Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“POLA PENGASUHAN PADA KELUARGA BERCERAI”


DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PARENTING EDUCATION

DOSEN PENGAMPU:
Tawaduddin Nawafilaty, M.Psi

DISUSUN OLEH:

Vony Lailatul Mazidah (162010024)

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya. Shalawat dan salam tak lupa kita panjatkan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabat Nabi yang telah
memperjuangkan Agama Islam hingga sampai kepada kita.

Kami menyadari bahwa mulai dari perencanaan sampai penyusunan makalah


ini, kami telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan
segala hormat kami sampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Allah SWT yang mana atas segala rahmat, taufiq, hidayah, serta inayahnya
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Kedua orang tua yang selalu memberikan do’a, kasih sayang, serta
dukungan baik moral maupun materil.
3. Ibu Tawaduddin Nawafilaty, M.Psi selaku dosen pengampu mata kuliah
PARENTING EDUCATION
4. Teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan semangat dan
dukungan guna terselesaikannya makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Penulis

i
DAFTAR ISI
Sampul ......................................................................................................................
Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
2.1 Pengertian Pola Asuh ...........................................................................................2
2.2 Dampak Perceraian bagi anak..............................................................................2
BAB III PENUTUP..................................................................................................5
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................5
3.2 Saran.....................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tumbuh kembang yang dialami setiap anak merupakan sesuatu
yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda di setiap kepribadian
personalnya. Terdapat tiga aspek lingkungan yang kurang lebih
mempengaruhi proses pembentukan kepribadian anak, Di antaranya:
Lingkungan keluarga, Lembaga pendidikan dan masyarakat.

Lingkungan pertama yang memberikan Pendidikan kepribadian


terhadap seorang anak adalah lingkungan keluarganya, ketika anak dilahirkan
maka orang tualah yang merawat, mendampingi, menjaga dan
membesarkannya. Ki Hajar Dewantara dalam Shocib (1992) menyatakan
bahwa keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terpenting,
karena sejak timbul peradaban manusia sampai sekarang keluarga
selalu mempengaruhi pertumbuhan budi pekerti tiap manusia.

Menurut M. Djawad Dahlan (2004), fungsi dasar dari


keluarga adalah memberikan rasa memiliki, rasa aman, kasih sayang, dan
mengembangkan hubungan yang baik antara anggota keluarga maka dari itu
keluarga yang hubungan antar anggotanya tidak harmonis, penuh konflik
atau gap communication, dapat mengembangkan masalah-masalah kesehatan
mental.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan Pola Asuh?
2. Apa dampak perceraian bagi Anak?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian pola asuh
2. Untuk mengetahui dampak perceraian bagi anak

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pola Asuh


Pola asuh adalah pola pengasuhan orang tua terhadap anak, yaitu
bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing dan
mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan
sampai dengan membentuk perilaku anak sesuai dengan norma dan nilai
yang baik dan sesuai dengan kehidupan masyarakat (Fitriyani, 2015).
Menurut Edward (2006) Pola asuh orang tua dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya pendidikan orang tua, lingkungan, dan
budaya. Dalam lingkungan keluarga, anak akan mempelajari dasar-dasar
perilaku yang penting bagi kehidupannya kemudian. Pendidikan karakter
yang utama dan pertama bagi anak adalah lingkungan keluarga. Didalam
lingkungan keluarga, seorang anak akan mempelajari dasar-dasar perilaku
yang penting bagi kehidupannya. Karakter dipelajari anak melalui model
para anggota keluarga terutama orang tua. Model orang tua secara tidak
langsung akan dipelajari dan ditiru oleh anak. Bila anak kita melihat
kebiasaan baik orang tua maka maka dengan cepat akan mencontohnya,
demikian sebaliknya bila orang tua berprilaku buruk maka akan ditiru oleh
anak-anak.
2.2 Dampak perceraian bagi anak
Perceraian berpengaruh pada perkembangan anak. Pada beberapa
anak korban perceraian, ada beberapa dari mereka akan merasa kehilangan
cinta dan kasih sayang dari orang tua mereka dan juga merasa berbeda dari
teman-teman lainnya yang menyebabkan beberapa aspek perkembangan
anak terhambat.
Arti keluarga bagi anak ialah tempat untuk memperoleh kasih
sayang, tempat berlindung, tempat untuk menyampaikan keluh kesah
masalah mereka, dan sumber kebahagiaan mereka. Keluarga juga sangat
penting untuk perkembangan anak, baik secara psikologi maupun fisik.
Masa saat perceraian terjadi adalah masa yang sulit bagi anak-anak,
terlebih untuk anak di bawah umur. Keadaan ini mengembangkan emosi

2
anak yang bermacam-macam pada anak, dan perceraian ini cenderung
mengembangkan emosi anak ke sisi negatif. Berbagai perasaan
berkecamuk di dalam batin dan perasaan anak, dan pada masa ini juga mau
tidak mau anak harus beradaptasi dengan perubahan dalam hidupnya.
Yang awalnya sang anak tinggal bersama ayah dan ibunya, tetapi harus
menerima jika setelah kedua orang tuanya bercerai ia harus tinggal
bersama salah satu dari orang tuanya.
Dampak negatif pada anak bersumber dari keluarga yang
bermasalah seperti kurang memperhatikan perkembangan anak,
komunikasi tidak terjalin dengan baik, dan tidak ada penjelasan tentang
apa yang terjadi di keluarganya. Dan hal-hal inilah yang membuat anak
pasca perceraian merasa tidak aman (insecure), merasa tidak diterima oleh
keluarganya, sedih, kesepian, kehilangan, menyalahkan diri sendiri, dan
merasa tidak ada yang menyayanginya. Sehingga anak merasa tertekan
dengan keadaan dan lingkungannya, dalam hal ini kondisi emosi yang
sering ditunjukkan oleh anak broken home (anak korban perceraian)
biasanya kurang bisa mengontrol emosinya saat marah, membangkang,
sering menangis, cepat marah, kasar, malu, dan akan melampiaskan
kemarahannya kepada siapa saja ketika keinginannya tidak terpenuhi.
Ketika dewasa anak menjadi takut gagal serta takut menjalin
hubungan dengan beberapa orang, karena anak yang memiliki masalah
keluarga akan mengenang apa saja yang ia lihat, meskipun anak mencoba
melupakan tetapi tetap saja apa yang ia lihat akan terus tersimpan di dalam
memori otak dan ingatannya sampai ia dewasa. Saat dewasa mungkin anak
telah memaafkan apa yang terjadi pada masa lalunya, tetapi rasa trauma
masih ada di dalam diri sang anak walau sudah tidak sebesar dulu.
Dampak perceraian terhadap anak usia dini bisa berbeda-berbeda, serta
dampak negatif dan rasa trauma ini bisa ditangani dengan berbagai macam
cara, salah satunya bisa dengan terapi dan konsultasi ke psikologi anak.
Terlepas dari metode terapi dan konsultasi, dukungan orang tua
dan lingkungan sangatlah penting untuk menyembuhkan rasa trauma pada
anak. Orang tua bisa meyakinkan sang anak bahwa meskipun kedua orang

3
tuanya bercerai, tetapi rasa kasih sayang yang mereka beri tak berkurang
sedikitpun. Juga membantu anak untuk beradaptasi dengan lingkungan dan
kehidupan barunya serta tidak memaksa untuk memilih antara ayah dan
ibu, tetapi tetap mengajarkan untuk menyayangi keduanya. Lingkungan
pun sangat berpengaruh untuk menangani hal ini, di lingkungan sekolah
orang tua bisa bekerja sama dengan guru sang anak. Karena guru
membantu dalam mengembangkan emosional anak menjadi lebih baik
pasca perceraian orang tua sang anak. Upaya yang bisa dilakukan oleh
guru di sekolah yaitu dengan melakukan pendekatan, dukungan, dan
mengajak anak untuk melakukan berbagai kegiatan yang menarik untuk
mengembangkan sikap dan perilaku sosial sang anak.
Jika dampak ini ditangani dengan baik, maka akan menjadi
dampak positif bagi anak. Dan malah bisa jadi perkembangan anak korban
perceraian bisa lebih baik daripada perkembangan anak yang keluarganya
utuh. Seperti meningkatnya rasa empati dan simpati, lebih percaya diri,
lebih berani, cepat dan tanggap dalam mengambil keputusan, menyayangi
sesama, dan lain-lain.

4
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Pola asuh adalah pola pengasuhan orang tua terhadap anak, yaitu
bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing dan
mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan
sampai dengan membentuk perilaku anak sesuai dengan norma dan nilai
yang baik dan sesuai dengan kehidupan masyarakat
Perceraian berpengaruh pada perkembangan anak. Pada beberapa
anak korban perceraian, ada beberapa dari mereka akan merasa kehilangan
cinta dan kasih sayang dari orang tua mereka dan juga merasa berbeda dari
teman-teman lainnya yang menyebabkan beberapa aspek perkembangan
anak terhambat.
1.2 Saran
Demikianlah hasil dari penulisan kami, apabila terdapat banyak
kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan dalam
penulisan makalah ini selanjutnya.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/athirah-camisha/dampak-perceraian-terhadap-anak-usia-
dini-1wm7aQclXDd/full

https://dinkes.ntbprov.go.id/artikel/pola-asuh-orang-tua-dan-dampaknya-
terhadap-anak

http://journal.umg.ac.id/index.php/tamaddun/article/view/1376/1011

Anda mungkin juga menyukai