Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TAHAP

PERKEMBANGAN PRA SEKOLAH

Dosen :
Ns. Moh Malikul Mulki, S.Tr. Kep.M.Tr.Kep
Disusun :
Kelompok 3
Moh Azzaruddin Nurasiah
Mochammad indra Nurita umabaihi
Indar ramadhanti Yenni
Oktaviani stevanie hoa tio lario
Moh rehan Sri desi pratiwi
Ni wayan widiandyani

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA TAHUN 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat Nya
penyusun masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga
Dengan Tahap Perkembangan Pra Sekolah” ini disusun untuk memenuhi
tugas mahasiswa dari mata kuliah keperawatan keluarga.

Kami menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dimasa akan datang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya


dan masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai
bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan
pembaca.

Palu, 03 Mei 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Definisi keluarga...........................................................................................3
B. Tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah..............................................3
C. Tugas perkembangan anak usia prasekolah..................................................7
D. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah.......................8
E. Factor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang........................8
F. Masalah-masalah pada anak usia prasekolah..............................................10
G. Peran perawat keluarga dalam asuhan keperawatan keluarga pra sekolah. 11
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN...................................................................13
A. Pengkajian...................................................................................................13
B. Diagnosa......................................................................................................16
C. Skoring........................................................................................................16
D. Intervensi.....................................................................................................18
BAB IV PENUTUP...............................................................................................20
A. Kesimpulan.................................................................................................20
B. Saran............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup Bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman : 1998).
Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan negara selalu
mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi maupunn
pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti kenakalan
remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang berfungsinya
pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitasi tumbuh kembang anak dan
menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati, cinta kasih,
toleransi, dan empati.
Anak merupakan bagian dari keluarga, sering dikatakan sebagai potret
atau gambaran dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian
karena anak merupakan individu tersendiri yang tumbuh dan berkembang
secara unik dan tidak dapat diulang setelah usia bertambah.
Pada anak usia prasekolah, anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan
emosional. Anak usia prasekolah ini sedang dalamproses awal pencarian jati
dirinya. Beberapa prilaku yang tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan
psikis usia ini adalah usia yag rentan berbagai penyakitbdan menimbulkan
masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak jika kondisi
kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh praktisi kesehatan dan juga
usaha-usaha pencegahan adalah yang tetap paling baik dilakukan.
Keperawatan keluarga berkaitan erat dengan upaya keluarga
mempunyai kemampuan dalam menolong dirinya sendiri dalam bidang
kesehatan. Perawat dapat menbantu keluarga dalam memecahkan masalah
kesehatannya sehingga mencapai keadaan keluarga yang optimal.

1
Suatu peran penting keluarga terkait dengan perawatan anak adalah
peran pengasuhan (parenting role), yang sama dalam menjalankan peran ini
keluarga sangat dipengaruhi oleh faktor usia orang tua, keterlibatan ayah atau
suami dala pengasuhan anak, latar belakang pendidikan orang tua, pengalaman
sebelumnya dalam mengasuh anak, stress yang dialami orang tua, dan
hubungan suami istri. Berkaitan dengan perawatan anak di rumah sakit,
keluarga punya tugas adaptif, yaitu meneriama kondisi anak, mengelola
kondisi anak, memnuhi kebutuhan perkembangan anak, memenuhi kebutuhan
perkembangan keluarga, menghadapi stressor dengan positif, membatu
keluarga untuk mengelola perasaanyang ada,mendidik anggota keluarga yang
lain tentang kondisi anak yang sedang sakit, dan mengembangkan sisitem
dukungan social keluarga dengan anak prasekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu definisi keluarga ?
2. Bagaimana tahap tumbuh kembang anak usia pra sekolah?
3. Apa tugas perkembangan keluarga dengan anak prasekolah?
4. Apa masalah-masalah pada anak usia prasekolah?
5. Apa asuhan keperawatan keluarga dengan anak prasekolah ?

C. Tujuan
Tujuan Intruksional Umum :
Mahasiswa mampu menerapkan konsep asuhan keperawatan keluarga dengan
anak prasekolah.
Tujuan Instruksional Khusus :
1. Mampu menjelaskan definisi keluarga
2. Mampu menjelaskan tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah
3. Mampu menjelaskan tugas perkembangan keluarga dengan anak
prasekolah
4. Mampu mejelaskan masalah-masalah pada anak usia prasekolah
5. Mampu menjelaskan asuhan keperawatan keluarga dengan anak
prasekolah

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi keluarga
1. Friedman (1998)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta individual
memepunyai peran masingmasing yang merupakan bagian dari kelua
2. Sayekti (1994)
Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar
perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama
atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian
dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal
dalamsebuah rumah tangga.
3. Sumardjan (1993)
Keluarga adalah sekelompok manusia yang para warganya ter ikat
dengan jalur keturunan.
4. Peraturan pemerintah nomor 21 tahun 1994 tentang penyelenggaraan
pembangunan keluarga sejahtera
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami-istri, atau suami, istri dan anaknya, suami dan anaknya, atau istri
dengan anaknya.
5. Burgess dan Locke (1992)
Keluarga adalah unit sosial terkecil dari individu-individu yang
diikat oleh perkawinan (suami-istri), darah atau adopsi (orang tua-anak),
dan dalam kasus keluarga luas terlihat adanya nenek atau kakek dengan
cucu.

3
B. Tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah
1. Definisi tumbuh kembang pada anak
a. Pertumbuhan (Growth)
Berkembangan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran
atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur
dengan ukuran berat (kg/gr) atau ukuran panjang (meter/centimeter)
(Soetjiningsih : 1998). Perubahan ukuran atau nilai-nilai yang
memberikan ukuran tertentu dalam kedewasaan
Menurut Whaley dan Wong, pertumbuhan sebagai suatu
peningkatan jumlah atau ukuran sel tubuh yang ditunjukkan dengan
adanya peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian tubuh (Supartini,
Yupi : 2004).
b. Perkembangan (development)
Menurut Whaley dan Wong, perkembangan manitik beratkan
pada perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling
rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses
maturasi dan pembelajaran ( Supartini, Yupi: 2004).
Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan
fungsi tubuh yang lebih komleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan ( Soetjiningsih :
1998). Mencakup aspek-aspek lain dari deferensiasi bentuk termasuk
perubahan emosi atau sosial yang sangat ditentukan oleh interaksi
dengan lingkungan
2. Pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah
a. Pertumbuhan
Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam
tahun prasekolah. Waktu rata-rata denyut jantung dan pernapasan
menurun hanya sedikit mendekati 90x/menit dan pernapasan
22-24x/menit. TD meningkat sedikit ke nilai rata-rata 95/58mmH.
Berat badan anak meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun, berat rata-rata
pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 kg, hampir 6 kali berat badan

4
lahir. Prasekolah bertumbuh 2-3 inci per tahun, panjang mereka
menjadi dua kali lipat panjang lahir pada usia 4 tahun,dan berada pada
tinggi rata-rata 43 inci pada ulang tahun kelima mereka. Perpanjangan
tungkai kaki menghasilkan penampilan yang lebih kurus. Kepala sudah
mencapai 90% dari ukuran orang dewasa pada ulang tahun ke enam.
Perbedaan kecil terjadi antara jenis kelamin, walaupun anak lakilaki
sedikit lebih besar dengan lebih banyak otot dan kurang jaringan
lemak. Kekurangan nutrisi umunya terjadi pada anak-anak berusia
dibawah 6 tahun adalah kekurangan vitamin A dan C serta zat besi.
Konsumsi karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang sangat besar dari
makanan yang berlemak bisa menimbulkan kegemukan dan
menjadikan anak prasekolah dalm kondisi sangat lapar. Orang tua dan
penberi pelayanan perlu membuat asaha secara sadar untuk membantu
anak prasekolah mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan
mencegah defisiensi dan kelebihan.
b. Perkembangan
Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan
semakin besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya. Anak
sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti mandi, makan,
minum, menggosok gigi, BAK, dan BAB, Mulai memahami waktu,
Penggunaan tangan primer terbentuk.
1) Perkembangan psikoseksual (Sigmund freud)
Fase berkembangan psikoseksual untuk anak usia sekolah masuk
pada fase falik. Selama fase ini, genitalia menjadi area yang
menarik dan area tubuh yang sensitif. Anak mulai mengetahui
perbedaan jenis kelamin dengan mengetahui adanya perbedaan
jenis kelamin.
Negatif : Memegang genetalia
Positif : Egosentris: sosial interaksi , Mempertahankan keinginan
2) Perkembangan psikososial (eric ericson)

5
Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah
inisiatf vs rasa bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara
mengkaji lingkungan melalui kemampuan bereksplorasi terhadap
lingkungannya. Anak belajar mengendalikan diri dan
memanipulasi lingkungan. Inisiatif berkembang dengan teman
sekelilingnya. Kemampuan anak berbahasa meningkat. Anak mulai
menuntut untuk melakukan tugas. Hasil akhir yang diperoleh
adalah menghasilkan suatu prestasinya.
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu
berpretasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang
bersosialisasi, lebih marah, mengalami regresi, yaitu kembali ke
perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap
jempol.
3) Perkembangan kognitif (jean Piaget)
Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase
praoperasional. Karakteristik utama perkembangan intelektual
tahap ini didasari sifat egosentris. Pemikiran di dominasi oleh apa
yang dilihat, dirasakan dan dengan pengalaman lainnya. Fase ini
dibagi menjadi 2 yaitu:
a) Prokonseptual (2-4 tahun)
Anak mengembangkan kemampuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bermasyarakat. Anak mulai
mengembangkan sebab-akibat, trial dan error dan
menginterpretasikan benda/kejadian. Anak mulai menggunakan
sinbulkata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan
datang.
b) Intuitive thought (4-7 tahun)
Anak mampu bermasyarakat namun masih belum mampu
berpikir timbal balik. Anak biasanya banyak meniru perilaku
orangdewasa tetapi sudah bisa memberi alasan pada tindakan
yang dilakukan.

6
4) Perkemmbangan moral (kahlberg)
Fase perkembangan moral pada anak usia prasekolah memasuki
fase prekonvensional. Anak belajar baik dan buruk, benar dan salah
melalui budaya sebagai dasra peletakan nilai moral. Fase ini terdiri
dari 3 tahapan yaitu:
a) Didasari adanya rasa egosentris pada anak, yaitu kebaikan
b) Orientasi hukumman dan ketaatan
Baik dan buruk sebagai konsekuensi dari tindakan. Jika anak
berbuat salah, orang tua memberikan hukuman dan jika anak
berbuat benar maka orang tua tidak memberikan hukuman
c) Anak berfokus terhadap motif yang menyenangkan sebagai
suatu kebaikan anak menjalankann aturan sebagai sesuatu yang
memuaskan mereka sendiri.

C. Tugas perkembangan anak usia prasekolah


1. Personal
a. Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi
mandiri
b. Memanggil lingkungan atas hasil prakarsanya
c. Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak
d. Keluarga merupakan kelompok utama
e. Kelompok meningkat kepentingannya
f. Menerima peran sesuai jenis kelaminnya
g. Agresif
h. Motoric
1) Meningkatnyaa kemampuan bergerak dan koordinasijadi lebih
mudah
2) Mengendarai sepeda dengan dua atau tiga
3) Melempar bola, tetapi sulit untuk menangkapnya
i. Bahasa dan kognitif
1) Egosentrik
2) Keterampilan Bahasa makin baik

7
3) Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan mengapa?
4) Perencanaan masalah sederhana; menggunakan fantasi untuk
memahami, mengatasi masalah.
j. Ketakutan
1) Pengrusakan diri
2) Dikebiri
3) Gelap
4) Ketidaktahuan
5) Objek bayangan, tak dikkenal.

D. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah


1. Membantu anak untuk bersosialisasi
2. Beraadaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang
lain (tua) juga harus dipenuhi
3. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga
(keluarga lain dan lingkungan sekitar)
4. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
5. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
6. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak.

E. Factor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang


Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal antara anak yang
satu dengan yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi
oleh interaksi banyak faktor. Menurut Soetjiningsih (2002), faktor yang
mempengaruhi tumbuh kembang, yaitu:
1. Factor dalam (internal)
a. Genetika
b. Perbedaan ras, etnis, atau bangsa
Tinggi badan orang Eropa akan berbeda dengan orang Indonesia atau
bangsa lainnya, dengan demikian postur tubuh tiap bangsa berlainan.
c. Keluarga

8
Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk atau
perawakan pendek
d. Umur
Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang
mengalami pertumbuhan cepat dibandingkan masa lainnya
e. Jenis kelamin
Wanita akan mengalami pubertas lebih dahulu dibandingkan laki-laki
f. Kelainan kromosom
Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misalnya sindrom
down.
g. Pengaruh hormon
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin
berumur empat bulan. Pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat.
Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan
somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain
itukelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna
untuk metabolisme serta maturasi tulang, gigi, dan otak.
2. Factor lingkungan
Factor kelompok yang dapat berpengaruh dikelompokkan menjadi 3, yaitu
prenatal, kelahiran, dan pascanatal.
3. Factor prenatal
a. Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin,
terutama selama trimester akhir kehamilan
b. Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat
menyebabkan kelainan conginetal, misalnya club foot
c. Toksin, zat kimia, radiasi
d. Kelainan endokrin
e. Infeksi TORCH atau penyakit menular seksual
f. Kelainan imunologi
g. Psikologis ibu
4. Factor kelahiran

9
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forcep dapat
menyebabkan trauma kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya
kerusakan jaringan otak.
5. Factor pascanatal
Seperti lainnya pada masa prenatal, faktor yang berpengaruh terhadap
tumbang anak adalah gizi, penyakit kronis/ kelainan konginetal,
lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosioekonomi,
lingkungan pengasuhan, stimulasi, dan obat-obatan

F. Masalah-masalah pada anak usia prasekolah


1. Masalah Kesehatan
Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah
seperti; diare, cacar air, difteri, dan campak.No Masalah/ Penyakit
Manajemen Teraupetik Dan Komplikasi Pertimbangan Keperawatan
a. Diare (Gastroenteologi) Agen pembuka : bakteri dan virus.
b. Varicella (cacar air)
c. Campak
2. Hubungan keluarga
Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan
kehadiran anggota keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan
lagi oleh orang tua sehingga anak sering membuat olah untuk
mendapatkan perhatian orang tua.
3. Bahaya fisik
a. Kecelakaan
Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang
menghasilkan ketrampilan tertentu. Meskipun tidak meninggalkan
bekas fisik namunkecelakaan dianggap sebagai kegagalan dan anak
lebih bersikap hati-hati akan berbahaya bagi psikologisnya sehingga
anak akan takut terhadap kegiatan fisik. Jika hal ini terjadi bisa
berkembang menjadi masa malu.
b. Keracunan

10
Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia
lihat tanpa mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak
4. Bahaya psikologis
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu
berprestasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi,
lebih pemarah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan
sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol.
5. Gangguan tidur
Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur
REM (rapid eye movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk
biasanya akan benar-benar terbangun dan dapat mengingat
kembalimimpinya secara terperinci. Mimpi buruk yang terjadi sewaktu-
waktu adalah hal yang normal, dan satusatunya tindakan yang perlu
dilakukan orang tua adalah menenangkan anak. Tetapi mimpi buruk yang
sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan masalah psikis.
Pengalamam yang menakutkan (termasuk cerita menakutkan atau film
tentang kekerasan di televisi) bisa menyebabkan terjadinya mimpi buruk.
Hal ini terutama sering ditemukan pada anak-anak yang berumur 3-4 th,
karena mereka belum bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan.
Teror dimalam hari adalah suatu keadaan dimana sesaat setelah tertidur
anak setengah terbangun dengan kecemasan yang luar biasa. Anak tidak
dapat mengingat kembali apa yang atelah dialaminya.
Tidur sambil berjalan adalah suatu keadaan dimana dalam keadaan
tertidur anak bengkit dsari tempat tidurnya dan berjalan-jalan. Teror
dimalam hari dan tidur sambil berjalan biasanya berlangsung selama tidur
dalam (Non REM) dan terjadi dalam 3 jam pertama setelah anak tertidur.
Tiap episode berlangsung dari beberapa detik sampai beberapa menit.
Teror dimalam hari sifatnya dramatis karena nak menjerit-jerit dan panik,
keadaan ini paling sering ditemukan pada anak yang berumur 3-8 th.

11
G. Peran perawat keluarga dalam asuhan keperawatan keluarga pra
sekolah
Peran perawat sebagai care giver atau pemberi asuhan keperawatan
anak dan orang tuanya. Perawat dapat berperan dalam berbagai aspek dalam
memberikan pelayanan kesehatan dan bekerjasama dengan anggota tim lain,
dengan keluarga terutama dalam membantu memecahkan masalah yang
berkaitan dengan perawatan anak. Peran perawat juga sebagai pihak yang
memberikan edukasi dan memotivasi orang tua agar mengajarkan terapi
simulasi latihan motorik halus yang benar kepada anak, sesuai tugas tumbuh
kembangnya (Yuliastati, 2016).
Peran perawat mendeteksi keadaan anak (kelemahan,kecacatan, dll).
Dan mengupayakan penanggulangannya, memberi penyuluhan dan konseling
kepada anak atau orang tua tentang perawatan anaknya, dan menyertakan
orang tua dalam proses perawatan anak-anaknya.

12
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga
1. Identitas
a. Nama pasien
Dimaksudkan agar dapat mengenali klien sehingga mengurangi
kekeliruan dengan pasien lain.
b. Umur
Mengetahui umur pasien sehingga dapat mengklarifikasi adanya faktor
resiko pada epilepsi karena faktor umur dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam penatalaksanaan untuk epilepsi.
c. Agama dan suku bangsa
Mengetahui kepercayaan dan adat istiadat pasien dan keluarga
sehingga dapat mempermudah dalam melaksanakan tindakan sesuai
dengan agama dan kepercayaan dari pasien dan keluarganya.
d. Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman dari anggota
keluarga terutama orang tua dalam memberi informasi perencanaan
pulang bagi anak sekolah dengan masalah kesehatan epilepsi.

13
e. Komposisi keluarga
Dimaksudkan untuk mengetahui silsilah dari beberapa generasi,
apakah terdapat anggota keluarga yang terkena penyakit yang
serupa/penyakit turunan.
f. Tipe keluarga
Pengkajian tipe keluarga dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
besar perhatian dan peraswatan yang diberikan pada anggota atau anak
yang mengalami sakit.
g. Pekerjaan
Mengetahui tingkat ekonomi keluarga pasien. Hal ini perlu dikaji
untuk mengetahui kesanggupan keluarga untuk memodifikasi proses
penyembuhan penyakit pada anak dan pemanfaatan sarana kesehatan
bagi anak yang sakit.
h. Alamat
Untuk megetahui pasien tinggal dimana dan untuk menghindari
kekeliruan bila ada dua orang pasien dengan nama yang sama serta
untuk keperluan kunjungan rumah bila diperlukan.
i. Aktivitas rekreasi keluarga
Untuk mengetahui seberapa jauh keluarga memenfaatkan aktifitas
rekreasi keluarga yang digunakan untuk menghilangkan kepenatan
dalam kehidupan sehari-harinya.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
c. Riwayat keluarga inti.
d. Riwayat keluarga sebelumnya.
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah.
b. Karakteristik lingkungan.
c. Mobilitas keluarga.
d. Hubungan keluarga dengan lingkungan.

14
e. Sistem sosisl yang mendukung.
4. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi.
b. Pengambilan keputusan.
c. Peran anggota keluarga.
d. Nilai-nilai yang berlaku di keluarga.
e. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah
1) Identitas anak.
2) Riwayat kehamilan sampai kelahiran.
3) Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini.
4) Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari).
5) Tumbang saat ini (termasuk kemampuan yang dicapai).
6) Pemeriksaan fisik.
5. Pengkajian data fokus meliputi:
a. Bagaimana karakteristik teman bermain.
b. Bagaimana lingkungan bermain.
c. Berapa lama anak menghabiskan waktunya di sekolah.
d. Bagaimana stimulasi terhadap tumbang anak dan adakah sarana yang
dimiliki.
e. Bagaimana temperamen anak saat ini.
f. Bagaimana pola anak jika menginginkan suatu barang.
g. Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak.
h. Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini.
i. Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah.
j. Sudahkah anak memperoleh imunisasi ulangan selain di sekolah.
k. Pernahkah mendapat kecelakaan selama di sekolah atau di rumah saat
bermain.
l. Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini.
m. Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah, apa jenisnya.
n. Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luang.
o. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarganya.

15
CONTOH KASUS
Seorang ibu ( Ny. R ) membawa anaknya (An. T) yang berusia 5 tahun ke
puskesmas dengan keluhan anak BAB encer dan buang air besar lebih dari 8 kali
dalam 10 jam terakhir dan di sertai gatal gatal anak lemas dan tidak mau makan
dari hasil pemeriksaan di dapat TTV anak tidak normal / kurang dari normal. Dari
penuturan ibu klien , bahwa anaknya hipeeraktif dalam beraktivitas dan
lingukungan rumah dari ibu berada dekat dengan sungai yaitu 50 meter sehingga
sebagian besar aktifitas warga di sekitar termasuk ibu penderita dilakukan di
sungai tersebut seperti menycuci , mandi dll. Ibu klien juga mengatakan tidak
mengetahui penyebab dari penyakit anaknya.

B. Diagnosa
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada An. T b/d
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah diare yang ditandai
dengan
Ds :
 Ibu klien mengatakan anaknya BAB sering dan cair
 - Ibu klien mengatakan anaknya BAB 8 x sehari
Do :
 Klien tampak pucat
 BAB klien tampak cair

16
 TTV anak kurang dari normal
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi
pada keluarga Ny. R tentang penyebab penyakit
Ds :
 Ibu klien mengatakan tidak tau penyebab penyakit anaknya
Do :
 Ibu klien tampak bingung

C. Skoring
No Kriteria Nilai Bobot
1 Sifat masalah 3 1
2
1
Skala : tidak / kurang sehat

Ancaman kesehatan

Keadaan sejahtera
2 Kemungkinan masalah dapat di 2 2
ubah: 1
0

Skala: mudah

Sebagian

Tidak dapat
3 Kemungkinan masalah dapat di 3 1
cegah:
2
1

17
Skala: tinggi

Cukup

Rendah

4 Menonjolnya msalah: 2 1
1
0

Skala: Masalah berat harus segera


di tangani

Ada msalah tapi tidak perlu di


tangani.

Msalah tidak di rasakan

Diagnosa I
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada anak b/d ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah diare.
Sifat masalah : 2/3×1=2/3
Kemungkinan msalah dapat di ubah : 2/2×2=2
Potensi msalah dapat di cegah : 3/3×1=1
Menonjolnya msalah : 2/2×1=1
TOTAL = 1+2+2/3+1=11/3=4.7

Diagnosa II
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi pada
keluarga Ny. R tentang penyebab penyakit
Sifat masalah : 3/3×1=1
Kemungkinan msalah dapat di ubah : 1/2×2=1
Potensi msalah dapat di cegah : 2/3×1=2/3

18
Menonjolnya msalah : 2/2×1=1
TOTAL = 1+1+2/3+1=11/3=3,7

D. Intervensi
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada anak b/d
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah diare.
a. Memberikan penjelasan tentang diare kepada keluarga
b. Membantu keluarga dalam mengenal masalah diare
c. Membantu keluarga untuk mengambil tindakan terhadap penanganan
diare
d. Membantu keluarga dalam menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan untuk mencegah diare
e. Membantu keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan di lingkungan
setempat untuk pengobatan diare
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi
pada keluarga Ny. R tentang penyebab penyakit
a. Membantu keluarga dalam mengenal masalah tentang penyakit
b. Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit pada klien dan
keluarga
c. Membantu keluarga dalam menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan untuk mengatasi dampak penyakit kulit

19
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional serta individual memepunyai peran masing-
masing yang merupakan bagian dari keluarga. Beberapa aspek pertumbuhan
fisik terus menjadi stabil dalam tahun prasekolah. Prasekolah bertumbuh 2-3
inci per tahun, panjang mereka menjadi dua kali lipat panjang lahir pada usia 4
tahun,dan berada pada tinggi rata-rata 43 inci pada ulang tahun kelima
mereka. Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan
semakin besar dan dapat mengembangkan polsosialisasinya. Anak sudah
mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti mandi, makan, minum,
menggosok gigi, BAK, dan BAB, Mulai memahami waktu, Penggunaan
tangan primer terbentuk. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia pra
sekolah yang diantaranya : Membantu anak untuk bersosialis , Beradaptasi
dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga
harus dipenuhi, Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar), Pembagian waktu untuk
individu, pasangan dan anak, Pembagian tanggung jawab anggota keluarga,

20
Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak.

B. Saran
1. Perawat diharapkan dapat mengetahui teori mengenai konsep keperawatan
keluarga dengan anak pra sekolah dan pelaksanaan asuhan
keperawatannya pada keluarga tersebut
2. Institusi pendidikan keperawatan dapat memberikan pendidikan yang
mendalam mengenai gangguan sistem endokrin terutama kanker tiroid
sehingga ketika turun kelapangan mahasiswa dan mahasiswi dapat
melakukan perawatan yang baik dan benar

DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih (1994), Tumbuh Kembang Anak, Bagian Kesehatan Anak FK
Udayana, Jakarta. EGC,
Soetjiningsih. (1995). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.
Supartini, Y. (2004). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC

21

Anda mungkin juga menyukai