Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

LINGKUNGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA SD

Dosen Pengampu :
Dra. Tin Indrawati, M.Pd

Disusun Oleh :

Annisa Nurul Maidendi 21129017


Aristi Fauziah 21129172
Dwi Latifah 21129190
Hafizatul Wardiah 21129216
Khairani Nabila 21129232
Ririn Maharani 21129298

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualikum wr.wb, Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga dapatlah kami dari kelompok 7 menyelesaikan makalah
ini. Shalawat beserta salam tidak lupa kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah yang berjudul Perkembangan Social Anak Usia SD dibuat guna untuk
menyelesaikan tugas kelompok matakuliah Perkembangan Pembelajaran Peserta Didik
(PPDB) SD dengan dosen pengampu Ibuk Dra.Tin Indrawati, M.Pd.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga, makalah ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan
terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan memberikan manfaat bagi kita semua.

Maninjau, 25 November 2021

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
A. Pengertian Keluarga, Sekolah dan Masyarakat...............................................................6
B. PERAN KELUARGA DALAM PERKEMBANGAN ANAK USIA SD......................7
C. Peranan masyarakat dalam perkembangan anak sd......................................................11
BAB III.....................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Anak adalah generasi penerus bangsa bagi setiap negara. Agar tujuan tersebut
dapat tercapai, setiap anak harus memiliki moral dan perilaku yang baik di dalam
dirinya. Pembentukan moral dan perilaku yang sesuai dengan norma-norma di
lingkungan yang ada terjadi selama anak mengalami perkembangan.
Lingkungan sangat berpengaruh bagi perkembangan karakter anak. Jika anak berada
pada lingkungan yang baik maka akan memberikan pengaruh yang baik pula bagi
perkembangan karakter anak, dan begitu juga sebaliknya. Lingkungan yang dimaksud
dapat berupa lingkungan keluarga, teman sebaya, media elektronik, dll. Lingkungan
keluarga adalah lingkungan dimana anak berinteraksi dengan orang lain pertama kali
dan anak banyak menghabiskan waktu dengan keluarga. Lingkungan keluarga
terutama orangtua atau caregiver memiliki peranan paling penting pada
perkembangan anak.
Orangtua merupakan contoh yang paling mendasar bagi anak. Jika orangtua sering
berperilaku buruk, maka anak akan meniru. Begitupun dengan sebaliknya. Seperti
yang dikatakan oleh Rani Razak Noeman (2014), bahwa pembentukan karakter anak
berasal dari rumah. Lingkungan sosial seperti teman sebaya dan lingkungan sekolah
juga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan anak. Seiring
dengan bertambahnya umur, anak akan lebih banyak meluangkan waktu di luar
rumah, seperti sekolah. Sehingga anak akan banyak berinteraksi dengan teman
sebayanya. Pada zaman modern ini, teknologi memegang peranan penting dalam
masyarakat jika dibandingkan dengan 15 tahun yang lalu.
Adanya teknologi membuat kecepatanmenerima informasi dari mana saja dengan
cepat melalui media elektronik maupun cetak. Media seperti televisi, internet,
majalah, dll sangat dekat dengan anak, terutama televisi. Anak-anak pada umunya
setiap hari menyaksikan tayangan di televisi. Namun, tidak semua tayangan di televisi
layak di tonton oleh anak-anak, sehingga orangtua harus waspada pada apa yang di
lihat oleh anaknya.
Seperti misalnya, tayangan yang mengandung adegan kekerasan. Anak dapat
mengimitasi suatu perilaku dengan cepat sehingga anak dapat meniru adegan-adegan
kekerasan yang ia lihat di tayangan televisi tersebut. Lingkungan dimana anak-anak
berada sangat memiliki peran penting dalam perkembangannya. Sehingga, anak-anak
harus berada dalam lingkungan yang baik untuk menunjang perkembangan secara
sosial dan emosional yang baik.

b. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keluarga,sekolah, dan masyarakat ?
2. Bagaimana peran keluarga dalam perkembangan anak usia SD ?
3. Bagaiamana peran sekolah dalam perkembangan anak usia SD?
4. Bagaiamana peran masyarakat dalam perkembangan anak usia SD ?

c. Tujuan
1. Mengetahui pengertian keluarga, sekolah, dan masyarakat
2. Mengetahui peran keluarga dalam perkembangan anak usia SD
3. Mengetahui peran sekolah dalam perkembangan anak usia SD
4. Mengetahui peran masyarakat dalam perkembangan anak usia SD
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keluarga, Sekolah dan Masyarakat

1. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama
sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah,
ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh
seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.
Terdapat beberapa defenisi keluarga dari beberapa sumber, yaitu :
a. Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga
(Duvall dan Logan, 1986).
b. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu
dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya, 1978).
c. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam


keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan
lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga,
sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.
2. Pengertian Sekolah

Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancangkan untuk pengajaran siswa di bawah
pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya
wajib. Sekolah sebagai lembaga pendidikan ialah organisasi kerja sebagai wadah kerja sama
sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain sekolah sebagai
lembaga pendidikan adalah suatu bentuk ikatan kerja sama sekelompok orang yang
bermaksud mencapai suatu tujuan pendidikan yang disepakati bersama. Sekolah merupakan
perwujudan dari relasi antar personal yang didasari dengan berbagai motif, yang menjadi
intensif kearah lain.
Sekolah juga merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan jenjang
pendidikan formal, baik dalam bentuk sekolah negri maupun swasta. Dalam melakukan
kegiatan belajar-mengajar, tujuan sekolah yaitu untuk mendidik para iswa di bawah
pengawasan guru. Mutu sekolah sangat bergantung pada proses pembelajaran ini yang bisa
juga ditunjang oleh penyediaan fasilitas oleh sekolah, baik dalam bentuk fisik maupun
kompetensi tenaga pengajar. Semakin baik fasilitas sekolah kemungkinan lulusannya juga
baik pun cukup tinggi.
3. Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup bersama, bekerja sama


untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-
norma dan adat istiadat yang ditaati dalam lingkungannya. Masyarakat berasal dari bahasa
inggris yaitu “society” yang berarti masyarakat, lalu kata society berasal dari bahasa latin
yaitu “societas” yang berarti kawan. Sedangkan yang berasal dari bahasan arab yaitu
“musyarak”. Pengertian masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan hidup
bersama tanpa dengan dibatasi lingkungan, bangsa dan sebagainya.
Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan.
Menurut Koenjaraningrat (1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang besifat kontinyu dan terikat oleh
suatu rasa identitas yang sama.
Menurut Ralph Linton (1968) masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang
hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan
dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu
ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-
kelompok yang terbagi secara ekonomi.

B. PERAN KELUARGA DALAM PERKEMBANGAN ANAK USIA


SD

Keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektif untuk menjalankan fungsi
departemen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Jika keluarga gagal untuk mengajarkan
kejujuran, semangat, keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menguasai kemampuan-
kemampuan dasar, maka akan sulit sekali bagi institusi lain untuk memperbaiki
kegagalannya.
Berikut ini merupakan fungsi keluarga dalam pembentukan kepribadian dan mendidik anak
di rumah:
1. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak.
2. Menjamin kehidupan emosional anak.
3. Menanamkan dasar pendidikan moral anak.
4. Memberikan dasar pendidikan sosial.
5. Meletakan dasar-dasar pendidikan agama.
6. Bertanggung jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak.
7. Memberikan kesempatan belajar dengan mengenalkan berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan kelak sehingga ia mampu menjadi
manusia dewasa yang mandiri.
8. Menjaga kesehatan anak sehingga ia dapat dengan nyaman menjalankan proses
belajar yang utuh.

Fungsi Keluarga/Orang Tua dalam Mendukung Perkembangan Anak Usia SD

Untuk dapat menjalankan fungsi secara maksimal, orang tua harus memiliki kualitas diri
yang memadai sehingga anak-anak akan berkembang sesuai dengan harapan. Artinya orang
tua harus memahami hakikat dan peran mereka sebagai orang tua dalam membesarkan anak
dan membekali diri dengan ilmu tentang pola pengasuhan yang tepat. Setiap orang tua
berusaha menggunakan cara yang paling baik menurut mereka dalam mendidik anak. Untuk
mencari pola yang terbaik maka hendaklah orang tua mempersiapkan diri dengan beragam
pengetahuan untuk menemukan pola asuh yang tepat dalam mendidik anak.
Berikut beberapa macam pola asuh:
1. Pola Asuh Otoritative (Otoriter)
a. Cenderung tidak memikirkan apa yang terjadi di kemudian hari, lebih fokus pada
masa kini.
b. Untuk kemudahan orang tua dalam pengasuhan.
c. Menilai dan menuntut anak untuk mematuhi standar mutlak yang ditentukan sepihak
oleh orang tua.
Efek pola asuh otoriter terhadap perilaku belajar anak:
a. Anak menjadi tidak percaya diri, kurang spontan, ragu-ragu dan pasif, serta memiliki
masalah konsentrasi dalam belajar.
b. Anak menjalankan tugas-tugasnya lebih disebabkan karena takut mendapat hukuman.
c. Di sekolah memiliki kecenderungan berperilaku antisosial dan agresif.

2. Pola Asuh Permisive (Pemanjaan)


a. Segala sesuatu berpusat pada kepentingan anak dan orang tua/pengasuh tidak berani
menegur, takut anak menangis dan khawatir anak kecewa.
Efek pola asuh permisif terhadap perilaku belajar anak:
a. Anak memang menjadi tampak responsif dalam belajar, namun tampak kurang
matang (manja), mementingkan diri sendiri atau egois, kurang percaya diri (cengeng)
dan mudah menyerah dalam menghadapi hambatan atau kesulitan dalam tugas-
tugasnya.
b. Tidak jarang perilakunya disekolah menjadi agresif.
3. Pola Asuh Indulgent (Penelantaran)
a. Kurang memperhatikan perkembangan psikis anak.
b. Anak dibiarkan berkembang sendiri.
c. Orang tua lebih memprioritaskan kepentingannya sendiri karena kesibukan.
d. Menelantarkan secara psikis.
Efek pola asuh indulgent terhadap perilaku belajar anak:
a. Anak dengan pola asuh ini paling potensial telibat dalam kenakalan remaja seperti
penggunaan narkoba, merokok diusia dini dan tindak kriminal lainnya.
b. Impulsive dan agresif serta kurang mampu berkonsentrasi pada suatu aktivitas atau
kegiatan.
c. Anak memiliki daya tahan terhadap frustrasi rendah.

4. Pola Asuh Autoritatif (Demokratis)


a. Menerima anak sepenuh hati, memiliki wawasan kehidupan masa depan yang
dipengaruhi oleh tindakan-tidakan masa kini.
b. Memprioritaskan kepentingan anak, tapi tidak ragu-ragu mengendalikan anak.
c. Membimbing anak kearah kemandirian, menghargai anak yang memiliki emosi dan
pikirannya sendiri.
Efek pola asuh autoritatif terhadap perilaku belajar anak:
a. Anak lebih mandiri, tegas terhadap diri sendiri dan memiliki kemampuan introspeksi
serta pengendalian diri.
b. Mudah bekerjasama dengan orang lain dan kooperatif terhadap aturan.
c. Lebih percaya diri akan kemampuannya menyelesaikan tugas-tugas.
d. Mantap, merasa aman dan menyukai serta semangat dalam tugas-tugas belajar.
e. Memiliki keterampilan sosial yang baik dan terampil menyelesaikan permasalahan.
f. Tampak lebih kreatif dan memiliki motivasi berprestasi.
Menyepakati pola asuh yang paling efektif dalam keluarga adalah penting, karena pola asuh
pada tahun-tahun awal kehidupan seseorang akan melandasi kepribadiannya dimasa datang.
Perilaku dewasa dan ciri kepribadian dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang terjadi selama
tahun-tahun awal kehidupan, artinya antara masa anak-anak dan dewasa memiliki hubungan
berkesinambungan.

Kesalahan-kesalahan keluarga/orang tua dalam mendidik anak


1. Orang tua kurang menunjukan ekspresi kasih sayang baik secara verbal maupun fisik.
2. Kurang meluangkan waktu untuk anak.
3. Orang tua bersikap kasar secara verbal. Misalnya dengan menyindir anak dan
mengecilkan anak serta berkata-kata kasar.
4. Bersikap kasar secara fisik. Misalnya memukul, mencubit atau memberikan hukuman
badan lainnya.
5. Orang tua terlalu memaksa anak untuk menguasai kemampuan kognitif secara dini.
6. Orang tua tidak menanamkan karakter yang baik pada anak.

Sebagai orang tua, maka perlu mengetahui tugas-tugas perkembangan anak pada tiap usianya
untuk mempermudah penerapan pola pendidikan dan mengetahui kebutuhan optimalisasi
perkembangan anak.
Jadi, orang tua memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas perkembangan
dan pendidikan anak-anak. Kunci pertama dalam mengarahkan pendidikan dan membentuk
mental pada anak terletak pada peranan orang tuanya, sehingga baik buruknya budi pekerti
itu tergantung kepada budi pekerti orang tuanya.

Sekolah memegang peranan penting dalam proses sosialisasi anak, walaupun sekolah
merupakan hanya salah satu lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan anak. Anak
mengalami perubahan dalam perilaku sosialnya setelah ia masuk ke sekolah. Di rumah ia
hanya bergaul dengan anggota keluarga yang terbatas jumlahnya, terutama dengan anggota
keluarga dan anak-anak tetangga. Suasana dirumah bercorak informal dan banyak tindakan
yang diizinkan menurut suasana di rumah. Anak itu mengalami suasana yang berbeda di
sekolah. Ia bukan lagi anak istimewa yang diberi perhatian khusus oleh ibu guru, melainkan
hanya salah seorang di antara puluhan murid lainnya di dalam kelas. Dengan suasana kelas
demikian, anak itu melihat dirinya sebagai salah seorang di antara anak-anak lainnya. Jadi di
sekolah anak itu belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang baru yang
memperluas keterampilan sosialnya. Ia juga berkenalan dengan anak yang berbagai ragam
latar belakang dan belajar untuk menjalankan peranannya dalam struktur sosial yang
dihadapinya di sekolah.
Dalam perkembangan fisik dan psikologis anak, selanjutnya anak memperoleh pengalaman-
pengalaman baru dalam hubungan sosialnya dengan anak-anak lain yang berbeda status
sosial, kesukuan, agama, jenis kelamin dan kepribadiannya. Lambat laun ia membebaskan
diri dari ikatan rumah tangga untuk mencapai kedewasaan dalam hubungan sosialnya dengan
masyarakat luas. Sekolah berfungsi dan bertujuan sebagai lembaga untuk memproses
perkembangan anak secara menyeluruh sehingga dapat berkembang secara optimal sesuai
dengan harapan-harapan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Menurut Santrok dan
Yussen, sekolah dilukiskan sebagai masyarakat kecil bagi anak yang memiliki budaya, norma
dan aturan, serta tuntutan-tuntutan tertentu. Dengan demikian sekolah mendefinisikan dan
membatasi prilaku, perasaan, dan sikap anak. Dalam lingkungan sekolah juga terdapat
struktur dan iklim kelas. Yang dimaksud struktur kelas ialah sebagai pola-pola hubungan
yang dikembangkan dalam proses interaksi aktifitas kelas. Sedangkan, iklim kelas
menyangkut suasana emosional yang berkembang dan dialami oleh anggota kelas, khusunya
anak, di saat kegiatan kelas berlangsung. Sementara itu, cara pembelajaran di lingkungan
sekolah yang hanya menekankan unsur-unsur pengetahuan dan bersifat verbalistik akan
mengakibatkan proses pembelajaran hanya berkenaan dengan pengayaan pengetahuan namun
kurang bermakna bagi anak sehingga hasilnya akan sangat mudah untuk dilupakan oleh anak.
Kurangnya anak diberi kesempatan untuk memecahkan masalah, berdiskusi, dan berinteraksi
dengan temannya menyebabkan aspek-aspek pribadi anak kurang dikembangkan.
Sekolah berfungsi dan bertujuan sebagai lembaga untuk memproses perkembangan anak
secara menyeluruh sehingga dapat berkembang secara optimal sesuai dengan harapan-
harapan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Menurut Santrok dan Yussen, sekolah
dilukiskan sebagai masyarakat kecil bagi anak yang memiliki budaya, norma dan aturan, serta
tuntutan-tuntutan tertentu. Dengan demikian sekolah mendefinisikan dan membatasi prilaku,
perasaan, dan sikap anak. Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan
keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan
memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya. Sementara dalam
perkembangan kepribadian anak didik, peranan sekolah dengan melalui kurikulum, antara
lain yaitu,
1. Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak didik, dan
antara anak didik dengan orang yang bukan guru (karyawan).
2. Anak didik belajar mentaati peraturan-peraturan sekolah.
Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi
agama, bangsa dan negara. Jelasnya bisa dikatakan bahwa sebagian besar
pembentukan kecerdasan (pengertian), sikap dan minat sebagai bagian dari
pembentukan kepribadian, dilaksanakan oleh sekolah. Kenyataan ini menunjukkan,
betapa penting dan besar pengaruh dari sekolah.

C. Peranan masyarakat dalam perkembangan anak sd

A. Pengertian Masyarakat
Secara sederhana masyarakat didefinisikan sebagai kumpulan individu dan kelompok yang
diikat oleh kesatuan negara, kebudayaan, dan agama termasuk segala jalinan hubungan yang
timbal balik kepentingan bersama, adat, kebiasaan. Pola pola teknik teknik, sistem hidup,
undang undang, institusi dan segala segi dan fenomena yang di rangkum oleh masyarakat
dalam pengertian luas dan baru.
a. Pendapat para ahli tentang pengertian masyarakat
 Mac iver dan page
Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dan wewenang dan kerja
sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku
serta kebiasaan manusia
 Ralph linton
Masyarakat adalah Setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama
cukup lama, singga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka
suatu kesatuan sosial dengan batas batas yang dirumuskan dengan jelas
 Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang orang yang hidup bersama sama yang menghasilkan
kebudayaan
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan beberapa unsur yang ada dalam masyarakat:
 Hidup bersama, dua orang atau lebih
 Hidup bercampur dan bergaul culup lama
 Hidup dalam suatu kesatuan yang utuh
 Mereka sadar bahwa sistem kehidupan bersama menimbulkan sebuah adanya keterikatan
diantara mereka

Menurut Hasbullah ada beberapa istilah yang digunakan untuk pendidikan


masyarakat:
 Pendidikan social

Proses yang diusahakan dalam masyarakat untuk mendidik individu dalam lingkungan
supaya bebas dan bertanggung jawab menjadi pendorong ke arah kemajuan
 Pendidikan masyarakat
Pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa, termasuk pemuda di luar batas umur
tertinggi kewajiban belajar dan dilakukan diluar lingkungan dan sisetem resmi
 Pendidikan rakyat
 Pendidikan luar biasa / out of school education
Adalah pendidikan yang dilakukan diluar sistem persekolahan biasa.
 Mass education
Adalah pendidikan untuk orang dewasa yang bertujuan memberikan kecakapan baca tulis
dan pengetahuan umum untuk dapat mengikuti perkembangan dan kebutuhan hidup
sekitarnya
 Adult education
Pendidikan ini mengacu kepada anak anak yang tidak tertampung di sekolah dasar yang
telah berusia dewasa dan untuk para drop out
 Extension education
Adalah pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah biasa yang khusus dikelola oleh
perguruan tinggi untuk menyahuti hasrat masyarakat yang ingin masuk dunia universitas
 Fundamental education
Adalah pendidikan yang bertujuan membantu masyarakat untuk mencapai kemajuan
sosial, ekonomi, agar dirinya mereka dapat menempati posisi yang layak
B. Peran Masyarakat Terhadap Pendidikan Anak SD
Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang memiliki dorongan untuk hidup
berlkelompok secara bersama sama. Oleh karena itu dimensi sosial menyatu kepada
kepentingan sebagai makhluk sosial, yang didasari pada pemahaman bahwa manusia hidup
bermasyarakat. Pendidikan dalam konteks ini adalah usaha untuk membimbing dan
mengembangkan potensi peserta didik secara optimal agar mereka dapat berperan sesuai
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dan lingkungan
Pendidikan dan masyarakat saling berkaitan,untuk mengembangkan pendidikan
diperlukan partisipasi dari masyarakat, untuk selalu peduli akan berpengaruh pendidikan
terhadap kehidupan masyarakat, masyarakat dalam konteks ini berperan sebagai subjek atau
pelaku pendidikan.
Masyarakat yang merupakan lembaga ketiga sebagai pendidikan, dalam konteks
penyelenggaraan pendidikan itu sendiri besar sekali perannya. Bagaimanapun kemajuan dan
keberadaan suatu lembaga pendidikan sangat ditentukanoleh peran serta masyarakat yang ada
sebagai salah satunya lingkungan terjadinya kegiatan pendidikan, masyarakat mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap berlangsungnya segala aktifitas yang menyangkut
masalah pendidikan
 Berikut ini adalah beberapa peran dari masyarakat terhadap pendidikan sekolah :
 Masyarakat berperan serta dalam mendidrikan dan membiayaisekolah
 Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu dan
mendukung cita cita dan kebutuhan masyarakat.
 Masyarakatlah yang ikut menyediakan tempat pendidikan seperti gedung gedung
museum, perpustakaan, panggung pangung kesenian, kebun binatang dan sebagainya.
 Masyarakatlah yang menyediakan berbagai sumber untuk sekolah yaitunya orang orang
yang punya keahlian khusus di masyarakat, seperti: petani,peternak, dokter, saudagar,
polisi, dan sebagainya.
 Masyarakatlah sebagai sumber pelajatan atau laboratorium tempat belajar

Dengan demikian, jelas sekali peran masyarakat sangatlah besar terhadap pendidikan terlebih
kepada sekolah, untuk itu sekolah perlu memanfaatkan sebaik baiknya. Paling tidak harus
dapat mempergunakan sumber sumber pengetahuan yang ada di masyarakat. Dengan alasan
sebagai berikut:
 Dengan melihat apa yang terjadi dimasyarakat, anak didik akan mendapatkan pengalaman
langsung ( first hand experience ) sehingga mereka dapat memiliki pengalamanyang
konkret dan mudah di ingat
 Pendidikan membina anak anak yang berasal dari masyarakat dan akan kembalai kepada
masyarakat.
 Di masyarakat banyaksumber pengetahuan yang mungkin guru sendiri belum
mengetahuinya
 Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat membutuhkan orang orang yang terdidik dan
anak didik pun membutuhkan masyarakat.

Ramayulis dalam bukunya dasar dasar pendidikan islam menjelaskan bahwa peran
masyarakat terhadap pendidikan anak:
 Memberikan pelayanan pendidikan bagi anggota masyarakat yang tidak mengikuti
pendidikan sekolah.

Mereka yang perlu dilayani dalam pendidikanmasyarakat adalah:


 Buruh tani
 Remaja putus sekolah
 Pekerja yag berketerampilan
 Golongan teknisi dan profesioanal
 Pemimpin masyarakat
 Anggota masyarakat yang sudah tua
 Anak anak yang belum memasulki usia sekolah yang orang tuanya wanita karir
 Memberikan bantuan dana atau fasilitas lainnya untuk mendukung dan meningkatkan
kualitas sekolah atau madrasah
 Memberikan penilaian dan pengawasan terhadap mutu dan kualitas madrasah.
 Memberikan masukan bagi sekolah / madrasah dalam menyusun program.

Selain hal tersebut Masyarakat tentunya juga mempunyai peranan penting dalam mencapai
tujuan pendidikan nasional. Peran yang telah di sumbangkan masyarakat dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan yaitu berupa ikut membantu menyelenggarakan pendidikan
(dengan membuka lembaga pendidikan swasta) membantu pengadaan tenaga biaya, prasarana
dan sarana, menyediakan lapangan kerja, biaya, membantu pengembangan profesi baik
secara langsung ataupun tidak langsung.peranan masyarakat tersebut dilaksanakan melalaui
perguruan swasta, dunia usaha, kelompok profesi, dan lembaga nasional swasta lainya.
Dalam sistem pendidikan nasional hal semacam ini dinamakan dengan “pendidikan
kemasyarakatan” yaitu usaha sadar yang memberikan kemungkinan perkembangan sosial
kultural, keagamaan, kepercayaan kepada tuhan yang maha esa, keterampilan, keahlian, yang
dapat dimanfaatkan oleh rakyat Indonesia untuk mengembangkan dirinya dan membangun
masyarakatnya.
Secara konkret peran dan fungsi pendidikan kemasyarakatan dapat dikemukakan sebagai
berikut:
 Memberikan kemampuan profesional untuk mengembangkan karier melalui kursus,
pengajaran, penuturan, lokakarya, seminat, konprensi ilmiah dna sebagainya.
 Memberikan kemampuan teknis akademik dalam suatu sistem pendidikan nasional seperti
sekolah terbuka, kusrus tertulis, pendidikan melalui radio, televisi dan sebagainya.
 Ikut serta dalam mengembangkan kemampuan kehidupan beragama melalui pesantren,
langgar, pengajian, biara, sekolah mingguan, dan sebagainya.
 Mengembangkan kemampuan sosial budaya melalui9 bengkel, seni, teater, olah raga, seni
bela diri, lwmbaga pendidikan spiritual dan sebagainya.
 Mengembangkan keahlian dan keterampilan melalui sistem magang untuk menjadi ahli
bangunan, montir dan sebagainya.

Di dalam uu no 20 th 2003 tentang system pendidikan nasional di jelaskan tentang peran serta
masyarakat dalam pendidikan yang terdapat pada pasal 54, 56 yang berbunyi:

Pasal 54
1) Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perorangan, kelompok,
keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakatan dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan
2) Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil
pendidikan
Pasal 56
1) Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi
perencanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan dan komite sekolah / madrasah
C. Pembinaan dan tanggung jawab pendidikan oleh masyarakat
Dilihat dari konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan banyak orang dengan
berbagai ragam kualitas diri mulai dari yang tidak berpendidikan sampai kepada yang
berpendidikan tinggi. Baiknya kualitas suatu masyarakat di tentukan oleh kualitas pendidikan
para anggotanya. Makin baik pendidikan anggotanya makin baik pula kualitas masyarakat
secara keseluruhan.
Bila dilihat dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut lengkungan pendidikan non
formal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana kepada seluruh
anggotanya tapi tidak sistematis.
Pendidik dalam masyarakat adalah orang dewasa yang bertanggung jawab terhadap
pendewasaan anggotanya melalui sosialisasi lanjutan yang diletakkan dasar dasar oleh
keluarga dan juga oleh sekolah sebelum mereka masuk ke masyarakat. Pemimpin resmi
maupun tidak resmi merupakan pendidik dalam masyarakat, mereka itu adalah orang orang
yang memegang jabatan di bidang pemerintahan mulai dari lurah sampai kepada pemimipin
Negara. Pemimpin tidak resmi adalah ulama, kepala suku, ketua adat, tokoh partai, dan tokoh
masyarakat diharapkan melakukan pembinaan masing masing anggotanya dengan penuh
kesadaran dan bertanggung jawab, baik secara sendiri sendiri atau secara bersama sama
melalui institusi atau lembaga yang dipimpinnya.
Secara konsepsional tanggung jawab pendidikan oleh kedua jenis pimpinan masyarakat ini
anatra lain adalah mengawasi, menyalurkan, membina dan meningkatkan kualitas
anggotanya.
1. Mengawasi jalannya nilai sosial budaya
Maysrakat indonesia sejak dahulu sangat menjunjung tinggi nilai sosial budaya yang ada
dalam masyarakat masing masing. Bahkan sesuai dengan sikap masyrakat ada yang
berkehendak melestarikan dan mengembangannya. Untuk dapat lestari dan berkembang nya
nilai nilai sosial budaya ini di perlukan kewibawaan dalam melakukan pengawasan.
Dalam memahami arti nilai sosial budaya yang terdapat dalam adat, kebiasaan, aturan sosial
yang berlaku dan aturan agama akan diabaikan oleh anggota masyarakat terutama generasi
muda. Maka disitulah tanggung jawab pemimpin dalam mengawasi anggotanya.
Selain itu kewajiban dan tanggung jawab pemimpin tidak resmi dalam masyarakat indonesia
adalah pendidikan agama (islam) dalam masyarakat adalah seperti ceramah agama melalui
kuliah subuh.
2. Menyalurkan aspirasi masyarakat
Keinginan masyarakat untuk hidup bahagia dan sejahtera serta aman sejak pemerintahan orde
baru makin besar. Nerbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah antara lain dengan
menggalakkan transmigrasi, sistem keamanan lingkungan , posyandu dan lain lain.
Keberhasilan usaha itu tidak terlepas dari peran pemimpin informal dalam masyarakat

BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan

Anak-anak harus berada dalam lingkungan yang mendukung perkembangan sosial


dan emosionalnya. Lingkungan yang baik akan menghasilkan anak dengan perilaku
baik pula. Anak adalah peniru yang baik, sehingga orang-orang terdekat anak tidak
boleh berperilaku buruk karena anak dapat meniru apa yang ia lihat.

Lingkungan keluarga menjadi pondasi awal pembentukan perilaku di masa


perkembangan anak. Namun seiring dengan bertambahnya umur, lingkungan sosial
dan media menjadi peran penting dalam pembentukan perilaku anak.

b. Saran

Saran dari kami agar pembaca tidak hanya berpatokan pada makalah ini. Dan karena
makalah ini jauh dari kata sempurna maka kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai