua berperilaku akan menjadi sumber objek imitasi bagi
anak. Tidak hanya yang baik-baik saja yang diterima oleh anak, tapi sifat-sifat yang
jeleknyapunakandilihatpula.Jikaorangtuabiasaberperilakukasardalamberinteraksidi
lingkungan rumahnya, maka kecenderungan anak-anaknya untuk berperilaku seperti itu
sangat besar. Sebaliknya, kalau orang tua berperilaku dan bertutur kata lemah lembut
hingga hampir tidak pernah ada marah-marah dan kekerasan, maka anak-anaknya juga
akan cenderung berperilaku demikian.
2) Memberikanganjarandanhukuman
Orang tua mempengaruhi anaknya dengan cara memberi ganjaran terhadap perilaku
tertentu yang dilakukan oleh anaknya dan memberi hukuman terhadap perilaku lainnya.
Seorang anak yang mendapat ranking satu, misalnya mendapat pujian dari orang tuanya,
sementara anak yang tidak pernah belajar mendapat teguran dari orang tuanya.
3) Perintahlangsung
Kadang-kadang orang tua secara sederhana mengatakan kepada anak seperti berikut:
“Jangan malas belajar!”, “Cepat mandi, nanti sekolahnya kesiangan!”. Dari perintah-
perintah seperti ini, anak sering mengambil pelajaran tertentu sehingga biasa lebih
memahami harapan- harapan dan keinginan-keinginan orang tuanya.
3
4) Menyatakanperaturan-peraturan
Secara berulang-ulang orang tua sering menyatakan peraturan- peraturan umum yang
berlaku di rumah, meskipun hal itu sering dinyatakan secara tidak tertulis. Sebagai misal,
orang tua berkata “Kalau sudah dari kamar kecil tutup pintunya dan matikan listriknya”.
Dengancaraini,anakdidoronguntukmelihatperilakunyaapakahsudahbenarataubelum
melalui perbandingan dengan peraturan-peraturan tersebut.
5) Nalar
Pada saat-saat menjengkelkan, orang tuabiasa mempertanyakan kapasitas anak untuk
bernalar,dancaraitudigunakanorangtuauntukmempengaruhianaknya.Sebagaicontoh, orang
tua biasa mengingatkan anaknya tentang kesenjangan perilaku dengan nilai-nilai
yangdianutmelaluipertanyaanberikut:“Apakahmemukultemanitumerupakanpekerjaan
yang baik?”. Atau orang tua biasa mendefinisikan dan memberikan label terhadap
aktivitas-aktivitas anak dalam cara-cara yang dianggap mempengaruhi perilakunya,
seperti:“Sekarangrankingkamujelekkarenakamumalasbelajar,danbukankarenakamu
bodoh.”
6) Menyediakanfasilitasataubahan-bahandanadegansuaasana
Orangtuadapatmempengaruhiperilakuanakdenganmengontrolfasilitasataubahan-
bahandanadegansuasana yangmenumbuhkanminatbelajaranak,orangtuamembelikan
buku-buku yang diminati anak dari pada membelikan pistol-pistolan.

3. KualitasHubunganorangtua-anak
Seiring dengan perubahan-perubahan yang dialami anak usia SD, pola dan bentuk
hubungan orangtua-anak mengalami perubahan. Perlakuan orang tua lazimnya semakin
memberikesempatankepadaanakuntukberbuatsecaralebihmandiri.Padamasausiakanak-
kanak(pendidikanprasekolah),pengawasanorangtuaterhadapanakmenjadikurang.Kecuali
memainkan benda-benda yang dianggap membahayakan sepeti pisau dan gunting, orangtua
biasanya sudah lebih banyak memberikan keleluasaan kepada anak.

4
4. GayaPengasuhOrangtuadanPengaruhnyaterhadapPerkembangananak
Gayapengasuhanorangtua(Parentingstyle)adalahcara-caraorangtuaberinteraksisecara
umum dengan anaknya. Dalam hal ini banyak macam klasifikasi yang dapat dilakukan, salah
satunya adalah klasifikasi berikut : otoriter, permisif, dan otoritatif.

GayaPengasuhanOrangtuaYangOtoriter,Permisif,DanOtoritatif

Tipe PerilakuOrangtua KarakteristikAnak

Kontrol yang ketat dan Menarik diri dari


penilaianyangkritisterhadap pergaulan serta tidak
perilaku anak; sedikit dialog puas dan tidak dan
Otoriter (memberi dan menerima) tidakpercayaterhadap
secara verbal; serta,kurang orang lain.
hangat dan kurang terjalin
secara emosional.

Tidak mengontrol; tidak Kurangdalamharga


menuntut;sedikitmenerapkan diri,kendali diri,dan
Permisif hukuman atau kekuasaan; kecendrunganuntuk
penggunaannalar;hangatdan berekplorasi.
menerima.

Mengontrol; menuntut; Mandiri;bertanggung


hangat; jawab secara
reseftif,rasional;berdialog sosial;memilikikendali
(memberi dan menerima) diri,bersifat
Otoritatif
secara verbal; serta eksploratif,danpercaya
menghargai diri
disiplin,kepercayaandiri,dan
keunikan.

5. Persoalan-persoalankeluargadanpengaruhnyaterhadapperkembangananak.
Dinamikakehidupanyangterusberkembangmembawakonsekuensi-konsekuensitertentu
terhadap kehidupan keluarga. Banyaknya tuntutan kehidupan yang menerpa keluarga serta
bergesernya nilai-nilai dan pandangan tentang fungsi dan peranan anggota keluarga
menyebabkan terjadinya berbagai perubahan mendasar tentang kehidupan keluarga. Terlepas
daribentukdanwujudperubahan-perubahanyangterjadi,pergeseran-pergeserantersebut

5
membuatsemakinkompleksnyapermasalahan-permasalahanyangdialamikeluargayangpada
gilirannya akan memberikan dampak tertentu terhadap perkembangan anak. Untuk dapat
berkembang secara sehat dan sejalan dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat, dengan
sendirinya anak perlu melakukan penyesuaian. Permasalahan utama keluarga yang lazim
dialaminya, yakni masalah orang tua yang bekerja dan perceraian.
1) Orangtuayangbekerja
Sejak lama, tuntutan kultural dan norma tertentu menetapkan pihak ayah sebagai
pencarinafkahbagikeluarga.Karenaitu,ayahyangbekerjamencarinafkahjarangatau
mungkintidakpernahdipersoalkan.Yangdipersoalkanmalahjustrusebaliknya,yakni
bilaayahtidakbekrja.Disampingitu,ibuyangbekerjamaupunyangtidaksebenarnya
masing-masing memiliki potensi untuk memberikan dampak positif dan negative
terehadap kehidupan keluarga, khususnya berkenaan dengan kepentingan pendidikan
dan perkembangan anak.
Akhirnya, perlu digarisbawahi bahwa kita tidak bisa menyimpulkan begitu saja
bahwa ibu yang bekerja lebih berhasil dalam mendidik anak daripada ibu yang tidak
bekerja atau sebaliknya. Keduanya sama-sama memiliki potensi untuk berhasil dan
memilikipeluanguntukberesiko.Yangpentingadalahbagaimanaibu,ayah,dananak saling
menyesuaikan diri sehingga betapapun sibuknya mereka, jalinan psikologis di antara
mereka tetap terbina.

2) Orangtuayangbercerai
Walaupun perceraian itu tidak diharapkan, sebagian keluarga mengalaminya juga.
Tentunyabanyakfaktordanalasanyangbisa“memaksa”pasangandalamsebuah
keluargauntukbercerai.Namun,padaintinyahalitudsebaabkanolehketidaksesuaian atau
perselisihan yang tidak bisa didamaikan lagi. Persoalan lain yang muncul adalah
dialaminyatekanan-tekananpsikologis.Denganbercerai,sekarangorangtuaharus
mengatur dan mengurus keluarga sendirian. Ia mungkin harus mengerjakan
hampirsegenap perkerjaan rumah tangga yang sebelumnya tidak dilakukan. Kadang-
kadang
orangtuamenjadisibuktidakmenentudankondisilingkunganrumahmenjadisemraut.
Meskipun perceraian itu lazimnya melahirkan sejumlah persoalan, namun hal
itutidakselamanyaberpengaruhnegativeterhadapanak.MenurutSantrock&Yussen

6
(1992),adaperistiwa-peristiwaperceraianyangdapatmelepaskananakdarikehidupan

7
keluarga yangpenuhkonflik,meskipunpadaawalnyakebanyakanmerekamengalami
stressyangberatdanberadapadakondisiyangriskanuntukmengembangkanmasalah-
masalahperilaku.Hal demikianlajimnyaterjadikalauperceraianitusendirimembawa
nuansa kehidupan baru yang lebih baik bagi anak.

B. PerkembanganAnakDiLingkunganSekolah
Sekolah menjadi bagian dari kehidupan anak. tidak kurang 5 sampai 6 jam hampir setiap
hari.umumnyaanakberadadisekolah.karenaitusekolahmemilikiperanpentingbagiperkembanga
n anak. hal ini disebabkan karena:hadirnya para guru dan staf lainya di sekolah menambah
kebermaknaan sekolah. mereka mengetahui sejumlah pengetahuan dan
keterampilan ditambah pula metodologi pembelajaran bisa menjadi stimulus perkembangan
anak.karenanyadapatdiasumsikanbahwapengalamaninteraksipendidikandenganguru
disekolah anak lebih bermakna bagi anak dari pengalaman interaksi dengansembarang
orang dewasalainnya.dilihatdarisisiperkembangananak,sekolahberfungsidan bertujuan
untuk memfasilitasi proses perkembangan anak secara menyeluruh sehingga dapat
berkembang secara optimal sesuai dengan harapan dan norma yang berlaku di masyarakat.

Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali
pada jiwa anak. Maka disamping kelurga sebagai pusat pendidikan, sekolah pun mempunyai
fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan pribadi anak.

1. FungsidanPeranSekolahdalamPerkembanganAnak
Sekolah telah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak. Selama kurang lebih lima
sampai enam pada hampir setiap hari, umumnya anak-anak berada disekolah. Mereka
berada disekolah bukan hanya hadir secara fisik, melainkan mengikuti berbagai kegiatan
yang telah dirancang dan diprogram sedemikian rupa. Karena itu, disamping keluarga,
sekolahmemilikiperanyangsangatberartibagiperkembangananak.Dilihatdarituntutan
perkembangan kehidupan ini, tampaknya memang hampir tak mungkin bagi sebuah
keluarga untuk menyediakan suatu lingkungan yang dapat memfasilitasi segenap aspek
perkembangan anak secara optimal tanpa dukungan sekolah. Kegiatan utama anak di
sekolah adalah mengikuti kegiatan pembelajaran yang sangat berkaitan dengan proses
pengembangan kognisi anak. Dilihat dari kegiatan utama ini, yakni proses pembelajaran,

8
secaralogiskitaakanmudahmemahamibagaimanakontribusisekolahdalam mengembangkan
aspek kognisi anak.

2. PerubahanKonteksSosialdiSekolah
Sejalan dengan perkembangan anak, konteks sosial disekolah juga mengalami
perubahan. Artinyakonteks sosial pada level sekolah tententu berbeda dengan konteks
sosial pada level sekolah lainnya. Sebagai konsekunsi dari adanya perbedaan kurikulum
dankultursekolah,padaakhirnyatuntutanterhadapperilakuanakpunberubahpula.Kalau
padasaatprasekolahmerekalebihbanyakdiperlakukansecarainformaldanbanyakterlibat
dalam aktivitas-aktivitas yang sifatnya bermain, maka sekarang mereka dituntut lebih
banyak mempelajari aspek-aspek akademik seperti baca, tulis, hitung dengan cara yang
lebih formal.

3. StrukturdanIklimKelasdanSekolah
Struktur dan iklim kelas juga merupakan salah satu unsurpokokyangakanturut
mewarnai perilaku anak. Struktur kelas dimaksudkan sebagai pola- pola hubungan yang
dikembangkan dalam proses interaksi atau aktivitas kelas, sedangkan iklim kelas
menyangkut suasana sosioemosional yang berkembang dan dialami oleh anggota kelas,
khususnya anak, disaat kegiatan kelas berlangsung. Keterkaitan antarastruktur dan iklim
kelas sangat erat. Maksudnya, struktur atau pola hubungan yang diciptakan guru dikelas
akan sangat menentukan suasana interaksi yang dialami oleh anak.

4. KarakteristikdanPenampilanGuru
Sebagaimana halnya orang tua dirumah, Guru memegang peran yang sangat sentral
dalam menciptakan suasana sekolah dan kelas sebagaiman dideskripsikan diatas. Ia
merupakan figur utama bagi anak-anak disekolah. Karena itu, bukan saja cara dan
kemampuan guru dalam mengajar yang akan mempengaruhiprilaku dan perkembangan
anak, melainkan keseluruhan pribadi danpenampilan guru. Seorang guru yangberprilaku
agresif, tegang, dan/atau diliputi oleh banyak kecemasan, misalnya akan lebih cenderung
untuk memunculkan suasana kelas yang menegangkan dan mungkin membingungkan
anak.Sebaliknyaguruyangberpenampilantenang,antusias,respek,danresponsifterhadap

9
anakakanlebihmemungkinkan untukdapatmenciptakan suasana sekolah dan kelasyang
kondusif bagi proses pembelajaran.

C. PerkembanganAnakDiLingkunganMasyarakat
Masyarakat tempat anak-anak hidup dan bergaul merupakan lingkungan perkembangan
yangberperandanberpengaruhdalam pembentukankepribadiandanperilakuanak.Misalnya
lingkungan masyarakat pesantren dimananilai-nilai agama dijunjungtinggi lahan yangsubur
bagi keluarga dan anak membina kehidupan berprilaku agama, lingkungan masyarakat
akademik dapat menumbuhkan minat akademik anak, lingkungan masyarakat bisnis
menimbulkan minat bisnis anak. jadi pengalaman interaksionai pada masyarakat akan
memberi konstribusi tersendiri dalam pembentukan perilaku anak.

Anak di lingkungan masyarakat, dalam berkembang cenderung dipengaruhi oleh teman


sebayanya yang setiap hari sebagai teman bermainnya. Dalam tahap memasuki usia SD anak
semakin berminat tehadap teman sebayanya dan dengan sendirinya akan mengurangi
kesempatanberinteraksidenganorangtuanya.Merekajugamemilikiharapan-harapansendiri,
kultur sendiri yang berbeda dari apa yang dimiliki oleh orangtua.

1. PergaulandenganTemanSebaya

Sebagaimana diungkapkan, bahwa memasuki usia SD anak semakin berminat terhadap


teman sebayanya dan dengan sendirinya akan mengurangi kesempatan berinteraksi dengan
orangtuanya.Merekaakanmembangunsuatukomunitasdanlingkungan“masyarakat”sendiri
yangtentunyaberbedadengankomunitasorangtua.Artinyamerekamemilikiharapan-harapan
sendiri, kultur sendiri, dan memiliki kepentingan sendiri yang berbeda dari apa yang dimiliki
oleh orangtua. Dalam menghadapi gejala prilaku anak diatas ada beberapa hal yag sangat
diperlukan oleh orangtua. Pertama adalah kesadaran orangtua bahwa anaknya sedang terus
berkembang.Keduaadalahperlunyakerjasamayangsalingmenguntungkandiantaraorangtua
anak yang bertetangga. Mereka hendaknya saling berkomnuikasi, saling memberi informasi,
dan saling memperhatikan anak.

10
2. MenjagaAnakdariPengaruhNegatifMediaInformasi

Dierainformasiini,peranmediainformasidalamkehidupansangatdominan.Saatini,kita
dapatmenyaksikanbetapaberjamurnyaTV-TV swasta,parabola,daninternet.Semuainidapat
memberikan pengaruh negative bagi anak-anak, apabila mereka menyaksikan tayangan TV
tanpaadapengawasandariorangtua.Penggunaaninternetjugatidakkalahberbahayaapabila tanpa
pengawasan, karena banyaknya informasi – informasi yang tidak layak konsumsi bagi anak-
anak.

11
BABIII

PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkunganadalahwadahatautempatindividuhidup.Jadilingkunganperkembngananak
adalah wadah atau tempat dimana anaka melangsungkan perkembanganya hingga mencapai
perkembanganya. Lingkungan-lingkungan perkembangan anak terdiri dari l;ingkungan
keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama predikat ini
mengindikasikan betapa esensialnya peran dan pengaruh lingkungan keluarga dalam
pembentukan perilaku dan kepribadian anak. Sekolah memegang peranan penting dalam
pendidkankarena pengaruh nya besar sekali pada jiwa anak. Maka disamping keluarga
sebagai pusat pendidikan, sekolahpun mempunya fiungsi dan peranan sebagai pusat
pendidikananak.Masyarakattempatanakanakhidupdanbergaulmerupakanlingkunganyang
berperan dan berpengaruh dlam pembentukan kepribadian dan perilaku anak. Misalnya
lingkungn masyarakat pesantren diman nilai-nilai agama di junjung tinggi, lahan yang subur
bagi keluarga dan anak membina kehidupan berperilaku agama, lingkungan masyarakat
akademik dapat menumbuhkan minat akademik anak, lingkungan masyarakat bisnis
menimbulkan minat bisnis anak.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari makalah ini jauh
dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan
pengembangansangatkamiharapkan.Dansemogainidapatmenambahpengetahuankitadan
bermanfaat.

12
DAFTARPUSTAKA

Dahlan,M.Djawad.2011.PsikologiPerkembanganAnak&Remaja.Bandung:Remaja Rosdakarya.

Danim, Sudarwan, dan H. Khairil. 2010. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Bandung:
Alfabeta.

Hartinah,Siti.2008.PengembanganPesertaDidik.Tegal:RefikaAditama.

Mudjiona,Hermawan.Et.all.FungsiKeluargaDalamMeningkatkanSumberDayaManusia.
Yogyakarta;DepartemenPendidikandanKebudayaan.

Semiawan,ConnyR.1999.PerkembangandanBelajarPesertaDidik.Jakarta:Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.

Wahab,RochmatdanM.Sohihuddin.1999.PerkembangandanBelajarPesertaDidik.
Yogyakarta:DepartemenPendidikandanKebudayaan.(halaman195-242).

13

Anda mungkin juga menyukai